Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 564 Menghajarmu Sampai Kamu Menyerahkannya

Share

Bab 564 Menghajarmu Sampai Kamu Menyerahkannya

Penulis: Sarjana
"Kamu adalah presdir Grup Bintang Darma?"

Begitu mendengar ucapan Elsy, Aditia dan dua orang lainnya, serta Lucien menatap Ardika dengan tatapan terkejut.

Siapa sangka pemuda yang hanya berdiri di belakang Elsy tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan tidak menonjolkan diri itu adalah sosok presdir yang membangun kembali Grup Bintang Darma dengan kekuatannya seorang diri.

"Lucien, presdir perusahaan kita sudah datang secara pribadi untuk mengundangmu," kata Elsy melanjutkan.

Dia ingin meyakinkan Lucien untuk kembali ke Grup Bintang Darma dan bertanggung jawab atas laboratorium.

"Huh! Memangnya apa hebatnya seorang presdir? Sekarang kami sudah bekerja untuk tiga keluarga besar!"

"Tiga keluarga besar adalah penguasa Kota Banyuli. Dua tahun yang lalu, Grup Bintang Darma jelas-jelas sedang berjaya, itu pun bisa dihancurkan oleh tiga keluarga besar dengan mudah, apalagi sekarang?!"

"Jangankan tiga keluarga besar, presdir kalian bahkan sama sekali nggak bisa dibandingkan dengan Tuan Muda Handi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 565 Apa Kamu Ingin Membuatnya Menyesal

    "Hajar dia!" seru Aditia pada Kerry dan Gisel.Kemudian, ketiga orang itu langsung memukul dan menendang Lucien yang tergeletak di tanah, mendesaknya untuk menyerahkan teknologi hasil penelitian laboratorium Grup Bintang Darma.Karena tubuhnya cacat, Lucien tidak bisa bergerak dengan leluasa.Dia hanya bisa meringkuk dan melindungi kepalanya sambil merintih kesakitan. Amarah bergejolak dalam hatinya.Ketiga orang ini adalah murid yang dibimbingnya secara pribadi!"Bagus, bagus! Hajar saja pecundang itu sampai mati! Dasar pecundang nggak tahu diri!""Kalau dari awal kamu sudah menyerahkan teknologi itu kepada tiga keluarga besar, aku sudah menjalani kehidupan yang mewah, bukan menjalani kehidupan yang sulit bersamamu selama dua tahun!"Hal yang membuat Lucien lebih sakit lagi adalah Winda, istrinya bukan hanya tidak maju untuk menghentikan mereka, bahkan bersorak untuk menyemangati mereka menghajarnya."Mau serahkan atau nggak?!""Nggak mau!"Melihat walaupun Lucien sudah mereka hajar h

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 566 Penundaan Pengiriman Barang

    "Benarkah?"Lucien mendongak menatap Ardika, sorot matanya tampak berbinar."Benar apaan?! Lucien, kamu hanya orang cacat! Selain cacat, kamu adalah seorang pecundang! Aku nggak akan pernah menyesali keputusanku!" teriak Winda dengan marah."Huh! Jangankan sekarang, Grup Bintang Darma dua tahun lalu saja bukan tandingan tiga keluarga besar! Lucien, kalau kamu benar-benar ikut kembali dengannya, kamu hanya akan berakhir dengan lebih menyedihkan lagi!""Tuan Muda Handi sudah mengatakan bahwa dalam beberapa hari ini, Grup Bintang Darma pasti akan hancur!"Ekspresi meremehkan terpampang nyata di wajah Aditia dan dua orang lainnya.Melihat Lucien sedikit ragu, Elsy buru-buru membujuknya, "Lucien, kamu harus percaya pada presdir kita! Sebelumnya situasiku juga sama saja denganmu, tapi sekarang kehidupanku jelas-jelas sudah menjadi lebih baik!""Oke! Aku akan ikut kalian kembali ke Grup Bintang Darma!"Lucien lebih memercayai Elsy, dia segera berdiri.Melihat pria itu memutuskan untuk kembali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 567 Laboratorium Peralatan

    Mendengar nada bicara aneh orang di ujung panggilan telepon, Elsy sudah bisa merasakan ada yang tidak beres.Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Maksudmu nanti itu berapa lama?""Paling cepat sekitar tiga bulan. Kalau lambat, aku juga nggak bisa memastikannya. Bisa jadi setengah tahun, bahkan satu tahun," kata orang di ujung panggilan telepon dengan santai.Ucapan orang itu memicu amarah Elsy. "Tapi, di kontrak sudah tertulis dengan jelas bahwa dalam waktu sepuluh hari pesanan akan diantar! Perusahaan Aksatan Denpapan adalah perusahaan yang sangat besar, bagaimana mungkin proses produksi perusahaan kalian bisa begitu lambat!""Bu Elsy, apa maksudmu proses produksi perusahaan kami sangat lambat?"Dia berkata dengan kesal, "Pesanan yang masuk ke perusahaan kami sangat banyak. Apa boleh buat, kalian antrean belakang."Amarah Elsy langsung memuncak.Kali ini, karena Grup Bintang Darma ingin membangun sebuah laboratorium, Perusahaan Aksatan Denpapan baru bisa mendapatkan pesanan bernil

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 568 Membangun Laboratorium Bersama

    Melihat ekspresi takjub yang tampak jelas di wajah Lucien, Ardika hanya tersenyum.Kalau Lucien sampai melihat laboratorium peralatan Kediaman Dewa Perang, mungkin dia bisa pingsan di tempat.Saat ini, pikiran Elsy dan Lucien dipenuhi oleh tanda tanya.Mereka tidak mengerti maksud Ardika membawa mereka ke tempat ini.Saat ini, Ardika bertanya, "Pak Hosea, bagaimana kualitas peralatan di laboratorium kalian?"Hosea adalah seorang akademikus yang memercayai kemampuannya sendiri. Begitu mendengar ucapan Ardika, dia berkata dengan bangga, "Tuan, laboratorium kami menduduki posisi puncak di antara semua laboratorium tim tempur. Tentu saja kualitas peralatan kami nggak perlu diragukan lagi. Laboratorium berskala nasional pasti memilih untuk menggunakan peralatan kami!"Mendengar ucapan Hosea, sorot mata kagum tampak jelas di mata Lucien.Kalau laboratorium Grup Bintang Darma bisa dilengkapi dengan peralatan dari tempat ini, maka pasti akan sangat membantu proses penelitiannya!Baru saja dia

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 569 Sini Tunjukkan

    Tidak hanya mengirimkan sepenggal video itu padanya, Winda juga mengirimkan dua pesan suara untuknya."Lucien! Dasar pecundang! Aku dengar informasi dari Aditia, Grup Bintang Darma sudah diblokade oleh Asosiasi Dagang Polam, sampai-sampai mereka bahkan nggak bisa membeli peralatan.""Kamu pergi menjadi penanggung jawab laboratorium Grup Bintang Darma, bukankah sama saja dengan bertanggung jawab atas kerangka kosong? Hahaha! Syukuri!"Lucien juga bisa mendengar suara latar berupa air mengalir dan tawa mengejek Aditia, dia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang sedang dilakukan oleh sepasang pria dan wanita sialan itu."Winda! Dasar wanita jalang! Jangan berbahagia terlalu cepat! Memang apa hebatnya Asosiasi Dagang Polam itu?! Peralatan laboratorium kami akan diantarkan ke Grup Bintang Darma hanya dalam kurun waktu satu malam! Peralatan laboratorium kami bahkan lebih canggih daripada milik tiga keluarga besar!"Dia menekan tombol "rekam" dan merekam suaranya sendiri.Namun, selesai

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 570 Memblokade Jalan

    Kiro Lotoka adalah manajer umum Perusahaan Logistik Banyuli sekaligus menantu Keluarga Santosa.Pria itu adalah paman Handi.Namun, begitu menerima panggilan telepon dari Handi, keponakannya, dia tidak berani menganggap remeh instruksi dari keponakannya.Dia segera melakukan pengaturan sesuai instruksi dari Handi.Perusahaan Logistik Banyuli menguasai industri logistik seluruh Kota Banyuli.Bagaimana mungkin perusahaan logistik lainnya berani menentang mereka?Sesaat setelah menerima instruksi dari Perusahaan Logistik Banyuli, semua orang segera bertindak.Tak lama kemudian, beberapa jalur utama untuk memasuki Kota Banyuli sudah diblokade.Semua truk barang yang memasuki Kota Banyuli harus berhenti dan mengantre untuk diperiksa!Di saat seperti ini, kekuatan tiga keluarga besar di Kota Banyuli terlihat dengan jelas.Departemen pelayanan publik di bawah naungan Kediaman Wali Kota Banyuli hanya bisa diam saja melihat aksi pelanggaran hukum dengan memblokade jalan secara sepihak oleh Peru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 571 Kamu Ingin Menghancurkan Kami

    Seulas senyum jahat mengembang di wajah Ujang.Sebelumnya, ide untuk menguasai industri logistik Kota Serambi memang sudah terlintas di benaknya.Dia sudah melakukan upaya percobaan sekali, tetapi alih-alih berhasil, dia malah harus menelan kegagalan, bahkan kehilangan banyak anak buahnya.Sekarang kesempatan sudah terpampang nyata di hadapannya, tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini untuk menghancurkan puluhan truk berukuran besar milik lawannya itu.Setelah puluhan truk berukuran besar milik perusahaan logistik Kota Serambi itu rusak, biarpun perusahaan itu tidak bangkrut, tetap saja akan mengalami kerugian yang fantastis!"Berhenti!""Cepat berhenti!"Anak buah Ujang sudah menempatkan penghalang jalan.Seiring dengan teriakan-teriakan arogan dari orang-orang ini, satu per satu dari truk tersebut hanya bisa berhenti.Anak buah Ujang menarik sopir keluar dari dalam truk dan berkata dengan ekspresi Ujang, "Kalian mau mengantar barang ke mana?""Grup Bintang Darma.""

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 572 Pembersihan Industri Logistik

    Setelah ketua kelompok prajurit itu mengeluarkan perintah, Ujang dan semua anak buahnya pun ditangkap.Tidak hanya di dalam truk ini saja ada prajurit, beberapa truk sisanya juga ada prajurit bersenjata lengkap.Setelah mendengar perintah dari ketua mereka, mereka semua langsung keluar dari bagasi truk.Sebelum puluhan anak buah Ujang lainnya sempat bereaksi, mereka semua sudah ditangkap.Untuk memastikan keamanan pengantaran peralatan-peralatan ini, laboratorium peralatan tim tempur Kota Banyuli secara khusus mengirimkan prajurit-prajurit ini.Setelah menjalankan tugasnya dengan baik, ketua kelompok prajurit itu menghubungi Ardika."Lapor Tuan, sekelompok penjahat yang mencoba untuk merampok dan menghancurkan aset milik tim tempur telah ditangkap di loket pembayaran tol!""Oke, serahkan mereka kepada kepolisian Kota Banyuli untuk ditindak lebih lanjut.""Baik!"Tak lama kemudian, Ujang dan yang lainnya dialihkan kepada Sigit yang bergegas datang ke lokasi.Saat masih dalam perjalanan

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1843 Anggap Saja Aku Menghina

    "Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1842 Bibi Ingin Bertemu Denganmu

    "Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1841 Pangeran

    Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1840 Tina Mau Kencan Buta Lagi

    Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1839 Kandidat Wali Kota

    Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1838 Grup Mitsun

    Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1837 Hidup dan Mati Keluarga Dougli

    Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1836 Semuanya Sudah Berakhir

    "Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1835 Keinginan untuk Bertahan Hidup Sangat Kuat

    Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status