Share

Bab 634 Balas Dendam

"Tentu saja berkemas dan pulang. Apa aku perlu tinggal di sini untuk melihat wajah sombong Rocky?"

Luna berkata dengan marah.

Lelang hari ini hanya membuang-buang waktu.

Grup Perfe kembali dengan tangan kosong tanpa keuntungan apa pun.

"Jangan khawatir, dia nggak akan bisa terus sombong. Sudah kubilang padamu aku akan membeli Grup Hatari dan memberikannya kepadamu."

Ardika menarik Luna untuk duduk.

"Kamu pergi nggak? Kalau nggak, aku pergi dulu!"

Luna melepaskan tangannya dan pergi dengan wajah dingin.

Bukan marah pada Ardika, melainkan marah pada diri sendiri.

Dia marah karena tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan Rocky.

"Bu Luna, kita sudah mau pergi?"

Vania ragu dan bertanya.

Dia tahu kekuasaan Ardika.

Bahkan Gedung Ansa yang kini digunakan sebagai kantor oleh Grup Perfe adalah milik Ardika.

Selama ini, dia juga melihat sepertinya Bu Luna sama sekali tidak mengetahui hal ini.

"Pergi apanya? Injak Rocky sampai mati baru pergi!"

Ardika berkata dengan marah.

"Sekarang silakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status