Home / Urban / Menantu Paling Berkuasa / Tiket Bulan Madu

Share

Tiket Bulan Madu

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2024-03-09 21:26:41

“Ayo masuk, sayang,” ajak Kevin.

Jantung Zara berdetak kencang saat menyadari kehadiran karyawan sang suami serta ada wartawan yang menyorot kebersamaan mereka.

“Kayak gak pernah jadi artis saja,” bisik Kevin menggoda sang istri yang tampak terkejut melihat orang banyak.

Kevin mengajak Zara naik ke podium, dan dipodium sudah ada dua kue tart dan satu tumpeng.

Zara bahkan hampir melupakan kalau hari ini adalah hari pernikahan mereka yang ke empat tahun.

Kevin mengambil mikrofon yang diberikan oleh Dimas.

“Silahkan Tuan,” ucap Dimas.

“Terima kasih,” sahutnya yang dibalas anggukan oleh Dimas.

Kegiatan hari ini ditayangkan secara langsung di dua stasiun TV terbesar di kota West Country milik Kevin.

Ada puluhan media lain yang ikut diundang oleh Kevin, dan dengan penuh semangat mereka datang, karena apapun yang akan mereka beritakan tentang putra mahkota Adamson, maka akan menjadi pundi-pundi penambah tabungan mereka di bank.

“ Selamat siang saya ucapkan untuk seluruh karyawan adamson Corp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elly Alya
kenapa tak update next episode??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Paling Berkuasa   Persiapan Bulan Madu

    Dimas pun keluar dari ruangan Bosnya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda."Kau dengar kan sayang, kalau Dimas bahkan memberi aku cuti selama dua minggu, jadi jangan ada alasan lagi untuk memberikan hakku sebagai suami," ucap Kevin dengan suara manja pada istrinya. Wajah Zara memerah menahan malu. Pikirannya bergulir ke berbagai kemungkinan yang akan terjadi malam itu nanti. Sudah empat tahun pernikahan mereka, tapi Zara masih merasa belum siap untuk menyerahkan diri sepenuhnya. Jujur ara merasa sangat bersalah pada suaminya ini.Dia mencoba mengurai perasaan takut dan malu yang terus menghantuinya selama ini. Apakah dirinya salah? Haruskah dia memaksakan diri untuk melakukannya? pikiran Zara penuh tanya. Namun dalam benaknya, ia berharap semoga malam itu bisa menjadi titik balik dalam hubungan mereka yang selama ini terhambat oleh rasa takut dan kekhawatiran.“Kau mau kan?” tanya Kevin.Zara mengangguk, “maafkan aku sudah terlalu lama membiarkanmu menunggu untuk meminta hak

    Last Updated : 2024-03-10
  • Menantu Paling Berkuasa   Bisa Diulang?

    Berita tentang Kevin dan Zara seketika menjadi sorotan utama di seluruh media Kota West Country.Keduanya terlihat bahagia, bersinar seperti pasangan yang saling mencintai. Siapa sangka, Kevin yang selama ini dikenal sebagai jomblo ulung, rupanya telah berhasil menyembunyikan pernikahannya selama empat tahun lamanya. Ucapan selamat dan doa baik membanjiri lini masa mereka, namun tentu saja, ada pula yang mengkritik dan mengecam Kevin. Sebagian orang menganggap tindakan Kevin hanyalah usaha untuk meningkatkan pamornya sebagai seorang pengusaha sukses.Namun, di tengah hiruk-pikuk berita yang menyudutkan mereka, cinta Kevin dan Zara tetap tak tergoyahkan, membuktikan bahwa mereka berdua lebih kuat dari segala prasangka dan hujatan yang ada.Zara diajak ke sebuah butik ternama, tempat eksklusif yang menjual barang-barang mewah, untuk mempersiapkan perjalanan bulan madu mereka. Bagai artis papan atas yang tengah bersinar, banyak awak media mengincar sorotan pada sang presdir dan istri

    Last Updated : 2024-03-11
  • Menantu Paling Berkuasa   Pertama Kali

    Zara dan Kevin akhirnya tiba di destinasi bulan madu impian mereka.Tak disangka, mereka sampai di kota A pada malam hari yang penuh bintang. Meskipun lelah, hasrat Kevin sebagai suami yang sudah lama menikah muncul tanpa bisa ditahan. "Sayang, apa kau sudah siap memberikan hakku sebagai suami malam ini?" bisik Kevin sambil memeluk tubuh Zara yang ramping dengan penuh kasih sayang, membuatnya merasa canggung dan gugup.Tak ingin membuat sang istri cemas, Kevin menambahkan dengan lembut, "Aku janji ini tidak akan menyakitimu, Sayang. Percayalah padaku." Zara mengangguk lemah, pasrah dengan keputusannya untuk tidak menunda kewajiban sebagai istri. Di balik rasa cemas yang menyelimuti, kehangatan cinta mereka pun mulai menyatukan dua hati yang berjanji setia hingga akhir hayat.Keringat bercucuran dari tubuh keduanya, menandakan dua jam sejak saat yang penuh haru - ketika Kevin berani merenggut ke********* sang istri tanpa keraguan, tanpa menghiraukan rasa sakit di kedua belah pihak.

    Last Updated : 2024-03-12
  • Menantu Paling Berkuasa   Cemburu untuk Pertama Kali

    "Zara," panggil seorang pria dengan suara lembut. Zara menoleh, senyuman manis terukir di wajahnya."Nando," balasnya penuh kehangatan. Pria itu berjalan mendekat, langkahnya ringan seolah tak ingin melewatkan setiap detik untuk menyapa Zara. Lalu mengulurkan tangan ke arahnya, menawarkan sebuah salam. "Apa kabar, Zara?" tanya Nando, matanya bersinar penasaran. Zara membalas uluran tangan Nando dengan sentuhan lembut, "Aku baik, kau gimana? Masih bekerja di sini, atau sedang liburan?" tanyanya, rasa rindu terbayang di balik ungkapan wajahnya karena mereka lama tak bertemu. "Aku masih bekerja di sini kok," jawab Nando dengan ekspresi santai, menambah keintiman percakapan mereka. "Kalau kamu? Sedang liburan?"“Iya aku sedang liburan.” Zara sempat terhanyut dalam keceriaan reuni mendadak ini, hingga akhirnya ia menyadari adanya sosok suaminya, yang tampak memberengut di sampingnya. Hatinya berdesir saat mengetahui pria yang dia cintai terlibat dalam perasaan cemburu. "Ah, maaf, i

    Last Updated : 2024-03-13
  • Menantu Paling Berkuasa   Kenapa di Sini

    Dua hari berikutnya Kevin dan Zara baru saja akan menuju ke tempat bulan madu berikutnya tiba-tiba suara Jenni terdengar nyaring.“Kak Zara,” panggilnya.Kevin dan Zara menoleh.“Jenni?” gumam Zara tak percaya pada penglihatannya.Ternyata niat Jenni menyusul Kevin dan Zara ke kota tempat bulan madu mereka benar-benar serius. Jenni berangkat dengan tekad bulat dan alasan yang sudah matang. Ia hendak menemui kakak angkatnya, Zara, dengan alasan ingin mencari pekerjaan di kota itu. “Ternyata beneran Kak Zara, aku pikir aku salah orang,” ucapnya setelah berada di depan Kevin dan Zara di salah satu bandara yang ada di kota itu.Begitu tiba, Jenni mengendalikan emosinya dengan penuh kesabaran. Hatinya sesak, berkecamuk antara rasa suka pada Kevin dan rasa kasihan pada Zara. “Kenapa kau ada di sini? Jauh ya liburannya?” tanya Kevin ketus. Pria itu memeluk Zara dari belakang mempertontonkan kemesraannya di depan Jenni. Kendati getir, Jenni berusaha untuk tidak menampilkan rasa kesalnya d

    Last Updated : 2024-03-14
  • Menantu Paling Berkuasa   Bertemu Mantan

    Satu minggu setelah kembali dari bulan madu, Kevin ada pertemuan selama tiga hari bersama para pengusaha di seluruh dunia.Dia mengajak Zara untuk ikut bersamanya seolah tak ingin jauh sedikitpun dari sang istri.“Ah ternyata sudah jam delapan malam, pantas saja aku sangat lelah,” gumam Kevin saat baru saja melangkah keluar dari ruang pertemuan.Dia terus melangkah keluar berniat segera menuju ke dalam kamar hotelnya.“Zara lagi ngapain ya, aku bisa se-bucin ini sama dia,” Kevin bermonolog. "Kevin...!" teriak Veronica dengan sedih, suaranya begitu pilu, namun tetap menyeruak ke telinga mantan kekasihnya. Merasa ada yang memanggil namanya, Kevin menghentikan langkahnya sejenak dan terkesiap, seakan mendengar hantu masa lalunya. Suara yang begitu familiar itu menggelitik penjuru hatinya yang telah lama ditinggalkan. Memegang nafasnya, ia berani membalikkan tubuhnya, menatap suara orang yang sedang memanggilnya.“Dia lagi,” gumam Kevin menahan kesal.Ternyata benar, wanita itu-lah yan

    Last Updated : 2024-03-15
  • Menantu Paling Berkuasa   Musuhnya Tumbang

    Keesokan harinya, Dimas menghubungi Kevin melalui panggilan telepon. Kevin, yang hampir berangkat ke tempat pertemuan, pun memilih untuk duduk kembali, menerima telepon dari sang asisten. "Ada apa, Dimas?" tanya Kevin pada asistennya. "Ada tiga kabar baik dan satu kabar buruk, Tuan. Anda mau dengar yang mana dulu?" tanya Dimas di seberang telepon. "Yang baik dulu saja, deh," jawab Kevin. "Kabar baik yang pertama, Mario Baron sudah ditangkap polisi. Semua aset yang masih tersisa sudah disita oleh polisi. Jaringannya juga sudah dibubarkan. Orang-orang yang terlibat di dalamnya, yang meresahkan dunia bisnis selama ini, juga ikut ditangkap." Kevin tersenyum mendengar berita baik pertama yang disampaikan oleh Dimas. Ini adalah kabar yang mereka tunggu-tunggu sejak dulu. Kegelisahan dalam dunia bisnis akhirnya mendapat titik terang dan keadilan mulai menemui jalannya."Lalu, kabar baik yang kedua?" tanya Kevin dengan nada penasaran yang amat mendalam."Raras terjerat skandal

    Last Updated : 2024-03-16
  • Menantu Paling Berkuasa   Masalah yang Sama

    Di rumah Daniel, suasana genting merajai setiap inci ruangan. Beberapa waktu lalu, teriakan dan celaan tajam menggantung di udara, seolah-olah mampu menyesakkan dada orang yang mendengarnya.Rumah yang semestinya menjadi tempat yang nyaman seketika berubah menjadi medan pertempuran kecaman, saat keluarga istri sah pria yang tertangkap bersama Raras di hotel itu, menyerbu rumah Daniel dengan amarah membara. "Papa sama sekali tak pernah menyangka kau bisa serendah ini, Raras!" bentak Daniel dengan wajah merah padam. Air mukanya menampakkan kekecewaan mendalam yang tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata. "Mama juga tak menyangka kau tega berbuat demikian dan merendahkan martabatmu sebagai wanita. Kami pikir dengan kau bersekolah dan menempuh pendidikan di kampus terbaik di dunia, kau akan menjadi anak kebanggaan kami. Ternyata, kau malah mencoreng nama baik keluarga!" Sang mama menyahut dengan suara gemetar, air mata kecewa tak mampu ia tahan lagi. Kedua orang tua Raras terhemp

    Last Updated : 2024-03-17

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa   TAMAT

    Sore yang mendung, tak menyurutkan semangat Kevin dalam meresmikan pembukaan anak cabang Adamson Corporation sesuai rencana. Tak ada yang tahu, termasuk tamu undangan yang nanti akan hadir di sana, bahwa perusahaan ini sudah disiapkan oleh Kevin sebagai kejutan untuk sang asisten terbaiknya, Dimas. Dalam kesempatan istimewa ini, Dimas datang bersama istri tercinta, ibu mertuanya yang begitu penyayang, serta bibinya yang selalu dianggap seperti ibu kandung sendiri. Sementara itu, Kevin datang bersama sang istri, dua buah hatinya yang merupakan anak kembar berusia tiga tahun, serta ayah mertuanya yang nampak semakin sehat dan bugar. Anak-anak kembar tersebut menjadi pusat perhatian. Betapa adil Tuhan, wajah gadis kecil itu persis seperti Kevin, sedangkan bocah lelakinya menyerupai wajah sang istri. Sebuah keluarga yang harmonis, mencerminkan cinta yang tulus di antara mereka. Seperti biasa, Kevin diminta untuk memberikan sambutan sebagai pimpinan perusahaan. Dalam sorotan cahaya s

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 207

    Tiga bulan berikutnya, Kevin sedang berbincang serius dengan istri tercintanya mengenai rencana masa depan Dimas dan Dinda. "Sayang, ada hal penting yang ingin aku bicarakan," ucap Kevin pada sang istri, membuatnya penasaran. "Apa itu, Sayang? Kok sepertinya sangat penting?" tanya sang istri dengan wajah penasaran, menambah kegugupan dalam ruangan. Kevin tersenyum, merasa bersyukur memiliki istri yang begitu mendukungnya. "Sebenarnya, ini bukan hanya penting, tapi juga menyangkut masa depan Dimas dan Dinda. Aku ingin meminta pendapat dari istriku tercinta karena apa yang aku miliki, juga menjadi milik istriku." Mendengar hal tersebut, istri Kevin tersenyum lembut dan mengecup pipi suaminya sebagai tanda cinta dan dukungan. "Apa yang ingin kamu bahas, Sayang?" Dengan nafas yang berat, Kevin mulai bercerita, "Aku berencana memberikan satu perusahaan kepada Dimas. Dia sudah bekerja sangat keras untuk kantor kita, dan aku ingin dia bersama Dinda maju serta memulai segalanya dari awal

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 206

    Hari ini adalah hari terakhir Dinda dan Dimas untuk mengecap bulan madu, mereka sudah berkeliling ke berbagai tempat namun rasanya waktu itu masih kurang.Seperti pagi ini tidur mereka harus terenggut saat keduanya sudah merencanakan di hari sebelumnya untuk membeli oleh-oleh."Sayang, ayo bangun kita harus segera menuju ke tempat oleh-oleh jangan sampai nanti pulang malah tidak membawa apa-apa,“ ucap Dinda pada sang suami Dimas saat ini masih bersantai di atas ranjang setelah kelelahan selama beberapa hari ini menikmati indahnya sebagai pasangan suami istri.“Sebentar lagi Sayang aku ngantuk banget.” rasanya sangat sulit bagi Dimas untuk membuka mata dia lebih memilih untuk tetap terpejam dan berada di atas ranjang."Tapi kita harus segera pergi, Sayang. Jangan sampai kehabisan oleh-oleh," ucap Dinda dengan nada menggoda. Dinda mengeluarkan jurusnya agar sang suami mau segera bangun dari tidurnya, dirinya sudah menunggu cukup lama Namun pria ini tak juga membuka matanya hingga membua

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 205

    Pesta pernikahan Dimas terus berlangsung hingga larut malam pemilihan tempat yang outdoor membuat suasana semakin Syahdu dan terkesan akrab. Semua karyawan Adamson corporation sengaja diundang oleh Dimas dan mereka tidak ada yang tidak datang Jujur semenjak ada Dinda, Dimas sudah tidak sekaku dulu lagi minimal orang kedua di kantor tempat mereka bekerja sudah lebih sering tersenyum ketimbang sebelumnya. Semakin malam pesta semakin larut hentakan musik di pinggir pantai memecah suasana malam itu mereka berpesta pora hingga akhirnya pesta pun berakhir. Setelah berbulan-bulan persiapan yang melelahkan, Dimas dan Dinda akhirnya menyelesaikan pesta pernikahan mereka dengan sukses. Dikelilingi oleh cahaya gemerlap lampu dan tumpukan karangan bunga, mereka berdua tampak kelelahan namun bahagia. Dalam pelukan satu sama lain, mereka menghela nafas lega, menikmati momen indah setelah perjalanan panjang menuju hari yang mereka nantikan. “Akhirnya semua ritual melelahkan kita berakhir,” uc

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 204

    Pernikahan Dimas dan Dinda"Sayang, apa kau sudah siap?" tanya Kevin pada sang istri. Hari ini mereka akan menghadiri acara pernikahan Dimas dan Dinda, acara sakral yang dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak. "Sebentar, Sayang. Dua menit lagi, tinggal memakai berlian saja kok," ucap sang istri, yang membuat Kevin tersenyum bahagia. Padahal, istrinya sudah diberikan waktu cukup lama untuk berdandan; bahkan Kevin sempat bermain bersama kedua anak kembarnya. Namun, begitu kembali, sang istri masih sibuk berkutik di depan meja rias. Sementara itu, istrinya ingin tampil sempurna agar tidak membuat sang suami malu. "Iya, sayang, berapapun waktu yang kau inginkan pasti akan kuberikan," ucap Kevin dengan lembut. Zara tertawa kecil, tak mengetahui apakah kalimat itu sarkasme atau benar-benar dari hati Kevin, sebab ia tahu suaminya telah menunggu cukup lama. "Sabar dong, Sayang. Sebentar lagi," ucap Zara dengan menggoda. Tak berselang lama, ia pun mendekati Kevin, ternyata sang

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Kevin dan Dimas berdiri kokoh di tengah jalanan yang sepi dan mulai gelap, terasa begitu mencekam dan hening, matapun tertuju pada para preman bersenjata api. Jantung mereka berdegup semakin cepat; namun mereka tahu bahwa mereka harus bertindak gesit untuk melindungi diri sendiri serta orang-orang di sekitar. Keduanya lantas merancang strategi dengan mata fokus, tanpa sepatah kata pun terlontar, sekedar tatapan yang saling bercerita dan penuh tekad bersama. Siap menghadapi bahaya yang melayang di atas kepala mereka, mereka mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Tak lama, preman-preman itu mulai mendekati dengan niat yang jelas. Kevin dan Dimas pun segera melancarkan aksi mereka. Keduanya mengandalkan keterampilan bertarung serta refleks yang telah mereka asah, bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan para penjahat tersebut. Angin meniup lantang, suara bentrokan demi bentrokan memecah kesunyian, menjadikan malam itu satu episode yang tak akan pernah dilupakan oleh siapapun yang m

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Malam itu, Kevin duduk di balkon kamarnya bersama istri tercinta, setelah berhasil menidurkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rencana yang akan dibahas adalah mengenai persiapan pernikahan Dimas dan Dinda, keduanya yang telah lama diincar oleh hati Kevin untuk dipertemukan. Kebahagiaan Dimas adalah kebahagiaan bagi Kevin. Tidak hanya sebagai asisten pribadi yang sudah seperti keluarga, tetapi juga sahabat yang selalu setia menemani Kevin dalam suka duka. Diiringi malam yang tenang, ia menggenggam tangan istri dan berbicara dengan tulus dari lubuk hatinya. Kevin ingin meminta izin untuk memberikan biaya pernikahan untuk Dimas dan Dinda. Bagaimanapun, Dimas telah memberikan begitu banyak hal dalam hidup mereka dan tentunya Kevin sangat berharap sang istri tidak keberatan dengan keputusannya.Tentu saja tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi Kevin selain melihat orang-orang di sekitarnya bahagia. Karena ia tahu betul bahwa Dinda telah mencuri hati Dimas sejak pertama kali bertemu

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 201

    Satu Tahun kemudianHubungan Dimas dan Dinda semakin menemukan titik kebahagiaan mereka benar-benar tak menyangka akhirnya bisa sampai di titik ini. Malam ini Dimas mengajak Dinda untuk makan malam bersama. Jujur ada desir hangat mengalir dalam darah dinda."Dinda, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu,” ucap Dimas gugup. Demi apapun Dimas tak pernah sebelumnya merasa segugup ini."Apa itu, Dimas? Jangan membuatku gugugp deh,” jawab Dinada penuh rasa penasaran Dinda berharap Dimas menyatakan cinta padanya, sudah sejak lama Dinda menunggu ungkapan cinta dari lelaki yang terkenal dingin ini namun tak kunjung terjadi juga.“Hmmmm,” Dimas berdehem gugup. "Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu. Kamu membuat setiap hari menjadi lebih cerah dan berarti bagiku. Aku mencintaimu, Dinda, dengan segenap hatiku."Dinta membelalak mendengar ungkapan cinta dari pria kutub utara ini. Benarkah ini? Atau aku hanya bermimpi? ... Aku juga mencintaimu. Kamu adalah sumber kebahagiaanku,” sayangny

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 200

    Sementara itu di sebuah restoran mewah Kevin sengaja meminta istrinya untuk datang ke restoran hari ini.Dia mengajak sang istri untuk makan siang bersama, senyum mengembang di bibirnya ketika melihat wanita yang ia cintai sudah tiba di hadapannya.“Wah, kau cantik sekali, Sayang," ucap Kevin dengan nada rayuan, memandangi sang istri yang berdandan cantik. Wanita itu mencebik, merasa gusar dengan cara suaminya memujinya. "Memangnya selama ini aku tidak cantik, Sayang?" tanya sang istri, menegaskan kalimatnya. Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tersenyum geli. "Tentu saja cantik. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan istriku," jawabnya dengan hati-hati. "Ayo sayang, kita makan siang dulu. Aku sudah pesan makanan kesukaanmu," ajaknya seraya menunjuk hidangan yang sudah tersaji di atas meja makan. Kevin menggenggam tangan sang istri, tatapannya lembut dan sayang. "Sesekali kita perlu menghabiskan waktu berdua saja, Sayang. Semoga di waktu yang akan datang, kita bisa leb

DMCA.com Protection Status