"Sembarangan, penjara dibagi menjadi penjara pria dan penjara wanita! Kamu benar-benar nggak tahu apa-apa!"Luna memukul Ardika dengan kesal. Tiba-tiba, dia menatap suaminya dengan tatapan kosong dan berkata, "Tadi kamu bilang kamu datang untuk menyerahkan diri?"Dalam sekejap, saking terharunya, air mata menetes membasahi wajahnya. Dia memeluk pinggang Ardika dengan erat dan membenamkan wajahnya ke leher suaminya."Ardika, aku bersyukur memilikimu. Aku tahu, biarpun seluruh dunia mencampakkanku, kamu akan selalu ada untukku!"Dia dijebak oleh keluarga pamannya dan dicampakkan oleh kakeknya.Luna benar-benar sangat sedih.Jadi, sekarang dia tidak berharap banyak.Dia tidak berharap Ardika bisa mengeluarkannya dari sini. Selama di saat seperti ini Ardika tetap memperlakukannya dengan baik dan tetap ada untuknya, dia sudah cukup puas.Beberapa saat kemudian, Luna melepaskan dirinya dari pelukan Ardika, lalu menyeka air matanya dan berkata, "Ardika, kamu jangan benar-benar datang untuk me
Setelah tertegun sejenak, Rita baru duduk di atas ranjang. Dia tidak menyangka Luna bisa datang secara pribadi untuk menemuinya."Bu Luna, jangan berbicara sembarangan. Aku nggak menjadi saksi palsu," kata Rita tanpa ekspresi.Saat dia melarikan diri, Luna belum menjadi manajer umum. Dia tidak pernah memandang Luna sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Grup Agung Makmur.Luna berkata dengan dingin, "Kamu masih saja nggak ngaku. Coba kamu tanyakan pada hati nuranimu sendiri, apa aku ada mentransfer uang sebesar dua miliar untukmu dan memintamu meninggalkan Grup Agung Makmur?! Kamu jelas-jelas membuat bukti palsu! Sebenarnya seberapa banyak suap yang mereka berikan padamu untuk melakukan hal seperti ini?!"Rita adalah seorang wanita yang sangat cantik. Sebelumnya, dia bertanggung jawab atas hal-hal penting Grup Agung Makmur. Selain cantik, dia juga seorang wanita yang andal.Dia tidak akan ketakutan hanya mendengar beberapa patah kata dari Luna.Melihat Marko yang berdiri di belakang mere
"Luna, sekarang kamu sudah tahu rasanya dituntut oleh banyak orang pada saat bersamaan, 'kan? Sebelumnya kepala Bank Banyuli, sekarang direktur Departemen PUPR, ada banyak orang yang menuntutmu. Kulihat kali ini kamu pasti akan membusuk di penjara!"Rita tertawa dengan bangga.Dulu, Luna adalah wakil manajer Grup Agung Makmur, sedangkan dia hanyalah seorang sekretaris biasa. Kesenjangan posisi mereka sangat besar.Namun, kali ini dia sendiri yang menjatuhkan Luna. Tentu saja dia merasa sangat bangga pada dirinya sendiri.Begitu mendengar ucapan itu, Luna langsung putus asa.Saat ini, Ferry sudah dibawa masuk.Pria itu berjalan dengan tertatih-tatih, tangannya masih dalam kondisi diperban.Dapat dilihat bahwa kondisinya masih sangat parah dan butuh banyak beristirahat.Masih belum sampai setengah bulan sejak terakhir kali Ardika membuat keributan di Departemen PUPR. Dia yang masih berbaring di rumah sakit dipanggil oleh pamannya untuk ke sini.Marko berkata, "Kamu punya bukti penting? K
"Di sini ada sebuah video, Pak Marko bisa lihat sendiri."Marko mengambil ponsel dalam genggaman Ferry.Video di dalam layar ponsel masih belum diputar. Walaupun agak buram, tetapi tetap bisa terlihat dengan jelas seorang pria dan seorang wanita yang sedang berpelukan.Marko melirik Luna, dia tidak berani memutar video itu secara langsung karena khawatir adegan dalam video itu adalah adegan tak senonoh dan tidak pantas diputar di sini.Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Pak Marko, putar saja videonya. Lagi pula, istriku bukan anak kecil lagi."Setelah mendengar ucapan Ardika, Marko baru memutar video itu.Benar saja, Ferry sedang berpelukan dengan Rita di atas tempat tidur.Namun, tidak ada adegan tak senonoh yang dibayangkannya.Masing-masing dari Ferry dan Rita sedang mengisap rokok, mereka tampak seperti baru selesai melakukan hubungan intim.Kemudian, terdengar percakapan antara keduanya.Ferry memberi Rita selembar kartu bank, mengatakan bahwa ada uang sebesar dua mil
Walaupun situasi sudah berbalik dan Rita sudah terbukti bersalah atas kasus penggelapan uang, masalah yang dihadapi oleh Luna masih belum berakhir.Kresna dan dua orang bawahannya sudah menuntut Ardika, jadi tidak akan bisa berakhir begitu saja.Namun, Ardika sudah punya solusi untuk menyelesaikan masalahnya.Saat ini, Ferry sudah dibawa keluar.Saat melihat Ardika, dia sedikit membungkukkan badannya dan berkata, "Tuan Ardika, apa Tuan puas dengan penyerahan diriku kali ini?"Saat Ardika melakukan keributan besar di Departemen PUPR, Ridwan sudah mengetahui rencana Keluarga Buana dari Ferry.Tidak perlu dipertanyakan lagi, kebencian Ridwan terhadap Keluarga Buana yang memperalat keponakannya dan hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Basuki sudah mendarah daging.Dia sedang mencari kesempatan untuk memberi pelajaran kepada Keluarga Buana.Sebenarnya, dia juga sudah membuat rencana pembalasan sendiri. Dia sengaja tidak mengekspos bukti yang ada di tangan Ferry, meminta kantor polisi
"Tuan Ardika, tadi Rita sudah memberi kesaksian. Dia mengatakan Keluarga Buana yang menginstruksikannya untuk menuduh Nona Luna. Aku akan segera menangkap anggota Keluarga Buana untuk memberikan keadilan kepada Nona Luna," kata Marko ketika Ardika hendak membawa Luna pergi.Kesaksian Ferry benar-benar membuat Rita putus asa. Hanya dalam kurun waktu sesingkat itu, dia sudah mengungkapkan kebenaran dengan detail.Sebenarnya kasus ini tidak rumit.Setelah menemukan keberadaannya, Keluarga Buana mengancamnya dengan keluarganya, lalu memberikan suap yang besar kepadanya dan memintanya memberikan kesaksian palsu untuk menjebak Luna.Sementara itu, bukti-bukti transfer dipalsukan oleh Keluarga Buana dengan bantuan Yanto sekeluarga.Anggota Keluarga Buana di balik semua ini adalah Arif Buana, boleh dibilang termasuk paman David, yang satu generasi dengan ayahnya David."Pak Marko, penangkapan orang nggak perlu terburu-buru, tunggu saja instruksi dariku."Ardika menolak usulan Marko untuk seger
Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Yanto sekeluarga.Kekesalan yang mereka rasakan sebelumnya, bisa mereka lampiaskan hari ini.Perusahaan sudah jatuh kembali ke tangan mereka, vila dan mobil juga kembali menjadi milik mereka.Selain itu, sekarang perusahaan memiliki dana investasi sebesar lebih dari empat triliun dan Kompleks Prime Melati yang akan segera dipasarkan.Tempat tinggal mereka berubah menjadi vila mewah yang bernilai dua triliun, mobil yang mereka kendarai juga berubah menjadi mobil balap.Kehidupan mereka saat ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.Mereka harus berterima kasih pada Luna. Wanita itu yang bekerja keras, mereka yang mendapatkan hasilnya."Desi, untuk apa kamu masih duduk dan menangis di sana? Apa kamu pikir hanya dengan menangis putrimu yang sudah melakukan tindakan pelanggaran hukum itu bisa kembali? Cepat bereskan barang-barang kalian dan pindah dari sini!"Melihat Desi masih duduk terisak di sofa, Nadia sudah kehilangan kesabarannya
Walaupun Rita memberi kesaksian bahwa Keluarga Buana yang menginstruksikannya untuk menuduh Luna, tetapi Luna sendiri mengetahui dengan jelas bahwa keluarga pamannya pasti mengetahui hal ini, bahkan memberi andil besar dalam hal ini.Sebagai contohnya, tanpa bantuan dari keluarga pamannya, Keluarga Buana tidak akan bisa memalsukan bukti transfer itu.Kali ini, Luna benar-benar sangat sedih dan kecewa atas tindakan kejam keluarga pamannya terhadap dirinya.Karena mereka sama sekali tidak menganggapnya sebagai keluarga, Luna juga tidak akan memperlakukan mereka layaknya keluarga lagi.Kali ini, tidak perlu Ardika yang berperan sebagai orang jahat lagi.Dia sendiri yang menelepon Juna, manajer umum Grup Bumantara, lalu berkata dengan dingin, "Pak Juna, ada orang yang menerobos masuk ke rumahku. Tolong kirimkan orang ke sini untuk mengusir mereka!"Yanto sekeluarga langsung tercengang.Nadia berteriak dengan marah, "Luna, apa kamu pikir kamu sudah hebat? Berani-beraninya kamu memanggil ora