Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1516 Jangan Harap Ada yang Bisa Pergi

Share

Bab 1516 Jangan Harap Ada yang Bisa Pergi

Penulis: Sarjana
Ekspresi cemas tampak jelas di wajah Luna.

Ardika tersenyum dan berkata, "Baik aku mempertimbangkannya atau nggak, dia tetap akan menargetkanku. Jangan dengar omong kosong Tina. Dia nggak memahami situasinya. Konflik antara aku dan Haron, sudah nggak bisa diselesaikan dengan cara berdamai lagi."

Saat berada di perjamuan malam itu, Ardika baru tahu ternyata Haron sedang menargetkan proyek kota baru Sungai Banyuli.

Kalau Haron mendengar ucapannya, melupakan delusi-delusi itu dan meninggalkan Kota Banyuli dengan patuh.

Tentu saja mereka berdua akan baik-baik saja, tidak perlu saling menyinggung satu sama lain lagi.

Namun, kalau Haron masih saja keras kepala.

Maka pertarungan antara mereka sudah tidak bisa dihindari lagi.

Tentu saja, Ardika sama sekali tidak peduli pilihan apa yang diambil oleh Haron.

Karena semua konsekuensi itu, baik hidup maupun mati, akan ditanggung oleh Haron sendiri.

Jujur saja, dia sama sekali tidak menganggap serius orang yang disebut-sebut sebagai ahli bela diri i
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1517 Tujuh Bilah dan Serigala Ganas Beraksi

    "Siapa kalian?!"Sopir Desta menegur dengan tajam. Melihat situasi itu, pengawal Desta dan yang lainnya juga segera keluar dari mobil.Sebelumnya, mereka menunggu di luar Kediaman Keluarga Rewind, jadi mereka sama sekali tidak mengenal Sumalin."Siapa kami? Tentu saja orang yang akan melumpuhkan kalian!"Pemimpin sekelompok orang itu adalah Sumalin, keningnya tampak terbalut oleh kain kasa. Sambil mengucapkan beberapa patah kata itu, dia tertawa dingin.Belasan orang ini, selain dua orang pria pendiam, sisanya adalah murid Haron."Jangan omong kosong lagi! Cepat lumpuhkan mereka!"Begitu Sumalin melambaikan tangannya, enam orang di antara belasan orang tersebut segera maju, masing-masing dari mereka menerjang ke arah sopir dan pengawal Desta dan yang lainnya.Dalam pertarungan satu lawan satu saja, para sopir dan pengawal ini bukanlah tandingan lawan mereka.Tanpa butuh waktu lama, mereka sudah tergeletak di tanah. Masing-masing dari mereka sudah patah satu kaki, mengeluarkan suara ter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1518 Jangan Bertindak Keterlaluan

    Serigala Ganas juga terkekeh, lalu ikut menerjang ke depan."Ahhh ....""Ahh ...."Selanjutnya, pemandangan yang membuat orang merinding terpampang nyata di sana.Dengan iringan suara teriakan kesakitan, sekitar lima puluh atau enam puluh pengawal itu sudah dikalahkan oleh Tujuh Bilah dan Serigala Ganas. Mereka semua tergeletak tak berdaya di tanah!"Ssss!"Menyaksikan dua orang yang menerjang dengan ganas dan darah yang tampak jelas di tinju mereka, Desta dan yang lainnya tersentak saking ketakutannya.Aura dingin menjalar dari ujung kaki hingga ke kepala mereka!Tidak hanya mereka, bahkan Sumalin dan para murid Haron juga gugup bukan main.Kekuatan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas benar-benar menakutkan!Tidak salah lagi, mereka memang adalah raj tinju yang menguasai arena tinju dunia preman ibu kota provinsi!Tak lama kemudian, Tujuh Bilah dan Serigala Ganas berjalan kembali ke posisi mereka. Setelah melumpuhkan sekitar enam puluh orang pengawal, aura yang terpancar dari tubuh mereka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1519 Aku Akan Menangani Mereka Sendiri

    "Di Rumah Sakit Ortopedi," jawab Levin.Desta dan yang lainnya, beserta para pengawal mereka mengalami patah tulang, jadi langsung diantar ke Rumah Sakit Ortopedi.Rumah sakit itu adalah rumah sakit paling ahli dalam mengobati cedera tulang di Kota Banyuli. Roberto, kepala rumah sakit tersebut adalah murid Farlin.Ardika menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ayo, pergi lihat mereka.""Kak Ardika, apakah kamu benar-benar ingin pergi ke rumah sakit secara pribadi? Aku bisa mewakilimu pergi melihat mereka."Levin buru-buru membujuk Ardika, "Sekarang rumor sedang beredar luas di luar sana, mengatakan alasan Haron nggak menyerangmu adalah karena kamu bersembunyi di Kompleks Vila Bumantara. Di sini ada perlindungan dari prajurit tim tempur, mereka nggak berani masuk.""Begitu kamu keluar, kemungkinan besar Tujuh Bilah dan Serigala Ganas akan menyerangmu!"Dia tahu keterampilan bela diri Ardika sangat luar biasa, sebelumnya Ardika bisa melumpuhkan Tiga King Kong dengan mudah.Namun, rumor sed

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1520 Merasa Gelisah

    Melihat ekspresi tenang sekaligus percaya diri Ardika, Levin tidak banyak berkomentar lagi.Saat Ardika meninggalkan rumah sakit, dia mendapati ada banyak orang yang menjulurkan kepala mereka di luar rumah sakit. Saat melihatnya, ekspresi terkejut tampak jelas di wajah mereka."Seharusnya orang-orang ini dikirim oleh berbagai keluarga untuk mencari informasi. Saat ini, orang-orang di Kota Banyuli sudah dibuat gelisah oleh Haron."Levin berkomentar.Seperti apa yang dia katakan, saat ini orang-orang kalangan kelas atas Kota Banyuli benar-benar terguncang.Haron benar-benar terlalu kejam.Karena tidak memihak padanya, malam itu juga Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax yang merupakan keluarga kelas satu Kota Banyuli tertimpa musibah. Tidak hanya sekitar enam puluh pengawal mereka saja yang dilumpuhkan, kepala keluarga tiga keluarga itu juga patah satu lengan.Suasana hati orang-orang yang memilih untuk mendukung Haron cukup baik, mereka merasa sangat senang.Haron makin aro

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1521 Mengundang Revina Kembali

    Walaupun diliputi amarah yang menggebu-gebu, Haron tetap sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan.Ardika melenggang pergi ke rumah sakit begitu saja, bagaimana kalau ada jebakan?Bagaimanapun juga, bocah itu bukanlah orang yang mudah dihadapi.Selama ada sedikit risiko, Haron tidak akan bersedia mengambil risiko itu.Biarpun Ardika ingin menyerangnya, lokasi juga harus ditentukan di wilayah kekuasaannya.Setelah berpikir demikian, Haron melambaikan tangannya dan berkata, "Coba katakan, siapa yang lebih baik dijadikan target selanjutnya?""Tuan Haron, aku punya ide!"Klito yang mencari kesempatan untuk menjilat Haron setiap saat, akhirnya menemukan kesempatannya."Katakan."Haron mengangkat cangkir tehnya tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lawan bicaranya.Klito tersenyum dan berkata, "Tuan Haron, semalam selain Desta dan dua orang lainnya, Hadiman yang paling berlagak hebat di hadapan Tuan. Dia bahkan mempermalukan Tuan di hadapan banyak orang. Kupikir sebaiknya target selanju

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1522 Dia Sedang Cari Mati

    Hanya dengan saran sepele seperti itu saja, mereka sudah bisa mendapatkan kepercayaan dari Haron.Tidak hanya bisa merebut kembali Hongkem dengan mudah, masa depan mereka pasti akan cerah.Saat ini, anggota Keluarga Rewind benar-benar senang!...Saat ini.Di kantor Asosiasi Kemanusiaan Holim.Setelah mengatur anggotanya, Revina bersiap naik bus besar untuk berangkat ke lokasi kegiatan kemanusiaan diselenggarakan."Kak Revina, cepat naik ke mobil!"Seseorang yang sudah berada di dalam mobil berseru.Kemampuan kerja Revina sangat luar biasa.Dia baru mengambil alih Asosiasi Kemanusiaan Holim tidak lama, tetapi dia sudah mengurus segala sesuatu dengan terstruktur dan memimpin semua bawahannya dengan baik."Oke, aku datang."Setelah melakukan pemeriksaan barang-barang sekali lagi, Revina bersiap naik ke mobil.Tepat pada saat ini, Sumalin membawa beberapa orang murid Haron menghampiri Revina. "Revina, ikutlah dengan kami kembali ke Kediaman Keluarga Rewind."Begitu melihat Sumalin, samar-

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1523 Putus Asa

    Kediaman Keluarga Rewind.Setelah dibawa kembali, Revina langsung dikurung di sebuah halaman kecil.Tempat ini adalah tempat Hadiman sekeluarga dikurung sebelumnya.Beberapa orang anak buah Haron berjaga di tempat tersebut, menatap Revina dengan tatapan ganas.Hal yang membuat Revina merasa heran adalah, terkadang beberapa orang pria itu melemparkan sorot mata mesum ke arahnya.Hingga dia mendengar pembicaraan di antara dua orang pria itu secara tidak sengaja, dia baru mengetahui rencana mereka."Hehe, Guru sudah bilang, selama Ardika masih belum menunjukkan batang hidungnya saat jam makan siang, kita bisa memainkan gadis itu sesuka hati kita, membuat calon istri tuan muda Keluarga Basuki itu ternodai. Memikirkannya saja sudah membuatku bersemangat ....""Ya, aku sudah sedikit nggak sabar. Aku benar-benar berharap Ardika nggak berani datang. Gadis secantik itu, siapa yang nggak ingin memainkannya ...."Mendengar ucapan kedua orang itu, ekspresi Revina berubah menjadi pucat pasi saking

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1524 Kamu Adalah Manusia Atau Hantu

    Namun, permohonan Revina sama sekali tidak ada gunanya, malah makin menyulut nafsu para binatang itu.Saat ini, salah seorang murid Haron menoleh ke arah Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, lalu berkata dengan ekspresi menjilat, "Raja Tinju, apakah kalian ingin menikmati gadis ini dulu?"Tujuh Bilah tidak menunjukkan ekspresi apa pun, bahkan tidak meliriknya sama sekali.Sementara itu, Serigala Ganas tersenyum dan menunjukkan ekspresi seakan-akan dia adalah orang yang polos, sedang sorot matanya tertuju pada antara kedua kaki murid-murid Haron itu. Tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.Gerak-geriknya itu membuat para murid Haron merinding.Tidak tahu mengapa, mereka seakan-akan merasakan hawa dingin di antara kedua kaki mereka.Tadi guru mereka mengatakan kedua orang ini tidak tertarik pada wanita.Apa mungkin mereka tertarik pada pria ...."Eh ... itu ... karena kalian berdua nggak ingin menikmatinya, maka kami akan mulai sekarang, ya."Setelah mengucapkan satu kalimat itu, murid ters

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status