"Nyonya, kasus Tuan Muda Elsen begitu merepotkan, sampai-sampai setelah Nyonya turun tangan sendiri juga masih ...."Sumalin bertanya dengan terkejut.Walaupun dia belum menyelesaikan kalimatnya, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Tisya sudah turun tangan sendiri, tetapi masih belum bisa membebaskan Elsen. Hal seperti ini sedikit mengejutkan.Perlu diketahui bahwa di seluruh Provinsi Denpapan, selain Kodam Helios, dia bisa menemui tokoh-tokoh pemerintahan lain dengan mudah, pasti tidak akan ada orang yang berani berlagak hebat di hadapannya.Tisya berkata dengan dingin, "Kali ini Elsen ikut terseret dalam kasus Teodor. Nggak tahu salah minum obat apa, Kodam Helios memberi instruksi secara pribadi. Jadi, orang-orang di bawahnya nggak berani ikut campur dengan sembarangan.""Selain itu, Tuan Kodam yang satu ini benar-benar keras kepala. Aku sudah meminta bantuan orang untuk mengirimkan surat permohonan kunjungan padanya sebanyak dua kali, tapi dia tetap enggan bertemu denganku.""Aku b
Tisya tidak memberi tahu Haron demi menunjukkan bentuk kesetiaan mereka terhadap dirinya, Klito dan yang lainnya langsung memberinya saham sebesar lima belas persen.Begitu Ardika mengendalikan Hongkem, kemungkinan besar saham di tangan anggota Keluarga Rewind akan menjadi miliknya.Karena itulah, memanfaatkan momen saat saham di tangan mereka bernilai tinggi, mereka memberikannya pada Tisya untuk menjalin relasi dengan Tisya.Sementara itu, Tisya sendiri langsung memberikan saham sebesar lima persen yang ada di tangannya untuk Haron sebagai bentuk kompensasi."Tuan Haron, kamu nggak tahu, Ardika, bajingan yang berasal dari Kota Banyuli itu, baru saja mengeluarkan uang sebesar 12,6 triliun untuk membeli saham Hongkem sebesar dua puluh persen."Tidak mendengar adanya tanggapan apa pun dari Haron, Tisya sengaja menambahkan satu kalimat itu.Begitu mendengar ucapan Tisya, kilatan serakah melintas di mata Haron.Kalau begitu, bukankah saham sebesar lima persen pemberian dari Tisya untuknya
"Dengan Guru turun tangan sendiri, nyawa bajingan yang berasal dari Kota Banyuli itu pasti akan melayang!"Kaori tampak sangat senang dan bersemangat.Melihat gurunya duduk, dia segera menuangkan teh dan menyodorkannya pada gurunya."Bocah ingusan sepertinya nggak layak membiarkanku turun tangan untuk menanganinya sendiri."Haron menyesap tehnya, lalu melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Pergilah ke area tinju wilayah kekuasaan adik seperguruanmu, suruh dia antarkan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas ke sini untuk ikut bersamaku ke Kota Banyuli.""Guru, apakah Guru benar-benar ingin membawa mereka berdua ke Kota Banyuli?"Begitu mendengar ucapan gurunya, Kaori sangat terkejut. "Walau Tujuh Bilah dan Serigala Ganas kalah di tangan Guru, kedua orang ini adalah pembunuh yang ganas. Belakangan ini, dalam seratus ronde adu tinju, mereka nggak pernah kalah sekali pun. Selain itu, orang yang mati di tangan mereka sudah mencapai belasan orang. Situasi ini juga sudah dalam kondisi adik
"Tina, Jafur bisa dalam kondisi koma nggak ada hubungannya denganku, oke?"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Aku hanya mencambuknya beberapa kali saja, semua lukanya hanya luka luar, pasti ada orang yang diam-diam melakukan sesuatu padanya untuk memanas-manasi situasi.""Terlepas dari ada orang yang memanas-manasi situasi atau nggak, sekarang kamu yang dianggap sebagai pelakunya!"Tina berkata dengan kesal, "Sebaiknya kamu pikirkan bagaimana caranya kamu bisa lolos dari musibah kali ini! Kamu benar-benar bernyali besar! Belakangan ini, aku sibuk dengan urusan perusahaan, siapa sangka kamu malah melumpuhkan Empat King Kong, murid Haron!"Saat mendengar informasi-informasi ini, dia juga merasa terkejut dalam hati.Kala itu, saat Empat King Kong membuat keributan di Grup Lautan Berlian, mereka bahkan sudah mendorongnya ke jalan buntu.Ardika sudah melumpuhkan Empat King Kong, bagaimana pria yang satu ini bisa seganas itu?"Tina, apa Haron semenakutkan itu?"Melihat ekspresi serius Tin
"Banyak di antara orang-orang di dunia preman itu awalnya berlagak hebat di hadapan Haron. Setelah melawan Haron, mereka nggak hanya tunduk, bahkan menjadi muridnya.""Jadi, Ardika, Haron nggak mungkin adalah seorang penipu seperti yang kamu bayangkan!"Tina berkata dengan ekspresi serius, "Selain itu, biarpun Haron ingin menjaga reputasinya dan nggak turun tangan melawanmu secara langsung, bagaimana dengan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas yang dibawanya kemari?""Kalau dibandingkan dengan Duo Pendekar Kota Lino sebelumnya, kedua orang itu juga nggak lemah, bahkan lebih kuat dan menakutkan!"Setelah mendengar ucapan Tina, Ardika tertawa.Biarpun Haron benar-benar menguasai bela diri, apa yang perlu dia takutkan.Baik Haron maupun Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, hanya merupakan sekelompok orang lemah di matanya."Karena Haron begitu hebat, kalau begitu bukankah selama aku mengalahkannya, kelak aku sudah bisa bertindak sesuka hatiku di ibu kota provinsi?"Seakan-akan sedang memikirkan sesu
Dua puluh menit kemudian.Rombongan mobil mewah panjang melaju keluar dari gerbang tol dengan perlahan.Totalnya ada delapan belas buah mobil Maybach berwarna hitam!Dengar-dengar, Haron adalah tipe orang yang sangat memedulikan fengsui, bahkan jumlah rombongan mobilnya juga harus sesuai dengan perhitungan fengsui.Rombongan mobil ini benar-benar sangat berlebihan, bahkan saat Henry, orang paling kaya di Kota Banyuli bepergian juga tidak sedramatis ini.Perlahan-lahan, rombongan mobil ini mulai berhenti.Satu per satu pintu dari delapan belas Maybach itu terbuka. Kemudian, belasan orang pria dan wanita yang mengenakan setelan bela diri keluar dari mobil, lalu tersebar ke segala arah dan mengawasi sekeliling dengan waspada.Hanya dengan sedikit memperhatikan saja, bisa mendapati bahwa orang-orang ini sedang melindungi mobil Maybach di tengah itu.Mereka bertugas untuk memastikan tidak ada orang yang datang menyerang secara tiba-tiba.Situasi ini benar-benar seperti melindungi seorang pe
Setengah jam kemudian.Rombongan mobil itu berhenti di Rumah Sakit Prima Kota Banyuli.Haron segera pergi ke bangsal tempat di mana Jafur dirawat. Begitu melihat keponakannya yang sudah dalam kondisi vegetatif itu, ekspresinya berubah menjadi sangat muram."Katakan bagaimana kondisinya saat ini."Dia bertanya tanpa menoleh ke belakang.Sumalin juga berada di sana, dia menceritakan apa yang terjadi di Kediaman Keluarga Rewind sambil menggertakkan giginya.Setelah mendengar ucapan Sumalin, Haron berjalan keluar dari bangsal tanpa ekspresi. Kemudian, dia mengunjungi bangsal lainnya untuk melihat kondisi Empat King Kong yang telah dilumpuhkan."Guru, Guru harus membalaskan dendam kami!"Tak lama kemudian, terdengar suara tangisan keras menyelimuti bangsal tersebut.Empat King Kong dirawat di rumah sakit ini. Orang yang telah dirawat paling lama di sini adalah Humni, dia sudah dirawat di sini selama beberapa hari.Satu per satu dari mereka menceritakan kondisi mereka dengan detail.Ekspresi
Kaori berbalik dan hendak pergi.Tepat pada saat ini, Klito buka suara. "Tuan Haron, Farlin adalah orang yang sangat keras kepala. Hubungannya dengan Ardika sangat baik, mungkin dia nggak akan bersedia untuk turun tangan mengobati mereka hanya dengan penawaran-penawaran yang Tuan berikan itu.""Sebelumnya, begitu dia tiba di Kota Banyuli, Sam, raja preman Kota Serambi sudah pernah mengundangnya. Bahkan putra Sam menggunakan cara paksa untuk mengundang Farlin ke Kota Serambi.""Dengar-dengar, nggak peduli penawaran seperti apa yang mereka berikan padanya, Farlin tetap nggak setuju. Selanjutnya, Sam memprovokasi tokoh hebat yang dikenal oleh Farlin karena hal ini, bahkan sampai kehilangan posisinya sebagai raja preman. Nggak lama kemudian, dia dibunuh oleh Duo Pendekar Kota Lino."Informasi-informasi ini sudah tersebar luas ke kalangan kelas atas Kota Banyuli dan Kota Serambi.Klito juga mendengar informasi-informasi ini dari orang lain saat sedang minum-minum bersama.Haron mendengus de