Share

303. Melvin Naik Pitam

Andre mengeraskan otot-ototnya karena emosi. Tubuhnya panas total. Keringat membasahi punggung dan dahi, pertanda, dia kehilangan kesabaran.

Anak muda itu tidak habis pikir, berani sekali dia memaki seorang dengan pengaruh besar seperti Tuan Besar Juta!

“Otakmu ditaruh mana, ha? Tutup mulutmu sebelum bogemanku yang menutupnya!?” Andre menggebrak meja besi itu sampai retak. Tidak peduli, walau pertengahan jari telunjuknya berdarah-darah.

“Biar aku,” bisik Melvin yang duduk di sebelah Andre. “Emosi tidak akan menyelesaikan semuanya. Jika dia menggunakan mulut kotor untuk menghina Tuan Besar Juta, biar kugunakan mulutku untuk membungkamnya!”

Awalnya, Melvin ingin memaki dan mengata-ngatainya sampai anak muda itu sampai dia kehilangan harga diri serta martabat keluarga. Tapi, hal itu, terlalu beresiko, menurutnya.

Melvin memulai dengan kalimat-kalimat kasar biasa.

“Diam! Kalian keluarga Wong, dari tadi t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status