Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 396 Aku Ingin Menjadi Manajer Departemen Keamanan

Share

Bab 396 Aku Ingin Menjadi Manajer Departemen Keamanan

Author: Sarjana
Zakheus bertubuh tinggi dan kekar.

Lemak-lemak bertaburan di sekujur tubuhnya, sampai-sampai seragam petugas keamanan yang dikenakannya sudah terlihat sempit.

Ekspresi ganas yang terpampang jelas di wajahnya menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang bisa diprovokasi.

Orang seperti ini memang cocok menjadi "penjaga pintu" Grup Lautan Berlian.

"Pak Zakheus, namaku Ardika."

Merasakan aura permusuhan yang dipancarkan oleh Zakheus terhadap dirinya, Ardika tetap bersikap sebagaimana semestinya.

Dia juga tidak sengaja memprovokasi pria itu.

Bagaimanapun juga, selanjutnya dia harus bekerja di sini, jadi dia tidak ingin merusak hubungannya dengan pria itu di hari pertama kerjanya.

Lagi pula, ucapan pria itu memang benar. Dia memang direkrut melalui jalur belakang.

Tiba-tiba, dia menerima panggilan telepon yang memintanya untuk datang menjalani wawancara.

Pada akhirnya, tanpa melalui pengujian apa pun, dia langsung direkrut menjadi petugas keamanan di Grup Lautan Berlian dan mendapatkan gaji seb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 397 Bagaikan Pukulan Cambuk

    "Apa katamu? Coba kamu ulangi sekali lagi!"Zakheus memelototi Ardika dengan ganas.Dia merasa kemungkinan besar dirinya sudah salah dengar. Bagaimana mungkin bocah itu berani menginginkan posisinya?!Ardika menatap mata pria itu dan berkata dengan serius, "Aku mengatakan aku ingin menjadi manajer departemen keamanan!"Begitu mendengar kalimat yang sama keluar dari mulut Ardika untuk kedua kalinya, ekspresi Zakheus langsung berubah menjadi muram.Sementara itu, puluhan petugas keamanan yang berada di dalam ruangan juga menatap Ardika dengan tatapan seperti sedang menatap orang bodoh. Mereka beranggapan mungkin Ardika sudah salah minum obat atau mungkin otaknya sudah masuk air.Kalau tidak, bagaimana mungkin dia berani mengucapkan kata-kata cari mati seperti itu?!Saat mereka baru tiba di sini, mereka juga tidak ingin tunduk pada Zakheus. Banyak di antara mereka yang menantang Zakheus untuk menggantikan posisinya.Namun, mereka semua berakhir dihajar hingga babak belur dan tunduk pada Z

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 398 Menundukkan Orang Lain dengan Kekuatan

    Satu menit kemudian.Selain Ardika, tidak ada seorang pun yang dalam posisi berdiri!Saat menyerang, tentusaja Ardika mengendalikan kekuatannya. Kalau tidak, tidak ada seorang pun di sini yang mampu menahan serangan kekuatan penuh darinya.Boleh dibilang tamparan yang dia berikan pada mereka hanya sebagai bentuk pelajaran atas kata-kata yang mereka ucapkan untuk merendahkannya tadi."Zakheus, apa sekarang aku sudah berhak untuk menjadi manajer departemen keamanan?"Zakheus menatap Ardika dengan tatapan kosong.Kalau sebelumnya dia tidak terima dengan satu tamparan dari Ardika yang telah membuatnya terpental itu, sekarang dia malah merasa Ardika sudah cukup berbaik hati hanya dengan memberinya satu tamparan itu.Dengan kekuatan yang baru saja ditunjukkan oleh Ardika, membunuhnya hanya semudah membalikkan telapak tangan!Dia bahkan tidak sempat menyeka keringatnya, dia segera menganggukkan kepalanya dengan cepat dan berkata, "Kamu berhak ... tentu saja kamu berhak. Aku menyerahkan posisi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 399 Pembalasan Dendam Edrik

    Edrik adalah anak angkat Alden, presdir Grup Lautan Berlian. Posisi pria ini cukup tinggi di Grup Lautan Berlian, merupakan tokoh hebat yang harus dia jilat."Di mana Ardika itu? Suruh dia keluar. Setelah aku melihatnya, baru kita bicarakan lagi."Edrik tersenyum, lalu mengambil laporan yang tadi diserahkan oleh Zakheus dari seseorang yang berdiri di sampingnya.Tak lama kemudian, Ardika berjalan keluar."Kak Ardika, ini adalah Pak Edrik."Zakheus memperkenalkan Edrik kepada Ardika."Edrik?"Ardika tertegun sejenak."Ardika, kamu nggak menyangka, 'kan? Sekarang aku sudah menjadi atasanmu."Edrik menatap Ardika sambil tersenyum.Tiba-tiba, dia mengangkat laporan penyerahan posisi oleh Zakheus itu tinggi-tinggi, lalu merobek-robeknya!Di bawah tatapan terkejut dan bingung semua orang, Edrik berkata dengan dingin, "Berani-beraninya seorang idiot pengidap penyakit jiwa bekerja di Grup Lautan Berlian! Siapa yang merekrutnya?!"Apa?! Orang ini mengidap penyakit jiwa?!Semua orang menatap Ard

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 400 Perusahaanku Tidak Mampu Mempekerjakan Orang Hebat Sepertimu

    "Bukankah Pak Edrik sangat memandang rendah orang ini? Kenapa Pak Alden malah begitu sungkan padanya?!""Apa mungkin dia adalah seorang tokoh hebat yang nggak dikenal?"Semua orang menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus bingung.Mereka sudah mengetahui dengan sangat jelas identitas Alden, presdir mereka.Dua puluh tahun yang lalu, pria itu adalah raja preman yang sangat terkenal.Walaupun pada akhirnya pria itu sudah memutuskan untuk meninggalkan dunia preman dan menjalani bisnis layaknya seorang pebisnis, tetapi dia tetap merupakan seorang tokoh hebat di Kota Banyuli.Bahkan kalau Ridwan, Wali Kota Banyuli yang sekarang bertemu dengannya juga harus menghormatinya dan memanggilnya Tuan Alden dengan sopan.Kalau Ardika bisa diperlakukan dengan begitu sopan oleh Alden, itu artinya Ardika juga bukan orang biasa!Ardika berkata, "Tuan Alden, aku datang bukan untuk bertamu, tapi bekerja di perusahaanmu.""Tuan Ardika benar-benar pandai bercanda."Secara naluriah, tentu saja Alden

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 401 Tuan Ardika Juga Mengerti Ilmu Medis

    Luna adalah presdir Grup Perfe.Posisi wakil presdir Grup Lautan Berlian boleh dibilang setara dengan identitas Luna sekarang.Alden merasa karena dia sudah setuju untuk membantu Ardika, maka sekalian saja dia berbesar hati pada Ardika dengan memberikan bantuan sederhana yang bisa menguntungkan dirinya sendiri.Ardika menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Lupakan saja. Aku cukup menyukai posisi sebagai manajer departemen keamanan. Aku sangat suka berinteraksi dengan rekan-rekan di departemen keamanan. Saat nggak ada pekerjaan, aku bisa mengobrol dan membual bersama mereka. Jadi, pekerjaan itu cukup rileks bagiku."Ardika menolak penawaran Alden.Kalau di hari pertama bekerja saja dia sudah menjadi wakil presdir Grup Lautan Berlian, penjelasan seperti apa yang harus diberikannya pada Luna?Luna pasti tidak percaya dia bisa menempati posisi itu dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.Sebaliknya, istrinya akan beranggapan Tina yang membantunya.Seperti ibarat kata pepatah, setelah m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 402 Dokter Genius Denpapan

    Saat ini, Alden, sang raja preman yang menggemparkan Kota Banyuli berbicara dengan sangat rendah hati dan sungkan pada lawan bicaranya.Mengapa demikian? Karena orang yang di ujung telepon adalah Vrenzent Andalas yang memiliki gelar dokter genius di ibu kota provinsi.Jangankan raja preman Kota Banyuli, bahkan keluarga-keluarga kaya dan terkemuka di ibu kota provinsi saja sangat menghormati pria tua ini.Pada zaman sekarang ini, orang yang makin kaya, makin menghargai nyawa sendiri.Mereka semua ingin panjang umur, kalau bisa sampai umur lima ratus tahun.Karena itulah, dokter terkenal yang bisa menyelamatkan nyawa seseorang di saat krisis seperti Vrenzent dihormati, bahkan dijilat oleh mereka yang memiliki status dan kedudukan tinggi.Karena dulu memiliki hubungan yang cukup dalam dengan Vrenzent, Alden baru berani mengundang sang dokter genius untuk datang ke Kota Banyuli.Kalau tidak, tidak peduli seberapa tinggi status seseorang, orang tersebut tetap harus menemui sang dokter geniu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 403 Luna Marah

    "Kak Ardika, sepulang kerja nanti kami akan berlari!"Seolah-olah merasa diremehkan oleh sikap acuh tak acuh Ardika, Zakheus dan para petugas keamanan lainnya berteriak di belakang Ardika seakan-akan sedang menyemangati diri mereka sendiri.Ardika tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung meninggalkan Grup Lautan Berlian tanpa menoleh ke belakang.Karena bosan, dia memutuskan untuk pergi menemui Luna di Grup Perfe.Setibanya di Gedung Ansa, dia melihat ada banyak truk yang berlalu-lalang di depan gedung untuk mengantar berbagai perlengkapan dan peralatan kantor."Tuan Ardika, Tuan sudah datang!"Begitu melihat kedatangan Ardika, Vania yang sedang mengatur dan mengawasi pengantaran perlengkapan dan peralatan kantor itu segera menyapanya dan melemparkan sorot mata kagum sekaligus penuh terima kasih padanya.Melihat suasana sibuk itu, Ardika berkata, "Hari ini kamu baru saja mengalami kejadian yang mengejutkan seperti itu, kenapa kamu nggak beristirahat sehari atau dua hari baru da

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 404 Apa Kamu Tidak Takut Kena Penyakit

    "Hmm, aku sudah pergi, juga sudah direkrut," kata Ardika sambil tersenyum.Setelah mendengar ucapan suaminya, Luna baru menghela napas lega. Kemudian, dia mulai memarahi Ardika lagi. "Karena kamu sudah direkrut, kenapa kamu nggak berkerja dengan baik? Kenapa kamu malah berkeliaran sesuka hatimu? Itu adalah sebuah perusahaan, bukan rumah!"Mengingat istrinya memilih untuk menyembunyikan kebenaran demi menjaga harga dirinya, Ardika menatap istrinya dengan tatapan penuh kasih sayang."Karena aku sudah naik jabatan menjadi manajer departemen keamanan. Sebagai seorang atasan, waktu bekerjaku lebih bebas.""Benarkah? Di hari pertama kamu bekerja, kamu sudah naik jabatan menjadi manajer departemen keamanan."Pertanyaan demi pertanyaan berputar-putar dalam benak Luna. Memanfaatkan kesempatan saat Ardika pergi ke kamar kecil, diam-diam dia menelepon Tina untuk menanyakan kondisi Ardika di perusahaan kepada sahabatnya itu.Dia mengira Tina begitu menjaga Ardika karena mempertimbangkan dirinya.H

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2305 Rahasia Ahli Fengsui

    Walaupun menggunakan kata-kata rahasia yang sama, tetapi masing-masing pihak menggunakan cara yang berbeda untuk mengartikannya. Jadi, biarpun kamu berhasil merebut rahasia dari pihak lain, tanpa cara mengartikan dari pihak tersebut, juga tidak ada artinya.Kalau bersikeras menggunakan cara pihak sendiri untuk mengartikannya, lalu digunakan untuk berlatih. Hasil akhirnya hanya akan kerasukan!Windono membuka mulutnya dengan sangat lebar, dia menatap Ardika dengan tercengang.Karena cara mengartikan Ardika sama persis dengan yang dilakukan oleh para ahli fengsui dari kalangan Windono.Enam belas kata yang dibacakan oleh Ardika adalah enam belas kata rahasia yang paling penting bagi para ahli fengsui dari kalangan Windono."Gu ... Guru, bagaimana kamu bisa tahu cara mengartikan kata-kata rahasia kalangan kami?"Dengan tenggorokan yang terasa kering, Windono mengajukan pertanyaan itu. Dia bahkan mulai mencurigai Ardika dikirim oleh kalangan lain, merupakan mata-mata yang dikirim untuk men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2304 Murid Sekadar Nama

    Mendengar ucapan Ardika, Windono tertegun sejenak. Kemudian, sorot mata senang dan bersemangat tampak jelas di matanya."Brak!"Tanpa banyak bicara lagi, Windono langsung berlutut, lalu berkata dengan senang, "Guru yang terhormat, terimalah penghormatan dari muridmu ini!"Menyaksikan pemandangan itu, Futari langsung tercengang.Ada apa ini? Apa yang sedang terjadi?Boleh dibilang Windono ini hampir seumuran dengan ayahnya, tetapi pria paruh baya ini malah mengakui kakak iparnya sebagai guru?Ardika juga tidak bisa berkata-kata lagi.Windono benar-benar terlalu cepat dalam mengambil tindakan. Dia bahkan belum sempat selesai berbicara.Sambil melambaikan tangannya, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Berdirilah dulu, aku belum setuju untuk menerimamu sebagai muridku.""Guru, kalau hari ini kamu nggak mengakui ikatan kita ini, aku nggak akan berdiri lagi!"Windono kembali menunjukkan sikap tidak tahu malunya, dia bertingkah seolah-olah dia akan tetap berlutut hingga mati di sana kalau Ardi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2303 Terus Mengganggu

    Ardika baru saja memarkir mobilnya di depan vila nomor satu, dia sudah melihat ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya.Windono keluar dari mobil, lalu bergegas menghampiri Ardika dan berkata, "Guru, vila nomor satu ini adalah pemberian dari Pak Jace untukmu, 'kan?"Raut wajah Ardika tampak agak dingin. "Kamu membuntutiku?"Bisa-bisanya bocah yang satu ini memasuki Gunung Halfi dengan mulus. Hal ini membuat Ardika agak terkejut."Nggak, nggak, aku nggak berani!"Windono buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Guru, jujur saja, aku juga membeli sebuah vila di sini. Hanya saja, aku hanya menginap di sini sesekali!"Ardika tidak bisa berkata-kata lagi.Melihat ekspresi menjilat yang menghiasi wajah jelek Windono, dia hampir saja melupakan identitas pria itu.Bocah yang satu ini adalah Kepala Asosiasi Fengsui sekaligus pemimpin Harven. Boleh dibilang dia sudah termasuk seorang tokoh hebat di ibu kota provinsi."Oh, kalau begitu pulanglah ke vilamu, untuk apa kamu mengikutiku?"Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2302 Berlian Asli Atau Palsu

    "Sejauh ini nggak ada ahli bela diri yang bisa diandalkan dari pihak Wilgo. Saat Keluarga Gozali dalam situasi genting, kita baru membiarkan orang-orang Tuan Muda Jerfis untuk maju mendapatkan posisi ketua cabang untuk Keluarga Gozali.""Sebagai ucapan terima kasih, Wilgo pasti akan memaksa Rosa untuk menikah dengan Tuan Muda Jerfis. Bukankah ini sama saja dengan sekali mendayung dua pulau terlampaui?""Intinya, kalau hal ini dilakukan dengan baik, Tuan Muda Jerfis bukan hanya nggak akan memarahi kalian, mungkin saja dia juga akan memandang tinggi kalian, membiarkan kalian menjalin relasi dengannya!"Saat perbincangan santai ini tengah berlangsung, sebuah rencana keji yang sempurna sudah keluar dari mulut Timnu."Kak Timnu, aku sudah mengerti maksudmu!"Sorot mata Werdi langsung berbinar.Namun, tak lama kemudian, dia berkata dengan khawatir, "Kak Timnu, walau rencana ini sangat bagus, bagaimana kalau bocah itu berhasil mengalahkan Vita?""Perlu diketahui bahwa kekuatan yang ditunjukka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2301 Bertindak Jujur

    "Sekarang bocah kampungan itu malah sudah mendapatkan keuntungan dari Nona Rosa. Biarpun nggak terjadi apa pun di antara mereka berdua tadi malam, tapi tetap saja akan beredar rumor di luar sana.""Kalau kita nggak melakukan apa pun, setelah Tuan Muda Jerfis kembali dari Kota Sewo, mungkin kita nggak akan bisa mempertanggungjawabkan ini padanya.""Saat itu tiba, nggak hanya orang kampungan itu yang menjadi target pelampiasan amarah Tuan Muda Jerfis, kita juga!"Raina juga sengaja untuk memecah belah dengan berkata, "Ya, benar. Selain itu, tadi malam begitu si Ardika itu meninggalkan Hainiken, Nona Rosa langsung keluar mengejarnya. Saat itu, semua orang melihatnya.""Siapa tahu apa yang telah dilakukan oleh mereka berdua ....""Plak ...."Sebelum Raina bisa menyelesaikan kalimatnya, dia sudah ditampar oleh Timnu hingga tubuhnya terpental."Kak Timnu ... kamu!"Werdi tidak menyangka Timnu akan tiba-tiba marah besar. Saking ketakutannya, ekspresinya sudah berubah menjadi pucat pasi."Mera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2300 Berkaitan dengan Nona Rosa

    Timnu tidak melirik Werdi sama sekali, juga sama sekali tidak ada gejolak emosi di matanya.Werdi merasa malu sekaligus marah, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyum dan berkata, "Kak Timnu, aku sudah tahu aku salah. Kelak aku nggak akan merepotkanmu dengan urusan-urusan seperti itu lagi.""Tapi, kali ini orang kampungan itu benar-benar .... Kak Timnu, tahukah kamu dia bahkan berani menghancurkan Hainiken!"Timnu mengangguk dan berkata, "Aku tahu bocah itu, namanya Ardika, baru datang ke ibu kota provinsi dari Kota Banyuli. Selain itu, dia juga memiliki satu identitas lagi.""Identitas apa?" tanya Werdi dengan refleks.Timnu berkata dengan acuh tak acuh, "Jadi, ucapanku tadi nggak kamu cerna dengan otakmu itu. Anak yang dicampakkan oleh Keluarga Mahasura, membuat Keluarga Mahasura kalah telak di ibu kota provinsi, adalah dia."Sangat jelas, Timnu bukan sama sekali tidak mengetahui kejadian tadi malam.Sekembalinya dia, dia segera menggerakkan sumber dayanya untuk menyelidiki identit

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2299 Memohon Bantuan

    Timnu berkata dengan acuh tak acuh, "Masih ada langit di atas langit. Tanpa membicarakan beberapa orang raja preman itu, hanya beberapa keluarga kaya di ibu kota provinsi saja, juga mempekerjakan banyak ahli bela diri secara diam-diam.""Pihak-pihak ini sudah menguasai Provinsi Denpapan selama bertahun-tahun, fondasi mereka sangat kuat, relasi mereka juga sangat luas. Keluarga mana yang nggak memiliki beberapa orang tokoh hebat sebagai penjaga mereka?"Werdi menyunggingkan seulas senyum menjilat dan berkata, "Meski begitu, orang-orang itu sudah tua. Berbeda dengan Kak Timnu. Kamu masih muda, masih berada di puncak performamu.""Selain itu, dengan pengakuan dari Tuan Muda Jerfis terhadap dirimu, biarpun pria-pria tua dari keluarga-keluarga kaya itu menyerang, kamu juga bisa menginjak-injak mereka!"Timnu hanya tersenyum, tidak menyetujui, juga tidak menyangkal ucapan tersebut. "Siapa yang tahu? Sebelum nyawa terancam, nggak akan ada yang mengekspos kartu as sendiri.""Contohnya saja sep

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2298 Timnu

    Hainiken terdiri dari sembilan lantai, disebut Surga Sembilan.Sementara itu, di atas Surga Sembilan adalah tempat tinggal sekaligus tempat kerja Timnu, manajer umum Hainiken.Hari ini, Werdi dan Raina datang secara khusus untuk mencari Timnu.Tadi malam, saat Hainiken dihancurkan oleh Ardika, Timnu tidak berada di tempat. Pagi ini pria itu baru kembali. Jadi, Werdi dan Raina berencana untuk membujuk Timnu turun tangan menangani masalah ini, mencari Ardika dan membalaskan dendam pada bocah itu.Tadi malam, setelah jari mereka dipotong, mereka segera pergi ke rumah sakit untuk menyambungkan nyari mereka kembali.Hanya saja, pihak rumah sakit mengatakan bahwa biarpun jari mereka sudah disambung kembali, kelak juga tetap tidak bisa bergerak dengan leluasa seperti sedia kala lagi.Dengan kata lain, boleh dibilang jari mereka itu sudah dilumpuhkan, hanya terlihat masih ada tetapi sesungguhnya sudah tidak berguna lagi.Hal ini membuat Werdi dan Raina memendam kebencian yang mendalam terhadap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status