Share

129. Kenyataan

“Umi, Sadewa sendiri yang mengatakannya di telepon! Dia sendiri juga mengatakannya saat hendak mengejar Nadina. Umi, Nadina mohon percaya pada Nadina,” rintih Nadina.

“Mempercayai pemuda itu? Itu artinya bukankah aku juga harus mempercayai perkataannya jika dia telah melakukan sesuatu bersamamu dengan puas? Itu yang dia katakan!” sahut Aminah.

“Umi, jika Mas Dewa mengatakannya kepada sekongkolnya itu artinya yang sebenarnya. Jika dia mengatakannya pada keluarga pondok, dia hanya ingin membuatnya merasa menang, menghancurkan hubungan Nadina dengan Mas Nadhif,” terang Nadina.

Aminah mengalihkan pandangannya sembari menghembuskan napasnya kencang dan kasar. Sementara Nadhif mencoba mengatur napasnya sendiri memilah mana yang benar.

“Haruskah aku mempercayai seseorang yang membohongi suaminya sendiri untuk bertemu pemuda lain, Nadina?” ujar Aminah.

Nadina menundukkan pandangannya lalu terisak dalam tangisnya, perlahan ia melepaskan cekalan Nadhif dan membungkus tangannya sendiri deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status