"Krak!"Dengan iringan suara teriakan Oscar yang sangat menyedihkan, satu lengan Oscar telah dipatahkan.Sementara itu, baik Zendaya maupun anggota Organisasi Redim yang menyaksikan pemandangan itu gugup setengah mati.Sungguh mengenaskan!Seorang pengurus Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan, satu lengannya dipatahkan begitu saja tanpa berdaya untuk melakukan perlawanan.Saat ini, akhirnya Zendaya dan yang lainnya sudah menyadari betapa menakutkannya Ardika!Terutama Zendaya. Dia sudah menyesal.Dia sudah menyesal karena telah memperlakukan Ardika seperti itu sebelumnya."Ahhhh ...."Oscar kesakitan setengah mati, dia merasakan separuh jiwanya seolah sudah melayang.Namun, melihat Levin mulai mengayunkan tongkat bisbol lagi, dia tetap merasa gugup setengah mati. Dia berteriak dengan suara terisak, "Kak Ardika, aku mohon ampuni aku!"Selama kamu bersedia untuk melepaskanku, aku akan segera menginstruksikan anggotaku untuk mengunggah klarifikasi di internet, meminta maaf pada Nona
Sekujur tubuh Zendaya gemetaran, dia sama sekali tidak berani mengucapkan sepatah kata pun. Dengan ekspresi pucat pasi, dia mengikuti Ardika masuk ke dalam kantor organisasi."Ckckck, sebuah kantor organisasi kemanusiaan tingkat kota saja, interior kantornya semewah ini."Ardika mengucapkan satu kalimat itu dengan nada mempermainkan, lalu berbalik dan duduk di sofa.Kemudian, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?"Zendaya sedang melepaskan pakaiannya, bahkan pakaian luarnya sudah dilepaskannya, hanya menyisakan bra berwarna putih, kulit putih mulus indahnya terekspos begitu saja.Harus akui bahwa wanita itu memang cukup menggoda.Pantas saja dia bisa menjadi penanggung jawab tertinggi Organisasi Redim di Kota Banyuli.Begitu mendengar ucapan Ardika, sekujur tubuhnya langsung gemetaran. Dia mengangkat kepalanya, lalu menatap Ardika dengan tatapan sedih dan berkata, "Kak Ardika, kamu memanggilku masuk, bukankah karena menginginkanku?""Kak Ardika nggak per
Nada bicara Ardika terdengar sangat dingin, bahkan memberikan sensasi seperti tusukan hawa dingin ke dalam tulang.Bisa-bisanya Organisasi Redim menyelewengkan dana amal sebesar 600 miliar yang dikumpulkan oleh ratusan anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli untuk dijadikan sebagai dana amal atas nama Teodor.Dengan kata lain, Teodor sama sekali tidak menyumbangkan uang sepeser pun. Namun, berkat bantuan dari Organisasi Redim, dia malah menjadi seorang donatur dana amal sebesar dua triliun.Hal seperti ini sama saja dengan penipuan dana amal!Sementara itu, Asosiasi Dagang Kota Banyuli yang jelas-jelas telah menyumbangkan dana sebesar 600 miliar, malah menjadi amukan masyarakat dan diboikot oleh masyarakat seluruh negeri!Bahkan sempat terlintas dalam benak Ardika untuk menampar Zendaya yang berada di hadapannya itu sampai mati!Namun, Ardika tidak bisa menyalahkan Zendaya sepenuhnya atas hal ini.Wanita itu hanyalah seorang penanggung jawab di kantor Organisasi Redim Kota Banyuli. Dia ti
Saat Ardika sedang dalam perjalanan menuju ke Starindum, Luna sudah terlebih dahulu tiba di lokasi.Tak lama kemudian, dia menemukan Desi yang tampak bersedih di dalam sebuah toko kecil di luar Starindum."Luna, akhirnya kamu datang juga!""Huu ... huu .... Aku sudah dipukul oleh bajingan-bajingan itu, kamu harus menuntut keadilan untukku!"Begitu melihat putrinya, Desi yang sudah menangis sampai-sampai kedua matanya memerah dan membengkak, kembali memeluk putrinya sambil menangis."Sudah, sudah. Ibu, bukankah aku sudah berada di sini? Aku pasti akan menuntut keadilan untuk Ibu. Ibu jangan menangis lagi, katakan dulu padaku apa yang telah terjadi ...."Sambil memeluk Desi, Luna terus-menerus menghibur ibunya.Namun, Desi hanya menyeka air matanya. Mungkin karena hal itu memalukan baginya, dia tidak mengatakannya pada putrinya.Luna terpaksa mengalihkan pandangannya ke arah Amanda, bibinya, yang menemani Desi berbelanja.Amanda berkata, "Begini, Luna. Aku dan ibumu datang berjalan-jalan
Melihat ekspresi arogan staf toko itu, Luna benar-benar kesal setengah mati.Dia langsung melangkah maju dan berkata, "Kalau ibuku dan bibiku benar-benar sudah mencuri barang di toko kalian, seharusnya kalian lapor polisi, bukannya meminta petugas keamanan untuk mengusir orang, bahkan memukul pelanggan begitu saja! Apa-apaan tindakan kalian itu?!""Kalian harus memberi kami pertanggungjawaban atas kejadian tadi!"Nada bicara Luna sedingin es.Sebagai Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli dan presdir dari dua perusahaan, aura kuat yang terpancar dari tubuhnya, nada bicaranya yang tegas, serta wajah cantiknya yang menunjukkan wibawa secara natural itu langsung menarik perhatian banyak pelanggan di dalam toko.Bahkan, para pelanggan di luar toko juga segera berkerumun."Eh? Orang-orang Kanadan Gosteo memukul pelanggan? Benarkah?""Sepertinya benar adanya. Bukankah sebelumnya dengar-dengar ada orang yang terlibat dalam perselisihan dengan staf-staf di sini? Aku dengar-dengar ada orang yang m
"Aku beri tahu kamu, suami Bu Ririn adalah manajer umum Starindum.""Kalau kalian berani membuat keributan lagi, kalian akan menanggung konsekuensinya!"Begitu Ririn muncul, saat itu juga para staf toko seolah-olah mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka. Satu per satu dari mereka segera mengadu pada Ririn."Huh! Berani-beraninya mereka datang membuat keributan di Kanadan Gosteo! Nyali mereka cukup besar, ya!"Dengan ekspresi muram, Ririn mendengus dingin. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan para staf toko untuk membuka jalan untuknya. Lalu, dia berjalan ke arah keramaian dengan sepatu hak tingginya dan aura yang mengintimidasi."Siapa yang membuat keributan di sini?"Staf toko itu langsung menunjuk Luna dan berkata, "Bu Ririn, wanita ini orangnya. Dua orang wanita tua yang membuat keributan itu sepertinya adalah ibunya dan bibinya."Ririn menatap Luna dengan tatapan dingin. Sorotan kecemburuan melintas di matanya.Dia juga tergolong cantik, juga memiliki aura seora
Luna sudah berkecimpung di dunia bisnis selama bertahun-tahun. Berbeda dengan dulu, kini dia tidak akan memikirkan segala sesuatu dengan positif lagi. Di dunia ini, ada banyak manusia-manusia licik.Staf-staf toko Kanadan Gosteo begitu arogan, menindas pelanggan sesuka hati mereka, hal ini pasti ada hubungannya dengan Ririn selaku manajer toko.Jangan lihat wanita itu sekarang tersenyum hangat, kemungkinan besar ada udang di balik batu.Luna tidak ingin menangani masalah ini secara tertutup.Begitu memasuki wilayah kekuasaan pihak lawan, segala sesuatu sudah sulit dijelaskan dengan kata-kata.Ririn tidak menyangka Luna akan langsung menolak. Kilatan amarah melintas di matanya dengan cepat, hanya sepersekian detik saja. Kemudian, dia tertawa canggung dan bertanya, "Oke, kalau begitu masalah diselesaikan di sini saja.""Bu Luna, menurutmu sebaiknya bagaimana penyelesaian masalah ini?"Luna berkata, "Sangat sederhana, semua pakaian palsu di antara pakaian-pakaian yang kami beli ingin kami
Ekspresi arogan tampak jelas di wajah Ririn, dia juga berbicara tanpa sungkan-sungkan.Boleh dibilang Luna juga merupakan tokoh hebat di Kota Banyuli.Karena mempertimbangkan hal itulah, sebelumnya dia ingin mengundang Luna ke dalam ruangannya untuk membicarakan penyelesaian masalah ini.Namun, Luna sendiri yang tidak tahu diri, bersikeras ingin menyelesaikan masalah ini di depan publik. Kalau begitu, bukan salahnya lagi.Luna memang seorang tokoh hebat, tetapi Ririn sendiri juga bukan rakyat biasa yang tidak punya latar belakang.Terlebih lagi, ada Kanadan Gosteo yang merupakan sebuah perusahaan berskala internasional sebagai pendukungnya. Di matanya, identitas Luna sama sekali bukan apa-apa.Luna berkata dengan suara dalam, "Bu Ririn, apa maksudmu?""Mengapa barang-barang yang dijual di Negara Nusantara nggak boleh dikembalikan? Apakah di tempat-tempat lain juga seperti itu?!"Ririn tersenyum dan berkata, "Nggak, hanya di Negara Nusantara saja seperti itu. Hal ini tercantum dalam ket
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening
Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet
Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen
"Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak
Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in