Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 162 Melia Lukito

Share

Bab 162 Melia Lukito

"Suruh dia pergi, aku nggak mau bertemu dengannya!" kata Handoko dengan kesal.

Dia tidak ingin membiarkan Ardika masuk karena beranggapan Ardika hanya akan mempermalukannya.

Terutama dia tidak ingin dipermalukan di hadapan Melia, wanita yang disukainya.

Melia tersenyum dan berkata, "Handoko, kalau sampai kakakmu tahu kamu mengusir kakak iparmu, dia pasti akan sangat marah padamu."

"Kak Melia, aku mengerti maksudmu."

Handoko berkata, "Tapi, dia itu idiot. Aku takut kalau dia masuk, penyakitnya kumat lagi dan mengganggu bisnismu."

Kelab Gloris adalah milik Melia.

Dia juga baru pertama kali diundang Melia untuk bersenang-senang di tempat ini.

Sejak memasuki tempat ini, dia melihat tempat ini didekorasi dengan sedemikian rupa mewahnya. Para pelanggan di tempat ini memiliki status dan kedudukan yang tinggi.

Dia sudah melihat beberapa wajah anggota keluarga kelas satu yang familier baginya.

"Ah, nggak masalah. Biarpun hari ini kakak iparmu membuat keributan di Kelab Gloris, dengan mempertimb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status