Share

Bab 73 Pemerasan

Luna menginstruksikan dengan tenang.

Dia memejamkan mata sambil bersandar di kursi, lalu mengusap pelipisnya karena merasa pusing.

Dia belum tahu apa yang diinginkan oleh orang-orang itu, jadi dia agak khawatir.

Ardika yang sedang mengemudi di sampingnya pun mengerutkan kening.

Tak lama kemudian, mereka tiba di lokasi pembangunan Kompleks Prime Melati. Mereka bahkan tidak bisa masuk karena gerbang utama diblokir.

Ardika terpaksa menghentikan mobilnya.

"Aku pergi melihat situasi dulu."

Luna langsung turun dan berjalan ke arah lokasi konstruksi.

Ardika melirik ke belakang, lalu dua tentara Korps Taring Harimau berjalan mengikuti Luna. Jadi, dia pun tidak menemani Luna dan langsung menelepon Draco.

Melihat begitu banyak orang berkumpul di depan gerbang, dia pun berkata dengan nada dingin, "Utus Korps Taring Harimau ke Kompleks Prime Melati!"

Saat ini, Luna sudah tiba di depan gerbang. Dia berkata dengan keras, "Aku adalah Luna, wakil presdir Grup Agung Makmur, penanggung jawab lokasi kons
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status