Share

Bab 129

“Kau pikir aku akan menyerah untuk menghancurkanmu huh?” desis Mario Baron pada Kevin.

Kevin menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya sambil melipat tangan di depan dada.

“Dan aku tidak akan ikhlas begitu saja kau membunuh Papaku,” sambungnya lagi.

Kevin sengaja mengizinkan Mario Baron masuk ke dalam ruangannya, karena dia yakin Mario Baron ini cerdik dan licik, tidak seperti Tuan Baron yang penuh emosi.

“Kau pikir aku peduli?”

Mendengar kalimat yang terucap dari mulut Kevin tentu membuat Mario Baron tersulut emosi.

“Kalau Papamu menculik istriku, membunuh pengawalku dan pelayan kesayanganku, boleh?”

Kevin masih menatap tajam pria muda di depannya.

“Kau belum lahir saat aku dan keluargaku menjadi korban kejahatan Papamu!” desis Kevin penuh amarah.

“Kau pantas mendapatkan itu, harusnya kau ikut mati dengan keluargamu,” sahut Mario Baron.

Pria itu berusaha menahan emosi di depan Kevin, padahal iblis di dalam dirinya ingin rasanya mencakar Kevin saat ini juga.

“Kenapa tidak kau s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status