Namun, permohonan Revina sama sekali tidak ada gunanya, malah makin menyulut nafsu para binatang itu.Saat ini, salah seorang murid Haron menoleh ke arah Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, lalu berkata dengan ekspresi menjilat, "Raja Tinju, apakah kalian ingin menikmati gadis ini dulu?"Tujuh Bilah tidak menunjukkan ekspresi apa pun, bahkan tidak meliriknya sama sekali.Sementara itu, Serigala Ganas tersenyum dan menunjukkan ekspresi seakan-akan dia adalah orang yang polos, sedang sorot matanya tertuju pada antara kedua kaki murid-murid Haron itu. Tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.Gerak-geriknya itu membuat para murid Haron merinding.Tidak tahu mengapa, mereka seakan-akan merasakan hawa dingin di antara kedua kaki mereka.Tadi guru mereka mengatakan kedua orang ini tidak tertarik pada wanita.Apa mungkin mereka tertarik pada pria ...."Eh ... itu ... karena kalian berdua nggak ingin menikmatinya, maka kami akan mulai sekarang, ya."Setelah mengucapkan satu kalimat itu, murid ters
Dengan ruang sesempit itu, begitu Ardika memutar pinggangnya, dia menghindari keempat tinju itu dengan posisi tubuh yang cukup aneh.Pada saat bersamaan, masing-masing dari kedua tangannya menangkap tinju dari arah kiri dan kanannya.Dengan mengerahkan sedikit tenaga saja, dua orang murid Haron itu sudah diayunkan ke atas, lalu dibanting ke bawah olehnya."Bam!"Dua orang itu terpental dari arah yang berbeda, lalu menabrak lantai dengan keras, bahkan sampai permukaan tanah itu pun retak.Mereka langsung patah tulang, darah muncrat dari mulut dan hidung mereka.Setelahnya, tubuh mereka berkedut sejenak, lalu tidak bergerak lagi.Mereka sudah tewas di tempat!"Ssss!"Menyaksikan pemandangan menakutkan itu, dua orang murid Haron yang berada di sisi depan dan sisi belakang Ardika langsung tersentak. Ekspresi mereka berubah drastis.Mereka tidak menyangka Ardika tidak hanya bisa menghindari tinju mereka berempat, bahkan menghabisi dua orang rekan mereka dalam sekejap mata.Tanpa menunggu du
Ardika mengamati Revina sejenak, lalu tersenyum dan bertanya, "Kamu masih bisa berjalan, 'kan?""Hmm!"Revina menyeka air matanya dan segera berdiri.Kepribadian Revina cukup tangguh. Walaupun sebelumnya dia sudah putus asa saking ketakutannya, tetapi tidak separah sampai tidak bisa berjalan."Ayo pergi."Ardika langsung membawa Revina pergi melalui tembok pembatas yang telah hancur.Tujuh Bilah dan Serigala Ganas mengikuti mereka dari belakang.Mulai dari Ardika datang hingga pergi, hanya dua menit berlalu.Di aula utama Kediaman Keluarga Rewind.Haron sudah mengirim Sumalin ke tempat lain.Pertama, kalau polisi datang kemari, dia bisa melempar tanggung jawab pada wanita itu.Kedua, dia juga tidak ingin wanita itu tahu Revina dilecehkan oleh murid-muridnya.Saat ini, yang bertugas melayaninya tetap adalah anggota Keluarga Rewind.Haron duduk di kursi malas sambil menikmati tehnya. Dia melirik jam duduk di seberangnya, lalu tersenyum dan berkata, "Sudah lewat jam makan siang, 'kan? Ard
"Dia hanyalah seorang gadis muda. Apa yang bisa kulakukan padanya?"Haron yang sedang duduk santai di kursi goyangnya melontarkan satu kalimat itu."Baguslah kalau begitu."Secara naluriah, Hadiman menghela napas lega. Dia mengira Haron masih tahu sedikit batasan.Namun.Detik berikutnya, Haron berkata dengan santai, "Tapi, beberapa orang muridku sedang bersamanya. Kalau pria dan wanita muda sedang bersama, nggak bisa dikatakan dengan jelas apa yang akan terjadi."Ekspresi Hadiman langsung berubah drastis.Dalam sekejap, matanya langsung memerah. "Haron, kalau terjadi sesuatu pada Revina, aku akan melawanmu dengan mempertaruhkan nyawaku!"Haron tertawa meremehkan, dia sama sekali tidak menganggap serius ucapan Hadiman.Melawannya dengan mempertaruhkan nyawa?Kalaupun Hadiman punya seratus nyawa, juga nggak akan bisa menandingi satu nyawanya.Haron tertawa dengan bangga. "Pak Hadiman, untuk apa kamu emosi? Bukankah putrimu itu bersikeras nggak bersedia untuk menikah dengan Elsen si bodo
Sebelumnya, setelah mengetahui Revina diculik, Hadiman segera mengirimkan pesan kepada Revina, tetapi tidak mendapatkan tanggapan apa pun.Setelah Revina diselamatkan, gadis itu segera menghubungi dan mengirimkan pesan kepada kerabat dan keluarganya untuk memberitahukan pada mereka bahwa dia baik-baik saja.Di dalam pesan, Revina memang tidak mengungkapkan dengan jelas siapa yang telah menyelamatkannya.Namun, bagi Hadiman, hanya ada satu kemungkinan, yaitu Ardika.Karena dengan kepribadian Ardika, pemuda itu tidak mungkin berdiam diri saja melihat putrinya dalam bahaya."Ardika?""Bagaimana mungkin?!"Begitu mendengar ucapan Hadiman, reaksi pertama murid-murid Haron dan anggota Keluarga Rewind adalah tidak percaya.Terlepas dari apakah Ardika memiliki kemampuan untuk menghabisi empat orang murid tersebut, masih ada Tujuh Bilah dan Serigala Ganas di lokasi kejadian.Tujuh Bilah dan Serigala Ganas bisa mengalahkan sekitar enam puluh orang pengawal Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Kel
"Lempar dia keluar!"Haron melambaikan tangannya, menginstruksikan muridnya untuk melempar Hadiman keluar dari Kediaman Keluarga Rewind.Kemudian, Haron menginstruksikan seseorang untuk memanggil Sumalin kembali, lalu berkata tanpa ekspresi, "Aku beri kamu waktu satu jam untuk mencari keberadaan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas.""Temukan mereka baik dalam kondisi hidup maupun mati!"Haron mengucapkan kalimat terakhir dengan gigi terkatup.Selama dia bisa menemukan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, maka keraguan dalam hatinya akan terjawab.Dia memang ingin langsung menghubungi kedua orang itu.Namun, mereka berdua bahkan tidak menggunakan ponsel."Baik!"Sumalin tidak berani banyak beromong kosong. Setelah membungkukkan badannya memberi hormat, dia langsung pergi menjalankan instruksi dari Haron.Dia merasa saat ini api amarah sudah bergejolak dalam hati Haron dan siap meledak kapan saja. Karena itulah, saat berada di dekat pria itu, dia selalu berhati-hati dan merasa ketakutan.Saat ini,
Sumalin bertanya dengan hati-hati, "Tapi Tuan Haron, sekarang Ardika si bajingan itu meminta Tuan untuk menyerahkan diri ke polisi, sepertinya dia benar-benar sangat percaya diri.""Sekarang keberadaan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas nggak jelas ...."Saat ini, Klito berkata dengan ekspresi menjilat, "Bu Sumalin, kamu sudah berpikir banyak. Biarpun nggak ada Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, dengan kekuatan Tuan Haron, Tuan Haron bisa menghabisi Ardika dengan satu tamparan saja.""Makin dia berlagak hebat, maka dia akan makin cepat mati!"Setelah mengetahui Ardika tidak memiliki kemampuan untuk mengalahkan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, dia dan anggota Keluarga Rewind lainnya juga sepenuhnya menghela napas lega.Untung saja.Kalau tidak, Ardika benar-benar sangat menakutkan.Namun, sanjungan dari Klito sama sekali tidak membuat Haron senang. Sebaliknya, ekspresinya kembali berubah menjadi tampak ragu.Semua orang merasa sedikit keheranan, termasuk para murid Haron.Mereka tidak mengerti
Bertanding secara adil.Haron tahu dia sama sekali tidak mungkin bisa mengalahkan Ardika.Jadi, kalau benar-benar dia sendiri yang pergi menemui Ardika, atau Ardika yang datang mencarinya, dia pasti akan mati.Dia hanya bisa menggunakan cara bertanding di arena ini untuk mengulur waktu.Dengan cara seperti ini, dia secara tidak langsung memaksa Ardika untuk tidak menyerangnya. Kalau tidak, Ardika sendiri pasti akan menjadi bahan makian banyak orang.Namun.Haron sendiri juga tahu dia tidak bisa kalah dalam pertandingan ini.Dia tidak sanggup menerima konsekuensi dikalahkan oleh seorang menantu benalu. Dia tidak hanya akan kehilangan reputasi baiknya yang telah dia jaga selama bertahun-tahun ini.Bahkan setelah dia kembali ke ibu kota provinsi pun, pasti akan ada banyak orang yang muncul untuk memperburuk situasinya, Vila Harmon juga kemungkinan bisa hancur diserang.Reputasi yang telah dibangun dan harta kekayaan yang telah dikumpulkannya selama bertahun-tahun, akan hilang tanpa mening