Hihihi Wisnu bucin banget pas Sinta hamil nih.. Tanda sangat sayang.
"Manusia memang dikarunia mata, yang cenderung akan percaya apa saja yang tertangkap olehnya. Padahal kenyataan tidak selalu dari mata bisa dari hal yang tak nampak." by Wisnu."Ya udah, Kak Bari, nanti aku bantu gimana semua untuk memperlancar acaranya sama Nadine. Udah mantab beneran?" Wisnu bertanya basa-basi saja. Dia tahu benar bahwa Bari dan Nadine memang saling suka dan sama sayang."Bukan mantab lagi. Super mantab. Mungkin karena Na itu cewek daerah kali ya, jadi lain sikapnya sama cewek sini. Dia juga santun, pendiam, gemesin, tapi lucu pas ketawa. Dan satu hal lagi, dia njowo banget bisa masak enak dan juga mau bersih-bersih. Mbok Tirta saja langsung acungin jempol cocok kok. Wuah baru kali ini pengen cepet-cepet, Wis! Takut aku kehilangan dia, direbut orang lain, bisa mati aku!" Bari jadi gugup saat membica
"Anak adalah keajaiban yang selalu mencengangkan kehadirannya di dunia ini. Dia sebenarnya hadir untuk menguji orang tuanya." by Darmanto. (8 Bulan kemudian) Kehamilan Sinta, adalah keajaiban tersendiri. Meski extra berat kehamilannya, karena ada sepasang janin kembar di dalamnya, dia tampak selalu ceria. Sinta juga tabah dan sabar. Dia jarang sekali mengeluh. Ketika sedikit mengeluh saja, reaksi yang diterimanya luar biasa. Banyak kegajean dan kepanikan, terutama dari Wisnu, suaminya dan Hendra papanya. Belum perhatian dari mbok Tirto, kak Bari, mama Joyce, tante Mirna dan sebagainya. Aaarghh. Jadi mendingan Sinta mengatasinya sendiri apabila mampu. Dia mau jadi mama mandiri saja. Daripada mendengar hal-hal bucin nggak jelas arah terutama dari suami dan papa. Itu hal yang ajaib kare
"Iri adalah penyakit hati yang bersumber dari ketidakpercayaan diri yang terlanjur mengakar berurat." by Wisnu(DUA TAHUN KEMUDIAN)Perjalanan hidup seseorang memang tak mungkin selalu mulus bak pipi halus artis yang menghabiskan ratusan juta biaya scincare bermerk.Begitu juga Wisnu. Hidup yang awalnya berat sebagai mahasiswa pas-pasan, lalu jadi anak band, meningkat tak terduga bahwa akan jadi nyata, jadi menantu Wiguna. Nasibnya juga berangsur membaik dan makin lancar jaya.Wisnu meraih kebahagiaan sejatinya karena terutama cinta Sinta istrinya, juga diikuti satu demi satu cinta dari anggota keluarga lainnya. Tetapi kini, kerikil tajam menghadang. Entah darimana datangnya kerikil ini, tak ada yang tahu dan mengerti. Kerikil akan selalu mengintai dari sudut manapun, tetapi selalu berhasil dih
"Dunia tipu-tipu dipenuhi dengan trik cerdik tapi tak terdidik, hanya mengejar nafsu duniawi tanpa berpikir ada surgawi." by Wisnu."Om, apa maksudnya ini? Wisnu tidak paham sama semua ini deh! Wisnu tidak pernah memerintahkan siapapun transfer ke rekening Wisnu pribadi! Jangan mengada-ada deh!"Wisnu meradang. Bagaimana seorang 'bawahan' sekaligus paman keluarga sendiri, seperti Om Adi, mempermalukannya di hadapan mertuanya seperti ini.Adi memandang sinis ponakan menantunya itu lalu berkata tajam."Wisnu, mana ada maling yang ngaku? Kalau ngaku semua, penjara ga bakalan cukup!"Hendra membentak adik iparnya itu dengan keras. Membuat Adi juga Wisnu sedikit terlonjak karena kaget."Stop, Adi! Kamu selalu bikin gara-gara selama ini dengan Wisnu. Kenapa sih? Ga kapok selalu gagal selama ini. Apa tujuanmu? Kalaupun memang benar Wisnu bersalah, tapi aku yakin itu t
"Bui adalah tempat dimana sebuah kehidupan akan terus berjalan, entah kamu kuat atau lemah, benar atau salah, ikhlas atau tidak." by Wisnu.Dengan segala bukti dan saksi palsu itu, akhirnya malah menjebloskan Wisnu ke penjara sebagai tahanan sampai bukti baru didapatkan."Apaaa? Mas Wisnu masuk penjara, Pa? Bagaimana bisa? Sinta ga terima, Pa. Perbuatan siapa itu, suamiku itu orang terjujur di dunia kok!" Sinta mencak-mencak.Bagaimana ceritanya, seorang Wisnu yang nepok nyamuk aja tidak tega bisa masuk penjara karena menggelapkan uang?"Itu karena laporan pamanmu, Om Adi. Papa juga bingung, tapi nyatanya ada saksi dan bukti yang menguatkan." Hendra memegang kepalanya karena pusing."Itu pasti bukti dan saksi palsu, Pa. Papa kan tahu Om Adi itu kelakuannya kayak apa? Sinta yakin Mas Wisnu ga mungkin bersalah. Sinta sanggup pertaruhkan itu dengan nyawa ini!" Sinta meng
"Sing salah, seleh. Becik ketitik olo ketoro (jawa = Yang salah akan ketahuan, baik ataupun buruk akan kelihatan pada akhirnya.)" by Wisnu."Jadi sekarang Om Adi menggantikanku masuk penjara untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya, Yank?""Iya, Mas. Kau bahagia kan? Sekarang sudah ketahuan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kau benar, Mas Wisnu, dan om aku yang salah. Dia menjebakmu dengan bukti dan saksi palsu." Sinta menjelaskan dengan gemas."Boleh kau ceritakan kronologisnya, Sayang?" Wisnu jadi kepo. Dia tidak memahami jalan pikiran om Adi, kenapa mesti repot begini."Iya baiklah, My Hubby. Om Adi itu ya, Yank, ternyata hanya iri hati sama kamu. Dia menjebak kamu dengan saksi, pelaku dan bukti yang dipalsukan. Tapi detekif kan tidak bodoh. Mereka bisa bedakan asli palsu
"Seseorang baik bukan diciptakan tetapi dia dibiasakan, melihat semua hal dari perspektif tanpa prasangka kecuali dan hanya yang baik." by Wisnu."Kami tahu, pasti Pak Wisnu tidak bersalah. Bagaimana mungkin orang sebaik Bapak bisa dijatuhkan dengan fitnah keji oleh om sendiri. Kami berdiri di pihak Bapak!"Wisnu termangu. Dia merasakan tidak terlalu kenal satu persatu pegawai yang berjajar rapi di depannya. Kehidupan super sibuk sebagai direktur utama W-Transports saat ini telah mengubahnya menjadi banyak abai.Tetapi mereka? Mereka dengan yakin meyakini kebenaran seorang Wisnu. Luar biasa! Bagaimana seorang manusia biasa seperti dirinya bisa meraih simpati tanpa dikendalikan sedikitpun?Wisnu berucap lagi dengan suara sedikit gemetar,"Ter ... Terima ... Kasih, sungguh saya tidak mengerti ini. Kalian luar biasa baik. Terimakasih kepercayaannya. Kalian tidak terlalu mengenal saya,
"Saat si buah hati tergolek tak berdaya, rasa hati orangtua remuk redam, ingin dia saja rasa derita itu selalu, si anak jangan." by Wisnu."Kami mau Pak Wisnu saja yang jadi man of the month di W-Transports, Pak Dar dan Pak Hendra. Karena beliau mampu menepiskan sangka jahat jadi bersih. Lalu menata ulang aturan yang lebih transparan untuk perusahaan," tegas Edi mewakili kata hati para pegawai."Ya janganlah, kan ini untuk pegawai teladan. Wisnu posisinya kan beda. Dia sudah seperti calon pemilik perusahaan," ungkap pak Darmanto sambil tersenyum melihat antusiasme para pegawai memilih pimpinan idolanya."Iya nih, Pak Edi. Ada-ada saja! Klo saya menang bulan ini, wah bulan depan bisa saja masih di posisi sama. Status quo itu namanya, ga sehat. Eh pede amat saya ya hahaha." Wisnu ngakak. Dia memang tidak jaim, selalu bersikap sesuai apa yang dirasakan. Itulah yang disukai karyawannya, sikap apa adanya si bos.&nbs