Begitu mendengar ucapan Bromo, para anggota lama Aliansi Lautan Berlian lainnya juga menunjukkan ekspresi marah."Tina, kemarin kamu baru saja merekrut bocah itu ke Grup Lautan Berlian. Hari ini, dia sudah membunuh Kak Alden. Sekarang kamu malah melindunginya dengan membiarkannya dibawa pergi oleh anggota kepolisian. Apa kamu juga terlibat dalam rencana pembunuhan Kak Alden?!""Kematian Kak Alden pasti ada hubungannya dengannya!""Asal usulnya memang nggak jelas, dia juga bukan penduduk asli Kota Banyuli. Tiba-tiba saja dia muncul dan berada di sisi Kak Alden, lalu menjadi putri angkat Kak Alden. Kulihat dia adalah mata-mata yang sengaja ditempatkan di sisi Kak Alden untuk mencelakai Kak Alden!"Satu per satu dari orang-orang itu mulai menyalahkan Tina.Tina juga sudah merasakan seperti yang Ardika rasakan. Saat ini, dia dituduh oleh orang banyak, tetapi tidak tahu bagaimana caranya membela diri."Paman sekalian, Tina adalah putri angkat ayahku. Tanpa adanya bukti, sebaiknya kita janga
Sebenarnya, orang-orang yang menunjukkan reaksi paling besar adalah teman-teman Alden.Sebagai sosok raja preman yang sudah berjaya dua puluh tahun yang lalu, anak buah Alden sangat banyak. Orang-orang yang pernah mendapatkan bantuan darinya juga sudah tak terhitung lagi banyaknya.Sekarang, orang-orang ini sudah tersebar di berbagai tempat. Mereka paling tidak juga sudah menjadi kepala preman yang berjaya di suatu wilayah.Bahkan Billy juga sangat ketakutan pada kekuatan luar biasa ini.Dia tidak berani menyerang Alden secara langsung karena takut pada ancaman yang menantinya. Jadi, dia lebih memilih untuk meminjam tangan orang lain untuk menyingkirkan musuhnya.Begitu mendengar kabar kematian Alden, orang-orang itu berdatangan dari berbagai wilayah ke Kota Banyuli dan mengatakan akan membalaskan dendam Alden.Orang-orang yang tak terhitung jumlahnya itu mulai memadati Kota Banyuli.Banyak orang yang mengetahui bahwa Kota Banyuli akan mengalami keributan yang besar!Dalam sekejap, par
"Tuan Titus, apa yang Tuan lakukan ...."Ekspresi semua anggota Grup Lautan Berlian langsung berubah menjadi pucat pasi.Tidak ada seorang pun yang menyangka, begitu Titus sampai di sini, dia langsung membuka peti mati Alden yang sudah tertutup dengan baik!"Aku ingin lihat sebenarnya bagaimana Kak Alden kehilangan nyawanya!"Titus mengamati sekeliling dengan sorot mata sedingin es, seolah-olah semua orang di tempat itu adalah orang yang dicurigainya.Satu per satu dari mereka menundukkan kepala mereka.Mereka sudah menyadari tujuan Titus membuka peti mati Alden, yaitu ingin mengotopsi mayatnya!Tanpa memedulikan semua orang, Titus membungkukkan badannya dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh mayat Alden yang ditempatkan di dalam peti mati.Sesaat kemudian, dia berdiri dengan tegak dan menunjukkan ekspresi datar."Tutup peti matinya."Beberapa orang ahli Aliansi Lautan Berlian yang bertugas menjaga mayat Alden segera mengangkat tutup peti mati dan menutupnya kembali dengan baik.Tut
Tuan Besar Basagita juga membawa anggota Keluarga Basagita yang tampak sedih dan panik ke Vila Cakrawala dengan tergesa-gesa."Luna, sudah kubilang cepat atau lambat Ardika pasti akan mencelakai Keluarga Basagita. Aku sudah menyuruhmu untuk bercerai dengannya, tapi kamu malah nggak dengar. Sekarang kamu sudah lihat sendiri, 'kan? Grup Lautan Berlian akan membalas dendam kepada seluruh Keluarga Basagita!""Ardika adalah pembawa sial. Luna, kamu juga pembawa sial. Kalian sekeluarga adalah pembawa sial!""Luna, kamu beri tahu anggota Grup Lautan Berlian, kalau mau membalas dendam, targetkan keluarga kalian saja! Hal ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan anggota Keluarga Basagita lainnya!"Begitu datang, anggota Keluarga Basagita langsung memarahi Luna sekeluarga. Sementara itu, Tuan Besar Basagita berteriak dengan marah sambil mengentakkan kakinya.Sorot penuh amarah orang-orang itu, seolah-olah ingin membakar Luna sekeluarga hidup-hidup.Namun, terlepas dari semarah apa pun mereka
Luna tahu kalau bukan demi mencarikan pekerjaan untuk Ardika, dia tidak akan meminta bantuan Tina. Dengan begitu, Ardika sama sekali tidak mungkin bekerja di Grup Lautan Berlian.Sebelum itu, Ardika juga sama sekali tidak pernah mengatakan dia ingin bekerja di Grup Lautan Berlian.Karena itulah, Luna sudah mulai ragu.Kalau Ardika benar-benar difitnah dan dicelakai oleh orang lain, saat ini Ardika pasti sedang memikirkan betapa tidak percayanya Luna dan keluarga Luna pada dirinya, serta memikirkan bagaimana Luna melayangkan tamparan ke wajahnya, Ardika pasti sangat putus asa sekarang.Di saat seperti ini.Kalau dia menyetujui permintaan keluarganya untuk mengumumkan perceraian dengan Ardika, maka sama saja dengan menancapkan sebilah pisau lagi ke hati Ardika yang sudah berdarah!Sebelumnya, saat dia sedang diinterogasi dan di saat dirinya paling putus asa, Ardika berinisiatif untuk menyerahkan diri ke polisi untuk menemaninya.Namun, saat Ardika mengalami hal yang sama, dia malah seper
"Kami adalah anggota Aliansi Lautan Berlian. Kalau nggak ingin mati, cepat buka gerbangnya!" teriak pemimpin kelompok pembunuh itu dengan marah.Begitu gerbang terbuka, dua puluh orang itu langsung melenggang masuk.Namun, begitu mereka memasuki kompleks mewah tersebut, pemimpin kelompok pembunuh itu menerima panggilan telepon dari Bromo. Karena itulah, dia berjalan di paling belakang."Paman Bromo, ada apa?""Misi dihentikan! Seorang tokoh hebat sudah memberi instruksi, kita nggak bisa membunuh Keluarga Basagita lagi!"Di ujung telepon, terdengar suara Bromo yang sedang menahan kekesalannya.Baru saja Ferdi Darma, wakil kapten tim tempur Provinsi Denpapan mengirim orang untuk menyampaikan pesan padanya.Mereka tidak punya pilihan lain selain menghentikan aksi mereka."Oh."Pembunuh yang menerima panggilan telepon dari Bromo itu menganggukkan kepalanya. Begitu dia mendongak, tiba-tiba dia langsung tercengang."Oh apaan oh? Cepat kembali sekarang juga!" teriak Bromo dengan marah sekalig
Xavier tahu pasti Draco yang memerintahkan anak buahnya untuk menembak mati semua pembunuh itu.Hanya tokoh sehebat itu baru berani mengeluarkan perintah seperti ini.Namun, karena anggota Keluarga Basagita menganggap itu sebagai kontribusinya, dia tidak mengakui, juga tidak menyangkal hal itu.Karena itulah, anggota Keluarga Basagita makin menjilat Xavier.Mereka bahkan ingin segera menikahkan Luna kepada pria itu!Dengan begitu, Keluarga Basagita sudah bisa menjalin relasi dengan Keluarga Darma! Bagaimanapun juga, ayah Xavier adalah seorang wakil kapten!Di sisi lain.Setelah mengetahui dua puluh orang pembunuh yang mereka kirim semuanya ditembak mati, semua anggota Aliansi Lautan Berlian sangat terkejut sekaligus ketakutan!Terutama Bromo, anggota lama Aliansi Lautan Berlian. Dia marah sekaligus sedih.Dua puluh orang itu adalah anak buahnya yang paling kuat.Namun, mereka semua malah kehilangan nyawa mereka di Kompleks Vila Bumantara!Edrik melakukan panggilan telepon.Setelah meng
"Aku tenangkan diriku dulu."Tidak tahu apakah Ardika mendengarkan ucapan Jesika atau tidak, dia hanya melambaikan tangannya tanpa ekspresi.Sebelum pergi, Jesika melirik pria itu dengan sorot mata khawatir.Kondisi Ardika saat ini sangat tidak normal, seperti sebuah kompor yang telah tersulut api gas dan bisa meledak kapan saja.Sementara itu, petugas yang berdiri tidak jauh dari sana melirik Ardika dengan sorot mata aneh, lalu membawanya kembali ke ruang penahanan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Ada banyak pelaku kejahatan yang dikurung untuk sementara waktu di ruang penahanan."Eh, ternyata ada orang baru. Kamu melakukan kesalahan apa sampai bisa masuk ke sini?"Begitu Ardika memasuki ruangan, orang-orang yang bermaksud jahat itu langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Ardika.Kini, pikiran Ardika dipenuhi dengan pengumuman perceraian Luna terhadap dirinya, jadi dia sama sekali tidak memedulikan orang-orang itu."Kalau kalian nggak ingin mati, jangan ganggu aku."Dia hanya