Dua ribu orang di tempat itu langsung terdiam.Namun, dalam suasana hening itu, mereka bisa mendengar suara jantung mereka yang berdetak dengan kencang!Banyak di antara mereka yang tiba-tiba kesulitan bernapas!Namun, lebih banyak di antara mereka yang bahkan hampir lupa bernapas.Bagaikan petir di siang bolong!Hal ini sungguh mengejutkan dan sulit dipercaya!Perasaan mereka saat ini sudah tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.Seorang putra yang sudah dicampakkan oleh Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi, menantu Keluarga Basagita, idiot yang sudah dikurung di rumah sakit jiwa selama lima tahun, sosok pecundang yang dianggap remeh oleh semua orang ini ternyata adalah komandan misi kali ini!Seorang wali kota, dua brigadir jenderal dan seorang ketua kantor polisi kota, mereka semua mendengar perintahnya!Di bawah tatapan semua orang, Ardika yang dari tadi hanya duduk manis di tempat duduknya akhirnya bangkit dari tempat duduknya dengan perlahan.Dia mengalihkan pandangannya
"Ardika, aku akui aku bersalah. Aku nggak akan mengincarmu lagi. Tolong lepaskan aku, lepaskan Keluarga Susanto ...."Budi berlutut di hadapan Ardika dan terus bersujud sambil memohon pengampunan.Setelah status Ardika sebagai komandan misi kali ini terekspos, dia tahu riwayatnya sudah berakhir.Asosiasi Bahan Bangunan sudah hancur, Keluarga Susanto juga sudah hancur.Dengan apa yang telah dia lakukan pada Ardika, Ardika pasti tidak akan melepaskannya.Bahkan Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi juga tidak akan bisa menyelamatkannya.Dia tidak tahu identitas pasti Ardika, tetapi melihat kemampuan pemuda itu menggerakkan prajurit pasukan khusus Kota Banyuli, tentu saja Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi juga tidak mampu memprovokasi tokoh sehebat itu!Penangkapan besar-besaran kali ini, Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi yang memiliki jaringan informasi luas saja sama sekali tidak memperoleh informasi apa pun.Ini adalah bukti betapa hebatnya pemuda di hadapannya ini!Ardika m
Begitu orang-orang itu keluar dari Gedung Universal, tiba-tiba mereka melihat sekelompok orang berjalan keluar dari gedung di seberang jalan."Mereka adalah anggota Grup Sentosa Jaya! Orang yang berjalan di paling depan adalah Tuan Henry!""Ada Jesika, sekretaris presdir Grup Sentosa Jaya juga!" seru seseorang. Tentu saja pandangan semua orang langsung tertuju ke sana.Bagaikan pihak pemenang, mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri sekelompok orang dari Grup Sentosa Jaya itu berjalan memasuki Gedung Universal."Ah, akhirnya aku sudah mengerti. Pantas saja Grup Sentosa Jaya sama sekali nggak menanggapi aksi gila-gilaan Asosiasi Bahan Bangunan untuk menjatuhkan mereka. Ternyata mereka sudah melakukan persiapan!""Tuan Henry sudah dikenal sebagai orang yang berpengalaman dalam dunia bisnis. Dia benar-benar bisa menahan diri dan menanti kesempatan yang tepat dengan sabar. Betapa konyolnya sebelumnya kita malah menganggap Grup Sentosa Jaya sudah hancur. Hanya dalam sekejap mat
"Kamu nggak perlu memikirkan hal ini, Henry. Bisnis utama yang dijalankan oleh Grup Susanto Raya berasal dari sebuah departemen Grup Agung Makmur, sekarang sudah saatnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya."Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Budi dan berkata, "Beri perintah kepada anggota Grup Susanto Raya untuk bersiap-siap mengalihkan aset perusahaan. Besok, aku akan meminta istriku untuk mengambil alih Grup Susanto Raya. Selama kamu bersedia melakukannya, aku akan mengampuni nyawa putramu." Maksud Ardika sudah sangat jelas. Dia hanya akan mengampuni nyawa Tony, tidak akan mengampuni nyawa Budi.Ini adalah batasan Ardika.Lagi pula, Tony sudah mendapatkan hukuman yang setimpal, jadi baik pria itu mati atau tidak pun sudah tidak masalah lagi.Namun, berbeda dengan Budi. Pria paruh baya itu pantas mati dan harus mati!Ini juga merupakan sebuah hadiah yang dipersiapkan khusus olehnya untuk Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi.Saat ini, Ardika memegang kekuasaan yang besar, ten
Sekarang Budi sudah paham.Jangankan identitas Ardika saat ini, bahkan identitas lama pemuda itu saja sudah pasti sangat terhormat.Hanya dengan menindas Ardika saat masih duduk di bangku sekolah, Tony berhasil membantu Keluarga Susanto meningkatkan kedudukannya.Ardika mengalihkan pandangannya ke arah lima belas kepala preman yang telungkup di lantai itu, lalu bertanya dengan dingin, "Bagaimana dengan kalian? Apa kalian mengetahui sesuatu?""Tuan Ardika, kami benar-benar nggak tahu apa-apa. Beberapa tahun yang lalu, kami masih preman biasa. Dalam lubuk hati kami, Tuan Jacky adalah tokoh besar yang kami hormati."Lima belas kepala preman itu buru-buru menyatakan mereka tidak ada hubungannya dengan kejadian itu.Bagaimanapun juga, mereka dan Ardika tidak ada dendam pribadi. Jadi, walaupun hari ini mereka berakhir seperti ini, paling mereka hanya akan masuk penjara.Kalau sampai mereka dikaitkan dengan kecelakaan mobil yang menimpa Jacky, maka sudah dapat dipastikan nyawa mereka akan mel
Melihat sosok pengganti itu, Ardika seperti melihat dirinya sendiri.Saat dirinya dikurung di rumah sakit jiwa kala itu, kondisinya sama persis dengan sosok pengganti ini.Hanya saja, Ardika merasa jauh lebih menderita dibandingkan sosok penggantinya itu, karena dia hanya berpura-pura gila.Satu hari dua puluh empat jam, setiap menit dan setiap detik, di bawah pengawasan kamera pengawasan, dia harus berpura-pura seperti orang gila.Hari-hari yang dia jalani kala itu, tidak akan terlupakan oleh Ardika seumur hidupnya.Dia berusaha menenangkan dirinya, lalu mengarahkan pandangannya ke arah Delvin.Delvin terus berjongkok di sampingnya, menemaninya berbicara dan bermain dengan sabar ...."Kejadian kapan ini?" tanya Ardika.Henry berkata, "Dua tahun yang lalu, sebelum kecelakaan mobil menimpa Delvin."Hari itu, Delvin mengunjungi rumah sakit jiwa. Dia ingin mengurus prosedur pengeluaran Ardika dari rumah sakit jiwa dan mencari dokter terbaik untuk memberikan pengobatan kepada Ardika.Namun
Heboh!Dalam sekejap, aula utama Keluarga Mahasura langsung gempar.Ini adalah acara ulang tahun Dinda, hari bahagia semua anggota Keluarga Mahasura, tetapi malah ada orang yang menghadiahkan peti mati kepada pemeran utama yang berbahagia hari ini?Bahkan, orang-orang mulai beranggapan apakah telinga mereka telah bermasalah.Namun, detik berikutnya, di bawah kepemimpinan dua orang pria, empat orang pria membawa masuk sebuah peti mati besar.Keenam orang ini jelas-jelas adalah bawahan Romi, sekaligus prajurit lama yang baru kembali dari medan perang luar kota.Seketika itu pula, suasana berubah menjadi sunyi senyap.Ekspresi semua anggota Keluarga Mahasura langsung berubah menjadi kaku.Setelah tercengang sejenak, Rocky baru melangkah maju dan berteriak dengan marah, "Siapa kalian?! Siapa yang menyuruh kalian menghadiahkan peti mati ke kediaman Keluarga Mahasura?!""Oh? Apa tadi kurang jelas, ya? Orang yang menghadiahkan peti mati ini adalah Ardika Mahasura dari Kota Banyuli!"Pria yang
Sejak hari pertama Grup Sentosa Jaya berdiri, Keluarga Mahasura sudah mulai menyelidiki presdir muda itu.Namun, upaya mereka sama sekali tidak membuahkan hasil.Karena itulah, mereka meminta Budi membangun kembali Asosiasi Bahan Bangunan untuk menguji kemampuan presdir muda itu.Sekarang, mereka sudah melihat hasilnya. Hasil ini benar-benar di luar bayangan mereka. Keluarga Mahasura bahkan sampai kehilangan seekor anjing setia.Mendengar hal ini tidak ada hubungannya dengan Ardika, seluruh anggota Keluarga Mahasura baru menghela napas lega.Kala itu, mereka terlalu kejam pada Ardika. Kalau Ardika benar-benar memiliki kemampuan sebesar ini, tentu saja mereka tidak akan bisa tenang.Kendy berkata, "Tapi, sekarang Ardika sudah mendapat dukungan dari Grup Sentosa Jaya. Hal ini bukan hal yang baik bagi Keluarga Mahasura. Kak, apa yang harus kita lakukan?"Pandangan semua orang kembali tertuju pada peti mati itu, bagaikan ada api yang membara dalam sorot mata mereka.Sejak Keluarga Mahasura