"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Duduklah saja di dalam mobil."Ardika menepuk tangan Luna, kemudian membuka pintu dan keluar dari mobil.Dia menunggu di dekat mobil.Keempat pria di depan dan di belakang agak terkejut.Seolah tidak menduga situasi ini, Ardika tidak menutup jendela mobil dengan rapat dan memanggil polisi untuk meminta bantuan.Dia justru berinisiatif keluar dari mobil.Lalu mereka mendekat.Tongkat bisbol itu ditarik di jalan hingga menimbulkan suara melengking."Siapa yang mengutus kalian?"Ardika bertanya dengan dingin.Meskipun wajah angkuh Rocky muncul di benaknya.Tidak bisa dipungkiri ada banyak orang yang berkonflik dengannya selama perjalanan ke Vila Bistani ini."Heh, apa kamu nggak tahu siapa yang telah kamu singgung?"Seorang pria mencibir, "Seseorang ingin kami mematahkan kakimu dan melumpuhkanmu sepenuhnya. Mau melakukannya sendiri atau kami yang membantumu?"Setelah itu, dia menyerahkan tongkat bisbol itu kepada Ardika.Menatapnya dengan se
"Krak!"Tanpa menunggu pria itu selesai berbicara.Ardika yang sudah sangat marah menendang betisnya."Ah!"Pria itu berteriak sambil memegangi kakinya yang patah.Bunuh Ardika dan tangkap Luna.Tidak perlu dikatakan lagi, Ardika tahu apa yang ingin Rocky lakukan."Rocky si bajingan ini!"Luna di dalam mobil juga bercucuran keringat dingin dan berkata dengan marah, "Ardika, ayo panggil polisi!""Takutnya kalau hari ini masuk penjara, besok sudah akan dibebaskan."Ardika menolak tawaran itu.Dia menatap pria di jalan itu dengan dingin, "Panggil Rocky dan katakan padanya kalau masalahnya sudah beres, lalu suruh dia datang."Pria itu basah kuyup oleh keringat karena rasa sakit.Dia menelepon Rocky sambil menahan rasa sakitnya."Tuan Muda, apa yang kamu suruh kami lakukan sudah beres.""Luna sudah ditangkap? Haha, oke, kerja bagus! Aku akan turun gunung sekarang juga!"Rocky tertawa terbahak-bahak dan mengakhiri panggilan.Tidak butuh waktu lama.Iring-iringan mobil mewah berputar menuruni
Mendengar suara kejam Ardika.Rocky sangat ketakutan hingga kehilangan akal sehatnya.Dia sudah rapuh dan matanya berkaca-kaca.Sekarang mantan tuan muda Keluarga Mahasura yang sombong dan tidak bermoral dari ibu kota provinsi benar-benar tidak berdaya."Ardika, Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi nggak akan mengampunimu. Kamu nggak tahu betapa menakutkannya kekuatan keluarga kaya. Nggak ada yang bisa menyelamatkanmu!"Dia menangis dengan sedih."Tahukah kamu kenapa aku nggak mendorongmu dari tebing dan jatuh hingga mati?"Kata-kata Ardika membuat Rocky takut hingga berhenti menangis.Dari kata-kata datar Ardika, dia tahu pria itu tidak sedang menakutinya.Kalau masih berani berteriak.Ardika benar-benar berani membunuhnya."Karena aku ingin situasi tragismu dilihat oleh Keluarga Mahasura, sehingga semua anggota Keluarga Mahasura termasuk Abraham si bajingan itu bisa mengerti.""Kalau dalam satu bulan nggak datang ke Kota Banyuli untuk berlutut di hadapan istriku dan keluarganya.
"Pak Ardika, Nikita sudah bergegas ke sana."Sebelumnya di Vila Bistani, Ardika sudah mengetahui Nikita adalah manajer profesional yang dipekerjakan oleh Keluarga Septio di Provinsi Aste.Bertanggung jawab khusus atas urusan investasi Keluarga Septio.Juga sangat cakap."Oh begitu."Ardika mengakhiri panggilan.Saat makan siang.Doni yang dibawa pergi oleh tim tempur Kota Banyuli untuk diselidiki karena menerima hadiah dari tiga keluarga besar telah kembali.Semua orang sangat bahagia."Doni, kasusmu sudah selesai, 'kan? Apakah ini akan memengaruhi masa depanmu?"Amanda bertanya."Nggak peduli apa dampaknya, itu nggak akan dicatat dalam dokumen."Doni tidak mengatakan hal buruk apa pun di depan keluarganya.Dia menyesap bir dengan bangga dan berkata, "Masalah kecil. Pemimpin lama membantuku berbicara dan memasukkan aku ke sel isolasi selama dua hari. Cukup menulis surat pernyataan saja dan semuanya selesai.""Ayah Xavier baik padamu, semuanya berkat dia."Amanda merasa sangat lega."Be
"Kalian akan tahu setelah ikut denganku."Doni tersenyum.Semua orang tidak punya pilihan selain mengikutinya.Terjadi keributan di pusat perdagangan.Runtuhnya tiga keluarga besar membuat transaksi hak milik meningkat pesat.Banyak perusahaan yang mengutus perwakilannya ke sini."Doni, sebenarnya hal baik apa yang kamu bicarakan?"Amanda bertanya.Semua orang penasaran."Lihat, sudah datang."Doni menunjuk ke depan dengan penuh kemenangan.Semua orang menatapnya dengan bingung.Mereka melihat belasan orang berjas dan sepatu kulit yang terlihat seperti eksekutif perusahaan berbaris dalam dua baris dan berjalan ke arah mereka.Sekelompok orang berjalan maju dengan rapi.Hal itu langsung menarik perhatian orang lain di pusat perdagangan."Hei, bukankah ini Pak Patrick dari Perusahaan Harmoni? Mereka semua adalah eksekutif Perusahaan Harmoni.""Dulu aset Perusahaan Harmoni dimiliki oleh tiga keluarga besar dengan aset senilai puluhan miliar.""Bukankah hari ini Keluarga Mahasura menghabis
"Wah, romantis sekali menghabiskan 40 miliar untuk membeli perusahaan demi menyatakan cinta!""Benar, itu jauh lebih romantis daripada ribuan mawar. Aku suka!""Xavier ini benar-benar mirip dengan pangeran tampan dalam mimpi!"Kata-kata Doni membuat aula heboh lagi.Semua orang menatap Luna dengan iri.Langsung beli perusahaan untuk menyatakan cinta.Yang pernah melihat kisah romantis belum pernah melihat yang lebih romantis dari ini.Di bawah tatapan semua orang, Xavier perlahan berjalan ke arah Luna."Luna, kudengar hari ini kamu diincar oleh Keluarga Mahasura di acara lelang, jadi aku mencari mereka untuk membeli Perusahaan Harmoni.""Keluarga Mahasura memberiku muka dan setuju.""Sekarang kuberikan Perusahaan Harmoni kepada kamu untuk meminta maaf atas apa yang terjadi pada Kantor Catatan Sipil terakhir kali."Terakhir kali Xavier memaksa Luna dan Ardika untuk bercerai di Kantor Catatan Sipil.Pada akhirnya, dia dimarahi oleh Luna yang naik pitam.Setelah kembali ke rumah, Xavier m
Ardika selesai berbicara.Seluruh aula sangat sunyi.Semua orang menatap Ardika dengan tidak percaya.Setelah beberapa saat, aula itu menjadi heboh."Apa? Aku nggak salah dengar, 'kan? Dia membeli Grup Hatari? Harganya 10 triliun lho, astaga!""Ini menantu bodoh dari Keluarga Basagita. Apa dia punya banyak uang?""Bukankah Grup Hatari telah dibeli pergi oleh Keluarga Mahasura?"Semua orang membicarakannya, tetapi kebanyakan orang tidak memercayainya."Ardika, kamu membual lagi!"Merasakan segala macam tatapan, Desi menyikut Ardika dengan kuat."Haha, apa kamu lihat ibu mertuanya pun nggak percaya dengan apa yang dia katakan?"Aula itu dipenuhi gelak tawa."Kalau kamu bisa beli Grup Hatari, aku akan makan semua ubin di bawah kakiku!"Doni hampir mati karena tertawa.Amanda benar-benar tercengang dengan keponakan iparnya ini.Luna melihat Ardika telah menjadi sasaran kritik publik lagi dan memberinya tatapan tajam."Ayolah, jangan mempermalukan dirimu sendiri di sini!"Dia meraih Ardika
Siapa itu?Ini adalah apa yang ditanyakan semua orang di aula saat ini.Siapa yang menghabiskan 10 triliun untuk membeli Grup Hatari dan memberikannya kepada Luna sebagai hadiah pernyataan cinta?Mungkinkah dia adalah tuan muda dari suatu keluarga kaya?Ini terlalu gila.Ini terlalu menghambur-hamburkan uang.Semua orang menatap Roni.Tatapan mereka mengikuti setiap gerakannya.Di bawah sorotan, Roni berbalik ke samping dan membungkuk ke arah pria di sebelah Luna."Tuan Ardika."Satu per satu tatapan tertuju pada Ardika.Duar!Satu kejadian menimbulkan kehebohan."Ternyata dia orangnya, menantu Keluarga Basagita!""Ya ampun, apakah ada yang salah dengan telingaku atau apakah dunia sudah berubah!?""Keterlaluan! Benar-benar keterlaluan! Sebelumnya aku sudah menebak siapa orangnya, tapi aku nggak pernah menebak pria itu!"Seluruh aula langsung dipenuhi dengan kehebohan.Benar-benar heboh.Ardika Mahasura.Pria paling terkenal di Kota Banyuli.Mungkin beberapa orang tidak mengetahui nama
Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka
"Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me
"Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag
Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu
Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We
"Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P
Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali
Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan
Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d