“Aku belum menceritakanmu perihal Nayama, Melvin, benarkah?” Davin tersenyum tipis.“Tadi sempat Anda singgung sebentar waktu berbincang dengan Mike, tapi aku belum menangkap seutuhnya apa yang Anda maksud. Cerita Mike jauh lebih menarik menurutku. Maaf, tapi itu fakta. Apalagi setelah aku melihat langsung perawakan Lia yang benar-benar mirip dengan Lisa.”“Aiyaya, i see.”“Kalaupun mereka benar-benar kembar, aku yakin, Anda pasti bingung harus menjatuhkan pilihan antara mereka berdua.”“Lia was my first love, but Lisa is different,” lirih Davin.“Cinta pertama memang sangat indah. Tapi, ada yang jauh indah. Kau tahu, Melvin, aku jatuh cinta kepada Lisa bukan karena parasnya yang cantik atau karena dia benar-benar setia, juga tidak mengincar hartaku. Itu murni perasaan yang tidak bisa dibendung. Seolah, ketika aku melihat Lisa di kampus, hatiku berdebar, sama seperti ketika aku bertemu dan berbincang dengan Lia.”“Jadi, Lisa hanya pelampiasan cinta pertamamu?”“Lebih tepatnya, Tuhan m
Langit-langit Australia sore ini tidak terlalu berawan dan tidak pula mendung, cerah seperti biasa di tengah dinginnya musim yang belum kunjung menurunkan saljunya.Di kiri kanan gubuk itu, ada halaman luas yang belum tersentuh apapun, hanya semak belukar dan beberapa kupu-kupu hinggap di bunga Anggrek yang masih merekah meskipun sudah tidak ada yang merawat.Beberapa petak tanah ini sudah dibanguni rumah-rumah warga, seperti perumahan tapi sedikit lebih sederhana, dan keharmonisan belum sepenuhnya terbentuk antar perorangan dengan tetangganya.“Mmm, apa aku pernah cerita tentang awal pertemuanku dengan Lisa, atau hanya sekelebat saja?”“Mm, aku kira sudah, tapi mungkin belum terlalu lengkap karena waktu itu kau terburu-buru meninggalkanku dan mendadak mengabari jika pernikahan akan berselang beberapa hari kemudian.”Davin kembali bercerita, kali ini mungkin sedikit agak santai sembari merebahkan tubuhnya di gubuk yang sudah diperbaiki, entah oleh Mike atau asistennya di Nayama.Sejen
“Kau terkejut kan, Melvin? Sama, aku pun begitu waktu pertama kali bertemu Lisa. Semuanya mirip, bahkan sampai tinggi badan dan ukuran kaki tidak ada yang berbeda. Dan itulah yang membuatku jatuh cinta padanya. Dia lah cinta pertamaku.”Davin datang, dan Grace memilih pulang setelah mereka berbincang sejenak.“Membahas Lisa? Atau ada bukti baru yang dilaporkan Grace?”“Seperti biasa, gadis itu selalu bisa diandalkan. Tidak salah Tuan Besar Juta memilihnya sebagai pemimpin seluruh perusahaan cabang Nayama di Australia.”Davin tersenyum menatap langit. “Baik itu Lisa ataupun Lia, aku tidak peduli. Mereka berdua sama-sama cantik dan berhati mulia. Jika memang yang menjadi cinta pertamaku adalah Lia, aku tidak akan menyesali keputusanku kala bertunangan dengan Lisa nanti.”Kalimat Davin terus terngiang dalam pikirannya, seakan ada hal janggal yang harus diselesaikan.Urusan ini tidak mungkin diceritakan Melvin pada Tuan Besar Juta karena menyangkut informasi pribadi dari Davin dan juga Li
“Ada yang bertingkah sok jagoan di Cisedani rupanya.”Bar terbagi menjadi dua ruangan, yang dekat dengan pintu masuk dan yang lebih dalam lagi. Tiga orang lelaki berdiri dari ruangan sebelah dan salah satunya membawa balok kayu agak besar. Mereka menghampiri Melvin.“Ada yang bertingkah sok jagoan di Cisedani rupanya.”Mata Melvin berapi-api, jiwa macannya sudah membara dan ingin menerkam mangsa. Bukannya berhenti, perkelahian malah semakin seru!“Pisau? Argh, ternyata kalian semua curang, beraninya menikamku dari belakang!”Melvin tertunduk lemas, sebilah pisau sudah menancap di pinggan kirinya, menimbulkan sebuah lubang tipis agak dalam yang menyakitkan.Untuk sesaat, ia terdiam dan malah tersenyum.Semua yang ada di bar kaget, termasuk tiga orang dari ruangan sebelah yang mungkin adalah preman Cisedani yang ditakuti oleh masyarakat.“Sudah, Tuan, jangan lawan mereka. Mereka bertiga berbahaya, termasuk anggota sindikat obat-obatan terlarang di Cisedani.”“Berhentilah, hai Pemudia, k
“May i borrow your huge wood?”Melvin meminjam balokan kayu besar yang dibawa salah satu preman itu dan bodohnya si preman malah memberikannya secara sukarela saking takutnya.Brak!Krak!“Jangan harap kalian keluar dari sini dengan tubuh utuh tanpa luka! Daerah kekuasaan? Apa itu? Cuih ... persetan dengan kekuasaan. Kalian tidak tahu siapa yang benar-benar berkuasa di sini, kan?”Kayu itu terbelah menjadi dua setelah dipukulkan ke lengan kiri Melvin, lantas kembali dibelah menjadi empat bagian setelah beradu kuat dengan kepalanya.Tidak ada ampun, Melvin membuang kayu itu tepat mengenai dua orang preman sok kuat di hadapannya, membuat mereka berdua tersungkur kesakitan sambil memegangi perut karena kuatnya lemparan Melvin.Ia menoleh ke belakang, menatap dua orang yang berkelahi akibat casino tadi.Botol vodka yang masih menyisakan seperempat isi diambilnya, lantas dikeprukkan ke kepalanya sendiri.Pyar!Botol itu pecah berkeping-keping.“Sudah lama sekali aku tidak melakukan hal sep
Bukan hanya dirinya, Rara dan Yudhistira pun juga ikut lupa. Mungkin karena Bell’s Palsy yang merisaukan pikiran hingga menyebabkan mereka lupa akan hari penting itu.Lebih-lebih, Lisa sendiri tidak mengingat tanggal berapa sekarang, tanggal kesembuhannya sendiri.“Baby, bolehkah aku keluar sejenak?”“Silakan, lakukan apapun selama jarak tidak jauh memisahkan kita.”Davin tersenyum, mengelus rambut pirang Lisa, mengecup keningnya sekali, lantas keluar dari pintu ruangan.Telepon masih belum ditutup, nampaknya Steve mendengar perbincangan mereka berdua.“Beruntung sekali ya perempuan yang memiliki kekasih penyayang seperti Anda, Tuan.”“Aduh, aku lupa belum mematikan telepon. Hahaha, tak apalah, lagian hanya kau yang mendengarkan suara kecupan tadi.”Steve ikut tertawa terbahak-bahak di ujung telepon.Jarang sekali ada seorang boss yang menganggap bawahannya sebagai teman seperti Davin, yang membuang previllege-nya agar lebih bisa mengakrabi seluruh staff dan karyawan, termasuk Steve d
Sementara, Lisa dan Davin tinggal di Skotlandia.Segala urusan Nayama dalam negeri dipasrahkan pada Levy, Steve, Connor, dan Grace selaku para petinggi perusahaan pusat. Mereka harus bolak-balik bepergian antar provinsi untuk mengurus Nayama, bergantian, sembari mengurus perusahaan cabang Nayama yang lain. Sementara Tuan Besar Juta sendiri mengurus segala kepentingan luar negeri.“Ini perintah langsung dari kakekmu. Tinggallah lebih dulu di istana Nayama demi keselamatan dan kenyamanan Lisa. Tidak perlu risau, kita semua sanggup menanggung urusanmu, bergantian. Ada banyak bala bantuan dan tangan-tangan ajaib yang siap menyulap Nayama seperti yang kamu inginkan.”Andre mendampingi Davin di Skotlandia, menyetir mobil.Ada tiga deretan mobil yang mengawal kepergian Lisa dari Royal Infirmary Hospital.Anneth berjaga bersama pasukannya di depan, sedangkan di belakang ada Harley yang siap memberi informasi jika ada pihak Lone Werewolf atau Serigala Merah yang sedang mengintai.Malam ini, di
“Apa kau masih ingat tentang puzzle halaman utama istana ini?” tanya Davin. “Jangan bilang kau lupa!”“Aku tidak yakin, tapi, akan kucoba. Semoga aku bisa keluar dari labirin tanpa arah itu. Nayama memang menyusahkan. Tapi, bagaimana lagi, hanya dengan ini Nayama bisa mengantisipasi pemberontakan yang terjadi tiga generasi yang lalu.”Davin hanya tertawa.Semua orang Edinburgh –tak terkecuali para bangsawan dan pengusaha ulung di kota penuh sejarah itu –pasti menaruh rasa penasaran tinggi tentang labirin yang disusun di tanah setengah hektar depan sebelum mencapai pintu rumah keluarga Nayama.Labirin yang pernah disinggung Tuan Besar Juta kala berbincang dengan Andre dan Davin sesaat sesudah pewarisan tahta Nayama.Beberapa orang, bukan, hanya segelintir saja yang dapat menyelesaikan seluruh teka-teki yang ada dan dianggap sebagai tamu kehormatan karena memiliki kecerdasan melebihi rata-rata orang pada umumnya setelah berhasil melewati labirin.Kali ini Melvin tidak lagi kesusahan. Da