Seulas senyum jahat mengembang di wajah Ujang.Sebelumnya, ide untuk menguasai industri logistik Kota Serambi memang sudah terlintas di benaknya.Dia sudah melakukan upaya percobaan sekali, tetapi alih-alih berhasil, dia malah harus menelan kegagalan, bahkan kehilangan banyak anak buahnya.Sekarang kesempatan sudah terpampang nyata di hadapannya, tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini untuk menghancurkan puluhan truk berukuran besar milik lawannya itu.Setelah puluhan truk berukuran besar milik perusahaan logistik Kota Serambi itu rusak, biarpun perusahaan itu tidak bangkrut, tetap saja akan mengalami kerugian yang fantastis!"Berhenti!""Cepat berhenti!"Anak buah Ujang sudah menempatkan penghalang jalan.Seiring dengan teriakan-teriakan arogan dari orang-orang ini, satu per satu dari truk tersebut hanya bisa berhenti.Anak buah Ujang menarik sopir keluar dari dalam truk dan berkata dengan ekspresi Ujang, "Kalian mau mengantar barang ke mana?""Grup Bintang Darma.""
Setelah ketua kelompok prajurit itu mengeluarkan perintah, Ujang dan semua anak buahnya pun ditangkap.Tidak hanya di dalam truk ini saja ada prajurit, beberapa truk sisanya juga ada prajurit bersenjata lengkap.Setelah mendengar perintah dari ketua mereka, mereka semua langsung keluar dari bagasi truk.Sebelum puluhan anak buah Ujang lainnya sempat bereaksi, mereka semua sudah ditangkap.Untuk memastikan keamanan pengantaran peralatan-peralatan ini, laboratorium peralatan tim tempur Kota Banyuli secara khusus mengirimkan prajurit-prajurit ini.Setelah menjalankan tugasnya dengan baik, ketua kelompok prajurit itu menghubungi Ardika."Lapor Tuan, sekelompok penjahat yang mencoba untuk merampok dan menghancurkan aset milik tim tempur telah ditangkap di loket pembayaran tol!""Oke, serahkan mereka kepada kepolisian Kota Banyuli untuk ditindak lebih lanjut.""Baik!"Tak lama kemudian, Ujang dan yang lainnya dialihkan kepada Sigit yang bergegas datang ke lokasi.Saat masih dalam perjalanan
"Bam!"Handi menendang wajah Aditia lagi."Aku beri waktu sepanjang pagi ini untuk kalian. Aku nggak peduli kalian menggunakan cara apa pun! Kalian harus membuat Lucien menyerahkan teknologi yang dikuasainya!"Grup Bintang Darma sudah membangun laboratorium, maka langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan adalah memanfaatkan teknologi yang dikuasai oleh Lucien untuk mengembangkan obat baru.Handi tidak akan membiarkan Grup Bintang Darma berkembang semulus itu.....Grup Bintang Darma.Masalah perintah blokade Asosiasi Dagang Polam sudah diselesaikan oleh Ardika.Selain itu, presdir mereka itu bahkan berhasil membangun laboratorium dalam satu malam.Hal itu membuat seluruh karyawan Grup Bintang Darma menjadi makin semangat bekerja, hati mereka semua dipenuhi harapan.Setelah sibuk semalaman, akhirnya Elsy bisa beristirahat sejenak.Saat ini, anggota Perusahaan Aksatan Denpapan menghubunginya.Begitu panggilan telepon tersambung, orang di ujung telepon berkata dengan ramah, "Bu Elsy, k
Tadi, Ardika pergi ke ruang presdir untuk mandi.Dia juga berada di Grup Bintang Darma semalaman.Luna sempat menghubunginya dan menanyakan mengapa dia tidak pulang ke rumah.Ardika mengatakan dia sedang ada urusan di Grup Bintang Darma, jadi dia tidak pulang lagi.Luna mengira Ardika ingin tetap berada di Grup Bintang Darma untuk membantu karena masalah konferensi pers sebelumnya, dia sangat mendukung tindakan suaminya itu."Perusahaan Aksatan Denpapan mau menuntut kita ...."Elsy menceritakan perbincangannya dengan pihak Perusahaan Aksatan Denpapan tadi kepada Ardika dengan amarah yang meluap-luap.Setelah mendengar cerita Elsy, Ardika hanya tertawa dingin.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung menghubungi Thomas.Dalam kurun waktu kurang dari setengah jam, Perusahaan Aksatan Denpapan kembali menghubungi Elsy."Bu Elsy, aku benar-benar minta maaf. Aku akan mengembalikan uang sebesar 40 miliar itu. Aku berjanji akan mengembalikannya secepatnya, oke? Kita sama-sama berbisnis
"Apa kamu sudah tuli? Aku memanggilnya sayang!"Winda memelototi Ardika dengan tajam, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Lucien dan berkata dengan marah, "Lucien, dasar pecundang! Bisa-bisanya kamu nggak mengucapkan sepatah kata pun dan membiarkan presdir sialanmu ini mewakilimu untuk bicara?""Aku beri tahu kamu, aku nggak hanya memanggil Aditia sayang, kami bahkan sudah pernah melakukan hubungan suami istri!""Benar 'kan, Sayang?"Selesai berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Aditia dan menatap pria itu dengan tatapan manja."Sayangku, kamu benar."Aditia terkekeh dan berkata, "Kami nggak hanya sudah melakukannya. Lucien, hal yang nggak pernah kamu lakukan itu, sudah kami lakukan di hotel semalam! Nggak perlu dipertanyakan lagi betapa nikmatnya sensasi itu!"Lucien mengepalkan tangannya dengan erat, dia ingin sekali menerjang ke arah Aditia dan menghantam mata pria sialan itu!Namun, dia tetap berusaha menahan amarahnya.Dia tahu Aditia adalah orang yang sangat licik, mu
Di belakang Handi, ada beberapa orang pria kekar.Aura mereka sangat menakutkan, sorot mata mereka sangat tajam.Mereka semua adalah pengawal Keluarga Santosa."Tuan Muda Handi, perintahkan anak buahmu untuk bertindak sekarang juga! Lucien si pecundang itu masih enggan menyerahkannya! Sepertinya kita hanya bisa bermain kekerasan!"Begitu Handi tiba di lokasi, Aditia menjadi sangat percaya diri.Kemudian, dia menunjuk Ardika dan berkata dengan penuh kebencian, "Orang ini adalah Raka, presdir Grup Bintang Darma. Dia sangat ahli berkelahi. Walau biasanya aku dan Kerry juga berlatih tinju, kami juga bukan tandingannya!"Karena takut pada Ardika, dia baru meminta Handi untuk membawa pengawal Keluarga Santosa.Kalau hanya menghadapi Lucien saja, dia bisa membayar beberapa orang preman saja."Dia adalah Raka?"Handi mengalihkan pandangannya ke arah Ardika. Dia tercengang sejenak.Sesaat kemudian, dia tertawa mengejek.Makin lama, suara tawanya makin keras.Hingga pada akhirnya, dia sudah tert
Winda berkata dengan nada seperti berbahagia di atas penderitaan Lucien, "Lucien, sudah terlambat untuk menyesal sekarang. Berani-beraninya kamu menyinggung Tuan Muda Handi! Nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu!"Lucien berkata dengan marah, "Winda, bagaimanapun juga, kita adalah suami istri. Aku nggak pernah melakukan hal yang buruk padamu! Kenapa kamu begitu membenciku?!"Winda berteriak dengan marah, "Kamu bersalah padaku karena nggak menyerahkan teknologi hak patenmu kepada tiga keluarga besar dan nggak membiarkanku menjalani kehidupan yang mewah!"Lucien hanya menggertakkan giginya tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Saat ini, Winda sudah seperti orang asing dalam hatinya, bahkan lebih buruk dibandingkan orang asing."Pak Raka, apa kamu sudah menyesal sekarang?"Aditia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika yang telah melayangkan satu tamparan ke wajahnya semalam. Kemudian, dia berkata dengan nada mempermainkan, "Sekarang, berlututlah di hadapanku dan tampar dirim
"Apa? Kasus dengan tuduhan menyabotase pernikahan militer? Siapa yang sudah menyabotase pernikahan militer?!"Aditia dan Winda benar-benar tercengang.Kalau mereka disebut terlibat dalam kasus dengan tuduhan perselingkuhan dan tinggal bersama secara ilegal, mereka bisa terima.Lagi pula, kasus seperti itu tidak akan dijatuhi vonis hukuman.Namun, kasus menyabotase pernikahan militer adalah kasus yang sangat berat!Tiba-tiba, seolah-olah menyadari sesuatu hal, Aditia langsung memelototi Lucien dan berkata, "Lucien! Dasar bajingan! Kamu pasti memalsukan identitasmu untuk menjebak kami, 'kan?!""Pasti Ardika si tukang mengelabui orang lain itu yang mengajarimu, 'kan?!"Hal pertama yang terlintas dalam benaknya adalah, di bawah arahan Ardika, Lucien memalsukan identitasnya sebagai anggota tim tempur.Winda juga berkata dengan nada melengking, "Pak, Lucien sama sekali bukan anggota tim tempur! Dia pasti sudah membohongi kalian, 'kan?!"Anggota tim tempur itu berkata dengan dingin, "Kami sud