Share

Bab 154 Mengeluarkan Livy

"Hiks, Bu Riani, aku nggak memukul Kevin. Dia ... dia yang merebut mainanku. Lalu, saat dia berlari, dia terpeleset sendiri."

Di dalam ruangan, Livy tampak menaruh kedua tangan kecilnya di belakang. Bocah perempuan lucu itu sedang berdiri di sudut ruangan sambil menangis tersedu-sedu dan mencoba untuk membela dirinya sendiri.

Sementara itu, bocah lelaki yang bernama Kevin duduk di seberangnya dengan hidung sedikit berdarah.

Bocah lelaki yang bernama lengkap Kevin Setiadi itu juga sedang menangis.

"Plak!"

Stefanus Setiadi, ayah Kevin langsung memukul meja dan berkata, "Berani sekali bocah sialan sepertimu membela diri lagi. Kevin adalah anakku, aku tahu bagaimana kepribadiannya. Dia adalah seorang anak yang sangat baik dan patuh. Lagi pula, dia punya banyak mainan. Mainan seperti apa yang belum pernah dia mainkan? Dia nggak akan berebutan mainan jelek seperti itu denganmu!"

"Baru sekecil ini saja sudah pandai memfitnah orang lain. Ternyata memang benar kamu adalah anak yang nggak dididi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status