Zakheus bertubuh tinggi dan kekar.Lemak-lemak bertaburan di sekujur tubuhnya, sampai-sampai seragam petugas keamanan yang dikenakannya sudah terlihat sempit.Ekspresi ganas yang terpampang jelas di wajahnya menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang bisa diprovokasi.Orang seperti ini memang cocok menjadi "penjaga pintu" Grup Lautan Berlian."Pak Zakheus, namaku Ardika."Merasakan aura permusuhan yang dipancarkan oleh Zakheus terhadap dirinya, Ardika tetap bersikap sebagaimana semestinya.Dia juga tidak sengaja memprovokasi pria itu.Bagaimanapun juga, selanjutnya dia harus bekerja di sini, jadi dia tidak ingin merusak hubungannya dengan pria itu di hari pertama kerjanya.Lagi pula, ucapan pria itu memang benar. Dia memang direkrut melalui jalur belakang.Tiba-tiba, dia menerima panggilan telepon yang memintanya untuk datang menjalani wawancara.Pada akhirnya, tanpa melalui pengujian apa pun, dia langsung direkrut menjadi petugas keamanan di Grup Lautan Berlian dan mendapatkan gaji seb
"Apa katamu? Coba kamu ulangi sekali lagi!"Zakheus memelototi Ardika dengan ganas.Dia merasa kemungkinan besar dirinya sudah salah dengar. Bagaimana mungkin bocah itu berani menginginkan posisinya?!Ardika menatap mata pria itu dan berkata dengan serius, "Aku mengatakan aku ingin menjadi manajer departemen keamanan!"Begitu mendengar kalimat yang sama keluar dari mulut Ardika untuk kedua kalinya, ekspresi Zakheus langsung berubah menjadi muram.Sementara itu, puluhan petugas keamanan yang berada di dalam ruangan juga menatap Ardika dengan tatapan seperti sedang menatap orang bodoh. Mereka beranggapan mungkin Ardika sudah salah minum obat atau mungkin otaknya sudah masuk air.Kalau tidak, bagaimana mungkin dia berani mengucapkan kata-kata cari mati seperti itu?!Saat mereka baru tiba di sini, mereka juga tidak ingin tunduk pada Zakheus. Banyak di antara mereka yang menantang Zakheus untuk menggantikan posisinya.Namun, mereka semua berakhir dihajar hingga babak belur dan tunduk pada Z
Satu menit kemudian.Selain Ardika, tidak ada seorang pun yang dalam posisi berdiri!Saat menyerang, tentusaja Ardika mengendalikan kekuatannya. Kalau tidak, tidak ada seorang pun di sini yang mampu menahan serangan kekuatan penuh darinya.Boleh dibilang tamparan yang dia berikan pada mereka hanya sebagai bentuk pelajaran atas kata-kata yang mereka ucapkan untuk merendahkannya tadi."Zakheus, apa sekarang aku sudah berhak untuk menjadi manajer departemen keamanan?"Zakheus menatap Ardika dengan tatapan kosong.Kalau sebelumnya dia tidak terima dengan satu tamparan dari Ardika yang telah membuatnya terpental itu, sekarang dia malah merasa Ardika sudah cukup berbaik hati hanya dengan memberinya satu tamparan itu.Dengan kekuatan yang baru saja ditunjukkan oleh Ardika, membunuhnya hanya semudah membalikkan telapak tangan!Dia bahkan tidak sempat menyeka keringatnya, dia segera menganggukkan kepalanya dengan cepat dan berkata, "Kamu berhak ... tentu saja kamu berhak. Aku menyerahkan posisi
Edrik adalah anak angkat Alden, presdir Grup Lautan Berlian. Posisi pria ini cukup tinggi di Grup Lautan Berlian, merupakan tokoh hebat yang harus dia jilat."Di mana Ardika itu? Suruh dia keluar. Setelah aku melihatnya, baru kita bicarakan lagi."Edrik tersenyum, lalu mengambil laporan yang tadi diserahkan oleh Zakheus dari seseorang yang berdiri di sampingnya.Tak lama kemudian, Ardika berjalan keluar."Kak Ardika, ini adalah Pak Edrik."Zakheus memperkenalkan Edrik kepada Ardika."Edrik?"Ardika tertegun sejenak."Ardika, kamu nggak menyangka, 'kan? Sekarang aku sudah menjadi atasanmu."Edrik menatap Ardika sambil tersenyum.Tiba-tiba, dia mengangkat laporan penyerahan posisi oleh Zakheus itu tinggi-tinggi, lalu merobek-robeknya!Di bawah tatapan terkejut dan bingung semua orang, Edrik berkata dengan dingin, "Berani-beraninya seorang idiot pengidap penyakit jiwa bekerja di Grup Lautan Berlian! Siapa yang merekrutnya?!"Apa?! Orang ini mengidap penyakit jiwa?!Semua orang menatap Ard
"Bukankah Pak Edrik sangat memandang rendah orang ini? Kenapa Pak Alden malah begitu sungkan padanya?!""Apa mungkin dia adalah seorang tokoh hebat yang nggak dikenal?"Semua orang menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus bingung.Mereka sudah mengetahui dengan sangat jelas identitas Alden, presdir mereka.Dua puluh tahun yang lalu, pria itu adalah raja preman yang sangat terkenal.Walaupun pada akhirnya pria itu sudah memutuskan untuk meninggalkan dunia preman dan menjalani bisnis layaknya seorang pebisnis, tetapi dia tetap merupakan seorang tokoh hebat di Kota Banyuli.Bahkan kalau Ridwan, Wali Kota Banyuli yang sekarang bertemu dengannya juga harus menghormatinya dan memanggilnya Tuan Alden dengan sopan.Kalau Ardika bisa diperlakukan dengan begitu sopan oleh Alden, itu artinya Ardika juga bukan orang biasa!Ardika berkata, "Tuan Alden, aku datang bukan untuk bertamu, tapi bekerja di perusahaanmu.""Tuan Ardika benar-benar pandai bercanda."Secara naluriah, tentu saja Alden
Luna adalah presdir Grup Perfe.Posisi wakil presdir Grup Lautan Berlian boleh dibilang setara dengan identitas Luna sekarang.Alden merasa karena dia sudah setuju untuk membantu Ardika, maka sekalian saja dia berbesar hati pada Ardika dengan memberikan bantuan sederhana yang bisa menguntungkan dirinya sendiri.Ardika menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Lupakan saja. Aku cukup menyukai posisi sebagai manajer departemen keamanan. Aku sangat suka berinteraksi dengan rekan-rekan di departemen keamanan. Saat nggak ada pekerjaan, aku bisa mengobrol dan membual bersama mereka. Jadi, pekerjaan itu cukup rileks bagiku."Ardika menolak penawaran Alden.Kalau di hari pertama bekerja saja dia sudah menjadi wakil presdir Grup Lautan Berlian, penjelasan seperti apa yang harus diberikannya pada Luna?Luna pasti tidak percaya dia bisa menempati posisi itu dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.Sebaliknya, istrinya akan beranggapan Tina yang membantunya.Seperti ibarat kata pepatah, setelah m
Saat ini, Alden, sang raja preman yang menggemparkan Kota Banyuli berbicara dengan sangat rendah hati dan sungkan pada lawan bicaranya.Mengapa demikian? Karena orang yang di ujung telepon adalah Vrenzent Andalas yang memiliki gelar dokter genius di ibu kota provinsi.Jangankan raja preman Kota Banyuli, bahkan keluarga-keluarga kaya dan terkemuka di ibu kota provinsi saja sangat menghormati pria tua ini.Pada zaman sekarang ini, orang yang makin kaya, makin menghargai nyawa sendiri.Mereka semua ingin panjang umur, kalau bisa sampai umur lima ratus tahun.Karena itulah, dokter terkenal yang bisa menyelamatkan nyawa seseorang di saat krisis seperti Vrenzent dihormati, bahkan dijilat oleh mereka yang memiliki status dan kedudukan tinggi.Karena dulu memiliki hubungan yang cukup dalam dengan Vrenzent, Alden baru berani mengundang sang dokter genius untuk datang ke Kota Banyuli.Kalau tidak, tidak peduli seberapa tinggi status seseorang, orang tersebut tetap harus menemui sang dokter geniu
"Kak Ardika, sepulang kerja nanti kami akan berlari!"Seolah-olah merasa diremehkan oleh sikap acuh tak acuh Ardika, Zakheus dan para petugas keamanan lainnya berteriak di belakang Ardika seakan-akan sedang menyemangati diri mereka sendiri.Ardika tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung meninggalkan Grup Lautan Berlian tanpa menoleh ke belakang.Karena bosan, dia memutuskan untuk pergi menemui Luna di Grup Perfe.Setibanya di Gedung Ansa, dia melihat ada banyak truk yang berlalu-lalang di depan gedung untuk mengantar berbagai perlengkapan dan peralatan kantor."Tuan Ardika, Tuan sudah datang!"Begitu melihat kedatangan Ardika, Vania yang sedang mengatur dan mengawasi pengantaran perlengkapan dan peralatan kantor itu segera menyapanya dan melemparkan sorot mata kagum sekaligus penuh terima kasih padanya.Melihat suasana sibuk itu, Ardika berkata, "Hari ini kamu baru saja mengalami kejadian yang mengejutkan seperti itu, kenapa kamu nggak beristirahat sehari atau dua hari baru da