Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1445 Apa Gunanya Berpura-Pura Mati

Share

Bab 1445 Apa Gunanya Berpura-Pura Mati

Chelsea yang dari tadi hanya berperan layaknya penonton dengan berdiri di belakang Ardika, saat ini sorot mata terkejut juga tampak jelas di matanya.

Hanya dengan satu panggilan telepon saja, Ardika sudah bisa menghancurkan Zian dan merebut aset milik Keluarga Sangace.

Jangankan Huris, bahkan Keluarga Sudibya juga tidak mampu melakukan hal seperti itu!

Tanpa memedulikan sorot mata orang-orang yang tertuju padanya, Zian mengangkat kepalanya dan berkata dengan bibir bergetar, "Aku ... aku mohon ... ampuni aku Tuan Ardika!"

"Oh? Sekarang kamu sudah tahu memohon padaku?"

Ardika mengerutkan keningnya dan berkata, "Berlututlah dengan tegak."

Secara naluriah, Zian berlutut dengan tegak. Ardika mengangkat lengannya, tetapi begitu melihat wajah pria di hadapannya itu berminyak dan berkeringatan, dia mengerutkan keningnya, mengurungkan niatnya.

Kemudian, Ardika melemparkan selembar tisu pada pria tersebut.

Zian mengerti maksud Ardika. Dia segera mengambil tisu itu, lalu di bawah tatapan terkejut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Raden Rachmat Darmawan
Ceritanya bagus....tapi saya ga suka tokoh desi ,tina,sama luna bukankah mereka seoranh akademis tapi koq bodoh dlm mencerna dan bertindak masa ga tahu dlm perkataan dan tindakan ardika seperfi contoh pakai mobil walikota ga semua orng boleh memakai nya kecuali sopir untuk dibawa /menjemput walkot
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status