Share

Bab 72 Memblokir Lokasi Konstruksi

Jinto mengungkapkan kebenaran dan tidak menyembunyikan fakta bahwa giginya dicabut.

Dia sama sekali tidak merasa malu soal giginya dicabut oleh Ardika, sebaliknya dia malah merasa terhormat.

"Tuan Ardika? Siapa itu? Aku sungguh ingin bertemu dengan pria kejam ini!"

Romi tertarik.

Mengingat pengalamannya sendiri, Jinto pun berkata dengan tenang, "Romi, kalau kamu nggak ingin mati, jangan ganggu dia."

Ekspresi Romi berubah muram, dia mendengus dengan kesal.

Dia hanya mengandalkan kata "kejam" untuk menguasai Kota Banyuli dan naik pangkat dengan cepat.

Soal kekejaman, dia tidak takut dengan siapa pun.

"Tuan Jinto, kamu terlalu menghargai menantu Keluarga Basagita itu. Tuan Ardika apaan? Dia hanyalah pria yang mengandalkan orang lain untuk berlagak hebat!"

Saat ini, Budi masuk bersama beberapa orang lainnya.

"Pak Budi, kamu kenal orang yang dipanggil Tuan Ardika itu?"

Setelah mendengar perkataan Jinto, Romi dan yang lainnya menjadi semangat.

Jinto mendengus dingin sambil berkata dengan sin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status