Aw selamat ya Wisnu, udah jadi manajer aja?!
"Tantangan adalah satu ajakan untuk membuktikan sesuatu, benar, tidak benar atau benar-benar tidak perlu!" by Wisnu."Hai, Wisnu, aku lihat ternyata kamu cukup tangguh ya? Cukup keren jadi manajer sekarang. Tapi kata orang namanya balung kere tetap akan menonjol identitasnya. Kamu sudah siap berkompetisi?" Kelvin menyeringai dengan sombong."Apa maksud Anda? Hidup saya terlalu sibuk untuk ikut kompetisi ga jelas, ga penting. Apa manfaatnya? Ajaklah rekan lain yang seserver dengan Anda. Tidak sadarkah, bahwa kita ini terlalu berbeda? Jauhhh!" Wisnu sungguh malas meladeni Kelvin, tapi dia juga kepo akan maksud pria flamboyan ini.Wisnu membatin 'Kompetisi apaan ya? Kalau soal siapa lebih kaya dan muka ganteng, jelas aku kalah! Tapi jika siapa bisa memuaskan Sinta di ranjang, woo pasti aku pemenangnya!
"Sukses itu tidak serta merta muncul, bisa jadi dia datang perlahan. Tapi situasi tertentu bisa saja sebaliknya." by Wisnu. "Brengsek! Ga ada kapoknya ya, Anda mengejar istriku! Hapus obsesi Anda! Sinta sudah punya saya, selamanya akan begitu, Kelvin!" ungkap hati Wisnu yang kesal. "Wisnu, ada apa kau datang marah-marah? Memangnya apa yang kuperbuat sama istrimu?" Kelvin bangkit dari lantai ubin. Dia mengusap pantatnya yang jadi sakit karena terjatuh. "Apa yang anda lakukan kepada Sinta saat di depan toilet klub karaoke sekitar setahun lebih yang lalu? Mau mungkir Anda?" Wisnu langsung menuduh tanpa basa-basi. Karena sumbernya valid. "Oh ya ampun. Aku lupa. Maaf, Wisnu! Aku lelaki normal, agak mabuk, sudah malam, di tempat bersenang-senang seperti itu dan masih sangat menyukai istrimu yang seksi abis! Wajar dong?
"Hati manusia bisa dibolak-balik Alloh Swt. Apapun kelakuannya akan diampuni dan dilupakan asalkan dia mau bertobat." by Wisnu."Om Adi, lagi ngapain Om ada di sini? Siapa perempuan itu? Kenapa kalian berani mesra-mesraan? Dasar orang ga tau malu!" bentak Bari kepada sepasang manusia itu. Om Adi tergagap. Peluhnya jadi mengalir dan perutnya mendadak mual. Rasanya dia ingin tenggelam ke dasar samudra andai bisa. "Ah, bukan siapa-siapa, kok, Bari. Ini teman biasa Om saja." Sambil agak gemetar Om Adi menjelaskan. Bibirnya gemetar dan bertingkah gelisah, tanda kalau dia berkata bohong. "Om kira aku percaya gitu aja? Kalian saling meremas di bawah meja, aku tahu Om. Kau juga lihat kan tadi Nadine?" Bari bertanya pada Nadine dengan mengedipkan matanya. Nadine hanya mengangguk dengan pasti. Gadis ini merasa sangat mal
"Yakin dan percaya. Bahwa semua musibah bisa diambil hikmahnya, asalkan selalu menggunakan bening hati, doa dan usaha."by Wisnu."Sudahlah Tante, Wisnu tak menaruh dendam kok. Dan tawaran Wisnu masih berlaku soal pengobatan dari paman aku. Demi menjaga keharmonisan rumah tangga Tante. Mau Tante?""Suer itu manjur, Wisnu?" Tante Mirna masih ragu dengan obat herbal ala ndeso itu. Dia terbiasa dengan obat dan dokter modern. Bagaimana bisa menaruh percaya kepada pengobatan yang tradisional? "Insyaallah, Tante. Mungkin ada 90% lebih yang cocok bagi kesembuhan kebanyakan pasien. Namanya juga ikhtiar, Tan. Kalau Tante mau, nanti aku tinggal telpon beliau dan pesan. Nanti obatnya hmm jamunya akan dikirim ke sini lewat ekspedisi, semudah itu." Wisnu menjelaskan dengan nada lembut.Kebanyakan pasien memang akan ragu awalnya mencoba obat herbal baru, dan Wisnu memakluminya. Apalagi ya
"Kerja keras, persistensi, menghadapi tantangan dan menghadapi penurunan semangat. Semua dipadukan menjadi sebuah kesuksesan." by Wisnu.(SETAHUN KEMUDIAN)Wisnu kini sudah mulai merasakan keindahan bulir berliannya setelah sekian tahun mengasahnya dengan penuh ketekunan, kesabaran juga cucuran keringat dan airmata. Jalan kesuksesannya memang belum sejauh papa Hendra apalagi kakek Darmanto. No. Mereka berdua berlipat kali jauh lebih sengsara dan jatuh bangun merasakan kerasnya dunia bisnis. Wisnu banyak meringkas jalan karena dia mempunyai faktor lucky, hoki, sebagai menantu terpilih. Sebagai suami Sinta, anak pemilik W-Transports yang termasyur sampai di tingkat Asia. Tetapi jalan tampak begitu mudah tak semudah itu dijalani, karena awalnya Wisnu harus memulai semuanya dari t
"Kabar bahagia akan membuat hidup juga bahagia, tetapi perlu disiapkan juga kantong-kantong kesabaran di sisi kanan kiri kita." by Wisnu.Setelah akhirnya dua minggu full Sinta dan Wisnu berhoneymoon ke Bali dan Lombok, mereka pulang kembali ke Jakarta membawa cinta yang makin merekah.Cinta yang makin menguat ini membuat Wisnu dan Sinta makin intens berprogram 'membuat anak'. Tidak sekedar menanam benih, tapi juga menyuburkan tanah, merawat, memangkas dahan tak perlu, menyiram dan memupuk. Eh.Sinta semakin rajin berolahraga mengikuti suaminya, misalnya senam kegel, erobik, atau sekedar jogging atau jalan cepat saja. Dia juga minum dan makan yang kata orang bisa 'menyuburkan' kandungan.Hasil memang tak pernah mengkhianati usaha. Dan alhamdulillah berkat doa semua keluarga Wiguna, juga usaha 'enak' Wisnu dan Sinta berbulan madu selama tiga tahun, akhirnya berhasil jug
"Datangnya keberkahan dalam hidup, bisa jadi juga merupakan ujian, bisa atau tidak bisa dihadapi, adalah pilihan kita." by Wisnu. "Apaan sih, Suamiku jadi gini amat? Biasa aja kali. Aku kan lagi hamil bukan sakit kanker yaelah. Santuy, Yank. Aku akan baik-baik aja, okee?" Sinta geli sendiri. Tapi tak ayal dia menurut juga. Meletakkan lap dan duduk bersandar di tempat tidur. "Ya namanya juga anak pertama, udah gitu nunggunya lama elah tiga tahun lebih lho. Plus hamilnya sampai lahir jebret 9 bulanan. Nah kan ga pa pa kali, jadi agak norak begindang, Sayang. Aku ga mau kehilangan momen berharga ini." Wisnu cengengesan membela dirinya yang over proyektif. Walau aslinya dia juga merasa sedikit lebay. "Iya, baiklah ... Sinta paham, tapi ga usah berlebihan kali ya, Yank? Namanya berlebihan kan ga baik gitu." Sinta mengelus perutny
"Manusia memang dikarunia mata, yang cenderung akan percaya apa saja yang tertangkap olehnya. Padahal kenyataan tidak selalu dari mata bisa dari hal yang tak nampak." by Wisnu."Ya udah, Kak Bari, nanti aku bantu gimana semua untuk memperlancar acaranya sama Nadine. Udah mantab beneran?" Wisnu bertanya basa-basi saja. Dia tahu benar bahwa Bari dan Nadine memang saling suka dan sama sayang."Bukan mantab lagi. Super mantab. Mungkin karena Na itu cewek daerah kali ya, jadi lain sikapnya sama cewek sini. Dia juga santun, pendiam, gemesin, tapi lucu pas ketawa. Dan satu hal lagi, dia njowo banget bisa masak enak dan juga mau bersih-bersih. Mbok Tirta saja langsung acungin jempol cocok kok. Wuah baru kali ini pengen cepet-cepet, Wis! Takut aku kehilangan dia, direbut orang lain, bisa mati aku!" Bari jadi gugup saat membica