"Beberapa perusahaan seperti Grup Jelutong juga telah dieliminasi. Kudengar mereka menyinggung bos besar Vila Bistani dan langsung diusir.""Siapa bos besar ini, kok hebat sekali?""Siapa yang peduli? Itu nggak ada hubungannya dengan kita. Lelang lebih penting."Pada saat ini tempat yang bising itu tiba-tiba menjadi sunyi.Karena ada beberapa orang yang masuk dengan begitu megah.Pemimpinnya adalah Rocky.Di belakangnya ada beberapa asisten wanitanya."Ah, Tuan Muda Rocky sudah datang. Kali ini keluarga kalian telah memperoleh banyak keuntungan!"Sekelompok orang berkumpul dan mulai menyanjungnya."Omong kosong, Keluarga Mahasura punya finansial yang kuat. Siapa yang bisa bersaing dengan kami di tempat kecil seperti Kota Banyuli? Siapa yang berani bersaing dengan kami!?"Rocky menjadi sangat sombong begitu membuka mulutnya.Tatapannya tajam seolah sama sekali tidak menganggap serius beberapa orang di depannya.Mereka yang menyanjung malah dipandang rendah seperti ini.Perwakilan berbag
Setelah mengucapkan beberapa patah kata, Rocky tertawa terbahak-bahak dan pergi.Luna khawatir.Dia punya firasat mereka akan menjadi sasaran pada acara lelang hari ini."Jangan khawatir, istriku. Biarkan badut itu terus membuat onar. Nanti biarkan dia menangis tanpa air mata."Ardika menghiburnya.Luna tanpa sadar bergumam."Selamat datang saudara-saudari pengusaha sekalian, lelang hari ini resmi dimulai ...."Tidak lama, suara pembawa acara terdengar.Suasana di tempat itu langsung berubah."Sekarang mari kita mulai pelelangan properti nomor satu hari ini, Perusahaan Harmoni. Harga awalnya 40 miliar dan setiap kenaikan harga nggak boleh kurang dari 200 juta ...."Pada awal lelang, perusahaan itulah yang ingin dibeli oleh Grup Perfe.Skala Perusahaan Harmoni memang tidak besar, tetapi bisnisnya saling melengkapi dengan Grup Perfe.Setelah dibeli bisa digabung menjadi Grup Perfe.Luna telah mempelajarinya dengan tim perusahaan sebelumnya dan merasa bahwa ada peluang besar untuk memenan
"Perusahaan Harmoni berhasil dibeli oleh Grup Damos!"Akhirnya pembawa acara mengetuk palu.Kemudian, penawaran dilanjutkan.Selanjutnya, muncul beberapa perusahaan lagi yang disukai Grup Perfe.Akan tetapi, semuanya diambil oleh Rocky dengan menaikkan harga 2 ribu tanpa kecuali.Di bawah penyerangan yang disengaja dari Grup Damos.Grup Perfe tidak memperoleh apa pun.Ada jeda lima menit di tengah-tengah.Rocky mendekat dan berkata sambil tersenyum, "Dik, tadi sudah kubilang aku akan membuatmu lihat betapa berkuasanya aku dan bulatkan keputusanmu untuk meninggalkan Ardika yang pecundang ini. Sekarang sudah lihat, 'kan? Hahaha!""Rocky, jangan sombong!"Luna sangat marah hingga ingin menangis.Akan tetapi, dia benar-benar tidak berdaya.Luna tidak mampu bersaing dengan kekuatan finansial Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi."Sepertinya kamu masih belum mengambil keputusan, jadi aku sudah memutuskan."Rocky memamerkan giginya dan berkata sambil tersenyum, "Hari ini aku akan menginca
"Tentu saja berkemas dan pulang. Apa aku perlu tinggal di sini untuk melihat wajah sombong Rocky?"Luna berkata dengan marah.Lelang hari ini hanya membuang-buang waktu.Grup Perfe kembali dengan tangan kosong tanpa keuntungan apa pun."Jangan khawatir, dia nggak akan bisa terus sombong. Sudah kubilang padamu aku akan membeli Grup Hatari dan memberikannya kepadamu."Ardika menarik Luna untuk duduk."Kamu pergi nggak? Kalau nggak, aku pergi dulu!"Luna melepaskan tangannya dan pergi dengan wajah dingin.Bukan marah pada Ardika, melainkan marah pada diri sendiri.Dia marah karena tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan Rocky."Bu Luna, kita sudah mau pergi?"Vania ragu dan bertanya.Dia tahu kekuasaan Ardika.Bahkan Gedung Ansa yang kini digunakan sebagai kantor oleh Grup Perfe adalah milik Ardika.Selama ini, dia juga melihat sepertinya Bu Luna sama sekali tidak mengetahui hal ini."Pergi apanya? Injak Rocky sampai mati baru pergi!"Ardika berkata dengan marah."Sekarang silakan
Alis Rocky tiba-tiba melonjak.Asisten wanita di sebelahnya bahkan mendengar suara dia menggertakkan gigi."Hiss!"Terdengar suara AC di tempat tersebut.Ardika ini benar-benar ingin membuat Rocky kesal sampai mati.Akan tetapi, orang-orang ini langsung menatap Ardika dengan simpati.Itu cukup membuat Rocky marah.Benar-benar tidak masuk akal.Bagaimana orang ini bisa menang menghadapi kekuatan finansial yang kuat dari Keluarga Mahasura?Selain itu, Ardika akan dibenci oleh Rocky yang bertindak sombong dan tidak bermoral.Akhir ceritanya akan menyedihkan."6 triliun 200 miliar!"Rocky mengangkat tandanya dan langsung menambahkan 180 miliar.Dia berteriak secara provokatif, "Pecundang, ayo, tambah lagi!""Tambah."Ardika melambaikan tangan tanpa menengadahkan kepalanya."6 triliun 200 miliar 2 ribu."Vania mengangkat nomornya."8 triliun!"Rocky naik pitam.Terjadi keributan di tempat tersebut.Begitu diprovokasi oleh Ardika, kini Keluarga Mahasura harus mengeluarkan triliunan."Pecunda
"Mari kita bicarakan serah terimanya nanti. Aku harus pergi mencari istriku."Semua orang melihat Ardika berdiri.Setelah meregangkan punggung, dia pun berjalan keluar.Apa yang Ardika katakan membuat semua orang terdiam.Ternyata dia tidak begitu menganggap serius grup seharga 10 triliun itu."Oh ya."Ardika yang sudah sampai di pintu tiba-tiba menoleh.Dia belum pernah melihat Rocky sebelumnya, jadi dia mengulurkan jarinya dan menunjuk orang lain dengan perlahan."Pecundang."Lalu, dia melontarkan satu kata ini.Ardika berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang.Suaranya pelan, tetapi terdengar sangat menusuk telinga.Dibandingkan dengan teriakan Rocky sebelumnya yang terus memanggil Ardika pecundang.Satu kata yang diucapkan oleh Ardika seolah semakin tak terbantahkan."Ah, siapa dia!? Beraninya dia memanggilku pecundang. Hak apa yang dia punya!? Hak apa!?"Rocky naik pitam dan raut wajahnya berubah.Seluruh tempat dipenuhi dengan teriakan kemarahannya.Ternyata Rocky dipanggil pecund
"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Duduklah saja di dalam mobil."Ardika menepuk tangan Luna, kemudian membuka pintu dan keluar dari mobil.Dia menunggu di dekat mobil.Keempat pria di depan dan di belakang agak terkejut.Seolah tidak menduga situasi ini, Ardika tidak menutup jendela mobil dengan rapat dan memanggil polisi untuk meminta bantuan.Dia justru berinisiatif keluar dari mobil.Lalu mereka mendekat.Tongkat bisbol itu ditarik di jalan hingga menimbulkan suara melengking."Siapa yang mengutus kalian?"Ardika bertanya dengan dingin.Meskipun wajah angkuh Rocky muncul di benaknya.Tidak bisa dipungkiri ada banyak orang yang berkonflik dengannya selama perjalanan ke Vila Bistani ini."Heh, apa kamu nggak tahu siapa yang telah kamu singgung?"Seorang pria mencibir, "Seseorang ingin kami mematahkan kakimu dan melumpuhkanmu sepenuhnya. Mau melakukannya sendiri atau kami yang membantumu?"Setelah itu, dia menyerahkan tongkat bisbol itu kepada Ardika.Menatapnya dengan se
"Krak!"Tanpa menunggu pria itu selesai berbicara.Ardika yang sudah sangat marah menendang betisnya."Ah!"Pria itu berteriak sambil memegangi kakinya yang patah.Bunuh Ardika dan tangkap Luna.Tidak perlu dikatakan lagi, Ardika tahu apa yang ingin Rocky lakukan."Rocky si bajingan ini!"Luna di dalam mobil juga bercucuran keringat dingin dan berkata dengan marah, "Ardika, ayo panggil polisi!""Takutnya kalau hari ini masuk penjara, besok sudah akan dibebaskan."Ardika menolak tawaran itu.Dia menatap pria di jalan itu dengan dingin, "Panggil Rocky dan katakan padanya kalau masalahnya sudah beres, lalu suruh dia datang."Pria itu basah kuyup oleh keringat karena rasa sakit.Dia menelepon Rocky sambil menahan rasa sakitnya."Tuan Muda, apa yang kamu suruh kami lakukan sudah beres.""Luna sudah ditangkap? Haha, oke, kerja bagus! Aku akan turun gunung sekarang juga!"Rocky tertawa terbahak-bahak dan mengakhiri panggilan.Tidak butuh waktu lama.Iring-iringan mobil mewah berputar menuruni