Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 301 Kedatangan Orang dari Provinsi

Share

Bab 301 Kedatangan Orang dari Provinsi

Author: Sarjana
Sejak memegang kekuasaan atas perusahaan, Luna menjadi makin percaya diri.

Saat berbicara, nada bicaranya sangat mengintimidasi.

Jantung Wisnu berdebar kencang, dia benar-benar terkejut mendengar suara wanita itu.

Saat ini, Wulan juga melenggang masuk ke dalam ruang pertemuan sambil menggandeng lengan David. "Luna, oh Luna. Di saat seperti ini, kamu masih nggak tahu diri. Aku beri tahu kamu, kamu sudah melanggar hukum. Kali ini nggak ada seorang pun yang pun yang bisa menyelamatkanmu!"

"Kalau begitu, coba kamu katakan hukum apa yang telah aku langgar."

Ekspresi Luna sedikit berubah.

Dia sudah sangat mengenal Wisnu dan Wulan.

Kalau bukan karena sudah memegang kartu as, mereka tidak akan berani bersikap arogan seperti ini.

"Luna, nggak lama lagi kamu juga akan tahu sendiri."

David tertawa dingin.

Saat mereka berbicara, terdengar suara langkah kaki dari koridor luar ruang pertemuan.

Tak lama kemudian, sekelompok orang berpakaian polisi memasuki ruang pertemuan.

Pemimpin kelompok itu adala
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 302 Luna Ditangkap

    "Kakek, aku nggak menyuap Rita!"Luna menatap kakeknya dengan tatapan sedih.Wulan berkata dengan seolah tidak ingin memberi kesempatan bagi Luna untuk membela diri, "Kalau kamu nggak melakukannya, kenapa Rita menunjukmu? Kenapa dia nggak menunjuk kami?!""Dia sedang berbicara omong kosong!"Luna berkata dengan marah sambil menunjuk Rita, "Katakan dengan jelas! Kapan aku memberimu uang sebesar dua miliar? Apa kamu punya bukti?!""Kamu mau bukti, ya? Kalau begitu, aku tunjukkan bukti kepadamu!"David tertawa dingin. Tanpa persiapan yang matang, bagaimana mungkin Keluarga Buana berani menuduh Luna?Dia langsung melemparkan beberapa lembar dokumen.Di antara dokumen-dokumen itu, ada bukti transaksi rekening bank Rita. Bukti transaksi rekening itu menunjukkan dengan sangat jelas bahwa sehari sebelum wanita itu menghilang ada uang sebesar dua miliar yang masuk ke rekeningnya.Sumber dari uang dua miliar itu adalah departemen keuangan Grup Agung Makmur.Dalam dokumen-dokumen ini, juga ada bu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 303 Menjadi Arogan Setelah Mendapat Kekuasaan

    "Biarkan Yanto yang menjadi manajer umum. Sebelumnya aku sudah salah paham padanya."Begitu mendengar ucapan Tuan Besar Basagita, Yanto sekeluarga senang bukan main.Namun, para petinggi perusahaan tidak menyetujui keputusan itu begitu saja. "Pak Presdir, kasus Bu Luna masih belum selesai diselidiki, mungkin saja Bu Luna benar-benar dijebak oleh orang lain. Biarpun Bapak ingin mengangkat manajer umum yang baru, paling nggak harus menunggu penyelidikan selesai terlebih dahulu!""Benar, kami melihat sendiri kemampuan Bu Luna dalam mengelola perusahaan. Kami nggak percaya Bu Luna adalah orang seperti itu!"Para petinggi perusahaan mulai menyuarakan pandangan mereka.Walaupun Luna belum lama memegang kekuasaan atas perusahaan, tetapi mereka melihat sendiri upaya keras Luna untuk mengembangkan perusahaan.Mereka tidak ingin situasi perusahaan kembali pada masa-masa kekuasaan atas perusahaan dipegang oleh Yanto dan Wisnu.Kedua orang itu tidak lebih dari orang-orang pecundang."Siapa yang ba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 304 Wulan Bertunangan

    Menyerahkan pemasaran Kompleks Prime Melati adalah kesepakatan bersama antara Yanto dengan Keluarga Buana.Keluarga Buana setuju untuk membantu mereka menyingkirkan Luna, sedangkan mereka bersedia untuk menyerahkan pemasaran Kompleks Prime Melati kepada Keluarga Buana.Tentu saja Yanto sangat menyetujui rencana ini.Tidak lama lagi, David akan menjadi menantunya. Kebetulan dia bisa memanfaatkan bisnis ini untuk menjalin hubungan yang lebih dalam lagi dengan Keluarga Buana.Kelak, dengan adanya dukungan dari keluarga kaya kelas satu seperti Keluarga Buana, kelak kedudukan mereka sekeluarga di Keluarga Basagita akan menjadi makin kokoh.Saat itu tiba, Tuan Besar Basagita juga harus berpikir berkali-kali sebelum mencopot jabatannya."Nggak bisa. Kalau Kompleks Prime Melati benar-benar nggak bisa dipasarkan sekarang, kita tunggu saja setelah situasi menjadi tenang baru kita jadwalkan lagi pemasarannya."Namun, Tuan Besar Basagita tidak menyetujui saran putranya begitu saja.Walaupun dia sa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 305 Aku Akan Pergi Menyerahkan Diri

    Walaupun mengetahui hal ini tidak ada hubungannya dengan Ardika, Desi tetap melampiaskan emosinya pada Ardika.Ardika tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, begitu mendengar berita istrinya ditangkap, dia sudah menelepon dan menanyakan situasi.Saat ini, Tina bergegas datang dengan tergesa-gesa."Melindungi istri sendiri saja nggak bisa! Apa gunanya kamu?!"Begitu melihat Ardika, dia langsung melontarkan kata-kata itu. Kemudian, tanpa banyak bicara lagi, dia langsung menelepon seseorang."Pak Ridwan, aku adalah Tina, putri angkat Alden. Ada satu hal yang ingin kutanyakan. Apa kasus yang menimpa Luna, temanku sangat berat? Apa kalian ada cara untuk mengeluarkannya? Lagi pula, dua miliar juga bukan nominal yang besar."Terlepas dari sahabatnya dijebak oleh orang lain atau tidak, dia hanya ingin menggerakkan relasinya untuk mengeluarkan Luna.Ridwan berkata, "Nona Tina, begitu mengetahui masalah yang menimpa Nona Luna, aku langsung mencari tahu dan menanyakan situasinya pada Sigi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 306 Karena Dia Adalah Istri Dewa Perang

    "Hmm, nggak masalah."Marko menunjukkan ekspresi seolah sedang serius menjalankan tugasnya. Dia melambaikan tangannya kepada bawahannya yang berdiri di belakangnya dan berkata, "Bawa dia masuk."Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah pria berkacamata hitam di samping Ardika dan berkata, "Bagaimana denganmu? Kamu datang menyerahkan diri karena kasus apa?""Oh, aku kurang kerjaan dan kebosanan, jadi aku datang menyerahkan diri untuk merasakan secara pribadi bagaimana kalian menginterogasi pelaku tindak kriminal," kata Draco sambil terkekeh dan melepaskan kacamata hitamnya."Dasar lancang! Tim khusus bertugas untuk menangani kasus dan menegakkan hukum, bukan bertugas untuk melayani orang kurang kerjaan sepertimu!"Begitu mendengar ucapan Draco, Marko langsung marah besar.Dia melambaikan tangannya kepada anggota kepolisian di belakangnya dan berkata, "Usir pembuat onar ini dari sini!"Namun, dua anggota kepolisian hanya berdiri mematung di tempat, seolah-olah sudah tersihir."Apa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 307 Pasangan di Dalam Penjara

    Perlindungan khusus bukanlah hak istimewa.Ini adalah perhargaan khusus yang diberikan kepada orang yang telah memberikan kontribusi besar pada negara seperti Ardika.Orang-orang seperti mereka memiliki banyak musuh.Musuh-musuh mereka pasti memikirkan seribu macam cara untuk membalas dendam pada keluarga mereka, termasuk dengan menjebak atau sengaja menggoda keluarga mereka untuk melakukan tindakan melanggar hukum.Karena itulah, baru ada sistem perlindungan seperti ini.Sebelum keluarga mereka diinterogasi, memerlukan izin dari pemegang kekuasaan tertinggi tim tempur. Bahkan, selama proses interogasi, pengawasan dilakukan secara ketat selama tidak mengganggu proses interogasi.Luna adalah istri sah Ardika, tentu saja dia bisa menikmati perlindungan khusus seperti ini."Bam!"Bagaikan petir di siang bolong, kepala Marko seakan langsung meledak.Dia menatap Ardika dengan tatapan terkejut."Ka ... kamu adalah Dewa Perang?!"Dia ingat, tadi Ardika sendiri yang mengatakan bahwa dia adalah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 308 Rita

    "Sembarangan, penjara dibagi menjadi penjara pria dan penjara wanita! Kamu benar-benar nggak tahu apa-apa!"Luna memukul Ardika dengan kesal. Tiba-tiba, dia menatap suaminya dengan tatapan kosong dan berkata, "Tadi kamu bilang kamu datang untuk menyerahkan diri?"Dalam sekejap, saking terharunya, air mata menetes membasahi wajahnya. Dia memeluk pinggang Ardika dengan erat dan membenamkan wajahnya ke leher suaminya."Ardika, aku bersyukur memilikimu. Aku tahu, biarpun seluruh dunia mencampakkanku, kamu akan selalu ada untukku!"Dia dijebak oleh keluarga pamannya dan dicampakkan oleh kakeknya.Luna benar-benar sangat sedih.Jadi, sekarang dia tidak berharap banyak.Dia tidak berharap Ardika bisa mengeluarkannya dari sini. Selama di saat seperti ini Ardika tetap memperlakukannya dengan baik dan tetap ada untuknya, dia sudah cukup puas.Beberapa saat kemudian, Luna melepaskan dirinya dari pelukan Ardika, lalu menyeka air matanya dan berkata, "Ardika, kamu jangan benar-benar datang untuk me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 309 Si Bodoh yang Tak Tertolong Lagi

    Setelah tertegun sejenak, Rita baru duduk di atas ranjang. Dia tidak menyangka Luna bisa datang secara pribadi untuk menemuinya."Bu Luna, jangan berbicara sembarangan. Aku nggak menjadi saksi palsu," kata Rita tanpa ekspresi.Saat dia melarikan diri, Luna belum menjadi manajer umum. Dia tidak pernah memandang Luna sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Grup Agung Makmur.Luna berkata dengan dingin, "Kamu masih saja nggak ngaku. Coba kamu tanyakan pada hati nuranimu sendiri, apa aku ada mentransfer uang sebesar dua miliar untukmu dan memintamu meninggalkan Grup Agung Makmur?! Kamu jelas-jelas membuat bukti palsu! Sebenarnya seberapa banyak suap yang mereka berikan padamu untuk melakukan hal seperti ini?!"Rita adalah seorang wanita yang sangat cantik. Sebelumnya, dia bertanggung jawab atas hal-hal penting Grup Agung Makmur. Selain cantik, dia juga seorang wanita yang andal.Dia tidak akan ketakutan hanya mendengar beberapa patah kata dari Luna.Melihat Marko yang berdiri di belakang mere

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2289 Pak Windono

    Ardika mendongak, melihat matahari yang sudah bersinar cerah di luar sana. Dia pun berkata, "Cuaca hari ini cukup bagus. Begini saja, Pak Jace, sekarang kamu kerahkan pompa untuk menguras air di kolam hingga kering terlebih dahulu.""Lalu, kerahkan eskavator untuk membersihkan lumpur. Sekitar pukul dua sore, saat energi positif mencapai titik puncaknya, aku akan turun tangan langsung.""Hantu atau roh apa pun yang ada di dalam air itu, kali ini harus dihancurkan sepenuhnya!"Melihat Ardika begitu percaya diri, Jace juga sudah mulai tenang."Baik, aku akan meminta Limdo untuk mengaturnya sekarang!"Tak lama kemudian, Limdo sudah mengerahkan beberapa buah pompa berkekuatan besar kemari dan mulai menguras air.Walaupun sangat bising, tetapi Jace sekeluarga malah merasa suara itu sangat enak didengar.Dalam kurun waktu kurang dari dua jam, air sudah terkuras hingga kering. Dasar kolam dipenuhi dengan lumpur, tidak kelihatan ada keanehan apa pun.Ardika tidak mengucapkan sepatah kata pun, d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2288 Angin Menyatukan Air, Air Menimbulkan Angin

    "Dia sudah mati, nggak mungkin bisa berulah lagi.""Kalau ada rohnya, juga pasti sudah kuhabisi sejak awal."Ardika menanggapi ucapan Lolita sambil menggelengkan kepalanya.Setelah merenung sejenak, dia berkata dengan nada bicara agak dingin, "Menurutku, ada orang yang masih nggak terima, jadi sengaja berulah.""Ada yang berulah?"Jace dan Lolita menunjukkan ekspresi serius, sorot mata mereka tampak sedikit panik.Selama beberapa waktu ini, mereka sekeluarga sudah lelah baik secara fisik maupun mental. Siapa sangka, Kasandra baru saja diselamatkan, tetapi sudah terjadi hal seperti ini lagi."Nggak perlu khawatir."Ardika melambaikan tangannya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Karena hari ini aku sudah datang, aku akan membantu kalian mengatasi kekhawatiran kalian ini sepenuhnya.""Di mana gambarnya? Coba kulihat."Jace segera memanggil Limdo untuk membawakan setumpuk kertas itu kemari."Tuan Ardika, aku sudah meminta Limdo untuk mencarikan keseluruhan gambar kompleks asrama Kediaman

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2287 Kejadian Aneh di Kediaman Keluarga Sinantri

    Namun, begitu bertemu Ardika, Kasandra malah langsung seakrab itu dengan Ardika. Hal ini benar-benar di luar bayangan Jace dan Lolita.Terlebih lagi, boleh dibilang ini adalah pertama kalinya Kasandra bertemu dengan Ardika.Walaupun sebelumnya dia sudah sempat bertemu dengan Ardika sebanyak dua kali di rumah, tetapi saat itu Kasandra dikendalikan oleh orang lain. Dia dalam kondisi tidak sadar.Pasangan suami istri ini benar-benar tidak bisa memahami hal ini. Pada akhirnya, mereka hanya beranggapan bahwa karena Ardika telah menyelamatkan Kasandra, itulah sebabnya Kasandra bisa merasa akrab terhadap Ardika secara naluriah."Baiklah, kalau begitu aku panggil kamu Kasandra saja."Ardika menyunggingkan seulas senyum tak berdaya, dia juga cukup menyukai gadis manis yang satu ini.Setelah mendengar ucapan Ardika, Kasandra baru puas. Dia menarik Ardika masuk ke dalam rumah dengan antusias, lalu menyeduhkan teh untuk Ardika dengan antusias pula."Hei, sekarang putriku sudah dewasa. Biasanya gad

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2286 Pertama Kali Bertemu Judian

    Setengah jam kemudian.Ardika langsung melajukan mobilnya memasuki kompleks asrama Kediaman Wali Kota.Baru saja memarkir mobilnya di depan rumah Jace, Ardika sudah melihat sosok bayangan Jace sekeluarga muncul di depan halaman rumah.Sosok Kasandra yang cantik dan elegan juga berdiri di belakang Jace dan Lolita, kelihatannya kondisi mental juga jauh membaik.Selain Jace sekeluarga, juga ada seorang pemuda dengan postur tubuh tegap dan paras tampan berada di sana.Saat ini, pemuda itu berbalik dan berkata, "Paman Jace nggak perlu mengantarku lagi, aku pamit dulu.""Ke depannya aku akan tetap berada di ibu kota provinsi. Aku sudah punya lebih banyak waktu untuk datang mengunjungi Paman dan Bibi Lolita, tentu saja juga Kasandra."Kemudian, Jace sekeluarga berbasa-basi beberapa patah kata lagi sebelum pemuda itu berjalan keluar.Tak lama kemudian, sebuah mobil dengan pelat tim tempur Provinsi Denpapan melaju perlahan-lahan ke sisi pemuda tersebut.Saat ini, kebetulan Ardika berjalan masuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2285 Manajer Departemen Bisnis

    "Memintaku untuk menjadi presdir? Apa kamu takut identitasku terungkap terlalu lambat?"Ardika melirik Cahdani sekilas dengan sorot mata acuh tak acuh.Dilirik oleh Ardika seperti itu, jantung Cahdani langsung berdegap dengan kencang. Dia buru-buru berkata, "Nggak, nggak, nggak, bukan begitu. Aku nggak bermaksud seperti itu. Kak Ardika, kamu seperti ini juga cukup baik. Tapi, menjadi seorang karyawan biasa sama sekali nggak cocok untuk identitasmu. Bagaimana kalau kamu menjabat sebagai seorang petinggi level menengah?""Kak Ardika, dengan begini kamu nggak perlu khawatir identitasmu terekspos, juga bisa mencampuri urusan perusahaan secara terang-terangan."Ardika mengangguk perlahan dan berkata, "Benar juga. Kalau begitu, begini saja. Jabatan Kalris sebelumnya untukku saja.""Manajer departemen?"Cahdani mengangguk dan berkata, "Hmm, boleh dibilang juga sudah termasuk petinggi level menengah. Kalau begitu, ditetapkan seperti ini saja.""Kalian sudah dengar apa yang kukatakan, 'kan? Ngg

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2284 Kamu Bisa Langsung Menjabat Sebagai Presdir

    Kalris langsung menoleh. Saat itu juga, dia berkata dengan gigi terkatup, "Cahdani, kamu yang menjebakku dari belakang!"Cahdani yang kedua lengannya masih terbalut perban, berjalan melenggang masuk dengan membawa beberapa orang anak buahnya."Kalris, 'kan? Dengar-dengar tadi malam kamu memakiku saat berada di Hainiken, apa kamu cari mati?"Begitu masuk, Cahdani langsung mempertanyakan Kalris dengan tajam sekaligus dingin.Walaupun Kalris sangat arogan, tetapi menghadapi Cahdani yang luar biasa arogan, dia masih kalah telak.Mendengar ucapan ini, jantung Kalris langsung berdegap dengan kencang. Dia berkata dengan suara bergetar, "Cah ... Cahdani, ini hanya kesalahpahaman.""Kesalahpahaman apanya?!"Cahdani langsung menendang Kalris hingga tubuh Kalris terpental dan membentur sebuah meja kerja hingga hancur berkeping-keping.Melihat Kalris yang tergeletak di lantai sambil menutupi perutnya dengan ekspresi kesakitan tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun, Cahdani langsung melambaikan ta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2283 Apa Hebatnya Wilgo

    "Oke, Jeslin, nanti kita baru ngobrol lagi!"Kalris melambaikan tangannya. Kemudian, dia menyalakan sebatang rokok dengan santai, lalu mengisapnya satu isapan sebelum berkata sambil tersenyum, "Eh, Ardika, kamu mau pergi sendiri, atau aku bantu kamu?""Di Grup Goldis, kamu nggak akan bisa menang dariku!"Ardika berkata tanpa menyetujui, juga tidak menyangkal ucapan pria itu, "Oh? Siapa bilang?""Aku yang bilang!"Kalris mengembuskan asap rokoknya dengan arogan.Ardika tersenyum dan berkata, "Maaf, tapi sebentar lagi kata-katamu sudah nggak ada artinya lagi."Kalris tertawa meremehkan dan berkata, "Kenapa? Apa mungkin kamu bisa mengusirku dari Grup Goldis ....""Siapa yang namanya Kalris?!"Begitu dia selesai berbicara, tiba-tiba sekelompok orang berjalan memasuki ruangan dengan memasang ekspresi dingin.Seorang wanita paruh baya dengan ekspresi galak yang memimpin sekelompok orang itu mengajukan pertanyaan tersebut dengan dingin.Kalris mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan kesal,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2282 Mengingkari Janji

    "Plak ...."Kalris langsung memukul tangan Ardika, lalu berkata dengan dingin, "Bonus enam miliar? Mimpi saja kamu! Apa kamu pikir perusahaan ini adalah milik keluargamu?!""Jangankan bonus sebesar sepuluh persen, bonus sebesar empat persen yang sudah ditetapkan sebelumnya juga nggak ada!""Ingin menjadi karyawan tetap? Hari ini kamu baru mulai masuk kerja, kamu sudah ingin menjadi karyawan tetap? Nggak ada aturan seperti ini! Aturan Grup Goldis adalah, paling singkat masa percobaan orang baru juga membutuhkan satu bulan!"Siapa sangka di bawah tatapan banyak orang, Kalris malah menjilat ludahnya sendiri.Ardika memicingkan matanya, lalu bertanya dengan nada bicara agak dingin, "Kalau begitu, Tuan Muda Kalris berencana untuk mengingkari janji?""Tadi bukan seperti ini ucapanmu."Kalris mendengus dingin dengan acuh tak acuh, lalu berkata, "Sebelumnya aku memang bilang begitu. Tapi yang kubilang adalah kamu harus menangani Juki dan yang lainnya. Setelah mereka menandatangani kontrak, bar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2281 Penghasilan Per Tahun Sudah Mencapai Enam Miliar

    Walaupun pihak Grup Goldis sudah membicarakan tentang pembelian dengan beberapa departemen ini cukup lama, hanya saja karena beberapa waktu yang lalu Grup Goldis mengalami pergolakan, departemen-departemen ini memilih untuk mengamati situasi terlebih dahulu. Jadi, mereka tak kunjung menandatangani kontrak.Akan tetapi, saat ini mereka langsung menandatangani kontrak tersebut tanpa melihat isi kontrak sama sekali.Pemandangan ini benar-benar membuat orang sangat terkejut."Tuan Ardika, kami sudah selesai menandatanganinya."Usai menandatangani kontrak tersebut, Juki mengumpulkan beberapa kontrak lainnya, lalu menyerahkannya pada Ardika dengan penuh hormat.Ardika menerima kontrak tersebut dengan santai, lalu berkata sambil tersenyum, "Semuanya, terima kasih sudah repot-repot datang kemari. Aku akan mengingat kebaikan kalian ini.""Sudah seharusnya kami melakukan ini!""Bisa melayani Tuan Ardika adalah kehormatan bagi kami!"Juki dan beberapa orang lainnya segera menanggapi ucapan Ardika

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status