Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 13 Bercerai dan Kembali ke Keluarga Basagita

Share

Bab 13 Bercerai dan Kembali ke Keluarga Basagita

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2023-10-26 15:14:11
Desi menatap Ardika dengan penuh kebencian, napasnya juga tampak terengah-engah. Kemudian, dia tiba-tiba berlari ke dalam dapur, lalu kembali dengan pisau di tangannya.

"Masih saja membual! Kalau bukan idiot seperti kamu, kami nggak akan diusir dari Keluarga Basagita."

"Hari ini, aku harus membunuhmu."

Selesai bicara, Desi pun melemparkan pisau di tangannya.

"Bu! Apa yang kamu lakukan?" teriak Luna. Wajahnya sudah menjadi pucat karena terkejut.

Jacky juga terkejut, dia tidak menyangka Desi akan melempar pisau.

Ketika pisau hampir mengenainya, Ardika malah tampak tenang. Dia hanya sedikit memiringkan tubuhnya, pisau pun mengenai pintu dan terjatuh ke lantai.

"Astaga!"

Terdengar seruan kaget dari depan pintu.

Semua orang menoleh ke belakang, lalu menyadari orang yang datang adalah Tony.

"Tony? Kenapa kamu datang?"

Desi segera menenangkan diri dan menyambutnya.

Setelah terkejut, Tony langsung menenangkan diri. Dia berusaha tersenyum dan berkata, "Bibi, aku mendengar bahwa kalian dikeluarkan dari keluarga, jadi aku membawa sedikit hadiah untuk datang menjenguk kalian."

Mendengar kata-kata dikeluarkan dari keluarga, suasana kembali menjadi suram.

"Tony ... ini ...."

Desi juga tidak tahu bagaimana menjawabnya, tapi Tony pun tersenyum dan melanjutkan, "Bibi, tenang saja. Ayahku kenal dengan Tuan Henry, aku akan menyuruh ayahku untuk menjelaskannya. Semua ini salah Ardika, jadi nggak ada hubungannya dengan kalian sekeluarga."

"Setelah itu, Keluarga Basagita juga nggak akan menyalahkan kalian."

"Serius?"

Desi memiringkan kepalanya dan tampak tidak percaya.

Tony langsung mengangguk dengan ekspresi sombong, dia lalu berkata, "Tentu saja. Tapi sebelumnya, Ardika harus segera bercerai dengan Luna."

"Itu pasti. Sejak awal kami sudah ingin mengusir pecundang itu."

Desi mengerti pemikiran Tony, dia pun ikut tersenyum. Sambil menarik Tony masuk ke dalam, Desi berkata, "Ayo masuk. Luna, bawakan minuman untuk Tony."

Mendengar bahwa dia harus bercerai dengan Ardika supaya bisa kembali ke Keluarga Basagita, Luna pun tersenyum getir. Kemudian, dia pergi ke dapur untuk menyeduh teh.

Menatap punggung Luna dan bokongnya yang bergerak itu, Tony diam-diam menelan ludah.

Luna memang wanita tercantik di Kota Banyuli.

Di benaknya, Tony sudah mulai membayangkan adegan dirinya bersama Luna.

"Lihat sekali lagi, aku akan mencongkel matamu."

Pada saat ini, suara Ardika yang dingin tiba-tiba terdengar.

"Terserah Tony mau lihat seperti apa, bukan urusanmu."

Desi langsung memarahinya, "Kenapa diam saja di sini? Cepat keluar!"

Jacky juga ikut berkata, "Aku sarankan, lebih baik kamu segera pergi menyerahkan diri. Kalau nggak, kamu nggak akan sanggup melawan Tuan Henry."

"Paman, kalau dia menyerahkan diri, bukankah dia nggak bisa mengadakan pesta untuk Luna? Aku masih menantikan pesta ulang tahun yang akan disiapkannya," ucap Tony dengan sinis.

Jacky pun tertawa keras.

"Tony memang jago bercanda, memangnya seorang pecundang bisa mengadakan pesta seperti apa?"

Desi ikut mendengkus dingin dan berkata, "Jangan bilang kami nggak memberimu kesempatan. Kalau kamu bisa mengadakan pesta yang meriah, kami akan mengizinkanmu bersama Luna. Kalau nggak, lebih baik cerai saja."

"Paham nggak, pecundang!"

Setelah mendengarnya, Tony pun tidak menolak. Memangnya seorang idiot yang baru pulih bisa mengadakan pesta seperti apa?

Menurut Tony, Ardika pasti akan bercerai dengan Luna.

...

Malam harinya, di lantai atas Grup Angkasa Sura.

Ardika memandangi pemandangan malam yang remang-remang di luar jendela sambil berpikir.

Saat ini, terdengar suara langkah kaki yang mengenakan sepatu hak tinggi.

Asisten muncul di belakang Ardika sambil memegang dokumen.

"Pak, sudah malam, Anda masih memerlukan sesuatu?"

"Tolong pesan hotel paling bergengsi di Kota Banyuli, aku akan mengadakan pesta ulang tahun untuk istriku lusa nanti."

"Lalu siapkan kontrak investasi senilai 200 miliar ...."

...

Keesokan harinya.

Sebuah berita viral muncul di tajuk utama Kota Banyuli.

Direktur Utama Grup Angkasa Sura memesan seluruh Hotel Bintang Bulan untuk merayakan pesta ulang tahun istrinya.

Hotel Bintang Bulan merupakan bangunan ikonik di Kota Banyuli.

Tingkat kemewahan hotel tersebut bahkan melebihi istana raja.

Meskipun punya uang, tetap saja harus menunggu beberapa bulan untuk menginap. Henry pernah ingin memesan seluruh hotel, tapi ditolak. Ternyata ada yang sanggup memesannya.

Lalu, orang itu ternyata merupakan Direktur Utama Grup Angkasa Sura yang ingin ditemui oleh seluruh keluarga besar atau hanya melihatnya dari jauh.

Detik ini, seluruh keluarga besar di Kota Banyuli pun heboh.

Kecemburuan menyesatkan orang, terutama Wulan yang sedang menyiapkan pesta ulang tahun.

Namun, lawannya adalah direktur utama Grup Angkasa Sura, jadi Wulan sama sekali tidak berani mengeluh.

Di dalam vila Keluarga Basagita, beberapa orang duduk bersama.

"Kakek, keluarga lain sudah mulai sibuk. Mereka sedang menyiapkan hadiah untuk direktur utama. Kakek, sepertinya kita harus menyiapkan satu hadiah juga," tanya Wisnu sambil berdiri.

"Betul kata Wisnu, tapi masalahnya, kita harus menyiapkan hadiah seperti apa?"

Tuan Besar Basagita mengerutkan keningnya dan tampak berpikir keras. Seorang direktur utama tentu saja tidak kekurangan apa pun.

"Kalau nggak ...."

Wisnu melirik ke arah kalung Hati Peri di leher Wulan.

Wulan segera menutup kalungnya, dia lalu menolak sambil berkata, "Nggak bisa! Ini adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Tuan Muda David, mana bisa diberikan kepada orang lain?"

Wulan tidak mungkin melepaskan kalung itu. Kalau tidak, dia akan kehilangan satu hal yang bisa digunakan untuk menertawakan Luna.

"Kakek, menurutku itu bukan poin utama. Lagi pula, hadiah seperti apa pun nggak mungkin menarik perhatian seorang direktur utama. Sebaliknya, besok semua keluarga akan pergi menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan direktur utama itu, bagaimana dengan pesta ulang tahunku?"

"Apakah pestanya harus maju atau mundur? Nggak mungkin dibatalkan ...."

Wulan bertanya dengan kesal. Dengan sikapnya yang suka pamer, dia bisa memamerkan pesta di lantai enam Restoran Gatotkaca untuk beberapa waktu. Siapa sangka tiba-tiba muncul pesta di Hotel Bintang Bulan.

Setelah berpikir cukup lama, Tuan Besar Basagita pun berkata, "Pestanya dimajukan ke siang hari saja. Setelah pestamu selesai, kita semua akan pergi menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan oleh Tuan Besar Basagita."

"Sepertinya hanya bisa begitu ...."

Wulan pun mengangguk.

"Wulan, kamu juga jangan sedih. Kalau kita bisa berkenalan dengan direktur utama, kakek akan mengadakan pesta yang lebih meriah untukmu," ucap Tuan Besar Basagita dengan penuh semangat.

Wulan pun merasa lebih senang.

Waktu pun berlalu, keesokan harinya.

Hari ini, semua orang keluar dari rumahnya.

Tidak menunggu acara ulang tahun dimulai, banyak keluarga yang sudah datang ke depan pintu masuk Hotel Bintang Bulan untuk melihat.

Di antara orang-orang itu, Wulan sedang menggandeng David dengan ekspresi penuh semangat.

Meskipun pesta ulang tahunnya berlangsung dengan cepat, dia merasa tidak rugi kalau bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura.

"Wulan, ketika direktur utama datang, kamu harus menunjukkan sikap yang baik"

Setelah memberitahukan beberapa hal, Tuan Besar Basagita pun berjalan ke arah kiri.

Wulan bisa berdiri di posisi agak tengah karena bersama David. Sebaliknya, Keluarga Basagita hanya bisa berdiri di pojokan.

Wulan pun mengangguk, dia lalu menatap beberapa bos yang berada di posisi paling tengah.

John, Bella, Calvin dan bos besar lainnya.

Setiap dari mereka memancarkan aura yang luar biasa dan dihormati semua orang.

Kalau bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura, Wulan juga bisa menjadi salah satu dari mereka.

Adapun Luna sekeluarga, mereka ditakdirkan untuk menjadi orang miskin selamanya.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Annisa ulmardhiah
sepertinya author penonton setia ikan terbang 🫠
goodnovel comment avatar
Heri Prambanan
translate ngaco, njiplak yg bagus atuh
goodnovel comment avatar
Vienzha
ceritanya kaya anjingg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 14 Nona Luna Dipersilakan Masuk Ke Hotel

    Kompleks Anggrek.Hari ini, Luna berdandan dengan cantik dan mengenakan baju baru.Namun, dia masih terlihat miskin."Ardika, aku sudah selesai, ayo berangkat."Luna tersenyum dengan ceria. Meskipun Ardika tidak bisa memberikan pesta ulang tahun yang meriah, Luna sudah merasa puas selama mereka bisa bersama.Ardika juga mengangguk sambil tersenyum. Ketika dia ingin menggandeng tangan Luna, Desi malah memukulnya.Desi lalu berkata dengan kesal, "Kamu mau pergi makan warung pinggir jalan dengan si idiot ini?""Tuan Muda Tony sudah memesan hotel bintang lima untukmu, dia memesan satu meja seharga dua ratus juta." Setelah itu, terdengar suara klakson yang keras.Desi pun menunjukkan ekspresi gembira sambil berkata, "Tony sudah datang, Luna, ayo kita pergi."Ketika mereka turun ke bawah, mereka melihat Tony yang mengenakan jas putih sedang memegang satu buket mawar merah muda. Dia berdiri di samping mobil Maserati.Melihat Luna turun ke bawah, dia segera mendekat."Luna, selamat ulang tahun

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 15 Ardika Adalah Direktur Utama

    Suasana di depan hotel terasa sangat hening.Perhatian semua orang tertuju kepada Ardika dan Luna.Pesta ulang tahun Nona Luna?Kalau begitu, direktur utama Grup Angkasa Sura ... adalah Ardika?Anggota Keluarga Basagita langsung bengong, mereka juga sangat terkejut.Wulan juga merasa pusing."Nggak! Nggak mungkin ....""Pak ... Pak Henry, Apakah Anda salah ...."Wulan hampir saja pingsan, mana mungkin Ardika adalah direktur utama Grup Angkasa Sura?"Diam!"Henry langsung menampar wajah Wulan, aura seorang bos besar memang berbeda. Wulan yang ketakutan setengah mati langsung terjatuh ke tanah.Henry kembali berkata dengan hormat kepada Luna, "Nona Luna, silakan masuk.""Aku ...."Luna berdiri di tempat dengan tegang dan bingung. Dia tidak bisa menggerakkan kakinya, karena semua ini terasa tidak nyata.Pada saat ini, sebuah mobil Rolls-Royce yang panjang keluar dari hotel. Henry pun datang ke samping mobil, kemudian membukakan pintu untuk Ardika dan Luna.Sikap yang seperti seorang pelay

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 16 Dibubarkan

    Tanpa menunggu Ardika menjawab, daftar hadiah sudah mulai dibacakan."Wali Kota Banyuli, Ridwan Basuki, memberikan hadiah satu lukisan bersejarah ....""Kepala Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax dan keluarga lainnya memberikan hadiah uang tunai sebesar 10 miliar.""Direktur Irwan, Direktur Calvin, Direktur Bella ...."Ketika sampai di aula pesta, orang-orang yang sedang menunggu langsung terkejut.Orang-orang dari pemerintahan dan dunia bisnis, bahkan ada orang-orang dari dunia kepolisian dan dunia bawah.Semua orang besar di Kota Banyuli datang merayakan pesta ini serta memberikan hadiah yang mahal.Herkules yang bertugas membacakan nama juga diam-diam menelan ludah. Meskipun Herkules sudah sering melihat banyak hal, dia juga tidak pernah melihat hadiah yang begitu mahal.Ketika Tuan Besar Basagita mendengar daftar hadiah yang diberikan, matanya memancarkan kecemburuan, terutama si Wulan.Kalau semua hadiah itu diberikan kepada Keluarga Basagita, mereka pasti akan sangat

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 17 Perubahan Mendadak

    Ardika tersenyum dan menjawab, "Bu, aku adalah direktur utama dari Grup Angkasa Sura."Wajah Desi sangat merah, dia terus menggenggam lengan Ardika dan tidak mau melepaskannya lagi.Direktur utama dari Grup Angkasa Sura adalah menantunya. Kalau begitu, bukankah Desi akan menjadi ibu mertua kaya raya di Kota Banyuli?Lain kali, ketika berkumpul dengan teman-temannya, dia akan merasa sangat bangga.Semua sahabat yang sering merendahkan Desi mungkin akan berlutut untuk memujinya lagi.Melihat tumpukan hadiah yang sangat banyak itu, Tuan Besar Basagita tidak bisa menahan diri. Dia pun membawa segelas anggur dan mendekat, lalu berkata, "Luna, belakangan ini keuangan Grup Agung Makmur sedang bermasalah, apakah kamu boleh membagikan sedikit hadiahnya kepada kakek? Anggap saja kontribusi kepada keluarga ...."Setelah mendengarnya, Desi langsung tidak senang."Tuan Besar, aku ingat kami sudah dikeluarkan dari Keluarga Basagita, 'kan? Kenapa kami harus berkontribusi terhadap keluarga?"Tuan Besa

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 18 Kamu Dipecat

    "Direktur kami bilang kalau dia nggak kenal dengan yang namanya Ardika."Jangan-jangan ... Ardika berpura-pura menjadi direktur utama?Desi langsung terkejut, semua harapannya hancur menjadi kekecewaan.Luna menatap Ardika dengan bingung, dia tidak mengerti kenapa Ardika harus berpura-pura menjadi direktur utama."Tapi, semua hadiah ini memang untuk Luna."Setelah itu, Jenny melanjutkan dengan kesal, "Meskipun nggak tahu alasannya, semua hadiah ini adalah pemberian direktur utama. Selamat ulang tahun, Nona Luna."Selesai berkata, dia hanya bisa menggertakkan gigi dengan penuh kebencian.Awalnya, dia mengira dirinya bisa menginjak-injak Luna. Siapa sangka direktur utama mereka malah menyukai Luna?Namun, sepertinya Ardika akan diselingkuhi.Jenny pun menatap Ardika dengan tatapan hina.Ardika tidak bisa berkata-kata. Belakangan ini, Grup Angkasa Sura diurus oleh para bawahannya, sehingga wajar saja kalau para karyawan perusahaan tidak mengenalnya.Luna bertanya dengan bingung, "Ardika,

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 19 Perusahaan Baru

    Setelah selesai bicara, Jenny tidak berani berlama-lama lagi, dia buru-buru meletakkan hadiah ulang tahun dan pergi dari sana.Meskipun orang-orang merasa bingung, suasana pesta ulang tahun juga tidak terpengaruh.Walaupun Ardika bukan direktur utama, dia juga kenal dengan direktur utama, sehingga Ardika bisa saja memperkenalkan mereka.Oleh karena itu, Luna sekeluarga dikelilingi oleh orang-orang dan terus dipuji.Desi dan Jacky merasa sangat bahagia. Sudah berapa tahun, akhirnya mereka bisa mengangkat kepalanya di depan anggota Keluarga Basagita yang lain.Tuan Besar Basagita tiba-tiba berkata dengan wajah ceria, "Luna, kalau direktur utama berutang budi kepada Ardika, coba suruh Ardika bilang ke direktur utama untuk memberikan investasi kepada Keluarga Basagita.""Nggak usah terlalu banyak, 200 sampai 400 miliar juga sudah cukup.""Kakek ... ini ...." Luna tampak kesulitan."Kenapa? Kamu nggak mau? Sebagai anggota Keluarga Basagita, kamu bahkan nggak mau memberikan bantuan kecil sep

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 20 Ferry yang Lancang

    "Tuan Ardika, Grup Angkasa Sura terlalu besar, sehingga Nona Luna pasti sulit memercayainya. Wajar saja ....""Begini saja, Asosiasi Bahan Bangunan baru dibubarkan, kita bisa menyuruh 18 orang direktur untuk membentuk perusahaan baru dan Anda yang jadi direktur utamanya, bagaimana?""Meskipun status itu nggak cocok dengan Tuan Ardika, Anda jadi bisa punya status yang resmi di masyarakat. Anda juga bisa bergerak lebih leluasa ...."Setelah berpikir sejenak, Ardika pun mengangguk dan berkata, "Boleh, Grup Angkasa Sura akan memberikan modal, para direktur yang sebelumnya bisa memberikan sumber daya mereka. Perusahaan ini akan dipegang oleh Grup Angkasa Sura dan dinamakan Grup Sentosa Jaya."Setelah mendengarnya, Henry pun merasa sangat senang. Dengan begitu, anggota Asosiasi Bahan Bangunan sudah resmi bekerja sama dengan Grup Angkasa Sura.Ardika melihat Henry dan berkata, "Kalau begitu, kamu yang jadi manajer umum, aku hanya menaruh nama di jabatan saja.""Siap!" jawab Henry sambil menga

    Last Updated : 2023-10-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 21 Keluarga Basagita Hancur

    Luna hampir tidak bisa menahan diri lagi, dia pun berkata dengan kesal, "Pak Ferry, kamu jangan keterlaluan. Hati-hati, aku akan lapor polisi.""Haha, kamu mengancamku?"Ferry tertawa terbahak-bahak, kemudian menampar wajah Luna.Luna yang menutup wajahnya ingin kabur, tetapi ditahan oleh Ferry. Sambil menunjuk ke arah meja, Ferry berkata, "Cepat tiduran di sana, hari ini aku akan melakukannya di sini. Dasar wanita jalang! Kenapa sok suci?""Cepat lepaskan aku!"Luna terus memberontak, tetapi dia tentu saja bukan tandingan seorang pria.Dalam keadaan panik, Luna mengangkat teko panas di meja, kemudian memukulkannya ke arah kepala Ferry."Ahh ... wanita sialan! Beraninya kamu memukulku? Aku akan membunuhmu."Sambil memegang kepalanya yang berdarah, Ferry menjerit kesakitan. Pada akhirnya, dia pun melepaskan Luna.Luna yang ketakutan segera membuang teko, lalu berlari keluar dari tempat itu dengan panik. Dengan perasaan takut, Luna berjalan dengan bengong dan tidak tahu harus pergi ke ma

    Last Updated : 2023-10-26

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1746 Kemari

    Ekspresi Luna juga sedikit pucat, tetapi dia memaksakan dirinya untuk tetap tenang dan berkata dengan dingin, "Memangnya kalau suamiku nggak memperlakukan mereka seperti itu, Grup Kamel akan melepaskan kami?"Melihat Andrew begitu menyedihkan, dia merasa ketakutan sekaligus puas."Eh ... ini ...."Semua orang di dalam ruangan itu terdiam. Apa maksud Luna, dia ingin hancur bersama?"Bam!"Tepat pada saat ini, Ardika mengambil sebotol anggur, lalu menggunakan botol anggur itu untuk memukuli kepala Andrew tanpa ragu.Saat itu juga, botol anggur pecah, kepala Andrew juga berdarah. Dia merasa kesakitan setengah mati.Ardika melirik Piom dan Lando dengan sorot mata dingin. "Kalau kalian mengucapkan satu kalimat omong kosong lagi, aku akan menghantam kepalanya dengan satu botol anggur.""Kamu!"Piom membuka mulutnya, tetapi segera menutup mulutnya.Dia takut Ardika benar-benar memukuli Andrew sampai mati. Saat itu tiba, dia juga akan ikut terseret dalam masalah.Orang-orang lainnya juga tidak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1745 Andrew Berlutut

    "Sayang, bantu aku pegang sebentar, ya."Dengan seulas senyum tipis menghiasi wajahnya, Ardika menyerahkan cangkir tehnya kepada Luna."Ajal sudah hampir menjemputnya, tapi bocah ini masih sempat berlagak hebat?"Ada banyak orang yang mencibir.Ketua pengawal itu menerjang di paling depan. Saat ini, ekspresi marah juga sudah mulai terlihat di wajahnya."Cari mati!"Dia mengayunkan lengannya, lalu mengarahkan tinjunya ke arah bahu Ardika dengan keras.Kalau bukan karena Andrew memberi perintah untuk mematahkan lengan dan kaki Ardika terlebih dahulu, dia akan langsung melayangkan tinjunya ke arah tengkuk Ardika, Ardika pasti akan mati saat itu juga."Sayang, hati-hati!"Luna berseru dengan kaget."Nggak apa-apa," kata Ardika dengan tenang. Saat ini, dia masih menghadap Luna, belum sempat menoleh.Tepat pada saat tinju lawan hampir mengenai pundaknya, akhirnya dia mulai bergerak.Bagaikan ada sepasang mata di belakang kepalanya, Ardika kelihatan seperti melayangkan tamparan ke arah belaka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1744 Hak Kekebalan Diplomatik

    "Luna, sekarang hanya dengan satu kalimat dariku, para pengawalku akan menghajar suamimu sampai mati!""Oh ya, aku lupa memberitahumu, mereka memiliki status utusan luar negeri Negara Enggrim.""Dengan kata lain, biarpun mereka menghajar orang hingga mati di sini, mereka juga memiliki hak kekebalan diplomatik.""Apa kamu mengerti apa itu hak kekebalan diplomatik?!"Menghadapi pertanyaan mendesak dari Andrew, ekspresi Luna berubah menjadi pucat pasi, ketakutan tampak jelas di matanya.Tentu saja dia tahu apa artinya hak kekebalan diplomatik.Itu artinya biarpun orang-orang Andrew menghajar Ardika hingga mati di sini, juga tidak akan menghadapi tuntutan hukum.Saat ini, Andrew mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu tertawa dingin dan berkata, "Eh, bocah Negara Nusantara, kamu sudah berhasil menyulut amarahku. Bagus, luar biasa bagus.""Sekarang biarpun kamu berlutut meminta maaf padaku, aku juga nggak akan melepaskanmu!"Semua orang menatap Ardika dengan tatapan ajal akan segera m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1743 Aku Adalah Hukum Langit

    Jangankan Beryl yang hanya seorang Miss Gamiga, bahkan kalaupun dia dewi yang turun dari kayangan pun, Ardika tidak akan berpikiran untuk berbelas kasihan pada wanita seperti itu."Hehe, memangnya rakyat jelata sepertimu bisa apa?"Beryl tertawa dingin meremehkan, dia menatap Ardika dengan sorot mata penuh kebencian.Walaupun dia tidak sepenuhnya khawatir Ardika bisa melakukan apa yang dikatakannya, tetapi ucapan pria itu telah mengekspos isi hatinya yang paling dalam.Dia tidak peduli apakah dia dipermainkan oleh Andrew atau tidak.Karena sebelum dia menggoda pria itu, dia sudah mempersiapkan mentalnya.Bagi orang yang bermimpi pun bahkan ingin meningkatkan status sosial sendiri, selama Andrew membawanya ke acara formal, selama dia mendampingi pria itu, nilai dirinya sudah meningkat secara signifikan.Karena itulah, Andrew bahkan tidak perlu membayarnya.Masing-masing dari mereka mendapatkan kebutuhan masing-masing.Hanya saja, dia tidak bisa terima orang lain yang mengungkapkan pemik

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1742 Bagaimana Kalau Dua Ratus Triliun

    Menghadapi kontrak pengalihan saham di hadapannya, api amarah mulai membara di mata Luna.Namun, dia tidak menyalahkan Ardika telah bertindak gegabah memukuli orang hingga menyebabkan situasi menjadi seperti sekarang ini.Sebelumnya, Zilwar membawa orang-orang bersenjata api untuk memaksanya menyerahkan Grup Hatari.Sekarang, Andrew menggunakan alasan mengadakan perjamuan malam, memasang jebakan dan menunggu mereka masuk dalam jebakan.Ada banyak pihak yang menargetkan Grup Hatari.Situasi seperti ini sangat sulit untuk dihindari.Biarpun Ardika tidak menghajar Givon, apa mungkin Andrew tidak bisa menggunakan cara lain lagi?Tentu saja tidak.Luna tahu sejak dia menyetujui ajakan Piom untuk menghadiri perjamuan malam ini, hal-hal seperti ini sudah tidak bisa dia hindari.Selalu ada alasan yang cocok untuk mereka.Namun, marah juga tidak ada gunanya.Grup Kamel yang luar biasa kuat dan berpengaruh, membuat Luna merasa sangat tidak berdaya.Melihat keraguan Luna, Andrew tertawa dingin da

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1741 Tujuan yang Sebenarnya Terungkap

    Mendengar ucapan Andrew, mata semua orang di dalam ruangan tersebut langsung membelalak, perasaan gugup menyelimuti hati mereka.Bagaimanapun juga, mereka adalah anggota kalangan kelas atas, tentu saja mereka pernah mendengar tentang tim militer asing Negara Enggrim.Walaupun tidak bisa dibandingkan dengan tim militer asing Galea, tetapi tim militer asing Negara Enggrim juga terkenal sangat kuat.Dengan kata lain, belasan orang pengawal yang dibawa oleh Andrew kemari, semuanya sudah berpengalaman di medan perang, sudah pernah membunuh banyak orang.Nyawa Ardika sudah pasti akan melayang!Kalimat inilah yang tebersit dalam pikiran banyak orang saat ini.Menghadapi kaum elite tim militer asing, biarpun hari ini Ardika tidak mati, dia juga akan mengalami penderitaan yang luar biasa!Tidak menyadari sosok Ardika yang berada di sampingnya tetap tenang, saat ini hawa dingin sudah menyelimuti hati Luna.Walaupun dia tidak tahu bagaimana kekuatan para pengawal ini sebenarnya, tetapi hanya mend

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1740 Tim Militer Asing

    Apalagi baik Luna maupun Felda, fokus dua orang wanita ini hanya tertuju pada Ardika. Mereka bahkan sangat jarang meliriknya.Ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima oleh Andrew, yang selalu mencari kesenangan dengan menaklukkan wanita."Tuan Andrew!"Tepat pada saat suasana di tempat ini menegang, tiba-tiba seseorang berlari masuk dengan langkah terhuyung-huyung menuju ke arah Andrew.Andrew menoleh, dia langsung berkata dengan terkejut, "Givon, ada apa denganmu?"Orang yang tiba-tiba muncul ini adalah Givon yang telah pergi tadi.Lubang hidungnya disumbat dengan tisu, keningnya diperban, serta aroma obat menusuk dari sekujur tubuhnya, membuat Andrew mengerutkan kening dengan jijik dan melangkah mundur satu langkah secara naluriah."Tuan Andrew, tolong tegakkan keadilan untukku!"Givon menoleh, menunjuk Ardika, lalu berteriak dengan sedih, "Sebelum Tuan datang, aku hanya mengucapkan beberapa patah kata bercanda dengannya, tapi suami benalu Luna itu langsung menghajarku di hadapan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1739 Menghina Anjing

    Sementara itu, pemikiran orang-orang lainnya juga hampir sama dengan Piom.Menurut mereka, tak lama lagi Ardika pasti akan berlutut.Hanya ada dua orang yang tidak berpikiran demikian.Orang pertama adalah Felda. Wanita ini duduk di tempat duduk semula sambil menatap orang-orang itu dengan tersenyum tipis.Sejak awal, dia hanya menyaksikan pemandangan itu layaknya seorang penonton, sama sekali tidak berniat untuk membela siapa pun.Orang yang kedua adalah Luna.Mendengar Andrew meminta Ardika untuk berlutut dan meminta maaf, amarah Luna benar-benar tersulut. Api amarah tampak jelas di matanya."Sayang, jangan marah, duduklah."Saat ini, Ardika menarik lengan Luna, mengisyaratkan istrinya untuk duduk dengan tenang.Luna mengerutkan keningnya, tetapi dia tetap duduk kembali ke tempat duduk semula.Dia tidak tahu mengapa Ardika masih bisa begitu tenang di saat seperti ini. Namun, karena Ardika sudah berkata demikian, seharusnya suaminya sudah punya cara untuk menangani situasi ini.Meliha

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1738 Kesempatan untuk Mengaku Salah

    Grup Kamel sudah lama menargetkan Hongkem.Bermula dari Yaori hingga Weigus, mereka semua diinstruksikan untuk membeli Hongkem.Sebelumnya, saat Hongkem menjalankan proses investasi melalui lelang saham, Grup Kamel juga sudah menyusun banyak rencana.Bukan hanya menginvestasikan modal besar, juga menggerakkan relasi seperti Keluarga Rewind Kota Gamiga, meminta Wirhan, salah satu dari empat tuan muda Kota Gamiga mendatangi Kota Banyuli secara pribadi untuk menguasai Hongkem.Dengan pengaruh Grup Kamel di dunia investasi dan perencanaan mereka yang matang, hampir tidak mungkin terjadi kejadian tak terduga.Boleh dibilang mereka sudah pasti bisa membeli Hongkem.Namun, di saat-saat genting terakhir, Ardika malah memanfaatkan Yayasan Investasi Staris untuk "memanen buah".Grup Kamel sudah berdiri selama ratusan tahun, belum pernah mengalami kegagalan dan kerugian seperti itu.Hal ini adalah sesuatu hal yang tidak bisa diterima, baik bagi para petinggi Grup Kamel lainnya maupun Andrew sendi

DMCA.com Protection Status