Klito berkata, "Terlebih lagi, aku dengar saat itu Ardika mengucapkan komentar-komentar penghinaan terhadap Keluarga Tulipa, bahkan mencari mati dengan berpura-pura sebagai Dewa Perang, sampai-sampai membuat konsulat Negara Enggrim berlutut di hadapannya. Dia benar-benar bernyali besar!""Menarik ... benar-benar menarik ...."Saking terhiburnya, Wirhan tertawa. Kemudian, dia berkata dengan santai, "Sepertinya Ardika sudah masuk dalam daftar nama hitam Konsorsium Tulipa. Kalau begitu, kali ini aku akan memberikan satu kesempatan pada Tuan Andrew untuk berutang budi padaku."Sendo tertawa dingin dan berkata, "Tuan Muda Wirhan, dengan sifat Ardika yang suka bertindak semena-mena, mungkin dia akan datang untuk membuat keributan di acara lelang hari ini, bahkan mengirim para anak buahnya itu kemari untuk membuat kekacauan. Saat itu tiba, kita bisa lapor polisi, lalu menuduhnya dengan tuduhan yang berat dan menangkapnya.""Itu sesuai dengan keinginanku."Wirhan berkata tanpa menoleh ke belak
Pandangan semua orang tertuju pada Ardika. Mereka menatapnya dengan sorot mata penuh minat, ingin melihat bagaimana dia memberikan tanggapan pada Sendo.Ardika menganggukkan kepalanya dan berkata, "Sudah kulihat, bagaimana mungkin aku belum melihatnya?""Bagaimana? Wawancaraku menarik, bukan? Makian yang kutujukkan padaku juga cukup terus terang, 'kan?"Ekspresi provokatif makin terlihat jelas di wajah Sendo.Ardika tetap tampak sangat tenang, dia tersenyum tipis dan berkata, "Yah, lumayanlah."Ekspresinya langsung berubah menjadi muram. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba terdengar suara tawa nyaring dari arah belakang."Lumayan? Sendo, kulihat sepertinya makianmu masih kurang tajam, hahaha ...."Saat ini, ada sekelompok orang lagi yang berjalan ke arahnya. Begitu Ardika mengalihkan pandangannya ke sumber suara, dia langsung mengenali siapa orang tersebut.Orang itu tidak lain adalah Weigus, presdir Perusahaan Investasi Namsan."Kak Weigus, kamu sudah datang, ya? Kenapa kamu nggak me
"Pfffttt!"Ucapan Ardika membuat beberapa orang tidak bisa menahan diri dan mengeluarkan suara tawa di tempat.Memanggil Ibu?Usia investor itu bahkan sudah cukup tua untuk menjadi ayah Luna.Bisa-bisanya hal seperti itu terpikirkan oleh Ardika.Luna juga memutar matanya kepada Ardika dengan kesal. Namun, tadi jelas-jelas dia sangat marah. Sekarang amarahnya seakan-akan sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak. Dia bahkan merasa senang.Ardika melirik investor itu. Tiba-tiba ekspresinya berubah menjadi dingin. "Kalau kamu ingin mencuci kaki, pulang sana, cuci kaki ibumu! Jangan mempermalukan dirimu sendiri di hadapanku!"Senior dunia investasi apaan? Jelas-jelas pria itu hanyalah seorang pria mesum.Saat mengejek orang, dia terkekeh senang, tetapi saat dia sendiri yang diejek, dia malah marah karena malu.Ardika bahkan malas melirik orang seperti itu."Kamu!"Api amarah tampak jelas di mata investor itu. Dia benar-benar ingin melahap Ardika hidup-hidup."Geol ...."Weigus menepuk-nepu
"Sendo, wewenang apa yang kamu miliki sampai-sampai kamu bisa mengusirku keluar dari sini?"Ardika mengerutkan keningnya.Sendo mendengus dingin dan berkata, "Wewenang apa yang kumiliki? Wewenangku terletak pada hari ini acara lelang Hongkem diadakan di Pusat Pameran. Kamu nggak memperoleh undangan untuk menghadiri acara lelang, jadi kami berhak untuk mengusirmu!""Benar-benar nggak tahu malu! Cepat keluar dari sini! Kamu nggak diterima di sini!""Apa artinya kamu tetap bertahan di sini?"Para investor yang satu komplotan dengan Weigus juga melontarkan kata-kata ejekan terhadap Ardika. Mereka tampak senang.Luna menarik-narik lengan Ardika dan berkata dengan ekspresi masam, "Sayang, bagaimana kalau kita pergi saja?"Dia tidak takut pada orang-orang itu, dia hanya merasa tetap bertahan di sini tidak ada artinya, malah harus mendengar ejekan dan sindiran dari Weigus dan yang lainnya."Mengapa kita harus pergi? Siapa yang harus pergi, masih belum tentu."Sambil tersenyum, Ardika menepuk-n
Kemudian, Girdo berbalik, lalu menunjuk ketua petugas keamanan dan staf di sana, "Kalian bukan hanya nggak menyambut kedatangan Tuan Ardika, kalian malah ingin mengusirnya keluar! Siapa yang memberi kalian nyali?!""Tahukah kalian hanya dengan satu kalimat dari Tuan Ardika saja, kalian semua bisa dipecat!""Ingat baik-baik! Di Pusat Pameran ini, dia adalah tamu yang paling terhormat!"Dengan memasang ekspresi muram, Girdo menegur orang-orang itu."Tuan Ardika, kami benar-benar minta maaf pada Tuan!"Saking ketakutannya, ekspresi ketua petugas keamanan dan staf itu sudah berubah menjadi pucat pasi. Mereka buru-buru meminta maaf.Girdo kembali tersenyum dan berkata, "Tuan Ardika, nanti aku akan meminta mereka untuk menulis surat menginterospeksi diri. Bagaimana kalau sekarang aku membawa Tuan berkeliling sejenak? Jarang-jarang Tuan bisa datang berkunjung ke Pusat Pameran. Tuan bisa sekalian memberi kami arahan, kami semua akan mendengar arahan dari Tuan dengan saksama!"Saat ini, baik Se
"Semuanya, sebelum lelang dimulai, aku akan menyampaikan peraturannya terlebih dahulu!"Saat ini, Sendo sudah maju ke arah panggung.Acara lelang kali ini tidak termasuk acara lelang yang legal. Karena itulah, Hongkem yang mengkoordinir acara ini sendiri. Mereka tidak mencari pihak yang profesional untuk mengkoordinir acara ini. Sendo sendiri yang berperan sebagai pembawa acara."Peraturannya sangat sederhana, Hongkem akan menawarkan saham sebesar dua puluh persen untuk dilelang. Bagi yang menawarkan harga paling tinggi, yang akan mendapatkannya!"Saham sebesar dua puluh persen sudah terbilang sangat banyak.Contohnya saja seperti Perusahaan Investasi Mahasura, pemegang saham sebesar lima persen sudah merupakan pemegang saham besar yang sangat penting dalam perusahaan. Pemegang saham besar ini sudah bisa langsung mengadakan rapat pemegang saham tanpa kehadiran presdir perusahaan.Hongkem adalah bisnis keluarga, kebanyakan saham perusahaan dipegang oleh anggota Keluarga Rewind. Karena i
Selesai berbicara, Weigus melirik beberapa orang investor yang tidak termasuk dalam anggota aliansinya dan masih berniat untuk menaikkan harga penawaran itu dengan sorot mata dingin.Beberapa orang investor kecil itu langsung gugup setengah mati.Hari ini, mereka hanya ditarik untuk berpartisipasi dalam acara lelang ini untuk memeriahkan acara ini saja!Ekspresi mereka tampak masam, tetapi di bawah tatapan ganas Weigus dan para investor yang satu komplotan dengannya, pada akhirnya para investor ini tidak berani menyuarakan amarah yang bergejolak dalam hati mereka.Mereka langsung melemparkan papan lelang mereka dengan sembarang, menunjukkan bahwa mereka tidak akan bersaing lagi dengan Perusahaan Investasi Namsan.Bahkan ada beberapa orang yang langsung bangkit dari tempat duduk mereka dengan marah, lalu pergi meninggalkan lokasi tersebut tanpa menoleh ke belakang."Dengan adanya dukungan dari Konsorsium Tulipa dan Hongkem, serta belasan orang investor menjalin aliansi denganku, hari in
Setelah mendengar ucapannya, Sendo dan Weigus tertegun sejenak, lalu ekspresi mereka berubah menjadi makin masam.Kali ini, Hongkem memang hanya membuat peraturan Perusahaan Investasi Gilra tidak bisa berinvestasi. Mereka sama sekali tidak menyangka Ardika akan berpartisipasi dalam acara lelang atas nama investor independen.Melihat Sendo hanya memasang ekspresi masam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Ardika tersenyum dan berkata, "Pak Sendo, apa mungkin Hongkem nggak mampu memainkan permainan ini?""Kalau nggak mampu main, silakan minta Tuan Muda Wirhan kalian itu untuk mengadakan rapat pemegang saham dadakan khusus untuk menetapkan peraturan untukku, membuat sebuah peraturan yang melarangku untuk berpartisipasi dalam acara lelang ini dalam bentuk apa pun.""Tapi, kali ini kalian harus memperhatikan segala aspek dengan baik, jangan sampai aku menemukan celah lagi."Saat ini, perilaku Ardika benar-benar seperti orang yang minta dihajar.Mendengar ucapannya, bahkan Luna saja ingin men
Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in
Hamdi dan Lukmi tahu pengaturan Ardika, karena itulah mereka sangat memercayainya.Namun, pengaturan-pengaturan ini bersifat rahasia, tidak bisa diungkapkan kepada publik, itulah sebabnya ada banyak orang yang masih tetap memantau apakah Ardika bisa bertahan hidup atau tidak.Mereka juga merasa bersedih untuk Ardika.Namun, Ardika tetap tenang, dia berkata dengan tenang, "Selama aku menjabat sebagai wali kota sementara ini, aku melakukan segala sesuatu dengan jujur. Adapun mengenai acara perpisahan, baik ramai maupun sepi, aku nggak peduli.""Lanjutkan saja.""Selesai acara ini, aku masih ada urusan lain."...Dibandingkan dengan acara perpisahan yang sangat sepi ini, saat ini di depan Vila Pelarum, yang berlokasi sepuluh kilometer dari tempat ini, jauh lebih ramai.Di danau yang berlokasi di depan Vila Pelarum, didirikan aula duka yang sangat mewah.Melodi musik sedih di putar di lokasi tersebut, puluhan orang pendeta tampak sedang melakukan upacara berdoa di sekeliling aula duka ters
Ini sangat wajar.Negara Nusantara sekarang sudah berbeda dengan Negara Nusantara yang dulu, bukannya hanya dengan satu kalimat dari departemen luar negeri negara asing saja, Negara Nusantara akan menanggapinya dengan serius.Sering kali, pihak Negara Nusantara akan secara otomatis mengabaikan ucapan-ucapan tak masuk kala orang asing, menganggapnya sebagai suara anjing menggonggong.Jadi, mengapa kabinet meminta Kediaman Kodam Provinsi Denpapan untuk berpura-pura tidak melihat?Apa yang terjadi?Tridon juga tidak mengerti mengapa bisa menjadi seperti ini.'Mungkin kabinet sengaja nggak memberi jawaban langsung, karena nggak ingin orang lain memegang kelemahannya. Tapi setelahnya, malah berpesan pada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan untuk membiarkanku bertindak sesuka hatiku ....'Inilah yang ada dalam benak Tridon. Dalam sekejap, seulas senyum liar menghiasi wajahnya."Sepertinya, kali ini semuanya berpihak padaku. Ardika, si bajingan itu sudah pasti akan mati kali ini."Tridon beranja
Tridon melirik seratus orang di hadapannya itu, samar-samar seulas senyum menghiasi wajahnya.Orang-orang yang berjumlah mendekati seratus orang itu adalah perwakilan yang dikirimkan oleh cabang Keluarga Dougli di berbagai wilayah di Negara Nusantara kemari kali ini.Setiap orang ini mewakili kekuatan yang luar biasa.Ada yang berasal dari dunia pemerintahan, ada yang berasal dari dunia preman, ada pula yang berasal dari tim tempur.Dengan adanya kekuatan sebesar ini yang bisa dia gerakkan sesuka hatinya, apa lagi yang tidak bisa dia lakukan di Negara Nusantara?"Kak Olin, Kak Danu, akhirnya kalian pulang juga!"Tepat pada saat ini, terdengar suara anggota Keluarga Dougli.Dalam sekejap, orang-orang yang berasal dari cabang Keluarga Dougli yang mendekati seratus orang itu, langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu. Beberapa orang yang tadinya sedang duduk, juga segera berdiri.Di antara para perwakilan yang dikirim oleh Keluarga Dougli dari berbagai wilayah, tidak perlu dirag
Jigo adalah salah satu dari lima tetua kabinet Negara Nusantara.Kabinet sendiri mengurus segala urusan politik dalam negeri Negara Nusantara.Di antara peringkat pemegang kekuasaan di Negara Nusantara, tidak perlu diragukan lagi organisasi ini menempati peringkat pertama.Memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan tim tempur, departemen hukum dan organisasi-organisasi lainnya.Jadi, lima tetua kabinet tentu saja merupakan lima orang pemegang kekuasaan paling tinggi di Negara Nusantara."Pak Jigo, ada yang bisa kubantu? Silakan katakan saja ... baik, baik ... aku mengerti!"Setelah panggilan telepon itu berakhir, ekspresi terkejut masih menghiasi wajah Helios. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Melihat reaksinya, sorot mata terkejut juga tampak jelas di mata Olin dan Danu, tidak tahu apa yang telah dibicarakan oleh Pak Jigo dalam panggilan telepon tadi."Kak Helios, Pak Jigo memberi instruksi apa?"Danu mengajukan pertanyaan itu dengan penasaran. Setelah mengajukan pertanyaan i
Nada bicara wanita ini tidak tajam, tetapi terdengar seperti membawa tekanan.Dia bernama Olin Dougli, kodam sebuah provinsi di Montawa, satu tingkat dengan Helios.Boleh dibilang sangat jarang seorang wanita bisa menjadi seorang Duta Perbatasan, yang memegang kekuasaan atas satu provinsi.Selain kemampuannya yang sendiri yang luar biasa, latar belakang Olin juga memberinya dukungan yang sangat besar dalam mengembangkan kariernya.Dia berasal dari Keluarga Dougli Montawa, juga merupakan keluarga kaya setempat.Di antara seluruh Keluarga Dougli yang tersebar di berbagai wilayah Negara Nusantara, boleh dibilang Keluarga Dougli di mana Olin berada ini, juga merupakan cabang yang paling kuat.Saat ini, pria paruh baya yang berada di samping Olin juga berkata dengan suara dalam, "Kak Helios, sebagai sesama rekan, kami nggak bermaksud untuk memaksamu melakukan apa pun.""Tapi, kali ini Wali Kota Banyuli sudah keterlaluan. Dia sudah menyulut amarah seluruh cabang Keluarga Dougli di Negara Nus
Kalau Pasukan Pengawal Internal adalah pasukan pertahanan paling elite Negara Nusantara, maka Pasukan Drakon adalah pasukan penyerang paling elite Negara Nusantara.Anggota Pasukan Drakon sudah menjalani banyak pertarungan di medan perang, bertarung hingga berlumuran darah dan masih bertahan hidup.Mereka bagaikan bilah tajam Negara Nusantara dalam menghadapi pertarungan dengan pihak luar, adalah puncak daya tempur individu, juga merupakan kekuatan yang digunakan oleh Negara Nusantara untuk mengintimidasi negara lain.Mereka sering mewakili Negara Nusantara untuk berpartisipasi dalam perlombaan besar antar negara dan telah memenangkan banyak penghargaan.Sementara itu, kelompok anggota terbaru Pasukan Drakon, sama seperti Thomas, juga dilatih oleh Ardika.Setelah peperangan berakhir, orang-orang ini juga sudah bubar, mencari tujuan sendiri.Ada yang direkrut menjadi Pasukan Drakon, ada pula yang bergabung dengan Kediaman Dewa Perang, bergabung menjadi pasukan pengawal pribadi Ardika, y
Ardika tahu lansia yang satu ini selalu mempertimbangkan rakyat dan negara. Beliau ingin dirinya menggantikan beliau menduduki jabatan itu, hanya demi rakyat, demi negara. Jadi, dia tidak tega menolak niat baik lansia tersebut begitu saja."Pak Davinko, jujur saja aku sudah berjanji pada Ratu Ular untuk menjabat sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.""Selama aku berada di Kota Banyuli, menurutku daripada aku menduduki posisi tertinggi dalam tim tempur, lebih baik aku menduduki posisi terendah. Dengan begitu, aku lebih praktis untuk melakukan hal-hal tertentu.""Contohnya saja, membersihkan pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara."Mendengar ucapannya, nada bicara Davinko di ujung telepon langsung berubah menjadi serius. "Pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara?""Sebenarnya apa yang terjadi?"Mendengar ucapannya, Ardika pun menceritakan tentang kejadian Tentara Bayaran Lane menyelinap masuk ke Negara Nusantara."Dasar s
"Tuan Ardika, orang-orang Tridon mengatakan setelah acara pemakaman besok, mereka akan menggali kubur Tuan Delvin, menjadikan tempat itu sebagai makam Yomde!"Desta mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati, bulir-bulir keringat dingin bercucuran membasahi keningnya.Karena tiba-tiba saja suhu di dalam ruangan menurun secara signifikan, suasana menjadi tegang, membuat orang merasa kesulitan untuk bernapas.Orang-orang lainnya menggigil ketakutan, tidak berani berbicara.Mereka tahu saat ini amarah Ardika benar-benar sudah tersulut.Semua orang tahu Ardika dan Delvin adalah sahabat yang memiliki hubungan baik layaknya saudara.Kala itu, demi membalaskan dendam Delvin, Ardika menghancurkan tiga keluarga besar yang telah mengacaukan Kota Banyuli selama bertahun-tahun.Sekarang Tridon malah ingin menggali makam Delvin untuk dijadikan sebagai makam muridnya?Pasti akan terjadi pertarungan hidup dan mati!Namun, tak lama kemudian, Ardika tenang kembali. Dia melambaikan tangannya dan berkata