Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 426 Gedung Glori

Share

Bab 426 Gedung Glori

Sigit berusaha membujuk Ardika dengan suara rendah.

Tadi, saat Ardika ditangkap, dia lihat keluarga Ardika bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk membelanya.

Sigit merasa kecewa dan sakit hati untuk Ardika.

Sekarang jelas-jelas dia sedang dituduh oleh orang lain, tetapi bahkan keluarganya pun tidak memercayainya.

Ardika melambaikan tangannya dan berkata dengan meremehkan, "Hanya sekelompok orang bodoh yang memainkan trik rendahan saja. Aku belum perlu mengungkapkan identitasku untuk membuktikan diriku sendiri."

"Aku ingin lihat permainan seperti apa yang akan dimainkan oleh sekelompok orang bodoh itu."

Sorot mata Ardika berubah menjadi sangat dingin dan tajam.

Bahkan, dia sendiri tidak menyangka ada orang yang begitu cari mati dengan memainkan trik licik dan menjadikan dirinya sebagai pion.

Setelah mendengar ucapan Ardika, perasaan Sigit makin campur aduk.

Dia tahu, alasan Ardika tidak mengungkapkan identitasnya adalah demi keselamatan semua penduduk Kota Banyuli.

"Sigit, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status