Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1642 Melawan Kejahatan Menciptakan Perdamaian

Share

Bab 1642 Melawan Kejahatan Menciptakan Perdamaian

Penulis: Sarjana
Melihat sekelompok besar orang yang berlutut di hadapan Ardika, saat ini orang-orang yang berdiri di sana untuk menyaksikan petunjukan pun tercengang.

Chamir.

Sosok ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa memimpin para anggotanya untuk berlutut!

Dengan kata lain, wanita yang saat ini di ujung panggilan telepon Ardika benar-benar adalah Ratu Ular yang legendaris itu?

Sosok pemimpin Organisasi Snakei!

Eh ... ini ....

Bagaimana seorang pecundang seperti Ardika bisa mengenal Ratu Ular?

Saat ini.

Tisya, Charles, Weigus, Tiano, Klito dan yang lainnya benar-benar tercengang.

Seperti sebuah mimpi, mereka benar-benar tidak berani memercayai apa yang terpampang nyata di hadapan mereka ini.

Awalnya mereka mengira Ardika sudah pasti akan mati. Mereka bahkan sudah bersiap untuk merayakan kematian Ardika.

Namun, Ardika kembali membalikkan keadaan lagi.

Terlebih lagi, orang yang diundang oleh pria itu adalah sosok Ratu Ular.

Melihat hanya dengan mendengar suara Ratu Ular saja, Chamir langsung berlutut
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1643 Melakukan Sesuai Instruksi

    Ucapan tegas Ardika itu seperti menggema di seluruh ruangan.Semua orang, termasuk Chamir yang sedang berlutut di lantai membelalak kaget.Walaupun mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Ratu Ular, tetapi mereka bisa mendengar ucapan Ardika dengan jelas.Tidak ada yang menyangka Ardika berani menegur Ratu Ular seperti itu dan menjatuhkan Organisasi Snakei seolah-olah organisasi itu tak bernilai.Bahkan, menyatakan Organisasi Snakei dibubarkan saja!Kalau ucapan ini tersebar luas dan sampai ke telinga tiga puluh lima cabang Organisasi Snakei lainnya, mereka pasti akan menganggap Ardika sebagai duri yang harus disingkirkan!"Dewa Perang, sebenarnya apa yang terjadi? Kalau benar-benar kesalahan Organisasi Snakei, aku akan memberimu pertanggungjawaban."Setelah terdiam sejenak, Ratu Ular di ujung telepon baru menanyakan pertanyaan tersebut dengan tenang.Ardika berkata dengan datar, "Seharusnya kamu sudah tahu jelas kejadian hari ini, aku nggak akan bertele-tele lagi. Sekarang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1644 Tidak Ada Gunanya Menyesal

    Mendengar ucapannya, Chamir secara refleks berlutut dengan tegak.Ardika menyimpan ponselnya kembali ke dalam sakunya, lalu mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan."Plak!""Satu tamparan ini karena kamu bersikap arogan dan menganggap remeh nyawa orang lain!""Plak!""Satu tamparan ini karena kamu memanjakan anak buahmu dan memutarbalikkan fakta!""Plak!"" ... "Ardika melayangkan tamparan dari sisi kiri dan sisi kanan, satu demi satu tamparan mendarat di wajah Chamir.Ardika tidak berbelas kasihan padanya karena mempertimbangkan usianya atau karena identitas dan kedudukannya.Setelah menerima belasan tamparan, biarpun tubuh fisik Chamir kuat dan tulang-tulangnya kokoh, dia sudah merasakan kepalanya pusing dan tubuhnya mulai terhuyung seperti akan terjatuh kapan saja.Chamir mengatupkan giginya dengan rapat, api amarah membara di matanya.Ditampar di depan banyak orang oleh seorang pemuda tanpa berbelas kasihan seperti ini, adalah penghinaan yang tidak pernah dirasakan oleh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1645 Melumpuhkan

    Ardika mengeluarkan tisu. Sambil menyeka tangannya, dia tersenyum tipis menatap Chamir. "Kamu juga nggak menyangka aku mengenal Ratu Ular, 'kan? Bahkan bisa memintanya untuk menekanmu. Sekarang kamu pasti sangat nggak terima, bukan?""Nggak, aku terima!"Chamir menundukkan kepalanya, tidak berani membiarkan Ardika melihat sorot mata penuh kebenciannya.Orang yang pandai membaca situasi adalah orang yang bijak.Memang sesaat bukanlah apa-apa, orang yang menang di akhir baru layak disebut sebagai pemenang.Setelah hari ini berlalu, dia akan menggunakan cara apa saja untuk membalas dendam terhadap Ardika, membuat Ardika merasakan penghinaan sepuluh bahkan seratus kali lipat dari yang dirasakannya hari ini!Chamir menghibur dirinya sendiri dalam hati, dia berencana untuk mengaku kalah sepenuhnya.Ardika tiba-tiba berkata, "Angkat kepalamu."Chamir segera menyembunyikan kebencian di matanya, lalu mendongak dan menatap Ardika dengan tatapan merendah.Ardika menatap matanya dan berkata dengan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1646 Vanya

    Di jalan tol menuju bandara Kota Banyuli.Sebuah rombongan mobil mewah dengan kecepatan 120 kilometer per jam sedang melaju dengan cepat.Di dalam salah satu mobil Maybach, Chamir duduk di bangku penumpang belakang sambil memejamkan kedua matanya. Ekspresinya tampak pucat pasi, bulir-bulir keringat dingin bercucuran di dahinya.Bagian perutnya terasa sakit, sakit yang luar biasa menyiksa dirinya setiap saat."Pak Chamir, kalau kita kembali ke Kota Sewo seperti ini, nggak akan ada posisi kita lagi di Organisasi Snakei!""Bagaimana kalau kita melakukan serangan balik dengan langsung menembak si Ardika itu dengan senjata api? Biarpun dia mengenal Ratu Ular, memangnya kenapa? Orang mati sudah nggak ada artinya lagi!" kata anak buah kepercayaannya yang duduk di sampingnya dengan ekspresi ganas.Persaingan di Organisasi Snakei selalu sangat sengit.Terlepas dari saingan yang berasal dari cabang-cabang lainnya, hanya di cabang Organisasi Snakei Gotawa saja, tidak tahu ada berapa banyak orang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1647 Ketua Cabang Organisasi Snakei Gotawa

    "Belum dipastikan dia orangnya."Wanita muda itu jelas tahu orang yang disebut oleh Vanya adalah Ardika. Dia berkata, "Setelah Ardika melumpuhkan Chamir, dia sudah melepaskan Chamir.""Saat Chamir dalam perjalanan menuju bandara Kota Banyuli, ada orang yang mengirim penembak jitu. Sopir Chamir tertembak di tempat, lalu mobil hilang kendali hingga terjadi kecelakaan beruntun.""Ketika anak buah Chamir menyelamatkannya keluar dari mobil, dia sudah tewas.""Menurut hasil analisis pihak kepolisian Kota Banyuli, posisi penembak jitu ditemukan di titik tinggi yang berjarak tiga kilometer. Selain ini, untuk sementara waktu ini, nggak ada petunjuk lainnya."Vanya mendengarkan laporan dari anak buahnya dengan ekspresi tenang sebelum berkata, "Berjarak tiga kilometer, bisa membidik target yang melaju dengan kecepatan tinggi dengan tepat. Orang itu tahu jelas kekuatan Chamir. Hanya dengan jarak sejauh ini, baru bisa membuat Chamir nggak menyadarinya.""Penembak jitu elite seperti ini, hanya ada b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1648 Pasukan Asing

    "Kapan aku pernah bilang ...."Ardika tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.Karena sepertinya dia memang sudah mengatakan hal itu.Lalu, Ratu Ular mengikuti ucapannya dan benar-benar memintanya menjabat sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa?Ardika melirik Pedang Ular Gelap dalam genggaman Gina dan berkata dengan acuh tak acuh, "Vanya mengeluarkan sebuah barang replika untuk memintaku bekerja untuknya? Bukankah dia sudah berpikir terlalu banyak?"Walaupun Empat Yang Mulia dalam empat organisasi besar memiliki kedudukan yang terhormat, tetapi baginya mereka tidak lebih dari sekadar empat orang biasa.Jangankan posisi sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.Bahkan Empat Yang Mulia menyerahkan posisi mereka untuknya pun, tidak ada apa-apanya baginya.Gina membungkukkan badannya dan berkata dengan penuh hormat, "Yang Mulia mengatakan walau fondasi Tuan Ardika di tim tempur cukup kokoh, tapi bagaimanapun juga kalau biasanya Tuan ingin meminjam kekuatan tim tempur, tentu saja n

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1649 Pembalas Dendam Datang Lagi

    "Oke, kamu kembali dan beri tahu Vanya, aku akan menjabat sebagai ketua cabang Gotawa ini untuk sementara waktu."Ardika tidak bisa duduk diam saja melihat Lima Negara Besar menimbulkan masalah.Harus diakui, Ratu Ular itu bisa membaca pikirannya dengan akurat.Gina menghela napas lega, berpamitan dengan Ardika dengan penuh hormat, lalu meninggalkan Kediaman Wali Kota Banyuli.Ardika memanggil Hamdi untuk menghampirinya dan bertanya, "Mengenai kasus Haron, apakah sudah ada hasilnya dari pihak Sigit?""Untuk sementara waktu ini, masih belum ada kemajuan."Hamdi tersenyum getir dan berkata, "Pelaku nggak meninggalkan petunjuk apa pun. Sekarang tambah lagi seseorang yang mati, yaitu Chamir. Tekanan yang dirasakan oleh kantor polisi pusat Kota Banyuli juga sangat besar.""Apa pun yang terjadi, ada aku. Minta Sigit untuk melanjutkan penyelidikan saja."Ardika melambaikan tangannya.Setelah menyampaikan beberapa patah kata itu, dia segera bangkit dan meninggalkan ruangannya."Kamu adalah Ard

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1650 Mendapat Surat Penerimaan

    Tanpa butuh waktu lama, orang-orang luar menyebarkan rumor bahwa Ardika mengeluarkan uang untuk membuat sebuah pertunjukan. Dia sendiri yang membeli Pedang Ular Gelap dengan tujuan untuk menyerahkan uang kepada Ratu Ular, agar mendapatkan pengampunan dari Ratu Ular.Dengan begitu, sudah masuk akal mengapa di hari acara lelang diselenggarakan, Ratu Ular bisa mendukung Ardika.Hanya saja, ada beberapa orang yang juga merasa kematian Chamir tidak layak.Demi 20 triliun, seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa, dicampakkan begitu saja oleh Ratu Ular....Setelah menyimpan Pedang Ular Gelap, Ardika baru kembali ke Vila Cakrawala.Sebelum dia sempat memasuki pintu, dia sudah mendengar suara tawa senang dari dalam.Ardika berjalan masuk sambil tersenyum. "Apa ada hal yang membahagiakan?""Kak Ardika, aku sudah menerima surat penerimaan dari universitas!"Futari berlari-lari kecil menghampiri Ardika, lalu menggandeng lengan Ardika. Saking senangnya, wajahnya tampak memerah.Anggota kelua

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2018 Ahli Bela Diri yang Luar Biasa Hebat

    "Apa yang kamu takutkan?"Tepat pada saat ini, Vanya tiba-tiba meliriknya sekilas.Hanko langsung merasa gugup setengah mati, seperti ada sebilah pisau yang ditempelkan di lehernya."Brak!"Hanko langsung berlutut dan bersujud di lantai, tidak berani bersuara.Dia tahu siapa orang yang dihubungi oleh Wirhan.Orang itu tidak lain adalah Kakoi, yang menyelinap masuk ke Negara Nusantara beberapa waktu yang lalu.Sebelumnya, Ardika telah membunuh Ruth, Sirilus, yang merupakan ketua cabang Organisasi Snakei Provinsi Denpapan dan putranya. Suami Ruth adalah Jiglo, wakil ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.Demi membalaskan dendam istri dan keluarga istrinya, Jiglo diam-diam mengundang Kakoi, ninja yang luar biasa hebat dari Sekolah Bela Diri Yamano Negara Jepara ke Negara Nusantara.Sementara itu, Kakoi mendatangi Kota Banyuli dengan alasan dimintai bantuan oleh Bank Sakura untuk membalaskan dendam Shimizu.Karena itulah, selain beberapa orang saja, tidak ada yang tahu Jiglo yang mengundan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2017 Orang Negara Jepara

    "Bagaimana kalau kita bernegosiasi sejenak, kamu minta orang yang ingin membunuhku itu untuk datang sekarang?"Ardika mendongak menatap Wirhan, mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum tipis.Wirhan mencibir dan berkata, "Kenapa? Apa kamu sudah takut? Ingin memohon pengampunan di hadapan orang itu?"Ardika menggelengkan kepalanya, lalu mengucapkan satu kata dengan santai. "Bodoh!""Kamu mengataiku apa?!"Wirhan langsung marah besar.Ardika malas untuk beromong kosong dengan pecundang itu. Dia langsung melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan hingga Wirhan terjatuh ke lantai."Krak ...."Detik berikutnya, Ardika langsung menginjak kaki Wirhan, hingga membuat tulang kaki pria itu patah."Ahh ...."Wirhan mengeluarkan suara teriakan menyedihkan. Saking kesakitannya, dia sampai berguling-guling di lantai.Mikues dan yang lainnya membelalak kaget, menatap Ardika dengan tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika sebrutal itu. Dia langsung menginjak kaki Wirhan hingga patah begitu saja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2016 Masih Ada Kartu As

    "Ardika, aku dan Tuan Muda Wirhan sudah minta maaf padamu, jangan keterlaluan!"Mikues juga melontarkan kata-kata itu dengan ekspresi masam."Oh? Setelah kalian meminta maaf, sudah seharusnya aku langsung terima saja, begitu?"Ardika tertawa dingin dan berkata, "Kalau begitu, sekarang aku beri tahu kalian, aku nggak menerima permintaan maaf kalian.""Berlututlah dan meminta maaf terlebih dulu, baru dibicarakan bagaimana penyelesaian masalah hari ini.""Kalau nggak, masalah ini nggak akan berakhir begitu saja. Hari ini kalian juga jangan harap bisa meninggalkan Grup Susanto Raya!"Mendengar ucapan ini, ekspresi Wirhan dan Mikues berubah menjadi masam.Meminta mereka untuk berlutut meminta maaf terlebih dulu, baru penyelesaian masalah ini akan dibicarakan. Sangat jelas kalau si Ardika itu ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memeras mereka.Bagaimana bisa ada orang licik yang begitu tidak tahu malu?Bahkan orang-orang yang hanya datang untuk menyaksikan pertunjukan, juga tidak bisa be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2015 Meminta Maaf

    Sekujur tubuh Mikues gemetaran sejenak. Kemudian, dia berjalan menghampiri Vanya dengan hati-hati.Mikues menangkupkan tangannya pada Vanya, lalu berkata dengan gigi terkatup, "Ratu Ular, Ardika sudah berhenti menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tapi dia masih ingin menjadi penguasa Kota Banyuli. Dia juga yang memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita Suraba terlebih dulu, jadi wajar saja kalau aku menekan perusahaannya, bukan?"Dia tahu kalau sudah jatuh ke tangan Vanya, pasti sudah tidak bisa memperoleh keuntungan lagi. Namun, dia tidak ingin ditampar dengan ganas tepat di hadapan banyak orang seperti Wirhan."Plak!"Namun, detik berikutnya, tamparan Vanya tetap mendarat dengan keras tepat di wajahnya."Di satu sisi, kamu sedang memperebutkan posisi sebagai Wali Kota Banyuli, di sisi lain kamu malah menekan perusahaan lokal tanpa memedulikan kepentingan rakyat demi dendam pribadi. Tapi, bisa-bisanya kamu bilang ini wajar saja?""Plak!""Sebenarnya Ardika yang memprovokasi duluan, atau

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2014 Melayangkan Tamparan dengan Ganas

    "Ratu Ular!"Wirhan berusaha menahan perasaan terhina yang menyelimuti hatinya, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah anggota inti kalangan keluarga kaya Kota Gamiga. Selama ini kalangan keluarga kaya Kota Gamiga adalah satu kesatuan ....""Plak!"Sebelum dia selesai berbicara, Gina mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya lagi."Oh? Memangnya kenapa kalau kalian adalah satu kesatuan? Apa kalangan keluarga kaya Kota Gamiga ini memberontak?" Suara acuh tak acuh Vanya kembali terdengar.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Wirhan langsung berubah drastis.Biarpun diberi delapan ratus nyali, dia juga tidak berani menerima tuduhan Vanya itu.Bahkan seluruh kalangan keluarga kaya Kota Gamiga juga tidak bisa menanggung tuduhan sebagai pemberontak."Nggak berani!"Wirhan segera melangkah mundur satu langkah. Sambil menutupi wajahnya, dia berkata dengan marah, "Ratu Ular, apa pantas kamu memukulku seperti ini hanya karena Grup Susa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2013 Ratu Ular Sudah Datang

    "Vanya?"Ardika menyipitkan matanya, dia segera mengenali identitas wanita yang memimpin kelompok tersebut.Walaupun dia belum pernah bertemu Vanya, tetapi saat ini bahkan Gina yang disebut sebagai murid Yang Mulia di Organisasi Snakei pun bersikap merendah dan mengikuti wanita itu dari belakang. Dengan begitu, tentu saja identitas wanita itu tidak sulit ditebak lagi.Ardika sedikit mengerutkan keningnya, dia sudah mengerti tujuan kedatangan Vanya.Saat ini, sosok pemimpin Organisasi Snakei ini memancarkan aura gelap dewa, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung."Hanko, memimpin sebagian murid cabang Organisasi Snakei Gotawa, memberi hormat kepada Yang Mulia!"Tepat pada saat semua orang sedang menebak sebenarnya apa identitas wanita ini, Hanko tiba-tiba membawa belasan bawahannya melangkah maju beberapa langkah dengan cepat.Namun, saat masih berjarak belasan langkah dari lokasi di mana Vanya dan yang lainnya berada, dia langsung berlutut.Penyambutan dengan berlut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2012 Jatuh Hingga Mencapai di Bawah Harga Awal

    "Oke, masukkanlah dana 20 triliun itu! Semoga saat Pak Ardika sampai di neraka, juga punya uang yang nggak ada habisnya!"Melihat Wirhan menepuk tangannya, pengikutnya segera mulai melakukan panggilan telepon.Tak lama kemudian, seluruh pasar transaksi pun menggila.Pergolakan akibat 14 triliun sebelumnya masih berlanjut, sekarang dana sebesar 20 triliun kembali masuk.Terlebih lagi, Keluarga Rewind Kota Gamiga yang melakukannya! Mereka juga mulai bertindak untuk menjatuhkan Hongkem!Terlepas dari saham seberapa kuat pun itu, menghadapi serangan dana sebesar ini, juga pasti tidak akan bisa bertambah lagi.Ditambah lagi dengan pengaruh Keluarga Rewind Kota Gamiga di pasar saham Gamiga, hanya dalam sekejap mata saja, saham Hongkem langsung terjatuh ke paling bawah seperti melompat ke bawah dari gedung tinggi.Dua puluh ribu!Ya, tidak salah lagi, sekarang harga saham Hongkem hanya tersisa 20 ribu.Hari ini, orang-orang yang memperhatikan pasar transaksi pun tercengang.Setelah hidup sela

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2011 Lanjut Masukkan Dana

    "Bagi yang memberi dukungan kepada Ardika, seharusnya kalian sudah tahu apa yang harus kalian lakukan!"Begitu Hanko selesai berbicara, suasana di dalam ruangan tersebut sangat tegang.Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga masih lumayan.Bagaimanapun juga, mereka berlokasi jauh di Wilayah Selatan, ditambah lagi merupakan keluarga kaya dan keluarga bangsawan. Saat melakukan apa pun, mereka masih punya pertimbangan sendiri. Paling, mereka hanya akan memberi tekanan melalui finansial.Namun, berbeda halnya dengan Organisasi Snakei.Organisasi khusus semacam ini benar-benar mampu melenyapkanmu seutuhnya, mengancam nyawamu!Apalagi, kebetulan berlokasi di Gotawa. Orang-orang yang berkuasa di dunia preman Gotawa, bisa menemukan alasan untuk melawanmu.Mungkinkah kamu tidak takut?"Hahaha, bagus!"Mikues tertawa dengan liar. "Aku mau lihat siapa yang berani melawan kami, tiga pihak dengan kekuatan yang luar biasa ini!"Sebelumnya, dia dipermalukan oleh Ardika lagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2010 Apa Kamu Puas

    "Ini adalah sikapku."Ardika menatap Wirhan yang terjatuh di lantai itu dengan tatapan arogan, lalu bertanya dengan seulas senyum tipis, "Tuan Muda Wirhan, apa kamu puas?""Pfftt!"Wirhan yang baru saja merangkak bangkit dengan susah payah, begitu mendengar kata-kata sindiran Ardika itu, darah langsung menyembur keluar dari mulutnya saking emosinya."Tuan Muda Wirhan!""Tuan Muda baik-baik saja, 'kan?!"Para pengikut Wirhan baru tersadar kembali saat ini. Mereka bergegas menghampiri Wirhan untuk memapahnya berdiri."Minggir!"Setelah berdiri, Wirhan langsung menepis tangan orang-orang yang memapahnya itu. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Bisa membuat seorang tuan muda elegan seperti Wirhan marah saking malunya, sangat jelas saat ini dia sangat marah.Wirhan mengangkat lengannya untuk menyeka bekas darah di sudut bibirnya. Dia menatap Ardika dengan lekat, niat membunuh tampak jelas di matanya."Ardika, berani-beraninya kamu memukulku! Kamu cari mati!"Wirhan berteriak dengan nada

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status