Melihat sikap Leon, sangat jelas bahwa dia sangat menghormati sosok tamu undangan itu.Karena itulah, semua tamu undangan yang berada di tempat itu pun sangat kooperatif dengannya. Mereka segera berjalan mengikutinya dari belakang, menuju ke arah pintu.Sebenarnya, Leon tidak punya banyak topik yang bisa dibicarakan dengan anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu.Dia berencana untuk mengajak Luna, membiarkan sosok Luna yang cantik dan kaya untuk berinteraksi dengan sosok kehormatan itu. Seharusnya pasti ada topik yang bisa dibicarakan oleh mereka berdua.Namun, begitu dia menoleh dan melirik ke belakang. Dia mendapati Luna tetap tidak bergerak. Dia pun mengerutkan keningnya."Luna, kenapa kamu masih melamun saja di sana? Apa kamu nggak ingin mengenal anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu?"Luna memang tidak berminat terhadap anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu. Namun, melihat reaksi Leon, dia terpaksa mengikuti Leon.Ardika juga tidak masalah, dia sangat menanti
Sebenarnya, Julia juga tidak bisa dikategorikan sebagai bintang terkenal Kota Banyuli.Paling tidak, Luna dan Ardika sama sekali tidak mengenali wanita itu, juga tidak pernah mendengar tentang wanita itu.Alasan beberapa orang penduduk asli Kota Banyuli berbicara seperti itu hanya mencoba untuk menjilatnya dengan mempertimbangkan Dixon.Dalam sekejap, sorot mata iri tampak jelas di mata banyak orang pria di tempat itu.Julia juga masuk dalam kategori wanita cantik, ditambah lagi dengan identitasnya sebagai pembawa acara CNBC, wanita itu boleh dibilang cantik sekaligus pintar.Biarpun termasuk pria unggul di antara para pria biasa, juga tidak akan menarik minat wanita sepertinya.Bahkan bagi sebagian besar pria di tempat itu, mereka juga hanya bisa mendambakan Julia tanpa bisa memilikinya.Namun, wanita itu bersedia mendampingi Dixon yang merupakan seorang pria yang sudah menikah tanpa status apa pun, bahkan Dixon sama sekali tidak mengingat namanya.Bagaimana mungkin tidak membuat oran
Sebelumnya, semua orang sibuk mengerumuni Dixon dan menyanjungnya, tetapi Luna hanya diam saja.Sikap Luna yang berbeda dari yang lain membuat Dixon sedikit kesal sekaligus memiliki hasrat yang menggebu-gebu untuk memiliki wanita cantik di hadapannya itu.Dalam sekejap, ekspresi Julia yang berada di samping Dixon berubah menjadi sedikit masam, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Hanya saja, sorot matanya terhadap Luna dipenuhi dengan kecemburuan."Haha, ini adalah Luna, keponakanku. Dia adalah presdir Grup Perfe dan Grup Hatari. Aku baru saja ingin memperkenalkannya kepada Tuan Dixon."Melihat Dixon tertarik pada Luna, Leon sangat senang.Dia menoleh, lalu berkata pada Luna dengan nada memerintah, "Luna, Tuan Dixon ingin berkenalan denganmu. Cepat kemari untuk menyapanya!"Dixon mengangkat alisnya dengan sedikit terkejut. Kemudian, tatapannya terpaku pada Luna.Dia benar-benar tidak menyangka, wanita itu tidak hanya cantik, juga merupakan presdir dari dua perusahaan.Saat in
"Tentu saja aku mengenalnya."Dixon mengusap-usap wajahnya.Penghinaan yang dirasakannya dengan menerima tamparan dari Ardika sebanyak dua kali, telah menjadi hal yang tak terlupakan seumur hidupnya.Karena itulah, saat menatap mata Ardika, sorot matanya dipenuhi dengan kebencian yang seolah akan meledak kapan saja.Dengan seulas senyum dingin tersungging di wajahnya, Dixon berkata, "Aku nggak hanya mengenalnya, aku tahu dia hanyalah seorang pecundang.""Bahkan dia bisa menjabat sebagai manajer umum Perusahaan Investasi Gilra saja atas pengaturan dari sahabat istrinya.""Bisa-bisanya seorang menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istri hadir di perjamuan yang kuhadiri."Dixon mengalihkan pandangannya ke arah Leon dan berkata dengan dingin, "Pak Leon, kalian benar-benar membuatku sangat kecewa! Ini adalah bentuk penghinaan terbesar bagi Keluarga Tulipa!"Mendengar teriakan amarah Dixon, Leon merasakan wajahnya seperti bergetar.Saat mengalihkan pandangannya kembali ke Ardika, ekspr
Melihat Ardika tidak menanggapinya, Leon mengalihkan pandangannya pada Luna. Dia menatap keponakannya dengan lekat."Luna, pecundang itu nggak bisa membaca situasi, bukan berarti kamu juga nggak bisa membaca situasi, 'kan? Cepat suruh suamimu berlutut dan meminta maaf pada Tuan Dixon!""Kalau kalian nggak bisa mendapatkan pengampunan dari Tuan Dixon, lihat saja nanti bagaimana aku memberi pelajaran pada kalian!"Begitu mendengar ucapan Leon, raut wajah Luna langsung berubah menjadi dingin.Jelas-jelas pria itu adalah paman kandungnya, tetapi pria itu sama sekali tidak memedulikan perasaannya.Bisa-bisanya pria itu memerintahkan suaminya untuk berlutut meminta maaf di hadapan Dixon di depan banyak orang.Hanya karena pria asing itu adalah anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim?Hati Luna diliputi kekecewaan yang mendalam.Tepat pada saat ini, Ardika menggenggam tangannya dengan erat seakan-akan sedang menguatkannya."Sayang, kamu sama sekali nggak perlu merasa kesal atau marah pada o
"Luna, kali ini suami pecundangmu itu pasti akan mati!"Nada bicara bangga sekaligus tajam terdengar dalam ucapan Julia.Dixon menatap Ardika sambil tersenyum dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah berpengalaman dua kali menerima tamparan dari Ardika, dia sudah belajar dari pengalamannya. Dia secara khusus mempekerjakan sepuluh orang ini sebagai pengawalnya.Setelah mendengar ucapan Julia, semua orang di tempat itu langsung tersentak.Orang biasa tidak akan sanggup menghadapi seorang pun dari para pengawal itu. Terlebih lagi, sekarang begitu datang langsung sepuluh orang!Dalam sekejap, semua orang di tempat itu mulai membayangkan Ardika yang dalam kondisi patah tulang dan berlumuran darah, berlutut di bawah kaki Dixon.Kebanyakan orang merasa senang, mereka senang bukan mereka yang telah memprovokasi sosok hebat seperti Dixon.Saat ini, Luna juga mulai merasa ketakutan.Dia menarik-narik lengan Ardika dan membujuk suaminya dengan volume suara kecil, "Ardika, jangan terliba
"Nona Luna, setiap orang harus bertanggung jawab atas pilihan sendiri.""Karena suamimu telah memprovokasiku dan Konsorsium Tulipa, maka kamu harus mempersiapkan mental untuk menerima permintaanku ini."Benar saja, setelah memiliki sepuluh orang pengawal itu, Dixon sangat jelas tidak takut pada apa pun lagi.Dengan seulas senyum tersungging di wajahnya, dia berkata dengan santai, "Oh, tentu saja kamu juga boleh memilih untuk nggak menerima permintaanku ini.""Aku hanya berharap kamu dan suamimu bisa menanggung konsekuensi dari menolak permintaanku."Selesai berbicara, dia langsung melambaikan tangannya."Drap ...."Kesepuluh orang pengawal yang berdiri di belakangnya itu langsung melangkah satu langkah secara bersamaan. Walaupun mereka mengenakan kacamata hitam, tetapi Luna tetap bisa merasakan sorot mata kesepuluh orang itu tertuju pada dirinya dan Ardika.Samar-samar, aura membunuh sudah mulai menyelimuti mereka.Mereka adalah prajurit-prajurit yang sudah berpengalaman di medan peran
Dixon melontarkan kata-kata itu dengan gigi terkatup, suaranya terdengar sedingin es, sampai-sampai membuat orang-orang merinding.Kebanyakan orang sudah merasa gugup setengah mati.Mereka menyadari kali ini Dixon benar-benar sudah marah!"Byur ...."Tiba-tiba, Julia mengambil segelas anggur, lalu mengguyurkannya ke tubuh Ardika. Dalam sekejap, cairan berwarna kemerahan itu membasahi Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki."Dasar menantu benalu rendahan! Tuan Dixon sudah bersedia untuk mengampuni nyawamu, tapi kamu masih saja berani berbicara lancang seperti itu!""Cepat berlutut dan meminta maaf! Kalau nggak, kamu tunggu saja pembalasan dari Tuan Dixon!"Julia berbicara dengan ekspresi arogan."Nona Julia, kamu sudah keterlaluan! Suamiku nggak pernah menyinggungmu, 'kan?!"Luna melontarkan beberapa patah kata itu dengan penuh amarah. Dia segera mengambil kain yang tertata rapi di atas meja dan menyerahkannya kepada Ardika.Julia menyilangkan tangannya di depan dada, dia menatap