Winda berkata dengan nada seperti berbahagia di atas penderitaan Lucien, "Lucien, sudah terlambat untuk menyesal sekarang. Berani-beraninya kamu menyinggung Tuan Muda Handi! Nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu!"Lucien berkata dengan marah, "Winda, bagaimanapun juga, kita adalah suami istri. Aku nggak pernah melakukan hal yang buruk padamu! Kenapa kamu begitu membenciku?!"Winda berteriak dengan marah, "Kamu bersalah padaku karena nggak menyerahkan teknologi hak patenmu kepada tiga keluarga besar dan nggak membiarkanku menjalani kehidupan yang mewah!"Lucien hanya menggertakkan giginya tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Saat ini, Winda sudah seperti orang asing dalam hatinya, bahkan lebih buruk dibandingkan orang asing."Pak Raka, apa kamu sudah menyesal sekarang?"Aditia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika yang telah melayangkan satu tamparan ke wajahnya semalam. Kemudian, dia berkata dengan nada mempermainkan, "Sekarang, berlututlah di hadapanku dan tampar dirim
"Apa? Kasus dengan tuduhan menyabotase pernikahan militer? Siapa yang sudah menyabotase pernikahan militer?!"Aditia dan Winda benar-benar tercengang.Kalau mereka disebut terlibat dalam kasus dengan tuduhan perselingkuhan dan tinggal bersama secara ilegal, mereka bisa terima.Lagi pula, kasus seperti itu tidak akan dijatuhi vonis hukuman.Namun, kasus menyabotase pernikahan militer adalah kasus yang sangat berat!Tiba-tiba, seolah-olah menyadari sesuatu hal, Aditia langsung memelototi Lucien dan berkata, "Lucien! Dasar bajingan! Kamu pasti memalsukan identitasmu untuk menjebak kami, 'kan?!""Pasti Ardika si tukang mengelabui orang lain itu yang mengajarimu, 'kan?!"Hal pertama yang terlintas dalam benaknya adalah, di bawah arahan Ardika, Lucien memalsukan identitasnya sebagai anggota tim tempur.Winda juga berkata dengan nada melengking, "Pak, Lucien sama sekali bukan anggota tim tempur! Dia pasti sudah membohongi kalian, 'kan?!"Anggota tim tempur itu berkata dengan dingin, "Kami sud
Hal-hal yang dilakukan oleh Aditia, Kerry dan lainnya, Ardika tidak bisa mewakili Delvin untuk memaafkan mereka.Baik Aditia dan yang lainnya maupun Handi dan tiga keluarga besar, besok mereka semua harus menerima hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka!Di bawah teriakan dan isak tangis Winda, dia dan Aditia dibawa pergi."Ardika, anggap saja kali ini kamu yang menang. Tapi, jangan senang dulu, kita lihat saja nanti!"Handi memelototi Ardika, lalu berbalik dan pergi.Dia sangat enggan menerima kenyataan ini.Dia tidak hanya gagal mendapatkan teknologi hak paten milik Lucien, dia juga tidak punya kesempatan untuk melumpuhkan Ardika.Hal yang membuat Handi sangat terkejut adalah, bagaimana seorang pecundang seperti Ardika yang suka mengelabui orang itu bisa membuat Lucien menjadi anggota tim tempur hanya dalam kurun waktu satu malam?Tidak peduli seberapa keras upayanya memikirkan hal ini, dia tetap tidak menemukan jawabannya.Saat terpikir beberapa kali sebelumnya tiga keluarga b
"Ah ... ah ...."Handi mengerang kesakitan, rasa sakit yang luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya!Beberapa saat kemudian, Handi kehilangan kesadarannya saking kesakitannya."Aku mematahkan dua kakimu karena kamu telah mematahkan kaki Lucien sebelumnya. Adapun mengenai dendam Delvin, sahabatku, besok baru kita bicarakan lagi."Selesai berbicara, Ardika melirik beberapa pengawal Keluarga Santosa yang sudah tercengang dan mematung di tempat itu."Bawa dia kembali ke tiga keluarga besar. Selain itu, beri tahu mereka, waktu yang kuberikan kepada mereka hanya tersisa satu hari lagi."Tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun, beberapa pengawal itu segera menandu Handi dan pergi.Setelah memberi hormat kepada Ardika, Sigit juga membawa anggotanya pergi.Dalam sekejap, suasana di dalam kafe menjadi tenang dan nyaman. Hanya tersisa Ardika dan Lucien yang masih berada di sana.Tepat pada saat ini, Lucien berbalik, lalu membungkukkan badannya dan berkata pada Ardika dengan tulus, "Pak Ardika,
"Hal ini bisa menjadi membuktikan ucapan pengawal mengenai Lucien telah menjadi peneliti senior laboratorium departemen tim tempur adalah kenyataan.""Latar belakang tim tempur Raka jauh lebih kuat daripada yang kita bayangkan.""Jelas-jelas itu adalah laboratorium peralatan tim tempur Kota Banyuli, tapi kesannya seperti rumahnya saja! Dia bisa mengunjungi tempat itu dan mengambil barang dari tempat itu sesuka hatinya!"Ekspresi ketakutan terpampang jelas di wajah kepala keluarga tiga keluarga besar.Namun, sesungguhnya saat ini hati mereka diliputi oleh penyesalan.Dari awal, tiga keluarga sudah tahu Raka memiliki latar belakang di tim tempur. Hanya saja, mereka masih berani "bermain api".Kalau mereka tahu akan berakhir seperti ini, mereka tidak akan memerintahkan Perusahaan Logistik Banyuli untuk merebut peralatan Grup Bintang Darma.Sekarang, Kiro sudah ditangkap. Bisnis logistik tiga keluarga besar di Kota Banyuli pasti juga akan mengalami pembersihan.Terlepas dari kerugian besar
Acara peresmian jabatan dimajukan menjadi besok dan lokasi penyelenggaraan acaranya diganti menjadi di Vila Pelarum?Tidak hanya Oliver yang tercengang, Jesper dan Dion juga tercengang.Tadi mereka masih sedang mengeluh mengapa acara peresmian jabatan Thomas tidak dimajukan dua hari.Pada akhirnya, Thomas langsung mengabulkan keinginan mereka.Ibarat seseorang yang sudah mengantuk dan ingin tidur diberikan bantal, baru saja keinginan mereka diwujudkan oleh Thomas!Ini yang dinamakan dengan senang!Luar biasa senang!Bahkan tiga kata ini tidak cukup untuk menggambarkan perasaan kepala keluarga tiga keluarga besar saat ini!"Pak Doni, tolong beri tahu Kapten Thomas."Oliver berkata dengan senang sekaligus bersemangat, "Keluarga Lukito pasti akan mempersiapkan acara peresmian jabatan Kapten Thomas besok dengan baik! Kami berjanji akan memberikan kesan 'rumah' bagi Kapten Thomas ketika dia berkunjung ke Vila Pelarum!"Sebelumnya, Raka sempat memerintahkan Keluarga Lukito untuk pindah dari
Karena mulut sial Ardika, kemarin Doni dihukum untuk menulis aturan menjaga rahasia sebanyak dua ratus kali.Hingga sekarang, tangannya masih terasa pegal.Dia ingin sekali tiga keluarga besar membantunya untuk membalas dendam, tentu saja dia tidak ingin membantu Ardika.Dengan seulas senyum canggung tersungging di wajahnya, Desi berkata, "Ya, kamu benar. Kami memang nggak berhak untuk berdamai dengan tiga keluarga besar. Kami hanya ingin memohon pengampunan mereka."Doni berkata dengan ekspresi datar, "Tiga keluarga besar hanya mengundangku dan keluargaku. Apa kamu pikir kami bisa membawa sembarang orang untuk menghadiri perjamuan penting dan berkelas seperti ini?"Amanda tidak tega melihat kakaknya terjebak dalam situasi canggung."Doni, dengan mempertimbangkan aku, bantulah kakakku. Coba kamu hubungi dan tanyakan kepada tiga keluarga besar terlebih dahulu. Bagaimana kamu bisa tahu mereka nggak setuju sebelum menanyakannya?"Futari juga meraih lengan Doni dan membujuk ayahnya dengan
"Pak Doni, selamat datang, selamat datang ...."Setelah mengetahui bahwa Doni sekeluarga telah tiga, kepala keluarga tiga keluarga besar secara khusus membawa anggota keluarga mereka untuk menyambut kedatangan Doni sekeluarga.Mereka benar-benar memperlakukan Doni dengan penuh hormat.Tentu saja Doni merasa terkejut diperlakukan seperti itu. Dia buru-buru berkata, "Semuanya, ini adalah anggota keluargaku. Aku perkenalkan terlebih dahulu kepada kalian ...."Kemudian, dia memperkenalkan satu per satu dari anggota keluarganya kepada tiga keluarga besar.Kepala keluarga tiga keluarga besar menyambut keluarga Doni dengan ramah.Pada akhirnya, Doni berusaha tetap bersabar dan memperkenalkan Ardika kepada tiga keluarga besar. "Orang yang terakhir adalah Ardika. Dia adalah suami dari keponakanku ....""Ardika?"Sebelum Doni menyelesaikan kalimatnya, ekspresi kepala keluarga tiga keluarga besar langsung berubah drastis!Oliver memelototi Ardika dan berkata dengan gigi terkatup, "Berani-beraniny