Share

Bab 31. Rencana Besar

Sang suami mengernyitkan dahi, mencoba merenung sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang berupa gumaman sang istri.

"Mungkin tamu dari kerabat atau teman mama."

"Ya, mungkin juga," sahut sang istri datar. Ia memang tidak tahu siapa penumpang mobil tersebut.

Mereka terus berjalan mendekati rumah, hati-hati memilih kata-kata agar tidak "terpergok" oleh sang mama. Setibanya di depan pintu, mereka mengucapkan salam dengan senyum manis.

"Selamat sore, Ma," sapa sang istri mencoba menunjukkan ketenangan.

Di sampingnya, sang suami mulai bersikap seperti biasa--terlihat bodoh!

Sang mama melayangkan senyum ramah, namun mata cermatnya tidak luput memeriksa ekspresi wajah keduanya.

"Kalian berdua pulang bersama, dari mana?" tanyanya menyelidik.

"Iya, Ma. Kami tadi dari taman saja. Mas Gilang mau bermain, tentunya pulang bersama juga," jawab sang istri, berusaha tetap tenang.

Sang mama mengangguk mengerti, tetapi sepertinya ada keraguan di matanya.

Tapi karena hati dan harinya sedang senang, wani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status