"Mereka sangat sombong. Sudah menculik orang secara terang-terangan, satpam rumah sakit yang berusaha menghentikan mereka juga dihajar sampai terluka.""Ayah dan Ibu juga dipukul oleh mereka!"Luna berkata dengan marah."Berobat? Kalau begitu, Pak Farlin nggak dalam bahaya untuk saat ini."Ardika menghela napas lega.Akan tetapi, dia masih marah.Ternyata ada orang yang berani menculik Pak Farlin di bawah pengawasannya."Apa kalian tahu siapa mereka?"Hal yang paling mendesak adalah mencari keberadaan Pak Farlin dan membawanya kembali.Dia tahu sifat Pak Farlin dengan sangat baik.Kalau diculik seperti ini, dia tidak akan setuju untuk mengobati orang.Kalau mereka marah, takutnya Pak Farlin akan berada dalam bahaya.Siapa pun yang berani menculik Pak Farlin dari rumah sakit di siang hari bolong pastilah seorang tuan yang tidak bermoral."Nama pria itu adalah Louis dan ayahnya-lah yang membutuhkan pengobatan Pak Farlin."Desi berkata."Louis, oke. Aku akan meminta seseorang untuk menghu
Desi menolak membiarkan Ardika ikut pergi ke Kota Serambi.Takutnya dia akan mengacau dan mengatakan hal yang salah lagi hingga menimbulkan lebih banyak masalah."Biarkan saja Tina pergi. Ayahnya adalah Pak Alden dan mereka akan memberinya muka."Luna juga tidak mengizinkan Ardika pergi.Ardika tidak punya pilihan selain menunggu di rumah untuk menunggu kabar dari Tina.Sungai Helion terletak di Kota Serambi dan melewati kota.Di tepi Sungai Helion, ada sebuah rumah kuno yang tersembunyi di dalam hutan.Samar-samar terlihat bangunan tua dengan banyak ukiran di dalamnya.Jalan hutan menuju ke tempat tersebut bersinggungan dengan jalan wisata yang dibangun di sepanjang sungai.Beberapa wisatawan asing mengunjungi Kota Serambi.Melewati tempat ini, mereka akan mengira itu adalah objek wisata.Jadi mereka ingin berkunjung ke dalam.Mereka kerap diadang oleh seorang pria berjas dan memakai headset yang tiba-tiba muncul di hutan.Setelah memeriksa kamera ponsel, mereka mempersilakan semuanya
"Ada masalah ini juga?"Louis tertegun sejenak, lalu tertawa, "Pria tua ini juga sial. Kemarin dia diculik oleh Thomas dan hari ini dia diculik olehku ...."Plak!Begitu selesai berbicara, Louis ditampar oleh Sam.Bekas tamparan merah muncul di wajahnya."Ayah, kenapa kamu memukulku!?"Louis menutupi wajahnya dan menatap ayahnya dengan marah."Aku menamparmu karena kamu menangani masalah ini dengan begitu ceroboh. Orang itu telah menjadi berita nasional dan kamu berteman dengan banyak keluarga besar. Kamu langsung pergi ke Kota Banyuli dan menculiknya. Nggak bisakah kamu suruh orang lain melakukannya!?""Jangan bilang kamu mengira Keluarga Mahasura masih bisa berkuasa setelah meninggalkan Kota Serambi!"Sam menceramahinya."Apa salahnya dengan ini? Pria tua itu nggak membuat keributan setelah diculik oleh Thomas. Dia cuma seorang pria yang mencari ketenaran dan kurasa dia akan tetap memilih untuk diam."Louis bergumam.Sam mendengus, tetapi masih merasa itu masuk akal.Dia bertanya lag
Pak Farlin menggelengkan kepalanya.Louis menjadi sangat marah setelah mendengar ini."Pak tua, berita tentangmu begitu heboh hingga membuatmu takabur dan kamu nggak mau menyembuhkan ayahku cuma karena aku menculikmu!""Kamu yang seperti ini masih menyebut dirimu seorang dokter terkenal? Cuih, kamu cuma pria tua yang berusaha mendapatkan ketenaran!"Wajah Sam terlihat datar dan tidak ada niat untuk menghentikannya."Pencuri saja punya caranya sendiri, apalagi dokter."Pak Farlin berkata, "Aku nggak akan mengobati pengkhianat dan orang jahat.""Pak tua, kamu ini mau cari mati, ya!?"Louis sangat marah, "Setelah datang ke wilayahku, kamu pikir bisa nggak mengobatinya cuma karena kamu berkata begitu!?""Pergi dan cari tahu siapa Sam yang Tak Terkalahkan dan apa statusnya di Kota Serambi!""Sam yang Tak Terkalahkan?"Pak Farlin tersenyum, "Lebih baik ganti nama ayahmu. Kalau nggak, takutnya itu akan membawa bencana bagi keluargamu."Saat ini tidak hanya Louis yang naik pitam.Sam juga mema
"Benar, aku jatuh cinta pada Nona Tina pada pandangan pertama!"Louis sendiri tidak menyangka ayahnya memahami pikirannya dengan baik.Dia langsung mengangguk dengan kegirangan."Tuan Sam, tolong kalau bercanda jangan kelewatan!"Raut wajah Tina muram dan marah.Tidak peduli berapa tahun lebih tua Louis, dia sudah hampir seumuran dengan ayahnya.Putra Louis sendiri hanya beberapa tahun lebih muda darinya.Orang ini benar-benar mempermalukan dirinya."Kalau kamu nggak mau, silakan kembali."Sam berkata dengan acuh tak acuh."Hari ini aku akan menjemput Pak Farlin kembali."Tina juga marah.Sam mendengus, "Kenapa, bahkan Alden sendiri harus bersikap sopan saat melihatku. Beraninya kamu si gadis kecil ini nggak sopan padaku?"Begitu Sam selesai berbicara, dua barisan pria berjas masuk.Mereka menatap Tina dengan tatapan membara."Nona Tina, silakan kembali."Seorang master yang memimpin berkata dengan dingin."Tuan Sam, hari ini aku sudah mengingat keramahan ini. Kelak aku akan membalasny
Akan tetapi, yang membuat Ardika tidak berdaya adalah Luna sudah memerintahkannya untuk tidak meninggalkan rumah dengan tegas.Kalau tidak, dia akan langsung pergi ke Kota Serambi dan bertemu Sam.Dalam keputusasaan, dia tidak punya pilihan selain mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jesika, "Suruh Yoga untuk mencari Sam dan membawa Pak Farlin kembali sebelum makan malam hari ini.""Suruh putra dan anak buahnya yang pergi ke rumah sakit untuk menculik orang datang berlutut dan meminta maaf kepada orang tuaku.""Kalau sampai ada sesuatu yang terjadi pada Pak Farlin, Keluarga Mahasura di Kota Serambi akan musnah."Setelah meletakkan ponsel.Baru pada saat itulah Ardika menyadari suasananya agak sunyi.Seluruh keluarga menatapnya dengan terkejut."Hahaha, Ardika. Mulutmu besar sekali. Meskipun Doni mabuk, dia nggak berani berbicara sepertimu!"Amanda tertawa terbahak-bahak.Desi yang sadar kembali ingin menggali lubang di lantai."Ardika, sesuatu telah terjadi pada Pak Farlin dan kamu mas
Yoga langsung melangkah maju dan menangkupkan tangannya."Tuan Besar, orang itu menyuruhmu membawa Pak Farlin kembali ke Kota Banyuli sebelum makan malam.""Juga menyuruh Kak Louis serta beberapa orang lainnya yang pergi menculik Pak Farlin pergi ke Vila Cakrawala di Kota Banyuli dan berlutut untuk meminta maaf kepada pasangan yang mereka pukul.""Kalau ada sesuatu yang terjadi pada Pak Farlin, Keluarga Mahasura di Kota Serambi akan musnah!"Mendengar ini, Pak Farlin tersenyum.Dia sudah tahu Ardika-lah yang turun tangan.Akan tetapi, Tina mengerutkan kening.Dia juga langsung tahu ini pasti ucapan Ardika.Ternyata orang besar yang meminta Yoga menyampaikan pesan adalah Ardika.Wajah ayah dan anak Keluarga Mahasura itu terlihat marah."Yoga, kamu cari mati, ya!?"Louis tiba-tiba berdiri dan menunjuk ke arahnya dengan marah.Wajah Sam tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Gedebuk!Yoga sangat ketakutan hingga langsung berlutut dan menjelaskan, "Tuan Besar, bukan aku yang mengatakan ini. A
Yoga langsung diusir dari vila.Tina ingin memohon belas kasihan untuk Ardika, tetapi Sam menolak tanpa ragu."Orang yang nggak penting saja berani berkoar-koar. Dasar nggak tahu diuntung. Kali ini nggak akan ada yang bisa menyelamatkannya!"Kali ini Sam sangat marah.Ternyata menantu yang tidak berguna berpura-pura menjadi Dewa Perang yang hampir membuatnya takut bukan kepalang saat itu juga.Ini hampir menciptakan lelucon besar."Haha, Kak Sam, seorang pecundang yang bisa dibunuh dengan satu jari nggak pantas untuk dimarahi olehmu."Kendy tertawa dan membujuk Sam.Sam bertanya dengan tenang, "Dik, ada apa kamu datang kemari?""Aku juga datang karena masalah Pak Farlin. Kumohon padamu untuk memberi Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi muka dan mengizinkanku membawa Pak Farlin pulang."Kendy berkata sambil tersenyum pada Pak Farlin.Dia belum tahu.Saat dia menyebut Ardika tidak berguna, Pak Farlin diam-diam mencibir.Tidak ada tanggapan apa pun atas kebaikannya."Bawa pergi? Nggak,