"Banyak di antara orang-orang di dunia preman itu awalnya berlagak hebat di hadapan Haron. Setelah melawan Haron, mereka nggak hanya tunduk, bahkan menjadi muridnya.""Jadi, Ardika, Haron nggak mungkin adalah seorang penipu seperti yang kamu bayangkan!"Tina berkata dengan ekspresi serius, "Selain itu, biarpun Haron ingin menjaga reputasinya dan nggak turun tangan melawanmu secara langsung, bagaimana dengan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas yang dibawanya kemari?""Kalau dibandingkan dengan Duo Pendekar Kota Lino sebelumnya, kedua orang itu juga nggak lemah, bahkan lebih kuat dan menakutkan!"Setelah mendengar ucapan Tina, Ardika tertawa.Biarpun Haron benar-benar menguasai bela diri, apa yang perlu dia takutkan.Baik Haron maupun Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, hanya merupakan sekelompok orang lemah di matanya."Karena Haron begitu hebat, kalau begitu bukankah selama aku mengalahkannya, kelak aku sudah bisa bertindak sesuka hatiku di ibu kota provinsi?"Seakan-akan sedang memikirkan sesu
Dua puluh menit kemudian.Rombongan mobil mewah panjang melaju keluar dari gerbang tol dengan perlahan.Totalnya ada delapan belas buah mobil Maybach berwarna hitam!Dengar-dengar, Haron adalah tipe orang yang sangat memedulikan fengsui, bahkan jumlah rombongan mobilnya juga harus sesuai dengan perhitungan fengsui.Rombongan mobil ini benar-benar sangat berlebihan, bahkan saat Henry, orang paling kaya di Kota Banyuli bepergian juga tidak sedramatis ini.Perlahan-lahan, rombongan mobil ini mulai berhenti.Satu per satu pintu dari delapan belas Maybach itu terbuka. Kemudian, belasan orang pria dan wanita yang mengenakan setelan bela diri keluar dari mobil, lalu tersebar ke segala arah dan mengawasi sekeliling dengan waspada.Hanya dengan sedikit memperhatikan saja, bisa mendapati bahwa orang-orang ini sedang melindungi mobil Maybach di tengah itu.Mereka bertugas untuk memastikan tidak ada orang yang datang menyerang secara tiba-tiba.Situasi ini benar-benar seperti melindungi seorang pe
Setengah jam kemudian.Rombongan mobil itu berhenti di Rumah Sakit Prima Kota Banyuli.Haron segera pergi ke bangsal tempat di mana Jafur dirawat. Begitu melihat keponakannya yang sudah dalam kondisi vegetatif itu, ekspresinya berubah menjadi sangat muram."Katakan bagaimana kondisinya saat ini."Dia bertanya tanpa menoleh ke belakang.Sumalin juga berada di sana, dia menceritakan apa yang terjadi di Kediaman Keluarga Rewind sambil menggertakkan giginya.Setelah mendengar ucapan Sumalin, Haron berjalan keluar dari bangsal tanpa ekspresi. Kemudian, dia mengunjungi bangsal lainnya untuk melihat kondisi Empat King Kong yang telah dilumpuhkan."Guru, Guru harus membalaskan dendam kami!"Tak lama kemudian, terdengar suara tangisan keras menyelimuti bangsal tersebut.Empat King Kong dirawat di rumah sakit ini. Orang yang telah dirawat paling lama di sini adalah Humni, dia sudah dirawat di sini selama beberapa hari.Satu per satu dari mereka menceritakan kondisi mereka dengan detail.Ekspresi
Kaori berbalik dan hendak pergi.Tepat pada saat ini, Klito buka suara. "Tuan Haron, Farlin adalah orang yang sangat keras kepala. Hubungannya dengan Ardika sangat baik, mungkin dia nggak akan bersedia untuk turun tangan mengobati mereka hanya dengan penawaran-penawaran yang Tuan berikan itu.""Sebelumnya, begitu dia tiba di Kota Banyuli, Sam, raja preman Kota Serambi sudah pernah mengundangnya. Bahkan putra Sam menggunakan cara paksa untuk mengundang Farlin ke Kota Serambi.""Dengar-dengar, nggak peduli penawaran seperti apa yang mereka berikan padanya, Farlin tetap nggak setuju. Selanjutnya, Sam memprovokasi tokoh hebat yang dikenal oleh Farlin karena hal ini, bahkan sampai kehilangan posisinya sebagai raja preman. Nggak lama kemudian, dia dibunuh oleh Duo Pendekar Kota Lino."Informasi-informasi ini sudah tersebar luas ke kalangan kelas atas Kota Banyuli dan Kota Serambi.Klito juga mendengar informasi-informasi ini dari orang lain saat sedang minum-minum bersama.Haron mendengus de
Saat Haron sedang mengungkapkan ambisinya, Ardika sedang menemani Farlin meninggalkan Kediaman Wali Kota secara pribadi."Pak Farlin, terima kasih atas laporan yang kamu sampaikan dalam pertemuan memberi arahan kali ini. Hasilnya sangat bagus. Kulihat semua orang sudah nggak terlalu keberatan dengan pembubaran beberapa rumah sakit swasta itu lagi."Beberapa rumah sakit swasta yang ingin dibubarkan oleh Ardika adalah beberapa rumah sakit di bawah naungan Perusahaan Investasi Mahasura itu.Sebelum Kota Banyuli mengalami bencana hujan badai, dia sudah memberi peringatan terakhir pada Amir.Namun, Amir bukan hanya tidak mengindahkan peringatan darinya, bahkan memanas-manasi situasi. Selain itu, Tiano juga sering mengutarakan sindiran-sindiran terhadap dirinya.Karena itulah, timbul penolakan keras dari seluruh jajaran medis Kota Banyuli terhadap hal pembubaran rumah sakit swasta.Dengan wibawa Ardika di Kediaman Wali Kota, tentu saja dia bisa membubarkan rumah sakit secara paksa. Tidak aka
"Guruku mengatakan selama Pak Farlin bersedia, beliau akan berutang budi besar pada Pak Farlin. Uang, kekuasaan, atau wanita, Pak Farlin pilih saja sendiri!"Saat berbicara, Kaori membuat gerakan tangan mempersilakan.Baginya, walaupun Farlin adalah sosok dokter yang dikenal bermoral tinggi di seluruh negeri ini, tetapi Farlin hanya berpura-pura bersikap baik dan bermoral hanya untuk meraih popularitas belaka.Pria tua itu pasti tidak akan menolak penawaran yang mereka berikan."Haron?"Farlin mengerutkan keningnya dan berkata, "Kaki empat orang adik seperguruanmu itu dipatahkan oleh Ardika?"Saat dia berada di dalam mobil dan dalam perjalanan ke bandara, dia sudah mendengar Ardika menceritakan secara singkat, padat dan jelas dendam yang ada antara dirinya dengan Haron. Dia tahu Empat King Kong dilumpuhkan oleh Ardika."Pak Farlin, aku tahu hubunganmu dengan Ardika cukup baik. Kamu bahkan menjadi Duta Promosi perusahaannya, 'kan?"Ekspresi Kaori tampak sedikit masam.Baginya, pria tua
Di mata para penumpang yang berada di sekeliling tempat itu, Kaori dan yang lainnya seperti sedang mengawal Farlin masuk ke dalam mobil.Mereka sama sekali tidak menyadari Farlin dan asistennya sedang disandera.Terlebih lagi, saat menghadapi para penjahat ganas seperti mereka, Farlin yang sudah tua juga tidak berani melakukan perlawanan.Tak lama kemudian, rombongan mobil itu melaju meninggalkan bandara, langsung menuju ke Rumah Sakit Prima, ke hadapan Haron."Farlin, 'kan? Cepat operasi keempat muridku.""Kalau mereka nggak bisa pulih seperti sedia kala, ke depannya kamu juga akan berakhir seperti mereka, hanya bisa berbaring di tempat tidur!"Haron sudah mengetahui sikap Farlin dari Kaori.Karena itulah, begitu bertemu dengan Farlin, dia sama sekali tidak sungkan-sungkan lagi, melainkan langsung melontarkan ancaman dengan memasang ekspresi muram.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Farlin langsung berubah menjadi masam saking kesalnya.Sebagai dokter nasional, orang-orang terpandan
Dengan iringan bunyi "krak", kaki asisten Farlin itu langsung patah."Ahhhh ...."Asisten itu terjatuh ke lantai. Sambil memegangi kakinya, dia berguling-guling di lantai, tampak sangat kesakitan.Haron tertawa dingin dan berkata, "Eh, Farlin, sekarang asistenmu ini sudah mengalami cedera seperti muridku, apa kamu juga nggak akan melakukan operasi padanya?""Guru, jangan menyetujui permintaan mereka!"Di lantai, asisten itu menahan rasa sakitnya sambil berkata dengan gigi terkatup, "Biarpun Guru melakukan operasi pada mereka, demi pengaruhnya, Haron juga nggak akan melepaskan Guru. Cari cara untuk hubungi Tuan Ardika ....""Bam!"Sebelum asisten itu bisa menyelesaikan kalimatnya, Kaori sudah melayangkan tendangan ke dagunya.Dalam sekejap, mulut dan hidung asisten itu berdarah. Dia terlihat makin menyedihkan.Farlin berteriak dengan marah, "Haron, kamu benar-benar keterlaluan!""Haha, kamu benar!"Haron tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan arogan, "Di sini, aku adalah hukum! Aku