Begitu mendengar ucapan Baron, ekspresi banyak orang mulai berubah.Sebelumnya, saat Gilang mendatangi Kota Banyuli, pria itu juga memaksa kekuatan penduduk asli Kota Banyuli untuk menentukan pilihan memihak pada siapa.Kala itu, Keluarga Pambudi, keluarga kelas satu inilah yang paling senang dan bersemangat.Dedi, Kepala Keluarga Pambudi, mendukung Gilang tanpa ragu, merebut posisi Ridwan sebagai wali kota, serta memaksa Ardika untuk memberi kesaksian.Putra Dedi bahkan hampir mendesak Luna melompat dari gedung.Hasil dari memprovokasi Ardika seperti itu adalah, Dedi hanya menjadi wali kota selama satu hari.Sejak saat itu, Keluarga Pambudi langsung mengalami kejatuhan yang signifikan, posisi mereka menjadi setara dengan banyak keluarga di Kota Banyuli lainnya.Mengingat kejadian itu, sebagian orang mulai menyesal.Mereka takut pada akhirnya Ardika berhasil membalikkan keadaan lagi dan membawa bencana bagi keluarga mereka sendiri.Namun, juga ada orang yang menganggap remeh hal terseb
"Pak Hadiman, permintaanku sangat sederhana saja. Selama kamu mengeluarkan pernyataan pemutusan hubungan dengan Ardika dan menjelek-jelekkannya di depan umum, memaksanya untuk mengembalikan dua puluh persen saham Hongkem dan berikan padaku.""Maka, mulai sekarang, kamu adalah temanku."Haron selalu menginginkan dua puluh persen saham yang ada di tangan Ardika itu.Namun, tujuan terbesarnya adalah, dia ingin menjatuhkan reputasi Ardika melalui Hadiman.Melakukan sesuatu harus ada logikanya.Terlebih lagi, Haron adalah tipe orang yang sangat mementingkan harga diri.Jadi, dia ingin orang luar tahu dia datang ke Kota Banyuli untuk menargetkan Ardika, bukan demi merebut aset atau keuntungan apa pun, melainkan untuk mewakili Langit menegakkan keadilan!Di bawah tatapan banyak orang, Hadiman merasakan tekanan yang sangat besar.Namun, dia tetap mengambil keputusan yang membuat semua orang keheranan."Maaf, Tuan Haron. Tuan Ardika telah menyelamatkan Hongkem, ini adalah sebuah fakta yang ngga
Semua orang sudah meninggalkan aula utama Kediaman Keluarga Rewind.Hanya Haron dan para muridnya, serta anggota Keluarga Rewind yang gemetaran ketakutan masih berada di sana.Tekanan yang mereka rasakan paling besar.Karena sebelumnya tidak tahu mengapa Haron tiba-tiba marah besar, bahkan seakan-akan juga sudah membenci Keluarga Rewind."Kemarilah."Haron duduk di tempat duduk utama, mengambil garpu, menjepit sepotong daging bebek dengan perlahan, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.Belasan hidangan yang telah dipersiapkan secara khusus oleh Keluarga Rewind, sama sekali belum terpegang."Brak!"Sumalin, Klito dan yang lainnya berjalan menghampiri Haron dengan patuh, lalu berlutut di hadapannya.Haron meminta muridnya untuk menuangkan anggur untuknya. Kemudian, dia melirik Sumalin dan berkata dengan acuh tak acuh, "Bagaimana? Apakah kamu sudah memikirkannya dengan jelas?""Tu ... Tuan Haron, aku sudah memikirkannya dengan jelas!""Aku seharusnya nggak mengambil keputusan secara sepih
Ekspresi cemas tampak jelas di wajah Luna.Ardika tersenyum dan berkata, "Baik aku mempertimbangkannya atau nggak, dia tetap akan menargetkanku. Jangan dengar omong kosong Tina. Dia nggak memahami situasinya. Konflik antara aku dan Haron, sudah nggak bisa diselesaikan dengan cara berdamai lagi."Saat berada di perjamuan malam itu, Ardika baru tahu ternyata Haron sedang menargetkan proyek kota baru Sungai Banyuli.Kalau Haron mendengar ucapannya, melupakan delusi-delusi itu dan meninggalkan Kota Banyuli dengan patuh.Tentu saja mereka berdua akan baik-baik saja, tidak perlu saling menyinggung satu sama lain lagi.Namun, kalau Haron masih saja keras kepala.Maka pertarungan antara mereka sudah tidak bisa dihindari lagi.Tentu saja, Ardika sama sekali tidak peduli pilihan apa yang diambil oleh Haron.Karena semua konsekuensi itu, baik hidup maupun mati, akan ditanggung oleh Haron sendiri.Jujur saja, dia sama sekali tidak menganggap serius orang yang disebut-sebut sebagai ahli bela diri i
"Siapa kalian?!"Sopir Desta menegur dengan tajam. Melihat situasi itu, pengawal Desta dan yang lainnya juga segera keluar dari mobil.Sebelumnya, mereka menunggu di luar Kediaman Keluarga Rewind, jadi mereka sama sekali tidak mengenal Sumalin."Siapa kami? Tentu saja orang yang akan melumpuhkan kalian!"Pemimpin sekelompok orang itu adalah Sumalin, keningnya tampak terbalut oleh kain kasa. Sambil mengucapkan beberapa patah kata itu, dia tertawa dingin.Belasan orang ini, selain dua orang pria pendiam, sisanya adalah murid Haron."Jangan omong kosong lagi! Cepat lumpuhkan mereka!"Begitu Sumalin melambaikan tangannya, enam orang di antara belasan orang tersebut segera maju, masing-masing dari mereka menerjang ke arah sopir dan pengawal Desta dan yang lainnya.Dalam pertarungan satu lawan satu saja, para sopir dan pengawal ini bukanlah tandingan lawan mereka.Tanpa butuh waktu lama, mereka sudah tergeletak di tanah. Masing-masing dari mereka sudah patah satu kaki, mengeluarkan suara ter
Serigala Ganas juga terkekeh, lalu ikut menerjang ke depan."Ahhh ....""Ahh ...."Selanjutnya, pemandangan yang membuat orang merinding terpampang nyata di sana.Dengan iringan suara teriakan kesakitan, sekitar lima puluh atau enam puluh pengawal itu sudah dikalahkan oleh Tujuh Bilah dan Serigala Ganas. Mereka semua tergeletak tak berdaya di tanah!"Ssss!"Menyaksikan dua orang yang menerjang dengan ganas dan darah yang tampak jelas di tinju mereka, Desta dan yang lainnya tersentak saking ketakutannya.Aura dingin menjalar dari ujung kaki hingga ke kepala mereka!Tidak hanya mereka, bahkan Sumalin dan para murid Haron juga gugup bukan main.Kekuatan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas benar-benar menakutkan!Tidak salah lagi, mereka memang adalah raj tinju yang menguasai arena tinju dunia preman ibu kota provinsi!Tak lama kemudian, Tujuh Bilah dan Serigala Ganas berjalan kembali ke posisi mereka. Setelah melumpuhkan sekitar enam puluh orang pengawal, aura yang terpancar dari tubuh mereka
"Di Rumah Sakit Ortopedi," jawab Levin.Desta dan yang lainnya, beserta para pengawal mereka mengalami patah tulang, jadi langsung diantar ke Rumah Sakit Ortopedi.Rumah sakit itu adalah rumah sakit paling ahli dalam mengobati cedera tulang di Kota Banyuli. Roberto, kepala rumah sakit tersebut adalah murid Farlin.Ardika menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ayo, pergi lihat mereka.""Kak Ardika, apakah kamu benar-benar ingin pergi ke rumah sakit secara pribadi? Aku bisa mewakilimu pergi melihat mereka."Levin buru-buru membujuk Ardika, "Sekarang rumor sedang beredar luas di luar sana, mengatakan alasan Haron nggak menyerangmu adalah karena kamu bersembunyi di Kompleks Vila Bumantara. Di sini ada perlindungan dari prajurit tim tempur, mereka nggak berani masuk.""Begitu kamu keluar, kemungkinan besar Tujuh Bilah dan Serigala Ganas akan menyerangmu!"Dia tahu keterampilan bela diri Ardika sangat luar biasa, sebelumnya Ardika bisa melumpuhkan Tiga King Kong dengan mudah.Namun, rumor sed
Melihat ekspresi tenang sekaligus percaya diri Ardika, Levin tidak banyak berkomentar lagi.Saat Ardika meninggalkan rumah sakit, dia mendapati ada banyak orang yang menjulurkan kepala mereka di luar rumah sakit. Saat melihatnya, ekspresi terkejut tampak jelas di wajah mereka."Seharusnya orang-orang ini dikirim oleh berbagai keluarga untuk mencari informasi. Saat ini, orang-orang di Kota Banyuli sudah dibuat gelisah oleh Haron."Levin berkomentar.Seperti apa yang dia katakan, saat ini orang-orang kalangan kelas atas Kota Banyuli benar-benar terguncang.Haron benar-benar terlalu kejam.Karena tidak memihak padanya, malam itu juga Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax yang merupakan keluarga kelas satu Kota Banyuli tertimpa musibah. Tidak hanya sekitar enam puluh pengawal mereka saja yang dilumpuhkan, kepala keluarga tiga keluarga itu juga patah satu lengan.Suasana hati orang-orang yang memilih untuk mendukung Haron cukup baik, mereka merasa sangat senang.Haron makin aro
"Tuan Ardika, orang-orang Tridon mengatakan setelah acara pemakaman besok, mereka akan menggali kubur Tuan Delvin, menjadikan tempat itu sebagai makam Yomde!"Desta mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati, bulir-bulir keringat dingin bercucuran membasahi keningnya.Karena tiba-tiba saja suhu di dalam ruangan menurun secara signifikan, suasana menjadi tegang, membuat orang merasa kesulitan untuk bernapas.Orang-orang lainnya menggigil ketakutan, tidak berani berbicara.Mereka tahu saat ini amarah Ardika benar-benar sudah tersulut.Semua orang tahu Ardika dan Delvin adalah sahabat yang memiliki hubungan baik layaknya saudara.Kala itu, demi membalaskan dendam Delvin, Ardika menghancurkan tiga keluarga besar yang telah mengacaukan Kota Banyuli selama bertahun-tahun.Sekarang Tridon malah ingin menggali makam Delvin untuk dijadikan sebagai makam muridnya?Pasti akan terjadi pertarungan hidup dan mati!Namun, tak lama kemudian, Ardika tenang kembali. Dia melambaikan tangannya dan berkata
"Tuan Ardika, Tridon adalah orang Galea, dia sama sekali nggak memedulikan hidup dan mati rakyat Negara Nusantara.""Kalau dia menggila dan melakukan pembunuhan besar-besaran, penduduk Kota Banyuli benar-benar akan menghadapi ajal!"Dengan dipimpin oleh Desta, Zaki dan Baron, semua orang menatap Ardika dengan tatapan cemas sambil menyampaikan kekhawatiran mereka.Melihat puluhan ribu orang anggota dunia preman memasuki Kota Banyuli, tentu saja mereka yang paling khawatir.Kekuatan sebesar itu bisa meluluhlantakkan Kota Banyuli yang awalnya tenang dan terstruktur.Kalau begitu, pada akhirnya yang mengalami kerugian paling besar adalah mereka yang memiliki aset dan bisnis besar di kota ini.Ardika mengerutkan keningnya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Desta dan dua orang lainnya. "Kalian juga sudah ditemui? Apa kata mereka?""Mereka menyampaikan pesan dari Tridon.""Katanya, kalau tiga keluarga kami nggak ingin hancur dan dihabisi hingga nggak ada satu pun yang tersisa, seluruh kel
"Tapi aku tahu alasannya.""Karena kamu ini nggak berperikemanusiaan, kamu hanya diliputi aura membunuh yang kuat.""Orang sepertimu terlahir sebagai alat untuk membunuh, terlahir untuk medan perang.""Sebelumnya aku terus menekanmu, nggak membiarkanmu menyerang, karena tempat itu adalah Galea. Aku tahu begitu kamu beraksi, para penduduk akan menghadapi situasi yang sangat sulit.""Tapi kali ini di Negara Nusantara. Aku mau kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu dan melakukan pembunuhan besar-besaran.""Siapa pun yang berani menghalangimu, habisi saja semuanya."Tridon melontarkan kata-kata itu tanpa adanya gejolak emosi apa pun.Seakan-akan hal-hal seperti ini sangat normal, seperti makan dan minum saja.Namun, makin dia tampak tenang, maka makin menakutkan.Mendengar sang majikan, Pandu yang bertugas melayani di samping, langsung merasakan kaki dan tangannya dingin saking ketakutannya.Walaupun dia sudah bekerja untuk Tridon selama bertahun-tahun, tetapi kebanyakan dia hanya bertanggun
Tridon juga tidak bodoh.Secara tidak langsung, dia membiarkan orang-orang Keluarga Dougli dari berbagai wilayah ini untuk bertindak demikian.Setelah Ardika dihabisi, itulah saatnya pembagian keuntungan besar tersebut.Saat itu tiba, tentu saja proyek kota baru Sungai Banyuli harus dijadikan sebagai imbalan.Jadi, para anggota Keluarga Dougli yang berkutat dalam dunia politik dari berbagai wilayah Negara Nusantara datang ke Provinsi Denpapan juga bukan hanya untuk memberikan tekanan kepada Helios, agar dia melepaskan Ardika.Mereka juga ingin mendukung orang-orang sendiri untuk menjadi Wali Kota Banyuli.Sambil menggunakan kekuatan di dunia pemerintahan untuk menekan pihak pemerintahan, mereka juga menggerakkan kekuatan dunia preman untuk menakut-nakuti berbagai perusahaan besar."Hanya sebuah proyek kota baru Sungai Banyuli saja bisa menarik begitu banyaknya 'binatang buas', berawal dari Haron, sekarang Tridon. Kalau 'binatang-binatang buas' yang memimpin ini nggak dihabisi semuanya,
Seiring dengan ribuan hingga puluhan ribu orang yang dibawa oleh Keluarga Dougli dan Tentara Bayaran Lane dari berbagai wilayah di Negara Nusantara berkumpul.Seluruh Provinsi Denpapan pun terguncang.Dalam sekejap, Kota Banyuli yang menjadi titik kumpul semua orang itu, menjadi pusat perhatian banyak orang.Banyak pasang mata yang tertuju pada tempat tersebut.Orang-orang mulai berdiskusi satu sama lain.Dengar-dengar, Keluarga Dougli dan Tentara Bayaran Lane bahkan menggerakkan relasinya di dunia politik, memberi tekanan pada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan pada saat bersamaan, agar Helios tidak melindungi Ardika.Karena berdasarkan peninjuan dari kejadian-kejadian sebelumnya, Ardika tampaknya memiliki hubungan yang baik dengan Kodam Helios.Paling tidak, tanpa persetujuan dari Helios, Ardika tidak akan bisa menjabat sebagai wali kota sementara....Kota Banyuli.Kediaman Wali Kota."Tuan Ardika, apa Tuan benar-benar ingin turun dari jabatan? Sekarang adalah momen-momen Kota Banyuli
Saat ini, semua orang di tempat itu, termasuk Abraham gugup setengah mati.Masalah ini sudah sepenuhnya membesar.Mereka bisa membayangkan bagaimana hal ini akan berakhir.Di hari acara perpisahan Ardika diselenggarakan, mungkin selain staf-staf Kediaman Wali Kota, tidak akan ada tamu undangan yang hadir.Sementara itu, pada saat bersamaan, lautan manusia akan tampak di acara pemakaman Yomde.Ini bukan hanya bentuk pembalasan dari Tridon, juga merupakan "ajang unjuk gigi" Keluarga Dougli Galea sebelum memasuki Negara Nusantara."Cari sebuah tempat dengan fengsui bagus di Kota Banyuli, Yomde akan dimakamkan di sana."Tridon melambaikan tangannya."Baik!"Pandu menyeka keringat dinginnya, lalu menjawab dengan penuh hormat....Kalangan Provinsi Denpapan hanya sebesar itu.Dalam kurun waktu kurang dari satu jam, informasi mengenai Tridon bersiap untuk menyerang sudah tersebar di seluruh Provinsi Denpapan.Dalam sekejap, Kota Banyuli menjadi pusat perhatian berbagai pihak yang kuat di selu
"Tuan Tridon, tiga hari lagi, Ardika akan turun dari jabatannya sebagai wali kota secara resmi dalam acara perpisahan yang diselenggarakan oleh Kediaman Wali Kota Banyuli untuknya.""Semua tokoh hebat di Kota Banyuli sudah menerima undangan."Abraham menyampaikan informasi terbaru ini sambil tersenyum.Mereka sedang pusing bagaimana caranya untuk mencopot Ardika dari jabatannya. Tanpa adanya identitas sebagai wali kota, mereka tidak perlu mengkhawatirkan pembalasan dari pihak pemerintahan Negara Nusantara kalau mereka menghabisi pria itu.Siapa sangka, Ardika tiba-tiba saja akan berhenti menjadi seorang wali kota.Ibarat seseorang yang sedang mengantuk, diberi bantal, tentu saja ini adalah hal yang sangat baik bagi mereka.Tridon mengangkat alisnya dan berkata, "Mengapa bocah bajingan itu tiba-tiba ingin berhenti menjadi wali kota?"Secara logika, saat ini proyek kota baru Sungai Banyuli sedang dikembangkan, biarpun Ardika tidak menginginkan prestasi luar biasa dalam pemerintahan ini,
"Bocah dari Keluarga Septio Provinsi Aste juga terlibat?""Dengar-dengar, diam-diam Keluarga Septio memegang saham Grup Hatari. Istri Ardika hanya bekerja untuk mereka. Sekarang kelihatannya dukungan Keluarga Septio terhadap Ardika sangatlah besar.""Pantas saja bocah itu bisa bertindak semena-mena di Kota Banyuli."Tridon tertawa dingin. Melalui ucapannya, terdengar jelas dia tidak terlalu menganggap serius Keluarga Septio Provinsi Aste.Mungkin Keluarga Mahasura akan takut pada keluarga kaya lama seperti Keluarga Septio Provinsi Aste, karena fondasi kedua keluarga ini ada pada Negara Nusantara.Keluarga Septio berbisnis di Provinsi Denpapan, Keluarga Mahasura juga punya bisnis besar di Provinsi Aste.Bagi pihak yang berani memanfaatkan hal-hal ini untuk menundukkan pihak lain, maka harus mempersiapkan diri untuk mendapatkan balasannya.Jadi, sering kali dua keluarga kaya seperti ini tidak berani langsung bermusuhan. Kalau tidak, hal itu akan merugikan lawan, juga merugikan diri sendi
Tridon berdiri di tempat, menatap tiga buah peti mati itu tanpa ekspresi. Dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun.Hanya saja, sesekali wajahnya tampak berkedut, menunjukkan gejolak emosi dalam hatinya saat ini.Walaupun tanpa peti mati, tetapi dia sudah menyadari sesuatu dan mempersiapkan mentalnya.Tepat pada saat ini, Abraham, Kepala Keluarga Mahasura membawa orang kemari, menangkupkan tangannya dan berkata dengan ekspresi sedih, "Tuan Tridon, aku turut berduka cita."Orang-orang Keluarga Mahasura yang mengantarkan tiga buah peti mati ini kembali dari Kota Banyuli.Karena itulah, Abraham sudah tahu apa yang dialami oleh putranya, Zilwar. Dia juga tahu tindakan Yugo dan Yomde setelah tiba di Kota Banyuli, akibat hasutan dari Zilwar.Tidak ingin Tridon salah paham dan menaruh dendam pada Keluarga Mahasura.Abraham hanya bisa menahan kesedihannya, membawa orang-orang mengantarkan peti mati itu ke Vila Harmon."Buka!"Tanpa memedulikan Abraham, setelah situasi hening menyesakkan sej