Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1268 Jangan Menyesal Nanti

Share

Bab 1268 Jangan Menyesal Nanti

Penulis: Sarjana
Melihat mobil rombongan Kediaman Wali Kota melaju dari kejauhan, sorot mata Oscar dan Zendaya tampak berbinar.

Namun, begitu melihat Ardika yang masih berada di sana, mereka kembali mengerutkan kening mereka.

Mereka benar-benar sangat ingin meminta Tuan Wali Kota mengeluarkan perintah untuk menangkap Ardika, lalu menembak mati pria itu.

Namun, bagaimana kalau nanti pria itu mengucapkan kata-kata gila lagi dan menyinggung Tuan Wali Kota? Bukankah mereka yang akan rugi sendiri?

"Ardika, kenapa kamu masih belum pergi juga? Apa kamu mau mati?!"

Dengan memasang ekspresi dingin, Zendaya menegur Ardika, "Cepat pergi sejauh mungkin! Tuan Wali Kota sudah datang! Kalau kamu sampai bertemu dengannya, biarpun kamu punya seratus nyawa, kamu pasti nggak akan bisa lolos dari kematian!"

Ardika tersenyum mempermainkan dan berkata, "Zendaya, karena kamu begitu ingin bertemu Tuan Wali Kota, kalau begitu aku akan pergi sekarang, nanti kamu jangan menyesal."

"Huh! Kamu pikir kamu siapa?!"

Zendaya mendengus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Resly
preman dr luar kota tdk kenal ardika.. aplg fotonya tdk bs d ekspose keluar.
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
masa preman di kota itu tdk ada yang kenal sama Ardika kayak cerita ini sdh mulai ngawur kebanyakan muter muter sampai penulis pun bingung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1269 Wali Kota

    "Dasar bajingan! Kamu benar-benar cari mati!"Pria itu merangkak bangkit dari tanah, lalu berteriak dengan penuh amarah pada anak buahnya, "Kenapa kalian masih melamun saja di sana? Cepat serang! Habisi dia!"Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, belasan orang preman itu langsung menerjang ke arah Ardika.Tepat pada saat ini, kebetulan mobil rombongan Kediaman Wali Kota berhenti sekitar sepuluh meter dari tempat itu.Hamdi turun dari mobil. Begitu menyaksikan pemandangan itu, dia langsung gugup setengah mati."Hentikan!"Dia berteriak dengan penuh amarah."Pak Hamdi?"Begitu menoleh ke sumber suara, Zendaya sangat terkejut."Hentikan."Oscar mengerutkan tangannya, melambaikan tangannya untuk berhenti menyerang Ardika terlebih dahulu. Kemudian, dia membawa Zendaya dan yang lainnya untuk melangkah maju."Pak Hamdi, aku adalah Oscar, penanggung jawab Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan."Oscar menyapa Hamdi dengan sopan.Melihat Ardika baik-baik saja, ekspresinya juga terlihat sangat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1270 Aku Sudah Minta Maaf Apa Lagi Maumu

    "Eh ... eh ... eh .... Bagaimana mungkin?!"Setelah waktu berlalu cukup lama, orang-orang itu masih tampak linglung.Ardika hanyalah seorang menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istrinya.Mengapa tiba-tiba saja dia bisa menjadi wali kota baru Kota Banyuli?!Apa tidak salah?Namun, saat ini Hamdi dan sekelompok anggota Kediaman Wali Kota berdiri dengan penuh hormat di hadapan Ardika.Realita sudah terpampang nyawa di hadapan mereka.Biarpun Ardika pandai berakting, dia juga tidak mungkin bisa mengundang penanggung jawab kedua Kota Banyuli untuk membuat pertunjukan bersamanya, bukan?Ardika adalah Wali Kota Banyuli?Ekspresi Oscar tampak muram sekaligus pucat, api amarah tampak jelas di matanya.Dia sudah memimpin anggota Organisasi Redim untuk melakukan persiapan sebaik mungkin. Sekujur tubuhnya sudah dipenuhi dengan keringat, dia bahkan secara khusus meminta anggota organisasi untuk berlatih etika penyambutan bersamanya.Alhasil, dia malah mendapati orang yang ingin dijilatnya a

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1271 Sampah Tetap Adalah Sampah

    Melihat ekspresi enggan Oscar seperti sedang menahan amarah, Ardika tertawa."Jadi, kalau kamu bersedia meminta maaf, aku harus berbesar hati berpura-pura menganggap nggak ada yang terjadi sebelumnya dan memaafkanmu, begitu?""Oscar, ini adalah arogansimu?"Saat berbicara, tiba-tiba saja Ardika mengangkat lengannya, melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai tubuh pria itu terpental."Bam!"Oscar terjatuh membentur tanah dengan keras, wajahnya juga langsung membengkak.Tidak menyangka Ardika akan memukuli Oscar begitu saja, semua orang termasuk Zendaya ketakutan setengah mati, sampai-sampai tubuh mereka gemetaran. Mereka menatap Ardika dengan sorot mata ketakutan.Namun, Hamdi bahkan sama sekali tidak mengedipkan matanya dan berkata dengan dingin, "Eh, Oscar, kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya kamu berlagak hebat di hadapan Tuan Wali Kota!""Ar ... dika!"Setelah telungkup di tanah selama beberapa saat, Oscar baru berteriak dengan gigi terkatup, lalu menutupi wajahnya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1272 Tidak Perlu Mempertimbangkanku

    Begitu mendengar ucapan Zendaya, Oscar juga segera menoleh ke arah pandang Zendaya.Dia melihat sekelompok anak muda yang berpakaian seperti preman, mengendarai sepeda motor bergaya preman kemari.Sekelompok preman itu telah memberikan kesan yang mendalam, bahkan tak terlupakan bagi Oscar dan Zendaya. Begitu melihat sekelompok orang itu, mereka langsung merinding, bahwan jiwa mereka seperti terguncang.Pemimpin sekelompok orang itu adalah Levin. Dia membonceng seorang wanita."Haha! Ardika, kamu sudah pasti akan mati!"Oscar mentertawakan Ardika. Kemudian, dia segera melangkah maju, lalu membantu Levin turun dari motor."Tuan Muda Levin, hati-hati, jangan sampai terjatuh ....""Anjing, apa maksudmu?"Tindakan Oscar membuat Levin tercengang.Ekspresi ganas di wajahnya juga mereda."Tuan Muda Levin, kemarin aku sudah menyinggung Tuan Muda dan belum sempat meminta maaf pada Tuan Muda, hal seperti ini sudah seharusnya kulakukan."Oscar menganggukkan kepalanya dengan penuh hormat, lalu berk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1273 Apakah Ini Masih Levin yang Sama

    Dalam situasi krisis seperti itu, Oscar terpaksa menyebut Organisasi Redim sekali lagi.Menurutnya, mungkin Levin datang mencari perhitungan padanya hanya untuk melampiaskan kekesalan tadi. Namun, Tuan Muda Keluarga Septio itu pasti akan mempertimbangkan pengaruh Organisasi Redim dan tidak akan bertindak keterlaluan.Namun, detik berikutnya, Oscar menyadari dirinya sudah salah.Dia sudah salah besar!"Bam ...."Levin mengangkat kakinya dan menendang dagu Oscar dengan keras."Organisasi Redim?""Memangnya Organisasi Redim itu apaan?! Siapa yang memberitahumu semalam Organisasi Redim telah menyelamatkanmu?!""Semalam, kalau bukan karena Kak Ardika menyelamatkan kalian, orang-orang yang hanya bisa berlagak hebat saja, kalian semua nggak akan bisa meninggalkan Showroom Mobil Neptus!""Dasar sialan! Berani-beraninya kamu bersikap lancang di hadapan Kak Ardika! Aku akan menghabisimu!"Selesai berbicara, dia kembali menghujani Oscar dengan tinju dan tendangan."Ahhh ...."Sambil berguling-gul

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1274 Kelak Aku Adalah Anjingmu

    "Krak!"Dengan iringan suara teriakan Oscar yang sangat menyedihkan, satu lengan Oscar telah dipatahkan.Sementara itu, baik Zendaya maupun anggota Organisasi Redim yang menyaksikan pemandangan itu gugup setengah mati.Sungguh mengenaskan!Seorang pengurus Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan, satu lengannya dipatahkan begitu saja tanpa berdaya untuk melakukan perlawanan.Saat ini, akhirnya Zendaya dan yang lainnya sudah menyadari betapa menakutkannya Ardika!Terutama Zendaya. Dia sudah menyesal.Dia sudah menyesal karena telah memperlakukan Ardika seperti itu sebelumnya."Ahhhh ...."Oscar kesakitan setengah mati, dia merasakan separuh jiwanya seolah sudah melayang.Namun, melihat Levin mulai mengayunkan tongkat bisbol lagi, dia tetap merasa gugup setengah mati. Dia berteriak dengan suara terisak, "Kak Ardika, aku mohon ampuni aku!"Selama kamu bersedia untuk melepaskanku, aku akan segera menginstruksikan anggotaku untuk mengunggah klarifikasi di internet, meminta maaf pada Nona

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1275 Dana Amal Diselewengkan

    Sekujur tubuh Zendaya gemetaran, dia sama sekali tidak berani mengucapkan sepatah kata pun. Dengan ekspresi pucat pasi, dia mengikuti Ardika masuk ke dalam kantor organisasi."Ckckck, sebuah kantor organisasi kemanusiaan tingkat kota saja, interior kantornya semewah ini."Ardika mengucapkan satu kalimat itu dengan nada mempermainkan, lalu berbalik dan duduk di sofa.Kemudian, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?"Zendaya sedang melepaskan pakaiannya, bahkan pakaian luarnya sudah dilepaskannya, hanya menyisakan bra berwarna putih, kulit putih mulus indahnya terekspos begitu saja.Harus akui bahwa wanita itu memang cukup menggoda.Pantas saja dia bisa menjadi penanggung jawab tertinggi Organisasi Redim di Kota Banyuli.Begitu mendengar ucapan Ardika, sekujur tubuhnya langsung gemetaran. Dia mengangkat kepalanya, lalu menatap Ardika dengan tatapan sedih dan berkata, "Kak Ardika, kamu memanggilku masuk, bukankah karena menginginkanku?""Kak Ardika nggak per

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1276 Ibu Mertua Dipukul Orang

    Nada bicara Ardika terdengar sangat dingin, bahkan memberikan sensasi seperti tusukan hawa dingin ke dalam tulang.Bisa-bisanya Organisasi Redim menyelewengkan dana amal sebesar 600 miliar yang dikumpulkan oleh ratusan anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli untuk dijadikan sebagai dana amal atas nama Teodor.Dengan kata lain, Teodor sama sekali tidak menyumbangkan uang sepeser pun. Namun, berkat bantuan dari Organisasi Redim, dia malah menjadi seorang donatur dana amal sebesar dua triliun.Hal seperti ini sama saja dengan penipuan dana amal!Sementara itu, Asosiasi Dagang Kota Banyuli yang jelas-jelas telah menyumbangkan dana sebesar 600 miliar, malah menjadi amukan masyarakat dan diboikot oleh masyarakat seluruh negeri!Bahkan sempat terlintas dalam benak Ardika untuk menampar Zendaya yang berada di hadapannya itu sampai mati!Namun, Ardika tidak bisa menyalahkan Zendaya sepenuhnya atas hal ini.Wanita itu hanyalah seorang penanggung jawab di kantor Organisasi Redim Kota Banyuli. Dia ti

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status