Share

Chapter 100

"Tahan sedikit, sakitnya tidak akan lama," ucap Zidane sambil mendongak melihat wajah istrinya.

Gadis itu tak menjawab, terdiam sambil menggigit bibir bawabnya. Kedua tangannya meremas ujung handuk bawah yang dikenakannya.

"Selesai," ucap Zidane.

Dia beranjak berdiri, memasukkan obat dan perban ke dalam kotak P3K, kemudian menaruh kotak itu pada tempatnya kembali.

Annisa mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri menuju kamar mandi karena tidak tahan menahan rasa malu dengan penampilannya saat ini yang lebih pantas disebut seperti wanita penggoda.

"Mau ke mana?" tanya Zidane.

Langkah Annisa terhenti. Dia menelan salivanya dengan susah payah karena mendadak terasa menyangkut ditenggorokan. Gadis itu terdiam, tak berani menoleh.

Tiba-tiba, selembar kain menyelimuti bagian atas tubuh Annisa yang terbuka. Rupanya, Zidane telah mengambil kemeja putih miliknya untuk dipakaikan pada istrinya. Dengan hati-hati, pria itu memasangkan satu pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status