Kelvin mau ngadain kompetisi? Ada-ada saja. Itu hanya cara dia melecehkan Wisnu.
"Sukses itu tidak serta merta muncul, bisa jadi dia datang perlahan. Tapi situasi tertentu bisa saja sebaliknya." by Wisnu. "Brengsek! Ga ada kapoknya ya, Anda mengejar istriku! Hapus obsesi Anda! Sinta sudah punya saya, selamanya akan begitu, Kelvin!" ungkap hati Wisnu yang kesal. "Wisnu, ada apa kau datang marah-marah? Memangnya apa yang kuperbuat sama istrimu?" Kelvin bangkit dari lantai ubin. Dia mengusap pantatnya yang jadi sakit karena terjatuh. "Apa yang anda lakukan kepada Sinta saat di depan toilet klub karaoke sekitar setahun lebih yang lalu? Mau mungkir Anda?" Wisnu langsung menuduh tanpa basa-basi. Karena sumbernya valid. "Oh ya ampun. Aku lupa. Maaf, Wisnu! Aku lelaki normal, agak mabuk, sudah malam, di tempat bersenang-senang seperti itu dan masih sangat menyukai istrimu yang seksi abis! Wajar dong?
"Hati manusia bisa dibolak-balik Alloh Swt. Apapun kelakuannya akan diampuni dan dilupakan asalkan dia mau bertobat." by Wisnu."Om Adi, lagi ngapain Om ada di sini? Siapa perempuan itu? Kenapa kalian berani mesra-mesraan? Dasar orang ga tau malu!" bentak Bari kepada sepasang manusia itu. Om Adi tergagap. Peluhnya jadi mengalir dan perutnya mendadak mual. Rasanya dia ingin tenggelam ke dasar samudra andai bisa. "Ah, bukan siapa-siapa, kok, Bari. Ini teman biasa Om saja." Sambil agak gemetar Om Adi menjelaskan. Bibirnya gemetar dan bertingkah gelisah, tanda kalau dia berkata bohong. "Om kira aku percaya gitu aja? Kalian saling meremas di bawah meja, aku tahu Om. Kau juga lihat kan tadi Nadine?" Bari bertanya pada Nadine dengan mengedipkan matanya. Nadine hanya mengangguk dengan pasti. Gadis ini merasa sangat mal
"Yakin dan percaya. Bahwa semua musibah bisa diambil hikmahnya, asalkan selalu menggunakan bening hati, doa dan usaha."by Wisnu."Sudahlah Tante, Wisnu tak menaruh dendam kok. Dan tawaran Wisnu masih berlaku soal pengobatan dari paman aku. Demi menjaga keharmonisan rumah tangga Tante. Mau Tante?""Suer itu manjur, Wisnu?" Tante Mirna masih ragu dengan obat herbal ala ndeso itu. Dia terbiasa dengan obat dan dokter modern. Bagaimana bisa menaruh percaya kepada pengobatan yang tradisional? "Insyaallah, Tante. Mungkin ada 90% lebih yang cocok bagi kesembuhan kebanyakan pasien. Namanya juga ikhtiar, Tan. Kalau Tante mau, nanti aku tinggal telpon beliau dan pesan. Nanti obatnya hmm jamunya akan dikirim ke sini lewat ekspedisi, semudah itu." Wisnu menjelaskan dengan nada lembut.Kebanyakan pasien memang akan ragu awalnya mencoba obat herbal baru, dan Wisnu memakluminya. Apalagi ya
"Kerja keras, persistensi, menghadapi tantangan dan menghadapi penurunan semangat. Semua dipadukan menjadi sebuah kesuksesan." by Wisnu.(SETAHUN KEMUDIAN)Wisnu kini sudah mulai merasakan keindahan bulir berliannya setelah sekian tahun mengasahnya dengan penuh ketekunan, kesabaran juga cucuran keringat dan airmata. Jalan kesuksesannya memang belum sejauh papa Hendra apalagi kakek Darmanto. No. Mereka berdua berlipat kali jauh lebih sengsara dan jatuh bangun merasakan kerasnya dunia bisnis. Wisnu banyak meringkas jalan karena dia mempunyai faktor lucky, hoki, sebagai menantu terpilih. Sebagai suami Sinta, anak pemilik W-Transports yang termasyur sampai di tingkat Asia. Tetapi jalan tampak begitu mudah tak semudah itu dijalani, karena awalnya Wisnu harus memulai semuanya dari t
"Kabar bahagia akan membuat hidup juga bahagia, tetapi perlu disiapkan juga kantong-kantong kesabaran di sisi kanan kiri kita." by Wisnu.Setelah akhirnya dua minggu full Sinta dan Wisnu berhoneymoon ke Bali dan Lombok, mereka pulang kembali ke Jakarta membawa cinta yang makin merekah.Cinta yang makin menguat ini membuat Wisnu dan Sinta makin intens berprogram 'membuat anak'. Tidak sekedar menanam benih, tapi juga menyuburkan tanah, merawat, memangkas dahan tak perlu, menyiram dan memupuk. Eh.Sinta semakin rajin berolahraga mengikuti suaminya, misalnya senam kegel, erobik, atau sekedar jogging atau jalan cepat saja. Dia juga minum dan makan yang kata orang bisa 'menyuburkan' kandungan.Hasil memang tak pernah mengkhianati usaha. Dan alhamdulillah berkat doa semua keluarga Wiguna, juga usaha 'enak' Wisnu dan Sinta berbulan madu selama tiga tahun, akhirnya berhasil jug
"Datangnya keberkahan dalam hidup, bisa jadi juga merupakan ujian, bisa atau tidak bisa dihadapi, adalah pilihan kita." by Wisnu. "Apaan sih, Suamiku jadi gini amat? Biasa aja kali. Aku kan lagi hamil bukan sakit kanker yaelah. Santuy, Yank. Aku akan baik-baik aja, okee?" Sinta geli sendiri. Tapi tak ayal dia menurut juga. Meletakkan lap dan duduk bersandar di tempat tidur. "Ya namanya juga anak pertama, udah gitu nunggunya lama elah tiga tahun lebih lho. Plus hamilnya sampai lahir jebret 9 bulanan. Nah kan ga pa pa kali, jadi agak norak begindang, Sayang. Aku ga mau kehilangan momen berharga ini." Wisnu cengengesan membela dirinya yang over proyektif. Walau aslinya dia juga merasa sedikit lebay. "Iya, baiklah ... Sinta paham, tapi ga usah berlebihan kali ya, Yank? Namanya berlebihan kan ga baik gitu." Sinta mengelus perutny
"Manusia memang dikarunia mata, yang cenderung akan percaya apa saja yang tertangkap olehnya. Padahal kenyataan tidak selalu dari mata bisa dari hal yang tak nampak." by Wisnu."Ya udah, Kak Bari, nanti aku bantu gimana semua untuk memperlancar acaranya sama Nadine. Udah mantab beneran?" Wisnu bertanya basa-basi saja. Dia tahu benar bahwa Bari dan Nadine memang saling suka dan sama sayang."Bukan mantab lagi. Super mantab. Mungkin karena Na itu cewek daerah kali ya, jadi lain sikapnya sama cewek sini. Dia juga santun, pendiam, gemesin, tapi lucu pas ketawa. Dan satu hal lagi, dia njowo banget bisa masak enak dan juga mau bersih-bersih. Mbok Tirta saja langsung acungin jempol cocok kok. Wuah baru kali ini pengen cepet-cepet, Wis! Takut aku kehilangan dia, direbut orang lain, bisa mati aku!" Bari jadi gugup saat membica
"Anak adalah keajaiban yang selalu mencengangkan kehadirannya di dunia ini. Dia sebenarnya hadir untuk menguji orang tuanya." by Darmanto. (8 Bulan kemudian) Kehamilan Sinta, adalah keajaiban tersendiri. Meski extra berat kehamilannya, karena ada sepasang janin kembar di dalamnya, dia tampak selalu ceria. Sinta juga tabah dan sabar. Dia jarang sekali mengeluh. Ketika sedikit mengeluh saja, reaksi yang diterimanya luar biasa. Banyak kegajean dan kepanikan, terutama dari Wisnu, suaminya dan Hendra papanya. Belum perhatian dari mbok Tirto, kak Bari, mama Joyce, tante Mirna dan sebagainya. Aaarghh. Jadi mendingan Sinta mengatasinya sendiri apabila mampu. Dia mau jadi mama mandiri saja. Daripada mendengar hal-hal bucin nggak jelas arah terutama dari suami dan papa. Itu hal yang ajaib kare
"Alih peran dari seseorang yang dinafikkan kehadirannya, menjadi seseorang andalan tersayang, adalah jalan yang bukan mustahil. Karena dialah menantu paling oke." by Hendra. "Tidak sih, kukatakan aku ingin berinvestasi. Dan aku tertarik pada bisnis bidang pendidikan seperti keluargamu. Nah gak ada salahnya mencoba kan?" jelas Wisnu melindungi harga diri Kelvin. "Terimakasih, Wisnu. Kau memang benar-benar sebaik itu. Tak mau mengatakannya karena kau mau lindungi kehormatanku, kan? Memang niatmu berinvestasi dan ini artinya juga bantuan besar buat bisnisku. Aku mengerti dan berterimakasih sakali." Kelvin terisak dalam keharuan yang amat sangat. Kini makin pahamlah dirinya, Wisnu memang pantas untuk Sinta. Segala konsep kesombongan, the have yang harus menikahi sesama the have, dan konglomerat tak boleh menikahi kaum awam, semua menguap tak ada gu
"Akhirnya kadangkala prestasi tidak hanya diraih karena kerja keras dan cerdas, tapi juga faktor lucky, keberuntungan." by Wisnu. (2 TAHUN KEMUDIAN) Wisnu terkadang tak memahami jalan hidupnya yang sungguh berliku, walau sangat menarik, dan alhamdulillah dengan progress naik terus. It's an exciting life. Kini Wisnu menjabat sebagai CEO dari perusahaan kakeknya PG alias Phenomenon Group sudah 5 tahun. Seorang kakek yang bahkan belum pernah ditemuinya di dunia nyata. Kakek yang hanya dia kenal dari sebuah foto lama yang kusam dalam sebuah liontin wasiat neneknya. Kakek itu bernama Kakek Anom. Kakek Anom yang justru jadi akrab di hatinya, melalui kisah haru birunya yang diceritakan kembali kakek mertuanya, kakek kandung dari istrinya, Darmanto. Inilah kisah hidup Wisnu yang sungguh luar biasa. Kebetulan dan lua
"Kerja keras itu tidak akan menyakitkan. Hanya capek yang bisa sembuh. Bermalas-malasan dan tanpa tujuanlah yang menyebabkan kita sakit permanen." by Hendra. "Hmm masak sih, temanmu sampai kena tipu kayak gitu, Sin? Kasihan banget ya. Eh ... trus si cowok kaya, sombong, tengil hmm ... maksudku si Kelvin, your forever admirer itu, gimana kabarnya? Sepertinya sumber beritamu akurat deh, Sayang?" tanya Wisnu kepada istri tersayangnya. "Banget! Si Dina kan pengamat sosmed banget. Mama sosialita dia, Mas. Lagian juga kan lakinya jadi polisi pangkat tinggi. Jadi mungkin dia dapat informasi tertentu, khusus dan rahasia yang orang biasa mungkin ga bisa akses." Sinta senyum-senyum sambil makan kwaci. Dia santai saja hari ini, karena anak-anak lagi ikut jalan-jalan sama kakek neneknya ke kebun raya Bogor. "Trus kalo Kelvin gimana?" des
"Khilaf itu biasa dan bisa dialami manusia, itu manusiawi, dan selalu ada jalan kembali memperbaikinya."by Wisnu. "Wah, lagi-lagi kamu menang, lho Didi sahabatku. Karena kamu sudah punya anak kedua, saat anak pertama usia 7 tahun. Sedangkan aku si kembar sudah usia 8 mau 9 tahun baru hamil 6 bulan hehe." Sinta merasa kalah dalam hal ini. Tak apalah. "Ah, kita dari dulu lucu bin unik bin norak ya, saingan eh soal anak hehe. Asyik tapi memang haha. Eh gimana kehamilanmu, Sinta? Lebih santai atau lebih payah dari dulu? Atau sama aja? Ga ada beda yang berarti gitu?" Didi melontarkan tanya yang lengkap dan detil euy. "Hehe biar hidup lebih hidup, Nek. Kehamilanku lebih santai, Di. Enak dan ga serewel dulu. Lebih santuy istilah sekarang. Ga ada juga drama-drama suami dan papaku jadi buciner sejati kaya kehamilan pertama dulu haha.
"Bertemu teman lama seperti bertemu keluarga sendiri. Bertemu keluarga sendiri bahkan seperti bertemu kekasih jiwa sendiri. Seperti itulah kedekatan hati." by Wisnu "Kakek Darmanto sakit? Sakit apa Kek? Ini ada Wisnu datang. Pasti sakit kangen sama aku ya, Kek? Eh kegeeran aku hehe." "Iya Wisnu, kamu jarang kesini sih, jadinya kakek kesepian ga ada teman berhaha hihi. Tidak ada yang menghalau gabut kan jadinya." Kakek jadinya curhat. "Nah, Kakek makanya sering-sering nginep di rumah Wisnu dong. Kan dekat aja, Kek. Lagian Allen Allan juga pasti kangen kakek buyutnya."Ada sebulir bening mengintip di pojokan mata Wisnu, yang dihalaunya secepat mungkin sebelum ketahuan kakek. "Iya, nanti kakek nginep deh, kayak butuh banget gitu yak kamu. Ehm kalau lama boleh nggak?" Kakek yang tadi wajahnya pucat sekarang sudah agak memerah. Dia
"Cinta dan cinta, menjadi cerita berjuta-juta. Indahnya meraga sukma, perihnya tak mungkin terhindar." by Wisnu. "Gimana kabar Rara Riri, Bu? Ibu bapak sehat aja kan?" Wisnu bertanya penuh perhatian. "Rara Riri lagi sibuk kuliah aja, Nu. Juga persiapan, katanya mau kuliah kerja nyata semester depan. Ibu sih sehat saja, stabil. Bapakmu nih, jadi rada aneh." Ibu Sri jadi curhat ke anak sulungnya, mumpung si bapak lagi sibuk di kebun. "Aneh bagaimana, Buk? Bapak itu unik kali, Bu. Bukan aneh hehehe." Wisnu berusaha memperbaiki citra bapak idolanya. "Hehe iya memang unik bapakmu. Tapi bukan itu maksud ibu, Nak. Bapakmu itu kadang kalau soal makanan, bebas aja, loss gitu, Nu. Makanan nggak mau dibatasi, makan hanya makanan apa yang disukainya. Bapakmu nggak ingat umur. Umur sepuh k
"Cinta adalah sumber kekuatan mahadahsyat yang bisa menggerakkan sekaligus mematikan langkah manusia." by Wisnu (3 TAHUN KEMUDIAN) Waktu terus berlalu berkejaran menurut sang empunya hidup mengaturnya. Tak ada yang bisa mencegah berlalunya waktu, pun mempercepatnya agar lebih laju mengejar keinginan diri. Tak terasa kini Allan dan Allen sudah berusia 8 tahun dan tampaknya baru akan dikarunia adik lagi dengan berita kehamilan Sinta yang membuat semua keluarga Wiguna bersuka cita. Banyak perubahan terjadi pada hidup keluarga kecil Wisnu. Kini mereka mempersiapkan akan mempunyai anggota keluarga ke-5, dan dia akan hadir 3 bulan lagi. 6 bulan sudah usia kehamilan Sinta, dan berdasar pemeriksaan usg tampaknya adik Allan dan Allen adalah perempuan. Yeah Alhamdulillah. Betapa bahagianya Sinta karena kini dia akan mempunyai putri, y
"Mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi. Apa yang diperbuat itulah yang akan dituai." by Wisnu. "Makanya inilah hukuman buat mereka, Wisnu. Ada pepatah siapa yang menanam dia yang menuai juga. Kamu juga selama ini menanam kebaikan, kerja keras, ketekunan, maka dapatlah kejayaan dan kepercayaan." Kakek menepuk pundak Wisnu dengan bangga. Beliau menjabarkan semua ini dengan bijaksana. Wisnu menunduk penuh haru. "Iyakah, Kek. Wisnu berhak atas semua kekayaan kakek Anom yang luar biasa ini? Wisnu mikir ya, Kek, untungnya punya tubuh sehat dan jantung kuat. Andai tidak, sudah pingsan dari kemarin, Kek. Ga kuat menerima kenyataan. Allah sungguh Maha Besar menunjukkan kuasanya!" Mata Wisnu membasah, dari kemarin rasa bahagia, haru, tak percaya, linglung, masih terus memenuhi pikiran dan perasaannya. "K
"Jalan hidup manusia bisa berubah sangat luar biasa, dihubungkan dengan satu demi satu kepingan puzzle acak yang sangat rumit. Semua mungkin saja terjadi atas izin-Nya." by Darmanto. "Waw, romantis juga nenekmu. Boleh kakek melihat fotonya?" "Tentu saja boleh, Kek." Wisnu lalu membukakan liontin itu, dan menyerahkannya ke kakek Darmanto. Kakek Darmanto terkejut, dia merasa seperti mengenal lelaki dalam foto itu. Tapi ragu karena sudah agak buram. "Kamu sudah bisa menemukan lelaki ini, Wis? Apa dia kakekmu?" Kakek makin penasaran. Hatinya merasa tergetar. "Belum, Kek. Wisnu sudah cari selama tiga tahun, karena surat nenek juga baru ketemu. Sepertinya pria ini sudah meninggal. Wisnu tak tega mau bicara sama ibukku, bahwa bapak yang tak pernah menemuinya dalam hidup itu sudah tiada."Wisnu mengusap buli