Share

Bab 95. Suara Desahan

Hari ini Mario kembali datang ke lapas, menemui Ibra dan pamannya. Ia ingin mengatakan bahwa rencananya mulai dijalankan.

Saat Mario datang, suasana di ruang kunjungan menjadi tegang. Ibra dan pamannya saling bertatapan, mencoba membaca ekspresi satu sama lain. Mario duduk di depan mereka dengan senyum diplomatis di wajahnya.

"Ah, aku punya kabar baik untuk kalian berdua. Rencana sudah mulai berjalan. Gilang akan mendapatkan ganjaran yang dia butuhkan. Hehhh," ucap Mario dengan mengejek.

"Sejauh mana, rencanamu, Mario?" tanya Ibra dengan menatap tajam.

"Tenang, aku akan melakukan apa pun yang diperlukan. Jangan ragu-ragu, aku tidak akan mengizinkan apapun terjadi pada Gilang, selain dariku. Mantap, kan?"

"Kami memahami pentingnya rencanamu ini, Mario. Tapi kami juga ingin tahu bagaimana kau akan menjalankan rencana ini tanpa menarik perhatian, yang tidak diinginkan." Hendra, buka suara.

Mario mengangguk paham dengan maksud perkataan dan pertanyaan keduanya. Ia sendiri memang belum men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status