Thx for Wisnu! Semua jadi rukun keluarga Wiguna.
"Kerja keras, persistensi, menghadapi tantangan dan menghadapi penurunan semangat. Semua dipadukan menjadi sebuah kesuksesan." by Wisnu.(SETAHUN KEMUDIAN)Wisnu kini sudah mulai merasakan keindahan bulir berliannya setelah sekian tahun mengasahnya dengan penuh ketekunan, kesabaran juga cucuran keringat dan airmata. Jalan kesuksesannya memang belum sejauh papa Hendra apalagi kakek Darmanto. No. Mereka berdua berlipat kali jauh lebih sengsara dan jatuh bangun merasakan kerasnya dunia bisnis. Wisnu banyak meringkas jalan karena dia mempunyai faktor lucky, hoki, sebagai menantu terpilih. Sebagai suami Sinta, anak pemilik W-Transports yang termasyur sampai di tingkat Asia. Tetapi jalan tampak begitu mudah tak semudah itu dijalani, karena awalnya Wisnu harus memulai semuanya dari t
"Kabar bahagia akan membuat hidup juga bahagia, tetapi perlu disiapkan juga kantong-kantong kesabaran di sisi kanan kiri kita." by Wisnu.Setelah akhirnya dua minggu full Sinta dan Wisnu berhoneymoon ke Bali dan Lombok, mereka pulang kembali ke Jakarta membawa cinta yang makin merekah.Cinta yang makin menguat ini membuat Wisnu dan Sinta makin intens berprogram 'membuat anak'. Tidak sekedar menanam benih, tapi juga menyuburkan tanah, merawat, memangkas dahan tak perlu, menyiram dan memupuk. Eh.Sinta semakin rajin berolahraga mengikuti suaminya, misalnya senam kegel, erobik, atau sekedar jogging atau jalan cepat saja. Dia juga minum dan makan yang kata orang bisa 'menyuburkan' kandungan.Hasil memang tak pernah mengkhianati usaha. Dan alhamdulillah berkat doa semua keluarga Wiguna, juga usaha 'enak' Wisnu dan Sinta berbulan madu selama tiga tahun, akhirnya berhasil jug
"Datangnya keberkahan dalam hidup, bisa jadi juga merupakan ujian, bisa atau tidak bisa dihadapi, adalah pilihan kita." by Wisnu. "Apaan sih, Suamiku jadi gini amat? Biasa aja kali. Aku kan lagi hamil bukan sakit kanker yaelah. Santuy, Yank. Aku akan baik-baik aja, okee?" Sinta geli sendiri. Tapi tak ayal dia menurut juga. Meletakkan lap dan duduk bersandar di tempat tidur. "Ya namanya juga anak pertama, udah gitu nunggunya lama elah tiga tahun lebih lho. Plus hamilnya sampai lahir jebret 9 bulanan. Nah kan ga pa pa kali, jadi agak norak begindang, Sayang. Aku ga mau kehilangan momen berharga ini." Wisnu cengengesan membela dirinya yang over proyektif. Walau aslinya dia juga merasa sedikit lebay. "Iya, baiklah ... Sinta paham, tapi ga usah berlebihan kali ya, Yank? Namanya berlebihan kan ga baik gitu." Sinta mengelus perutny
"Manusia memang dikarunia mata, yang cenderung akan percaya apa saja yang tertangkap olehnya. Padahal kenyataan tidak selalu dari mata bisa dari hal yang tak nampak." by Wisnu."Ya udah, Kak Bari, nanti aku bantu gimana semua untuk memperlancar acaranya sama Nadine. Udah mantab beneran?" Wisnu bertanya basa-basi saja. Dia tahu benar bahwa Bari dan Nadine memang saling suka dan sama sayang."Bukan mantab lagi. Super mantab. Mungkin karena Na itu cewek daerah kali ya, jadi lain sikapnya sama cewek sini. Dia juga santun, pendiam, gemesin, tapi lucu pas ketawa. Dan satu hal lagi, dia njowo banget bisa masak enak dan juga mau bersih-bersih. Mbok Tirta saja langsung acungin jempol cocok kok. Wuah baru kali ini pengen cepet-cepet, Wis! Takut aku kehilangan dia, direbut orang lain, bisa mati aku!" Bari jadi gugup saat membica
"Anak adalah keajaiban yang selalu mencengangkan kehadirannya di dunia ini. Dia sebenarnya hadir untuk menguji orang tuanya." by Darmanto. (8 Bulan kemudian) Kehamilan Sinta, adalah keajaiban tersendiri. Meski extra berat kehamilannya, karena ada sepasang janin kembar di dalamnya, dia tampak selalu ceria. Sinta juga tabah dan sabar. Dia jarang sekali mengeluh. Ketika sedikit mengeluh saja, reaksi yang diterimanya luar biasa. Banyak kegajean dan kepanikan, terutama dari Wisnu, suaminya dan Hendra papanya. Belum perhatian dari mbok Tirto, kak Bari, mama Joyce, tante Mirna dan sebagainya. Aaarghh. Jadi mendingan Sinta mengatasinya sendiri apabila mampu. Dia mau jadi mama mandiri saja. Daripada mendengar hal-hal bucin nggak jelas arah terutama dari suami dan papa. Itu hal yang ajaib kare
"Iri adalah penyakit hati yang bersumber dari ketidakpercayaan diri yang terlanjur mengakar berurat." by Wisnu(DUA TAHUN KEMUDIAN)Perjalanan hidup seseorang memang tak mungkin selalu mulus bak pipi halus artis yang menghabiskan ratusan juta biaya scincare bermerk.Begitu juga Wisnu. Hidup yang awalnya berat sebagai mahasiswa pas-pasan, lalu jadi anak band, meningkat tak terduga bahwa akan jadi nyata, jadi menantu Wiguna. Nasibnya juga berangsur membaik dan makin lancar jaya.Wisnu meraih kebahagiaan sejatinya karena terutama cinta Sinta istrinya, juga diikuti satu demi satu cinta dari anggota keluarga lainnya. Tetapi kini, kerikil tajam menghadang. Entah darimana datangnya kerikil ini, tak ada yang tahu dan mengerti. Kerikil akan selalu mengintai dari sudut manapun, tetapi selalu berhasil dih
"Dunia tipu-tipu dipenuhi dengan trik cerdik tapi tak terdidik, hanya mengejar nafsu duniawi tanpa berpikir ada surgawi." by Wisnu."Om, apa maksudnya ini? Wisnu tidak paham sama semua ini deh! Wisnu tidak pernah memerintahkan siapapun transfer ke rekening Wisnu pribadi! Jangan mengada-ada deh!"Wisnu meradang. Bagaimana seorang 'bawahan' sekaligus paman keluarga sendiri, seperti Om Adi, mempermalukannya di hadapan mertuanya seperti ini.Adi memandang sinis ponakan menantunya itu lalu berkata tajam."Wisnu, mana ada maling yang ngaku? Kalau ngaku semua, penjara ga bakalan cukup!"Hendra membentak adik iparnya itu dengan keras. Membuat Adi juga Wisnu sedikit terlonjak karena kaget."Stop, Adi! Kamu selalu bikin gara-gara selama ini dengan Wisnu. Kenapa sih? Ga kapok selalu gagal selama ini. Apa tujuanmu? Kalaupun memang benar Wisnu bersalah, tapi aku yakin itu t
"Bui adalah tempat dimana sebuah kehidupan akan terus berjalan, entah kamu kuat atau lemah, benar atau salah, ikhlas atau tidak." by Wisnu.Dengan segala bukti dan saksi palsu itu, akhirnya malah menjebloskan Wisnu ke penjara sebagai tahanan sampai bukti baru didapatkan."Apaaa? Mas Wisnu masuk penjara, Pa? Bagaimana bisa? Sinta ga terima, Pa. Perbuatan siapa itu, suamiku itu orang terjujur di dunia kok!" Sinta mencak-mencak.Bagaimana ceritanya, seorang Wisnu yang nepok nyamuk aja tidak tega bisa masuk penjara karena menggelapkan uang?"Itu karena laporan pamanmu, Om Adi. Papa juga bingung, tapi nyatanya ada saksi dan bukti yang menguatkan." Hendra memegang kepalanya karena pusing."Itu pasti bukti dan saksi palsu, Pa. Papa kan tahu Om Adi itu kelakuannya kayak apa? Sinta yakin Mas Wisnu ga mungkin bersalah. Sinta sanggup pertaruhkan itu dengan nyawa ini!" Sinta meng