Melihat ekspresi takjub yang tampak jelas di wajah Lucien, Ardika hanya tersenyum.Kalau Lucien sampai melihat laboratorium peralatan Kediaman Dewa Perang, mungkin dia bisa pingsan di tempat.Saat ini, pikiran Elsy dan Lucien dipenuhi oleh tanda tanya.Mereka tidak mengerti maksud Ardika membawa mereka ke tempat ini.Saat ini, Ardika bertanya, "Pak Hosea, bagaimana kualitas peralatan di laboratorium kalian?"Hosea adalah seorang akademikus yang memercayai kemampuannya sendiri. Begitu mendengar ucapan Ardika, dia berkata dengan bangga, "Tuan, laboratorium kami menduduki posisi puncak di antara semua laboratorium tim tempur. Tentu saja kualitas peralatan kami nggak perlu diragukan lagi. Laboratorium berskala nasional pasti memilih untuk menggunakan peralatan kami!"Mendengar ucapan Hosea, sorot mata kagum tampak jelas di mata Lucien.Kalau laboratorium Grup Bintang Darma bisa dilengkapi dengan peralatan dari tempat ini, maka pasti akan sangat membantu proses penelitiannya!Baru saja dia
Tidak hanya mengirimkan sepenggal video itu padanya, Winda juga mengirimkan dua pesan suara untuknya."Lucien! Dasar pecundang! Aku dengar informasi dari Aditia, Grup Bintang Darma sudah diblokade oleh Asosiasi Dagang Polam, sampai-sampai mereka bahkan nggak bisa membeli peralatan.""Kamu pergi menjadi penanggung jawab laboratorium Grup Bintang Darma, bukankah sama saja dengan bertanggung jawab atas kerangka kosong? Hahaha! Syukuri!"Lucien juga bisa mendengar suara latar berupa air mengalir dan tawa mengejek Aditia, dia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang sedang dilakukan oleh sepasang pria dan wanita sialan itu."Winda! Dasar wanita jalang! Jangan berbahagia terlalu cepat! Memang apa hebatnya Asosiasi Dagang Polam itu?! Peralatan laboratorium kami akan diantarkan ke Grup Bintang Darma hanya dalam kurun waktu satu malam! Peralatan laboratorium kami bahkan lebih canggih daripada milik tiga keluarga besar!"Dia menekan tombol "rekam" dan merekam suaranya sendiri.Namun, selesai
Kiro Lotoka adalah manajer umum Perusahaan Logistik Banyuli sekaligus menantu Keluarga Santosa.Pria itu adalah paman Handi.Namun, begitu menerima panggilan telepon dari Handi, keponakannya, dia tidak berani menganggap remeh instruksi dari keponakannya.Dia segera melakukan pengaturan sesuai instruksi dari Handi.Perusahaan Logistik Banyuli menguasai industri logistik seluruh Kota Banyuli.Bagaimana mungkin perusahaan logistik lainnya berani menentang mereka?Sesaat setelah menerima instruksi dari Perusahaan Logistik Banyuli, semua orang segera bertindak.Tak lama kemudian, beberapa jalur utama untuk memasuki Kota Banyuli sudah diblokade.Semua truk barang yang memasuki Kota Banyuli harus berhenti dan mengantre untuk diperiksa!Di saat seperti ini, kekuatan tiga keluarga besar di Kota Banyuli terlihat dengan jelas.Departemen pelayanan publik di bawah naungan Kediaman Wali Kota Banyuli hanya bisa diam saja melihat aksi pelanggaran hukum dengan memblokade jalan secara sepihak oleh Peru
Seulas senyum jahat mengembang di wajah Ujang.Sebelumnya, ide untuk menguasai industri logistik Kota Serambi memang sudah terlintas di benaknya.Dia sudah melakukan upaya percobaan sekali, tetapi alih-alih berhasil, dia malah harus menelan kegagalan, bahkan kehilangan banyak anak buahnya.Sekarang kesempatan sudah terpampang nyata di hadapannya, tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini untuk menghancurkan puluhan truk berukuran besar milik lawannya itu.Setelah puluhan truk berukuran besar milik perusahaan logistik Kota Serambi itu rusak, biarpun perusahaan itu tidak bangkrut, tetap saja akan mengalami kerugian yang fantastis!"Berhenti!""Cepat berhenti!"Anak buah Ujang sudah menempatkan penghalang jalan.Seiring dengan teriakan-teriakan arogan dari orang-orang ini, satu per satu dari truk tersebut hanya bisa berhenti.Anak buah Ujang menarik sopir keluar dari dalam truk dan berkata dengan ekspresi Ujang, "Kalian mau mengantar barang ke mana?""Grup Bintang Darma.""
Setelah ketua kelompok prajurit itu mengeluarkan perintah, Ujang dan semua anak buahnya pun ditangkap.Tidak hanya di dalam truk ini saja ada prajurit, beberapa truk sisanya juga ada prajurit bersenjata lengkap.Setelah mendengar perintah dari ketua mereka, mereka semua langsung keluar dari bagasi truk.Sebelum puluhan anak buah Ujang lainnya sempat bereaksi, mereka semua sudah ditangkap.Untuk memastikan keamanan pengantaran peralatan-peralatan ini, laboratorium peralatan tim tempur Kota Banyuli secara khusus mengirimkan prajurit-prajurit ini.Setelah menjalankan tugasnya dengan baik, ketua kelompok prajurit itu menghubungi Ardika."Lapor Tuan, sekelompok penjahat yang mencoba untuk merampok dan menghancurkan aset milik tim tempur telah ditangkap di loket pembayaran tol!""Oke, serahkan mereka kepada kepolisian Kota Banyuli untuk ditindak lebih lanjut.""Baik!"Tak lama kemudian, Ujang dan yang lainnya dialihkan kepada Sigit yang bergegas datang ke lokasi.Saat masih dalam perjalanan
"Bam!"Handi menendang wajah Aditia lagi."Aku beri waktu sepanjang pagi ini untuk kalian. Aku nggak peduli kalian menggunakan cara apa pun! Kalian harus membuat Lucien menyerahkan teknologi yang dikuasainya!"Grup Bintang Darma sudah membangun laboratorium, maka langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan adalah memanfaatkan teknologi yang dikuasai oleh Lucien untuk mengembangkan obat baru.Handi tidak akan membiarkan Grup Bintang Darma berkembang semulus itu.....Grup Bintang Darma.Masalah perintah blokade Asosiasi Dagang Polam sudah diselesaikan oleh Ardika.Selain itu, presdir mereka itu bahkan berhasil membangun laboratorium dalam satu malam.Hal itu membuat seluruh karyawan Grup Bintang Darma menjadi makin semangat bekerja, hati mereka semua dipenuhi harapan.Setelah sibuk semalaman, akhirnya Elsy bisa beristirahat sejenak.Saat ini, anggota Perusahaan Aksatan Denpapan menghubunginya.Begitu panggilan telepon tersambung, orang di ujung telepon berkata dengan ramah, "Bu Elsy, k
Tadi, Ardika pergi ke ruang presdir untuk mandi.Dia juga berada di Grup Bintang Darma semalaman.Luna sempat menghubunginya dan menanyakan mengapa dia tidak pulang ke rumah.Ardika mengatakan dia sedang ada urusan di Grup Bintang Darma, jadi dia tidak pulang lagi.Luna mengira Ardika ingin tetap berada di Grup Bintang Darma untuk membantu karena masalah konferensi pers sebelumnya, dia sangat mendukung tindakan suaminya itu."Perusahaan Aksatan Denpapan mau menuntut kita ...."Elsy menceritakan perbincangannya dengan pihak Perusahaan Aksatan Denpapan tadi kepada Ardika dengan amarah yang meluap-luap.Setelah mendengar cerita Elsy, Ardika hanya tertawa dingin.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung menghubungi Thomas.Dalam kurun waktu kurang dari setengah jam, Perusahaan Aksatan Denpapan kembali menghubungi Elsy."Bu Elsy, aku benar-benar minta maaf. Aku akan mengembalikan uang sebesar 40 miliar itu. Aku berjanji akan mengembalikannya secepatnya, oke? Kita sama-sama berbisnis
"Apa kamu sudah tuli? Aku memanggilnya sayang!"Winda memelototi Ardika dengan tajam, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Lucien dan berkata dengan marah, "Lucien, dasar pecundang! Bisa-bisanya kamu nggak mengucapkan sepatah kata pun dan membiarkan presdir sialanmu ini mewakilimu untuk bicara?""Aku beri tahu kamu, aku nggak hanya memanggil Aditia sayang, kami bahkan sudah pernah melakukan hubungan suami istri!""Benar 'kan, Sayang?"Selesai berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Aditia dan menatap pria itu dengan tatapan manja."Sayangku, kamu benar."Aditia terkekeh dan berkata, "Kami nggak hanya sudah melakukannya. Lucien, hal yang nggak pernah kamu lakukan itu, sudah kami lakukan di hotel semalam! Nggak perlu dipertanyakan lagi betapa nikmatnya sensasi itu!"Lucien mengepalkan tangannya dengan erat, dia ingin sekali menerjang ke arah Aditia dan menghantam mata pria sialan itu!Namun, dia tetap berusaha menahan amarahnya.Dia tahu Aditia adalah orang yang sangat licik, mu