Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Sarapan Terbaik Di Pagi Hari

Share

Sarapan Terbaik Di Pagi Hari

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-02-27 22:00:11

Ethan sampai di Mensina Casino bertepatan dengan pergantian shift para staf karyawan.

Saat ia masuk melalui pintu masuk utama kasino, bodyguard yang kemarin tidak memberikannya jalan, kini menyapanya dengan sapaan hormat.

"Selamat pagi, Tuan!"

"Selamat pagi, Tuan Ethan!" sapa dua orang bodyguard yang sedang berjaga itu.

Ethan mengangguk sambil menepuk pundak salah satu bodyguard itu. Yang satu adalah masih orang yang sama dengan bodyguard yang kemarin, sementara yang satunya lagi adalah bodyguard yang berbeda. Mungkin bodyguard yang kemarin mendapatkan shift yang berbeda hari ini.

Ethan tersenyum tipis saat melihat bodyguard yang menghalanginya kemarin sedikit menundukkan kepala. Entah karena malu ataukah ia merasa kalau sebagai menantu menantu Benigno Mensina, sudah sepatutnya ia memberi penghormatan pada Ethan

"Hei ...." Ethan melihat pada betname bodyguard itu. "Jeremy, tak perlu sungkan begitu padaku.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Familiar

    "Ehhem!!" dehem Ethan sesaat setelah Crystal mengecup bibirnya di depan Rose."Kau sedang apa di sini?" tanya Crystal dengan ketus pada Rose."Ah, ma-maaf, Nona Crystal. Aku disini hanya untuk menjelaskan pada Tuan manajer tentang tugas dan tanggung jawabnya selama bekerja di kasino ini. Ngomong-ngomong perkenalkan saya Rose, Asisten Manager Tuan Ethan," katanya sambil mengulurkan tangan kepada Crystal.Crystal dengan angkuh tidak menyambut uluran tangan Rose."Oh, enyahlah! Jangan pura-pura ramah padaku. aku tahu jenis wanita sepertimu, hanya ingin menggoda suamiku dengan topeng profesi asisten manajer yang kau pegang! Sayang, aku tidak akan membiarkan wanita ini menjadi asisten managermu. Aku akan meminta papa dan Jordy untuk mencarikanmu asisten manager seorang laki-laki," kata Crystal pada Ethan."Nona Crystal, aku tidak bermaksud menggoda Tuan Ethan, tolong jangan salah paham padaku!" sangkal Rose.

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menantu Sang Mafia   Istrinya Capo

    "Cepatlah, Tuan Ethan! Tuan Richardo paling tidak suka jika ada yang terlambat saat rapat yang dia pimpin," kata Rose yang berjalan tergopoh-gopoh di depan Ethan, sementara pria itu sendiri sedang berbalas pesan dengan seseorang melalui layar ponselnya.Ethan tidak mengindahkan kata-kata Rose. Ia sedang berbalas pesan dari teman lamanya.[Aku masih ada sesuatu yang harus dikerjakan. Mungkin akan butuh waktu sekitar satu jam. Jadi jika kau ingin bermain rolet atau bacharat, silahkan bermainlah dulu, Edward]Lalu tanpa menunggu balasan pesan dari orang itu lagi, Ethan pun memasukkan ponsel itu ke dalam kantongnya dan kini berjalan mengikuti Rose ke ruang rapat. Sungguh jabatan yang sangat merepotkan bagi Ethan.Ethan dan Rose tiba di meeting room disaat rapat sudah dimulai. Semua mata tertuju pada mereka.Sebuah tepukan tangan keras dari Richardo menggema di ruang hening itu."Wah, wah, wah! General Ma

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menantu Sang Mafia   Flashback 1

    "Dia temanmu?" tunjuk Crystal dengan raut wajah jijik campur emosi pada Edward. Jangan ditanya seberapa kesalnya ia saat ini. Ethan mengangguk membenarkan, walaupun ia tidak mengerti apa yang membuat istri itu begitu marah terhadap Edward. "Ba jingan! Kau benar-benar pria sial! Katakan padaku sekarang, kau yang menjebakku waktu itu, kan? Kau memberiku koktail dengan kadar alkohol tinggi sehingga aku mabuk malam itu. Iya, kan?!" teriak Crystal dengan sengit sambil berusaha ingin memukul pria itu. Ethan mengernyitkan keningnya. "Nyonya, sepertinya kau salah paham padaku. Kita baru saja bertemu pertama kalinya hari ini, percaya padaku!" sangkal Edward. "Kau bohong! Kau pasti disuruh Alessandro untuk menjebakku malam itu, iya kan? Apa dia yang menyuruhmu melakukannya? Berapa banyak uang yang diberikannya padamu sebagai sogokan sehingga kau tega berbuat seperti itu padaku!!" Lagi Crystal membentak pria itu sekaligus ingin menyerang Edward yang sedang berlindung dibalik punggung Et

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menantu Sang Mafia   Flashback 2

    Monalisa Hotel, 3 tahun yang lalu."Hei, Crys!!!" seru teman-teman satu alumninya saat Crystal datang malam itu.Crystal adalah alumni Scuola di San Petrizio, sekolah menengah umum yang berada di kota C. Setiap tahun alumni satu angkatannya selalu mengadakan acara reuni wajib di tempat-tempat yang disepakati oleh para panitia. Dan kali ini mereka mengadakan reuni di kota B, setelah tahun lalu mereka mengadakan reuni di kota C."Kau cantik sekali, Crys! Tapi bagaimana? Apa kau sudah menikah? Kau terlihat tidak membawa pasangan. Bagaimana ini, Crys? Di usiamu yang sudah setua ini kau masih sendiri? Oh, no!!!" canda salah seorang temannya.Seperti biasa Crystal selalu menjadi pusat perhatian. Kedatangannya kali ini pun meski tidak diumumkan, sukses membuat seluruh mata tertuju padanya. Bagaimana tidak? Selain dia terkenal cantik dari zaman mereka masih sekolah, lagi pula siapa yang tidak kenal Crystal?Dia adalah put

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menantu Sang Mafia   Flashback 3

    "Nona, lewat sini! Bukan ke situ ya ampun .... Ya Tuhan, kenapa badanmu terasa berat padahal kau terlihat mungil? Ayo kemarilah .... Edward dengan susah payah membawa Crystal yang mabuk berat ke sebuah suite room di lantai paling atas hotel itu."Kamar siapa ini? Ini bukan kamarku! Berthaaaa! Berthaaa! Kenapa kau membawa aku ke sini? Kau salah membawaku ke kamar!!!Uhhh!!" jeritnya dalam keadaan mabuk."Argggh, ini memang kamarmu! Berbaringlah di sini, Nona. Jangan kemana-mana. Aku akan kembali dengan capo dei capi!" kata Edward.Crystal yang sedang mabuk membelalakkan matanya."A-apa? Kau akan membaca capo ke sini? Kau akan membawa ayahku datang ke sini???!" jeritnya."Ssssst .... sssst!!! Jangan berisik!" Edward meletakkan jari telunjuknya di bibir."Tetapi kenapa kau ingin memanggil ayahku?! Aku tidak butuh didatangi Benigno Men- si- naaaa si tua itu!!!" Crystal masih saja meracau.Li

    Last Updated : 2025-03-01
  • Menantu Sang Mafia   Flashback 4 (Off)

    Ethan akhirnya kembali duduk dan menatap gadis itu."Baiklah, baiklah! Kita akan lakukan," katanya mengalah sambil membuka bajunya.Sungguh tingkah mereka sangat konyol karena mereka mabuk."Tapi kau jangan menakutiku, hmm?" pinta Crystal.Ethan mengangguk. Ia melihat gadis itu seperti anak anjing yang penurut. Dia tahu saat ini yang dibutuhkan oleh gadis itu bukanlah pria yang hebat di ranjang, melainkan pria yang pengertian hingga ia bisa menghilangkan rasa takutnya.Lalu terjadilah malam panas yang sudah lama Crystal inginkan namun baru malam ini berani ia melakukannya, dengan seorang pria yang bahkan ia tak kenal sebelumnya. Tanpa paksaan, namun semua terjadi seperti mimpi karena keduanya berada di bawah pengaruh alkohol.Crystal tertidur lebih dulu, hingga kemudian Ethan menyelimutinya. Hingga akhir percintaan mereka, dia bahkan tak ingat nama gadis itu. Yang dia tahu dia tidur setelahnya. Lalu

    Last Updated : 2025-03-01
  • Menantu Sang Mafia   Destino (Takdir)

    "Kenapa kau diam saja, Ba jingan?!! Jawab aku!!" hardik Ethan pada Edward sambil mencengkram kerah baju pria itu dengan erat. Sementara tangannya yang satu sudah mengepalkan tinjunya.Edward bergidik ngeri melihat kemarahan sang capo dei capi. Dia tahu dia tidak boleh main-main dengan pria ini. Sekali dia melayangkan tinjunya, bisa dipastikan tulang hidung Edward yang selalu ia anggap sempurna itu malah akan patah jadinya."Edward! Aku bertanya baik-baik padamu. Apa yang kau lakukan pada Crystal sehingga ia begitu marah padamu? Apa maksud perkataannya yang bilang kau membuat dia sampai mengandung Clarissa. Jawab!! Atau aku akan membuat hidungmu itu lepas dari tempatnya!!"Nah, benar kan? Ethan sudah mengincar hidungnya.Ya Tuhan! Demi gadis-gadis cantik yang masih ingin ia kencani, Edward bersumpah ia tidak akan membiarkan capo dei capi ini merusak hidung yang ia bangga-banggakan selama ini."Capo, capo! Kendalikan dirimu, Capo!

    Last Updated : 2025-03-01
  • Menantu Sang Mafia   Maafkan Aku, Tuan CEO!

    Ethan berjalan gontai menuju meeting room yang ia tinggalkan tadi hanya untuk menemui Edward. Tentu saja setelah membujuk Crystal untuk pulang ke rumah. Dan juga setelah ia berjanji akan menghabiskan sarapan yang telah dibawa oleh Crystal demi menyusulnya ke kasino ini.Tok!Tok!Tok!Ethan mengetuk pintu ruang rapat. Seketika semua mata peserta rapat yang ada di ruangan itu tertuju padanya. Tak terkecuali Richardo, sang CEO Mensina Casino.Semua peserta rapat yang ada disana saling pandang satu dengan yang lain. Mereka saling memberi kode seolah bisa bertelepati hanya dengan lirikan mata dan gerak bibir dan dagu.Andai gerak-gerik mereka bisa diterjemahkan kira-kira seperti inilah mereka akan berkata-kata:"Hey, kau lihat itu? Manager baru itu akan dapat masalah. Sebentar lagi pasti akan ada drama,"  kata si A sambil melempar pandang pada si B, tak lupa senyum menyeringai ke arah Ethan yang masih berdiri di ambang

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Dia Ada Di Mare Nostrum

    "Oh, ya? Kau tahu dari mana? Jangan sok tahu! Memangnya kau dan Ethan saling mengenal sebelumnya?" balas Crystal. Marlon tersenyum miring mendengar kata-kata balasan dari Crystal yang tidak percaya padanya."Untuk tahu aktivitas seseorang tidak harus mengenal orang itu secara dekat, bukan?" "Maksudnya?" Crystal arti apa yang dimaksud oleh Marlon."Maksudku, aku bekerja di bidang yang sama dengan Paman Ben dan Ethan. Yah, mungkin Paman Ben sudah tua, jadi dia kurang begitu tahu tentang siapa sebenarnya menantunya itu. Tetapi aku tahu banyak hal tentang Ethan. Dan aku ragu kau mungkin tidak tahu sebanyak yang ku tahu tentang suamimu sendiri," kata Marlon lagi."Apa?" Crystal terlihat tidak senang pada setiap kata-kata yang diucapkan oleh Marlon."Hei, kenapa harus melotot seperti itu melihatku? Apa yang aku katakan benar kan? Memangnya ada yang salah?" kekeh Marlon sambil menatap krystal dari kaca spion mobil."Yang pertama, aku katakan padamu. Kau tidak tahu apa-apa tentang aku dan

  • Menantu Sang Mafia   Aku Tahu Di mana Ethan

    Sharon dan Marlon saling tatap sejenak mendengar tujuan Crystal memanggilnya."Ya, tentu saja bol ..."Sharon ingin mengiyakan, tak keberatan dengan permintaan tolong Crystal, namun tidak dengan Marlon."Tidak boleh!" sela Marlon cepat.Crystal sampai membelalakkan matanya mendengar penolakan Marlon yang tanpa basa basi itu. Demikian pula dengan Sharon."Hei, Marlon, kenapa kau harus seperti itu, hmm?" protes Sharon pada saudara kembarnya itu. "Crys, jangan dengarkan kata-kata Marlon, ikutlah bersama kami!" ajaknya.Marlon menatap Crystal dengan pandangan aneh, yang Crystal tidak tahu tatapan seperti apa itu. "Tetapi sepertinya saudaramu tidak mengijinkan kami untuk menumpang. Kalau memang tidak boleh ya sudah, cih! Menyebalkan, baru juga punya mobil jelek seperti itu sudah sombong. Bagaimana kalau punya super car seperti milikku?" pamer Crystal.Yah, begitulah Crystal. Sikapnya memang sering kali kekanak-kanakan. Tadi dia sendiri yang ingin meminta tolong agar diberi tumpangan. Eeh,

  • Menantu Sang Mafia   Kau Yang Cocok Jadi Menantuku

    "Apa? Bercerai?!"Crystal membelalakkan matanya mendengar Benigno mengucapkan kalimat itu. Andai di awal-awal pernikahannya Benigno mengucapkan kata-kata itu, mungkin Crystal dengan senang hati akan mengiyakannya. Tapi setelah hatinya berlabuh pada Ethan selama beberapa bulan terakhir ini, baru mendengarnya saja hatinya sudah diiris sembilu."Ya, bercerai. Kalau kau masih belum jelas dengan kata-kata itu akan Papa perjelas. Berpisah, mengakhiri hubungan pernikahan dengannya. Apa kata-kata itu belum cukup membuatmu mengerti?" kata Benigno dengan tegas pada Crystal.Crystal cukup syok mendengar kata-kata dari ayahnya. Ia sampai geleng-geleng tak percaya terhadap apa yang dia dengar"Papa sepertinya sedang tidak sehat. Sudahlah, sebaiknya aku dan Clarissa pulang saja. Terus terang saja aku menyesal datang ke pesta pernikahan Papa ini. Kalau aku tahu akan ada kejadian seperti ini, aku tidak akan datang!" kata Crystal sambil meraih tas tangannya yang sedari tadi tergeletak di atas meja.Be

  • Menantu Sang Mafia   Bercerailah Dengan Ethan!

    "Papa Ben?" Ethan spontan menggumam saat melihat mertuanya itu ada di belakangnya."Jelaskan padaku!" geram Benigno."Apa yang harus kujelaskan?" tanya Ethan malas."Katakan padaku, kenapa pria ini ... Diego mengatakan kalau kau dan Alessandro adalah putranya? Apa itu benar?" desak Benigno.Ethan mendengus. Alangkah berat baginya untuk mengakui hal tersebut. Namun, ia pun sangat malas untuk mengakui di hadapan semua orang kalau Diego adalah ayah biologisnya."Dia memang adalah putraku sama halnya dengan Alessandro. Ah, Bagaimana caraku untuk mengatakannya? Tidak baik mengungkapkan semua ini di depan umum. Kita bisa membicarakan ini di tempat yang lebih privat kalau kau berkenan," usup Diego.Benigno tersenyum dengan seringai. "Tidak perlu! Sekarang sebaiknya kalian katakan saja, apa sebenarnya yang tidakku tahu di sini? Ethan? Apa bener kau adalah putra dari Diego?" tanya Benigno sekali lagi kepada menantunya itu.Lalu pria itu pun menatap Ethan dan Diego secara bergantian. Sebenarny

  • Menantu Sang Mafia   Besan? Yang Benar Saja!

    "Owhh ... kau anak yang manis sekali, Sayang. Kau mau digendong oleh kakek?" Clarissa tersenyum dan mengangguk. Benar kata pepatah kalau darah memang lebih kental daripada air. Meskipun ia belum pernah melihat Diego, tapi adanya hubungan darah di antara mereka tidak bisa menepis kalau mereka memiliki ikatan batin antara satu dengan yang lain.Diego tanpa persetujuan dari Ethan, kini meraih cucunya itu dan menggendongnya. Benigno yang berada di meja yang sebelumnya dikunjungi oleh Diego itu bahkan sampai berdiri. Ia merasa berang melihat musuh bebuyutannya sedang menggendong cucunya. Dan menyebalkannya Ethan bahkan ada di sana dan ia tidak melakukan apapun. Bukankah itu menyebalkan? Kini timbul prasangka di dalam hatinya. Apakah jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Diego itu kalau Ethan adalah putranya? Mungkinkah itu."Bajingan!" umpat Benigno.Benigno sebenarnya ingin langsung menuju meja Ethan dan menghajar pria yang pernah menjadi sahabatnya itu karena telah berani menyent

  • Menantu Sang Mafia   Sono Tuo Nonno (Aku Adalah Kakekmu)

    Ethan sebenarnya gelisah melihat Crystal yang disuruhnya mengambil makanan namun malah tetap tak dapat mengendalikan diri untuk tidak mencegat Diego masuk ke dalam aula pesta pernikahan. Entah apa yang istrinya dan Diego bicarakan. Namun melihat Diego menepuk-nepuk kepala Crystal, Crstal adalah putrinya, tak urung membuat Ethan khawatir juga. Untuk apa Diego datang ke sini? Dan bersikap seolah ia akrab dengan Crystal yang sedang kebingungan? Apa dia bersikap seperti itu untuk membuktikan pada Ethan, kalau dia mampu menebus kesalahannya di masa lalu dengan menjadi ayah dan mertua yang baik bagi Ethan dan Crystal? Sungguh dia berpikir bisa semudah itu? Really?Ethan sebenarnya sudah berniat ingin menghampiri mereka, namun melihat percakapan Diego dan Crystal tidak berlangsung lama dan berakhir dengan Diego yang meninggalkan Crystal dengan kebingungannya cukup bagi Ethan untuk tidak meneruskan niatnya. Ia kemudian hanya menatap dari jauh Crystal yang berjalan kembali menuju stand makan

  • Menantu Sang Mafia   Ada Apa Dengan Diego?

    Usai dari gereja, resepsi pernikahan Benigno Mensina dan Arabella pun berlanjut ke gedung resepsi. Banyak relasi bisnis yang diundang oleh Benigno ke acara pernikahannya itu. Namun yang menarik perhatian manakala melihat sosok Diego Bosseli ada di sana. "Mau apa dia di sini?" gumam Crystal saat melihat Diego dan asistennya Simone Colazi memasuki ruangan pesta.Ethan yang sedari tadi sibuk bercengkrama sambil menyuapi Clarissa makan, menatap ke arah pintu gedung aula. Ia sedikit mengernyitkan kening, melihat ayah biologisnya itu ada di pesta pernikahan sang mertua.Sementara itu Benigno dan Arabella masih sibuk menyapa dan menyambut para tamu. "Ya Tuhan, apakah dia datang ke sini untuk membuat masalah? Ah, tunggu sebentar, Ethan. Aku akan mendatangi dia. Aku ingin menanyakan ada urusan apa dia ke sini?" Crystal sudah akan bangkit dari duduknya, namun Ethan menyuruhnya untuk duduk kembali."Duduklah, Crys. Abaikan saja dia!" perintah Ethan sambil menyuapi Clarissa kembali."Tetapi ba

  • Menantu Sang Mafia   Bercanda Yang Tidak Lucu

    Ketegangan seketika terjadi di antara mereka. Kali ini Ethan benar-benar sampai mengubah raut wajahnya. Yang tadinya dia terlihat santai, tetapi mendengar percakapan antara Marlon mertuanya itu, seketika membuat ia merasa tidak senang."Marlon, apa kau sudah gila? Jangan bercanda seperti itu. Tidak enak kalau sampai Ethan salah paham padamu nanti," tegur Sharon setengah berbisik.Mendengar teguran dari sang adik, Marlon hanya menanggapinya dengan santai."Hahaha .... Sharon! Menurutku kaulah yang terlalu serius menanggapi percakapan antara aku dan Paman Ben. Padahal kami hanya bercanda, dan aku rasa Ethan pun tidak akan seburuk itu selera humornya. Aku benat kan Paman Ben? Ethan?" kata Marlon seakan ia meminta pendapat terhadap keduanya.Benigno hanya mengiyakan dengan kesan malas. Ekspresinya mengatakan kalau dia tidak sedang bercanda. Sementara Ethan sendiri menatap tajam pada Marlon."Sayangnya, bercanda tidak lucu seperti itu hanya dilakukan oleh pria-pria tidak berkelas yang han

  • Menantu Sang Mafia   Dunia Memang Sempit

    "Crys, apa kau sudah siap?" tanya Ethan pada Crystal yang sedang sibuk berdandan."Tunggu sebentar, Ethan. Aku tinggal pakai lipstik ini biar hasilnya lebih seksi," kata Crystal.Ethan menghela napas menahan sabar.Telah lebih satu jam Ethan menunggu istrinya itu untuk selesai mendandani diri. Hari ini adalah hari pernikahan Benigno Mensina dan Arabella. Tepat dua minggu Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah rumah, Benigno pun memutuskan untuk secepatnya mempersiapkan pernikahannya dan hari ini adalah hari H-nya."Astaga, kau ini aneh, Crys.Sebenarnya kau berdandan semaksimal ini untuk apa? Bukannya kau yang bilang tidak suka dengan pernikahan Papa Ben dan Arabella? Lalu apa ini? Astaga, aku dan Clarissa bahkan sudah selesai lebih dari sejam yang lalu. Dan kau selalu mengatakan sebentar. Apanya yang sebentar?" cibir Ethan."Ethan, kau sabarlah sedikit. Kalau aku cantik bukannya kau juga yang bangga. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu malu," kata Crystal cuek.Ibu dengan satu or

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status