"Dengan Guru turun tangan sendiri, nyawa bajingan yang berasal dari Kota Banyuli itu pasti akan melayang!"Kaori tampak sangat senang dan bersemangat.Melihat gurunya duduk, dia segera menuangkan teh dan menyodorkannya pada gurunya."Bocah ingusan sepertinya nggak layak membiarkanku turun tangan untuk menanganinya sendiri."Haron menyesap tehnya, lalu melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Pergilah ke area tinju wilayah kekuasaan adik seperguruanmu, suruh dia antarkan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas ke sini untuk ikut bersamaku ke Kota Banyuli.""Guru, apakah Guru benar-benar ingin membawa mereka berdua ke Kota Banyuli?"Begitu mendengar ucapan gurunya, Kaori sangat terkejut. "Walau Tujuh Bilah dan Serigala Ganas kalah di tangan Guru, kedua orang ini adalah pembunuh yang ganas. Belakangan ini, dalam seratus ronde adu tinju, mereka nggak pernah kalah sekali pun. Selain itu, orang yang mati di tangan mereka sudah mencapai belasan orang. Situasi ini juga sudah dalam kondisi adik
"Tina, Jafur bisa dalam kondisi koma nggak ada hubungannya denganku, oke?"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Aku hanya mencambuknya beberapa kali saja, semua lukanya hanya luka luar, pasti ada orang yang diam-diam melakukan sesuatu padanya untuk memanas-manasi situasi.""Terlepas dari ada orang yang memanas-manasi situasi atau nggak, sekarang kamu yang dianggap sebagai pelakunya!"Tina berkata dengan kesal, "Sebaiknya kamu pikirkan bagaimana caranya kamu bisa lolos dari musibah kali ini! Kamu benar-benar bernyali besar! Belakangan ini, aku sibuk dengan urusan perusahaan, siapa sangka kamu malah melumpuhkan Empat King Kong, murid Haron!"Saat mendengar informasi-informasi ini, dia juga merasa terkejut dalam hati.Kala itu, saat Empat King Kong membuat keributan di Grup Lautan Berlian, mereka bahkan sudah mendorongnya ke jalan buntu.Ardika sudah melumpuhkan Empat King Kong, bagaimana pria yang satu ini bisa seganas itu?"Tina, apa Haron semenakutkan itu?"Melihat ekspresi serius Tin
"Banyak di antara orang-orang di dunia preman itu awalnya berlagak hebat di hadapan Haron. Setelah melawan Haron, mereka nggak hanya tunduk, bahkan menjadi muridnya.""Jadi, Ardika, Haron nggak mungkin adalah seorang penipu seperti yang kamu bayangkan!"Tina berkata dengan ekspresi serius, "Selain itu, biarpun Haron ingin menjaga reputasinya dan nggak turun tangan melawanmu secara langsung, bagaimana dengan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas yang dibawanya kemari?""Kalau dibandingkan dengan Duo Pendekar Kota Lino sebelumnya, kedua orang itu juga nggak lemah, bahkan lebih kuat dan menakutkan!"Setelah mendengar ucapan Tina, Ardika tertawa.Biarpun Haron benar-benar menguasai bela diri, apa yang perlu dia takutkan.Baik Haron maupun Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, hanya merupakan sekelompok orang lemah di matanya."Karena Haron begitu hebat, kalau begitu bukankah selama aku mengalahkannya, kelak aku sudah bisa bertindak sesuka hatiku di ibu kota provinsi?"Seakan-akan sedang memikirkan sesu
Dua puluh menit kemudian.Rombongan mobil mewah panjang melaju keluar dari gerbang tol dengan perlahan.Totalnya ada delapan belas buah mobil Maybach berwarna hitam!Dengar-dengar, Haron adalah tipe orang yang sangat memedulikan fengsui, bahkan jumlah rombongan mobilnya juga harus sesuai dengan perhitungan fengsui.Rombongan mobil ini benar-benar sangat berlebihan, bahkan saat Henry, orang paling kaya di Kota Banyuli bepergian juga tidak sedramatis ini.Perlahan-lahan, rombongan mobil ini mulai berhenti.Satu per satu pintu dari delapan belas Maybach itu terbuka. Kemudian, belasan orang pria dan wanita yang mengenakan setelan bela diri keluar dari mobil, lalu tersebar ke segala arah dan mengawasi sekeliling dengan waspada.Hanya dengan sedikit memperhatikan saja, bisa mendapati bahwa orang-orang ini sedang melindungi mobil Maybach di tengah itu.Mereka bertugas untuk memastikan tidak ada orang yang datang menyerang secara tiba-tiba.Situasi ini benar-benar seperti melindungi seorang pe
Setengah jam kemudian.Rombongan mobil itu berhenti di Rumah Sakit Prima Kota Banyuli.Haron segera pergi ke bangsal tempat di mana Jafur dirawat. Begitu melihat keponakannya yang sudah dalam kondisi vegetatif itu, ekspresinya berubah menjadi sangat muram."Katakan bagaimana kondisinya saat ini."Dia bertanya tanpa menoleh ke belakang.Sumalin juga berada di sana, dia menceritakan apa yang terjadi di Kediaman Keluarga Rewind sambil menggertakkan giginya.Setelah mendengar ucapan Sumalin, Haron berjalan keluar dari bangsal tanpa ekspresi. Kemudian, dia mengunjungi bangsal lainnya untuk melihat kondisi Empat King Kong yang telah dilumpuhkan."Guru, Guru harus membalaskan dendam kami!"Tak lama kemudian, terdengar suara tangisan keras menyelimuti bangsal tersebut.Empat King Kong dirawat di rumah sakit ini. Orang yang telah dirawat paling lama di sini adalah Humni, dia sudah dirawat di sini selama beberapa hari.Satu per satu dari mereka menceritakan kondisi mereka dengan detail.Ekspresi
Kaori berbalik dan hendak pergi.Tepat pada saat ini, Klito buka suara. "Tuan Haron, Farlin adalah orang yang sangat keras kepala. Hubungannya dengan Ardika sangat baik, mungkin dia nggak akan bersedia untuk turun tangan mengobati mereka hanya dengan penawaran-penawaran yang Tuan berikan itu.""Sebelumnya, begitu dia tiba di Kota Banyuli, Sam, raja preman Kota Serambi sudah pernah mengundangnya. Bahkan putra Sam menggunakan cara paksa untuk mengundang Farlin ke Kota Serambi.""Dengar-dengar, nggak peduli penawaran seperti apa yang mereka berikan padanya, Farlin tetap nggak setuju. Selanjutnya, Sam memprovokasi tokoh hebat yang dikenal oleh Farlin karena hal ini, bahkan sampai kehilangan posisinya sebagai raja preman. Nggak lama kemudian, dia dibunuh oleh Duo Pendekar Kota Lino."Informasi-informasi ini sudah tersebar luas ke kalangan kelas atas Kota Banyuli dan Kota Serambi.Klito juga mendengar informasi-informasi ini dari orang lain saat sedang minum-minum bersama.Haron mendengus de
Saat Haron sedang mengungkapkan ambisinya, Ardika sedang menemani Farlin meninggalkan Kediaman Wali Kota secara pribadi."Pak Farlin, terima kasih atas laporan yang kamu sampaikan dalam pertemuan memberi arahan kali ini. Hasilnya sangat bagus. Kulihat semua orang sudah nggak terlalu keberatan dengan pembubaran beberapa rumah sakit swasta itu lagi."Beberapa rumah sakit swasta yang ingin dibubarkan oleh Ardika adalah beberapa rumah sakit di bawah naungan Perusahaan Investasi Mahasura itu.Sebelum Kota Banyuli mengalami bencana hujan badai, dia sudah memberi peringatan terakhir pada Amir.Namun, Amir bukan hanya tidak mengindahkan peringatan darinya, bahkan memanas-manasi situasi. Selain itu, Tiano juga sering mengutarakan sindiran-sindiran terhadap dirinya.Karena itulah, timbul penolakan keras dari seluruh jajaran medis Kota Banyuli terhadap hal pembubaran rumah sakit swasta.Dengan wibawa Ardika di Kediaman Wali Kota, tentu saja dia bisa membubarkan rumah sakit secara paksa. Tidak aka
"Guruku mengatakan selama Pak Farlin bersedia, beliau akan berutang budi besar pada Pak Farlin. Uang, kekuasaan, atau wanita, Pak Farlin pilih saja sendiri!"Saat berbicara, Kaori membuat gerakan tangan mempersilakan.Baginya, walaupun Farlin adalah sosok dokter yang dikenal bermoral tinggi di seluruh negeri ini, tetapi Farlin hanya berpura-pura bersikap baik dan bermoral hanya untuk meraih popularitas belaka.Pria tua itu pasti tidak akan menolak penawaran yang mereka berikan."Haron?"Farlin mengerutkan keningnya dan berkata, "Kaki empat orang adik seperguruanmu itu dipatahkan oleh Ardika?"Saat dia berada di dalam mobil dan dalam perjalanan ke bandara, dia sudah mendengar Ardika menceritakan secara singkat, padat dan jelas dendam yang ada antara dirinya dengan Haron. Dia tahu Empat King Kong dilumpuhkan oleh Ardika."Pak Farlin, aku tahu hubunganmu dengan Ardika cukup baik. Kamu bahkan menjadi Duta Promosi perusahaannya, 'kan?"Ekspresi Kaori tampak sedikit masam.Baginya, pria tua
Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka
"Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me
"Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag
Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu
Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We
"Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P
Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali
Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan
Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d