Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1638 Tetap Meminta Berlutut dan Memohon Pengampunan

Share

Bab 1638 Tetap Meminta Berlutut dan Memohon Pengampunan

Author: Sarjana
Sekarang tanpa adanya bantuan Thomas, dengan mengandalkan kemampuannya sendiri, bagaimana mungkin Ardika bisa melawan tokoh hebat seperti Chamir?

Sepertinya hari ini Ardika benar-benar sulit untuk lolos.

Hanko juga merangkak bangkit, lalu berkata dengan ekspresi ganas, "Eh, Ardika, sebelumnya ada Thomas yang mendukungmu, kamu merasa kamu sangat hebat dan nggak menganggap serius siapa pun, 'kan?"

"Sekarang lanjutkan saja!"

"Cepat manfaatkan waktu yang tersisa! Kalau nggak, kamu nggak akan punya kesempatan lagi, karena kamu sudah mau mati!"

Satu lengannya sudah dipatahkan, tulangnya juga sudah remuk, sehingga lengannya tidak bisa disambung lagi.

Kebencian Hanko terhadap Ardika sudah mendarah daging.

Biarpun hari ini Chamir memintanya untuk datang duluan, memancing Thomas untuk menyerangnya, paling baik kalau bisa membuat Thomas turun tangan untuk melukainya sehingga melakukan kesalahan besar, memberi Organisasi Snakei alasan untuk menangkap Thomas.

Dia sama sekali tidak ragu untuk datang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1639 Siapa yang Memberimu Kepercayaan Diri

    Api amarah tampak membara di mata Chamir, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu mengesalkan.Dia bukan tidak pernah bertemu dengan pemuda yang arogan seperti Ardika.Contohnya Thomas.Namun, Thomas arogan karena punya modal.Ardika punya apa?Hanya seorang menantu benalu pecundang saja, juga berani berlagak hebat di hadapannya.Benar-benar tidak tahu diri.Menghadapi teriakan penuh amarah Chamir, Ardika tetap tampak tenang.Dia meletakkan kedua tangannya di punggungnya dan berkata dengan datar, "Karena kamu nggak ingin berbicara logika, kalau begitu nggak perlu beromong kosong lagi, langsung adu kekuatan saja.""Kamu berencana berduel, atau menyerang bersama anggota Organisasi Snakei?"Sambil berbicara, Ardika langsung mulai menggulung lengan bajunya."Uh ...."Kata-kata yang masih belum selesai diucapkan oleh Chamir, langsung tersangkut di tenggorokannya.Hanko berkata dengan marah, "Pak Chamir, langsung serang saja! Si Ardika itu jelas-jelas memprovokasi Organisasi Snakei

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1640 Langsung Menembak Mati

    "Ahhh ...."Hanko mengeluarkan teriakan kesakitan dan menatap Ardika dengan tatapan ketakutan.Seiring dengan Ardika mengerahkan sedikit demi sedikit kekuatan di telapak kakinya, Hanko merasa organ dalamnya mengalami tekanan yang begitu besar hingga sudah hampir remuk.Akhirnya Hanko sudah ketakutan.Dia menyadari Ardika mungkin benar-benar berani membunuhnya saat itu juga!Sebenarnya Ardika menyerangnya sesuai dengan dugaannya.Dia bahkan sengaja memprovokasi Ardika seperti ini karena ingin Ardika turun tangan melukainya, agar Chamir punya alasan untuk menyerang Ardika.Namun, dia tidak ingin mati!"Pak Chamir!"Bagaikan orang yang sudah hampir mati tenggelam, Hanko berteriak dengan ketakutan.Teriakan menyedihkan itu bukan hanya membuat Chamir tersadar kembali, tetapi membuat semua orang di tempat itu tersadar kembali.Setelah tersadar kembali, mereka semua membelalak kaget menyaksikan pemandangan yang terpampang nyata di hadapan mereka itu.Ardika berani menyerang Hanko tepat di had

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1641 Ratu Ular

    Chamir yakin dia sudah pernah mendengar suara itu.Bahkan dengan status dan kedudukannya, dia juga baru pernah mendengar suara itu beberapa kali. Namun, Chamir tahu jelas sejak pertama kali dia mendengar suara itu, suara itu seakan-akan sudah terekam dalam ingatannya.Dia tidak akan melupakannya!Kepala Chamir langsung berdengung, seakan-akan tidak bisa berpikir lagi.Dia menoleh dengan canggung dan menatap Ardika dengan lekat.Namun ....Bagaimana mungkin bocah ini bisa menghubungi orang itu?Selain itu, mengapa orang itu mengangkat telepon darinya?Tanpa memedulikan sorot mata keheranan Chamir, Ardika berkata dengan tenang, "Aku, Ardika.""Ardika?"Nada bicara wanita di ujung telepon dipenuhi tanda tanya, nada bicaranya juga berubah menjadi lebih dingin disertai dengan sedikit amarah.Seakan-akan wanita itu juga tidak tahu siapa Ardika, bahkan merasa terganggu oleh panggilan telepon tersebut.Ardika tertawa pelan dan berkata, "Ratu Ular benar-benar pelupa, ya. Orangmu baru saja membe

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1642 Melawan Kejahatan Menciptakan Perdamaian

    Melihat sekelompok besar orang yang berlutut di hadapan Ardika, saat ini orang-orang yang berdiri di sana untuk menyaksikan petunjukan pun tercengang.Chamir.Sosok ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa memimpin para anggotanya untuk berlutut!Dengan kata lain, wanita yang saat ini di ujung panggilan telepon Ardika benar-benar adalah Ratu Ular yang legendaris itu?Sosok pemimpin Organisasi Snakei!Eh ... ini ....Bagaimana seorang pecundang seperti Ardika bisa mengenal Ratu Ular?Saat ini.Tisya, Charles, Weigus, Tiano, Klito dan yang lainnya benar-benar tercengang.Seperti sebuah mimpi, mereka benar-benar tidak berani memercayai apa yang terpampang nyata di hadapan mereka ini.Awalnya mereka mengira Ardika sudah pasti akan mati. Mereka bahkan sudah bersiap untuk merayakan kematian Ardika.Namun, Ardika kembali membalikkan keadaan lagi.Terlebih lagi, orang yang diundang oleh pria itu adalah sosok Ratu Ular.Melihat hanya dengan mendengar suara Ratu Ular saja, Chamir langsung berlutut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1643 Melakukan Sesuai Instruksi

    Ucapan tegas Ardika itu seperti menggema di seluruh ruangan.Semua orang, termasuk Chamir yang sedang berlutut di lantai membelalak kaget.Walaupun mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Ratu Ular, tetapi mereka bisa mendengar ucapan Ardika dengan jelas.Tidak ada yang menyangka Ardika berani menegur Ratu Ular seperti itu dan menjatuhkan Organisasi Snakei seolah-olah organisasi itu tak bernilai.Bahkan, menyatakan Organisasi Snakei dibubarkan saja!Kalau ucapan ini tersebar luas dan sampai ke telinga tiga puluh lima cabang Organisasi Snakei lainnya, mereka pasti akan menganggap Ardika sebagai duri yang harus disingkirkan!"Dewa Perang, sebenarnya apa yang terjadi? Kalau benar-benar kesalahan Organisasi Snakei, aku akan memberimu pertanggungjawaban."Setelah terdiam sejenak, Ratu Ular di ujung telepon baru menanyakan pertanyaan tersebut dengan tenang.Ardika berkata dengan datar, "Seharusnya kamu sudah tahu jelas kejadian hari ini, aku nggak akan bertele-tele lagi. Sekarang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1644 Tidak Ada Gunanya Menyesal

    Mendengar ucapannya, Chamir secara refleks berlutut dengan tegak.Ardika menyimpan ponselnya kembali ke dalam sakunya, lalu mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan."Plak!""Satu tamparan ini karena kamu bersikap arogan dan menganggap remeh nyawa orang lain!""Plak!""Satu tamparan ini karena kamu memanjakan anak buahmu dan memutarbalikkan fakta!""Plak!"" ... "Ardika melayangkan tamparan dari sisi kiri dan sisi kanan, satu demi satu tamparan mendarat di wajah Chamir.Ardika tidak berbelas kasihan padanya karena mempertimbangkan usianya atau karena identitas dan kedudukannya.Setelah menerima belasan tamparan, biarpun tubuh fisik Chamir kuat dan tulang-tulangnya kokoh, dia sudah merasakan kepalanya pusing dan tubuhnya mulai terhuyung seperti akan terjatuh kapan saja.Chamir mengatupkan giginya dengan rapat, api amarah membara di matanya.Ditampar di depan banyak orang oleh seorang pemuda tanpa berbelas kasihan seperti ini, adalah penghinaan yang tidak pernah dirasakan oleh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1645 Melumpuhkan

    Ardika mengeluarkan tisu. Sambil menyeka tangannya, dia tersenyum tipis menatap Chamir. "Kamu juga nggak menyangka aku mengenal Ratu Ular, 'kan? Bahkan bisa memintanya untuk menekanmu. Sekarang kamu pasti sangat nggak terima, bukan?""Nggak, aku terima!"Chamir menundukkan kepalanya, tidak berani membiarkan Ardika melihat sorot mata penuh kebenciannya.Orang yang pandai membaca situasi adalah orang yang bijak.Memang sesaat bukanlah apa-apa, orang yang menang di akhir baru layak disebut sebagai pemenang.Setelah hari ini berlalu, dia akan menggunakan cara apa saja untuk membalas dendam terhadap Ardika, membuat Ardika merasakan penghinaan sepuluh bahkan seratus kali lipat dari yang dirasakannya hari ini!Chamir menghibur dirinya sendiri dalam hati, dia berencana untuk mengaku kalah sepenuhnya.Ardika tiba-tiba berkata, "Angkat kepalamu."Chamir segera menyembunyikan kebencian di matanya, lalu mendongak dan menatap Ardika dengan tatapan merendah.Ardika menatap matanya dan berkata dengan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1646 Vanya

    Di jalan tol menuju bandara Kota Banyuli.Sebuah rombongan mobil mewah dengan kecepatan 120 kilometer per jam sedang melaju dengan cepat.Di dalam salah satu mobil Maybach, Chamir duduk di bangku penumpang belakang sambil memejamkan kedua matanya. Ekspresinya tampak pucat pasi, bulir-bulir keringat dingin bercucuran di dahinya.Bagian perutnya terasa sakit, sakit yang luar biasa menyiksa dirinya setiap saat."Pak Chamir, kalau kita kembali ke Kota Sewo seperti ini, nggak akan ada posisi kita lagi di Organisasi Snakei!""Bagaimana kalau kita melakukan serangan balik dengan langsung menembak si Ardika itu dengan senjata api? Biarpun dia mengenal Ratu Ular, memangnya kenapa? Orang mati sudah nggak ada artinya lagi!" kata anak buah kepercayaannya yang duduk di sampingnya dengan ekspresi ganas.Persaingan di Organisasi Snakei selalu sangat sengit.Terlepas dari saingan yang berasal dari cabang-cabang lainnya, hanya di cabang Organisasi Snakei Gotawa saja, tidak tahu ada berapa banyak orang

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2014 Melayangkan Tamparan dengan Ganas

    "Ratu Ular!"Wirhan berusaha menahan perasaan terhina yang menyelimuti hatinya, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah anggota inti kalangan keluarga kaya Kota Gamiga. Selama ini kalangan keluarga kaya Kota Gamiga adalah satu kesatuan ....""Plak!"Sebelum dia selesai berbicara, Gina mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya lagi."Oh? Memangnya kenapa kalau kalian adalah satu kesatuan? Apa kalangan keluarga kaya Kota Gamiga ini memberontak?" Suara acuh tak acuh Vanya kembali terdengar.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Wirhan langsung berubah drastis.Biarpun diberi delapan ratus nyali, dia juga tidak berani menerima tuduhan Vanya itu.Bahkan seluruh kalangan keluarga kaya Kota Gamiga juga tidak bisa menanggung tuduhan sebagai pemberontak."Nggak berani!"Wirhan segera melangkah mundur satu langkah. Sambil menutupi wajahnya, dia berkata dengan marah, "Ratu Ular, apa pantas kamu memukulku seperti ini hanya karena Grup Susa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2013 Ratu Ular Sudah Datang

    "Vanya?"Ardika menyipitkan matanya, dia segera mengenali identitas wanita yang memimpin kelompok tersebut.Walaupun dia belum pernah bertemu Vanya, tetapi saat ini bahkan Gina yang disebut sebagai murid Yang Mulia di Organisasi Snakei pun bersikap merendah dan mengikuti wanita itu dari belakang. Dengan begitu, tentu saja identitas wanita itu tidak sulit ditebak lagi.Ardika sedikit mengerutkan keningnya, dia sudah mengerti tujuan kedatangan Vanya.Saat ini, sosok pemimpin Organisasi Snakei ini memancarkan aura gelap dewa, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung."Hanko, memimpin sebagian murid cabang Organisasi Snakei Gotawa, memberi hormat kepada Yang Mulia!"Tepat pada saat semua orang sedang menebak sebenarnya apa identitas wanita ini, Hanko tiba-tiba membawa belasan bawahannya melangkah maju beberapa langkah dengan cepat.Namun, saat masih berjarak belasan langkah dari lokasi di mana Vanya dan yang lainnya berada, dia langsung berlutut.Penyambutan dengan berlut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2012 Jatuh Hingga Mencapai di Bawah Harga Awal

    "Oke, masukkanlah dana 20 triliun itu! Semoga saat Pak Ardika sampai di neraka, juga punya uang yang nggak ada habisnya!"Melihat Wirhan menepuk tangannya, pengikutnya segera mulai melakukan panggilan telepon.Tak lama kemudian, seluruh pasar transaksi pun menggila.Pergolakan akibat 14 triliun sebelumnya masih berlanjut, sekarang dana sebesar 20 triliun kembali masuk.Terlebih lagi, Keluarga Rewind Kota Gamiga yang melakukannya! Mereka juga mulai bertindak untuk menjatuhkan Hongkem!Terlepas dari saham seberapa kuat pun itu, menghadapi serangan dana sebesar ini, juga pasti tidak akan bisa bertambah lagi.Ditambah lagi dengan pengaruh Keluarga Rewind Kota Gamiga di pasar saham Gamiga, hanya dalam sekejap mata saja, saham Hongkem langsung terjatuh ke paling bawah seperti melompat ke bawah dari gedung tinggi.Dua puluh ribu!Ya, tidak salah lagi, sekarang harga saham Hongkem hanya tersisa 20 ribu.Hari ini, orang-orang yang memperhatikan pasar transaksi pun tercengang.Setelah hidup sela

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2011 Lanjut Masukkan Dana

    "Bagi yang memberi dukungan kepada Ardika, seharusnya kalian sudah tahu apa yang harus kalian lakukan!"Begitu Hanko selesai berbicara, suasana di dalam ruangan tersebut sangat tegang.Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga masih lumayan.Bagaimanapun juga, mereka berlokasi jauh di Wilayah Selatan, ditambah lagi merupakan keluarga kaya dan keluarga bangsawan. Saat melakukan apa pun, mereka masih punya pertimbangan sendiri. Paling, mereka hanya akan memberi tekanan melalui finansial.Namun, berbeda halnya dengan Organisasi Snakei.Organisasi khusus semacam ini benar-benar mampu melenyapkanmu seutuhnya, mengancam nyawamu!Apalagi, kebetulan berlokasi di Gotawa. Orang-orang yang berkuasa di dunia preman Gotawa, bisa menemukan alasan untuk melawanmu.Mungkinkah kamu tidak takut?"Hahaha, bagus!"Mikues tertawa dengan liar. "Aku mau lihat siapa yang berani melawan kami, tiga pihak dengan kekuatan yang luar biasa ini!"Sebelumnya, dia dipermalukan oleh Ardika lagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2010 Apa Kamu Puas

    "Ini adalah sikapku."Ardika menatap Wirhan yang terjatuh di lantai itu dengan tatapan arogan, lalu bertanya dengan seulas senyum tipis, "Tuan Muda Wirhan, apa kamu puas?""Pfftt!"Wirhan yang baru saja merangkak bangkit dengan susah payah, begitu mendengar kata-kata sindiran Ardika itu, darah langsung menyembur keluar dari mulutnya saking emosinya."Tuan Muda Wirhan!""Tuan Muda baik-baik saja, 'kan?!"Para pengikut Wirhan baru tersadar kembali saat ini. Mereka bergegas menghampiri Wirhan untuk memapahnya berdiri."Minggir!"Setelah berdiri, Wirhan langsung menepis tangan orang-orang yang memapahnya itu. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Bisa membuat seorang tuan muda elegan seperti Wirhan marah saking malunya, sangat jelas saat ini dia sangat marah.Wirhan mengangkat lengannya untuk menyeka bekas darah di sudut bibirnya. Dia menatap Ardika dengan lekat, niat membunuh tampak jelas di matanya."Ardika, berani-beraninya kamu memukulku! Kamu cari mati!"Wirhan berteriak dengan nada

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2009 Menuntut Sikap

    Ardika sangat luar biasa.Namun, dibandingkan dengan Wirhan, dia juga bukan apa-apa.Sebelumnya, menghadapi tekanan dari Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind, Ardika masih bisa memberi perlawanan.Sekarang Wirhan sudah turun tangan sendiri, dia pasti akan berakhir diinjak-injak mati.Dia tidak akan bisa membalikkan situasi lagi selamanya!Jadi, orang-orang yang awalnya datang untuk melihat Ardika sebagai bahan tertawaan, kini berubah menjadi merasa simpati dan mengasihani Ardika.Hanya yang lemah, baru akan dikasihani.Menghadapi sorot mata simpati semua orang, ekspresi Ardika tetap tampak acuh tak acuh.Dia mengalihkan pandangannya, menatap Wirhan yang tengah menatapnya dengan sorot mata arogan seolah-olah sudah memenangkan pertarungan ini. Kemudian, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Wirhan, kalau hanya seperti ini saja trik yang kamu miliki, aku benar-benar nggak tahu aku harus mengaku kalah dalam hal apa.""Pffttt!"Begitu Ardika selesai berbicara, langsung terdengar sua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2008 Mengapa Ada yang Lebih Luar Biasa Lagi

    Tina sudah tahu siapa orang di ujung telepon itu.Orang itu tidak lain adalah ibu tirinya yang memegang kendali atas Keluarga Bangsawan Dienga.Tidak tahu apa yang sudah dikatakan oleh orang di ujung telepon, Violet meletakkan ponsel itu dengan ekspresi sedikit masam."Tina, kakak iparku memintaku untuk kembali ke Supham."Walaupun dia sedang berbicara dengan Tina, tetapi pandangannya tertuju pada Ardika.Pada saat bersamaan, ekspresi Jorgo juga tampak sedikit masam. Namun, menghadapi perintah kakak iparnya itu, dia juga tidak berdaya untuk membantah.Sangat jelas, ini sebagai bentuk penjelasan terhadap Ardika.Sambil tersenyum, Ardika berkata, "Bibi bisa datang ke Kota Banyuli saja, sudah cukup. Aku akan mengingat kebaikan ini.""Tina, tolong bantu aku antar Bibi dan Paman, ya."Violet melirik Ardika dengan sorot mata sedikit terkejut.Dia tidak menyangka Ardika bisa setenang itu. Hal ini membuat pandangannya terhadap Ardika berubah drastis.Perlu diketahui dua pertemuannya dengan Ard

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2007 Surat Perintah Pemindahan dari Sekretariat Negara

    Farlin mendengus dingin, lalu berkata, "Karena Pak Defdo nggak tahu jelas apa yang terjadi, maka aku makin nggak bisa pergi. Intinya, hari ini aku akan tetap berada di Grup Susanto Raya. Adapun mengenai Pak Defdo, nanti saat aku ada kesempatan ke Kota Gamiga, aku akan menjelaskannya secara pribadi padanya.""Aku yakin seseorang yang memiliki integritas moral tinggi seperti Pak Defdo, nggak akan memedulikan hal sepele seperti ini."Melihat Farlin mulai menunjukkan sikap keras kepalanya, Wirhan pun mengerutkan keningnya.Dia tidak menyangka biarpun dia telah menyebut Defdo, Farlin tetap saja mendukung Ardika.Mengapa hubungan antara kedua orang itu bisa begitu erat?Tepat pada saat ini, Ardika berkata, "Pak Farlin, kamu sudah melakukan operasi sepanjang malam dan menempuh perjalanan yang sangat jauh. Kamu juga pasti sudah lelah. Bagaimana kalau kamu kembali dan beristirahat dulu?""Adapun mengenai masalah di sini, aku bisa menanganinya sendiri.""Jesika, atur orang untuk mengantar Pak Fa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2006 Mengundang Pak Farlin Kembali untuk Minum Teh

    Pada akhirnya, pandangan Wirhan tertuju pada Ardika. Dia berkata sambil tersenyum, "Pak Ardika, aku hanya ingin pergi menemui Pak Farlin, nggak perlu sampai sebegitunya, bukan?""Mungkinkah kamu takut aku bertemu mereka?"Tentu saja Ardika tahu Wirhan sedang merangsangnya. Dia berkata dengan acuh tak acuh, "Wirhan, nggak peduli trik seperti apa pun yang ingin kamu mainkan, hari ini aku punya banyak waktu untuk menemanimu bermain.""Buka jalan."Walaupun enggan, karena Ardika sudah memberi instruksi, orang-orang Grup Susanto Raya tetap membukakan jalan."Kalau begitu, tunggu saja."Setelah melontarkan satu kalimat itu dengan acuh tak acuh, Wirhan langsung melangkahkan kakinya memasuki ruang istirahat.Banyak orang ikut memasuki ruangan, Ardika dan orang-orang Grup Susanto Raya juga ikut memasuki ruangan. Dia ingin lihat trik seperti apa yang ingin dimainkan oleh Wirhan.Suasana di dalam ruangan tersebut hening.Karena Farlin bergegas datang kemari setelah selesai melakukan operasi, butu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status