Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 679 Bank Sentral

Share

Bab 679 Bank Sentral

Penulis: Sarjana
"Hiss!"

Semua orang di Keluarga Basagita tersentak.

Tuan Besar Basagita berkata dengan marah, "Kenapa, bukankah kamu bilang Keluarga Basagita nggak pernah meminjam uang dari kalian!?"

"Keluarga Basagita nggak pernah meminjamnya, tapi tiga keluarga besar telah meminjamnya dan Fiona pernah meminjamnya."

Pak Hans berkata sambil tersenyum, "Untuk berpartisipasi dalam upacara pengangkatan Komandan Thomas dari tim tempur Provinsi Denpapan, tiga keluarga besar, Fiona dan keluarga kaya lainnya meminjam puluhan triliun dari Bank Sentral."

"Lalu, uang ini disita oleh Dewa Perang atas nama penyuapan dan dikembalikan ke keuangan Kota Banyuli untuk digunakan sebagai dana dukungan. Keluarga Basagita menggunakan 4 triliun dari uang tersebut."

"Tuan Besar Basagita, bukankah apa yang kukatakan itu benar?"

Akhirnya Tuan Besar Basagita mengerti.

Mengapa Hans bilang Keluarga Basagita berutang 4 triliun pada Bank Sentral.

"Pak Hans, kalau begitu pergilah ke tiga keluarga besar untuk mencari Fiona dan cari
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 680 Sam, Penguasa Agung Kota Serambi

    "Jacky, si cacat ini cukup beruntung juga!"Kendy menggertakkan gigi dengan marah dan benci.Kaki putranya dipatahkan oleh Ardika.Ternyata Pak Farlin si ahli ortopedi yang diundang oleh Keluarga Mahasura pergi untuk merawat kaki ayah mertua Ardika."Cepat hubungi Keluarga Mahasura di Kota Banyuli dan bawa Pak Farlin kembali ke ibu kota provinsi."Kendy berkata dengan dingin."Baik!"Pengurus itu segera pergi untuk memberikan kabar.Tidak lama, pengurus pun kembali."Tuan Kendy, bawahan kita menemukan Pak Farlin, tapi dia nggak setuju untuk kembali ke ibu kota provinsi dan bilang nggak akan merawat kaki Tuan Muda Rocky!""Apa!?"Kendy sangat marah.Dia berkata dengan marah dan terkejut, "Mungkinkah Ardika si bajingan kecil itu yang mengambil kesempatan untuk mengatakan hal-hal buruk tentang Keluarga Mahasura, membuat si tua bangka dengan rasa keadilan tinggi itu marah?"Saat itu, Keluarga Mahasura terhadap melakukan sesuatu kepada Keluarga Basagita.Namun, itu bukanlah sebuah rahasia d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 681 Menculik Orang Lagi

    "Tuan Besar kalian kesulitan bergerak?"Pak Farlin bertanya."Masih bisa. Akhir-akhir ini dia nggak kumat dan bisa berjalan dengan normal."Krek!Louis menyalakan rokok dan berkata, "Sebenarnya, aku nggak begitu mengerti. Sebaiknya Pak Farlin pergi ke Kota Serambi untuk melihatnya.""Karena bisa berjalan, kenapa nggak datang ke Kota Banyuli untuk menemuiku? Kurasa dia sama sekali nggak setua itu."Pak Farlin mengipasi bau asap di depannya dan merasa semakin kesal."Tuan Besar jarang keluar dan nggak suka berpindah-pindah. Terlalu merepotkan untuk datang ke Kota Banyuli, jadi lebih baik Pak Farlin ikut dengan kami."Louis menunjuk ke luar jendela, "Sebuah mobil telah disiapkan untuk Pak Farlin di bawah.""Aku nggak pergi."Pak Farlin mengambil kacamata dan memakainya, "Besok aku ada operasi di Kota Serenade dan malam ini aku harus bergegas ke sana ...."Dia sudah menebak mungkin Louis lagi-lagi adalah putra dari keluarga besar.Orang-orang ini memiliki aura yang besar dan suka pamer.Ak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 682 Sam yang Tak Terkalahkan

    "Mereka sangat sombong. Sudah menculik orang secara terang-terangan, satpam rumah sakit yang berusaha menghentikan mereka juga dihajar sampai terluka.""Ayah dan Ibu juga dipukul oleh mereka!"Luna berkata dengan marah."Berobat? Kalau begitu, Pak Farlin nggak dalam bahaya untuk saat ini."Ardika menghela napas lega.Akan tetapi, dia masih marah.Ternyata ada orang yang berani menculik Pak Farlin di bawah pengawasannya."Apa kalian tahu siapa mereka?"Hal yang paling mendesak adalah mencari keberadaan Pak Farlin dan membawanya kembali.Dia tahu sifat Pak Farlin dengan sangat baik.Kalau diculik seperti ini, dia tidak akan setuju untuk mengobati orang.Kalau mereka marah, takutnya Pak Farlin akan berada dalam bahaya.Siapa pun yang berani menculik Pak Farlin dari rumah sakit di siang hari bolong pastilah seorang tuan yang tidak bermoral."Nama pria itu adalah Louis dan ayahnya-lah yang membutuhkan pengobatan Pak Farlin."Desi berkata."Louis, oke. Aku akan meminta seseorang untuk menghu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 683 Vila Lethorn

    Desi menolak membiarkan Ardika ikut pergi ke Kota Serambi.Takutnya dia akan mengacau dan mengatakan hal yang salah lagi hingga menimbulkan lebih banyak masalah."Biarkan saja Tina pergi. Ayahnya adalah Pak Alden dan mereka akan memberinya muka."Luna juga tidak mengizinkan Ardika pergi.Ardika tidak punya pilihan selain menunggu di rumah untuk menunggu kabar dari Tina.Sungai Helion terletak di Kota Serambi dan melewati kota.Di tepi Sungai Helion, ada sebuah rumah kuno yang tersembunyi di dalam hutan.Samar-samar terlihat bangunan tua dengan banyak ukiran di dalamnya.Jalan hutan menuju ke tempat tersebut bersinggungan dengan jalan wisata yang dibangun di sepanjang sungai.Beberapa wisatawan asing mengunjungi Kota Serambi.Melewati tempat ini, mereka akan mengira itu adalah objek wisata.Jadi mereka ingin berkunjung ke dalam.Mereka kerap diadang oleh seorang pria berjas dan memakai headset yang tiba-tiba muncul di hutan.Setelah memeriksa kamera ponsel, mereka mempersilakan semuanya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 684 Bisa Disembuhkan, Tetapi Tidak Mau Menyembuhkan

    "Ada masalah ini juga?"Louis tertegun sejenak, lalu tertawa, "Pria tua ini juga sial. Kemarin dia diculik oleh Thomas dan hari ini dia diculik olehku ...."Plak!Begitu selesai berbicara, Louis ditampar oleh Sam.Bekas tamparan merah muncul di wajahnya."Ayah, kenapa kamu memukulku!?"Louis menutupi wajahnya dan menatap ayahnya dengan marah."Aku menamparmu karena kamu menangani masalah ini dengan begitu ceroboh. Orang itu telah menjadi berita nasional dan kamu berteman dengan banyak keluarga besar. Kamu langsung pergi ke Kota Banyuli dan menculiknya. Nggak bisakah kamu suruh orang lain melakukannya!?""Jangan bilang kamu mengira Keluarga Mahasura masih bisa berkuasa setelah meninggalkan Kota Serambi!"Sam menceramahinya."Apa salahnya dengan ini? Pria tua itu nggak membuat keributan setelah diculik oleh Thomas. Dia cuma seorang pria yang mencari ketenaran dan kurasa dia akan tetap memilih untuk diam."Louis bergumam.Sam mendengus, tetapi masih merasa itu masuk akal.Dia bertanya lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 685 Bencana

    Pak Farlin menggelengkan kepalanya.Louis menjadi sangat marah setelah mendengar ini."Pak tua, berita tentangmu begitu heboh hingga membuatmu takabur dan kamu nggak mau menyembuhkan ayahku cuma karena aku menculikmu!""Kamu yang seperti ini masih menyebut dirimu seorang dokter terkenal? Cuih, kamu cuma pria tua yang berusaha mendapatkan ketenaran!"Wajah Sam terlihat datar dan tidak ada niat untuk menghentikannya."Pencuri saja punya caranya sendiri, apalagi dokter."Pak Farlin berkata, "Aku nggak akan mengobati pengkhianat dan orang jahat.""Pak tua, kamu ini mau cari mati, ya!?"Louis sangat marah, "Setelah datang ke wilayahku, kamu pikir bisa nggak mengobatinya cuma karena kamu berkata begitu!?""Pergi dan cari tahu siapa Sam yang Tak Terkalahkan dan apa statusnya di Kota Serambi!""Sam yang Tak Terkalahkan?"Pak Farlin tersenyum, "Lebih baik ganti nama ayahmu. Kalau nggak, takutnya itu akan membawa bencana bagi keluargamu."Saat ini tidak hanya Louis yang naik pitam.Sam juga mema

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 686 Begitu Saja

    "Benar, aku jatuh cinta pada Nona Tina pada pandangan pertama!"Louis sendiri tidak menyangka ayahnya memahami pikirannya dengan baik.Dia langsung mengangguk dengan kegirangan."Tuan Sam, tolong kalau bercanda jangan kelewatan!"Raut wajah Tina muram dan marah.Tidak peduli berapa tahun lebih tua Louis, dia sudah hampir seumuran dengan ayahnya.Putra Louis sendiri hanya beberapa tahun lebih muda darinya.Orang ini benar-benar mempermalukan dirinya."Kalau kamu nggak mau, silakan kembali."Sam berkata dengan acuh tak acuh."Hari ini aku akan menjemput Pak Farlin kembali."Tina juga marah.Sam mendengus, "Kenapa, bahkan Alden sendiri harus bersikap sopan saat melihatku. Beraninya kamu si gadis kecil ini nggak sopan padaku?"Begitu Sam selesai berbicara, dua barisan pria berjas masuk.Mereka menatap Tina dengan tatapan membara."Nona Tina, silakan kembali."Seorang master yang memimpin berkata dengan dingin."Tuan Sam, hari ini aku sudah mengingat keramahan ini. Kelak aku akan membalasny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 687 Yoga Menyampaikan Pesan

    Akan tetapi, yang membuat Ardika tidak berdaya adalah Luna sudah memerintahkannya untuk tidak meninggalkan rumah dengan tegas.Kalau tidak, dia akan langsung pergi ke Kota Serambi dan bertemu Sam.Dalam keputusasaan, dia tidak punya pilihan selain mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jesika, "Suruh Yoga untuk mencari Sam dan membawa Pak Farlin kembali sebelum makan malam hari ini.""Suruh putra dan anak buahnya yang pergi ke rumah sakit untuk menculik orang datang berlutut dan meminta maaf kepada orang tuaku.""Kalau sampai ada sesuatu yang terjadi pada Pak Farlin, Keluarga Mahasura di Kota Serambi akan musnah."Setelah meletakkan ponsel.Baru pada saat itulah Ardika menyadari suasananya agak sunyi.Seluruh keluarga menatapnya dengan terkejut."Hahaha, Ardika. Mulutmu besar sekali. Meskipun Doni mabuk, dia nggak berani berbicara sepertimu!"Amanda tertawa terbahak-bahak.Desi yang sadar kembali ingin menggali lubang di lantai."Ardika, sesuatu telah terjadi pada Pak Farlin dan kamu mas

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status