"Ardika, apa kamu nggak merasa kamu sudah terlalu meninggikan dirimu sendiri?"Welius tertawa dingin sekaligus mengejek. "Dari awal sudah kubilang, pendukung Asosiasi Kemanusiaan Holim adalah Asosiasi Dagang Kota Banyuli. Kami merupakan bagian dari Asosiasi Dagang Kota Banyuli yang memiliki anggota sebanyak lebih dari seratus pebisnis.""Selain itu, kami juga merupakan bagian dari Kediaman Wali Kota Banyuli!""Apa kamu mengira hanya dengan sedikit kemampuanmu dan istrimu, kamu sudah bisa melawan seluruh dunia politik dan dunia bisnis Kota Banyuli?"Ardika tertawa dan berkata, "Oh? Memangnya Asosiasi Kemanusiaan Holim bisa mewakili dunia politik dan dunia bisnis Kota Banyuli? Welius, bukankah kamu sudah terlalu meninggikan dirimu sendiri?"Kalau memang harus menunjuk seseorang yang bisa mewakili dunia politik dan dunia bisnis Kota Banyuli, Ardika merasa dirinya bisa.Di dalam instansi pemerintahan, jabatannya saat ini adalah wali kota.Sementara itu, di dunia bisnis, dia baru saja memba
"Siapa yang membuat keributan?"Dengan memasang ekspresi muram, Umar mengajukan pertanyaan itu. Tanpa berbasa-basi dengan Welius lagi, dia langsung berjalan ke arah kerumunan.Welius terkekeh, lalu menunjuk Ardika dan berkata, "Bocah itu orangnya!""Bocah, kudengar kamu mau menghancurkan Asosiasi Kemanusiaan Holim dan Asosiasi Dagang Kota Banyuli, hmm?"Umar menoleh menghadap Ardika.Begitu melihat wajah Ardika dengan jelas, bagaikan tersambar petir, ekspresinya langsung berubah drastis.Dia langsung berdiri tercengang di tempat!Sebelumnya, saat Luna menjadi kepala asosiasi, para petinggi asosiasi dipanggil masuk ke dalam ruangan.Dia sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri semua anggota asosiasi, termasuk Kepala Keluarga Unima, Yendia dan Remax tunduk pada Ardika.Dia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri Yono, kepala asosiasi terdahulu berlutut di bawah kaki Ardika dan memohon pengampunan.Wajah pemuda itu benar-benar memberikan kesan yang terlalu mendalam untuknya!"Tu
"Memangnya kamu tahu apa?! Tutup mulutmu!"Dengan memasang ekspresi ganas, Umar melontarkan beberapa patah kata itu. Dia benar-benar ingin melompat bangkit dan mencabik-cabik Welius sekarang juga.Dia hanyalah bos dari sebuah perusahaan kecil.Kalau dinilai dari sikap para pebisnis besar maupun kecil Kota Banyuli terhadap Ardika, begitu dia dipecat oleh Ardika dari Asosiasi Dagang Kota Banyuli dan hal ini tersebar luas.Dia pasti tidak akan bisa bertahan di Kota Banyuli lagi!"Tuan Ardika, aku mohon beri aku satu kesempatan lagi. Aku benar-benar nggak melakukan kesalahan ...."Saat ini, hati Umar diliputi oleh keputusasaan. Namun, dia masih berharap dengan permohonannya ini, Ardika bisa berubah pikiran."Oh? Nggak melakukan kesalahan, ya?"Ardika mengambil nasi kotaknya, lalu menyodorkannya kepada pria itu dan berkata, "Kalau begitu, kamu makan nasi kotak ini!""Oke, oke, aku makan!"Tanpa banyak bicara lagi, Umar langsung menerima nasi kotak itu dan membuka tutupnya. Bahkan, dia tidak
Melihat Ardika tidak menunjukkan ekspresi apa pun, Welius mengira Ardika sudah tidak berdaya menghadapi mereka.Dia mengangkat kepalanya, tertawa dingin dan berkata, "Eh, Ardika, setelah pengurus-pengurus seperti kami pergi, Asosiasi Kemanusiaan Holim hanya sisa kerangka saja.""Saat ini adalah momen-momen krisis menanggulangi bencana, tanpa ada kami, situasi akan menjadi makin kacau.""Kamu yang menyebabkan semua ini terjadi. Kulihat setelah kejadian seperti ini terjadi, istrimu masih bisa menjabat sebagai kepala asosiasi berapa lama lagi.""Kami menunggu Pak Yono kembali menjabat sebagai Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli! Kami menunggu Bu Karina kembali menjabat sebagai Kepala Asosiasi Kemanusiaan Holim!""Adapun mengenai nasi basi yang kami beli itu, kalian makan saja sendiri!""Hahaha ...."Welius dan sekelompok pengurus itu tertawa liar.Karena mereka sudah mengambil keputusan untuk pergi, tidak ada seorang pun yang berdaya menghadapi mereka lagi."Dasar sekelompok orang bodoh!"
"Aku menyuruh kalian memakan makanan basi itu, bukan berencana untuk melepaskan kalian.""Aku hanya ingin kalian menyadari sebenarnya kesalahan seperti apa yang telah kalian lakukan, agar kalian merasakan dan memahami sendiri. Dengan begitu, setelah berada di balik sel, kalian baru bisa mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri dengan baik."Ardika melontarkan beberapa patah kata itu dengan datar, lalu melambaikan tangannya dengan sembarang."Ayo pergi!"Dengan iringan suara tepuk tangan meriah semua orang, Umar, Welius dan yang lainnya diborgol dan dibawa pergi.Selesai makan, para anggota tim penyelamat kembali sibuk menjalankan tugas penyelamatan mereka.Saat ini, Ardika menerima panggilan telepon dari Hamdi, penanggung jawab kedua Kediaman Wali Kota. "Tuan Ardika, kali ini semua pengurus Asosiasi Kemanusiaan Holim sudah mendekam di balik jeruji besi. Tapi, tugas penanggulangan bencana kota masih membutuhkan bantuan dari organisasi mereka. Kita harus menentukan pengurus-pengurus bar
Membawa keluarganya bersembunyi di Asosiasi Dagang Kota Banyuli?Ardika tertegun sejenak, lalu berkata, "Revina, apakah ayahmu adalah anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli.""Ya, ayahku bernama Hadiman, presdir Hongkem."Saking paniknya, Revina berkata dengan meneteskan air mata, "Kak Ardika, ayahku pasti sudah bertemu dengan orang yang nggak bisa dia singgung. Kalau bukan karena menemui jalan buntu dan nggak berdaya, ayahku pasti nggak akan membawa masalah ke Asosiasi Dagang Kota Banyuli.""Aku tahu Kak Luna adalah Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli, maaf sudah merepotkan kalian.""Tapi, Kak Ardika, aku mohon padamu, beri tahu Kak Luna untuk melindungi ayahku dan ibuku. Mereka adalah orang yang sangat baik."Ardika baru tahu ternyata Revina adalah putri Hadiman.Hadiman sendiri juga memberinya kesan yang sangat baik. Walaupun Hongkem sudah di ambang kebangkrutan, dia tetap menyumbangkan 100 miliar untuk penanggulangan bencana kali ini tanpa ragu.Tadi, Ardika juga sudah menyaksikan de
Dalam situasi seperti sekarang ini, Luna hanya bisa menaruh harapan pada Ardika."Bu Luna, orang-orang di luar sana makin lama makin ganas saja. Mereka bahkan mengancam kalau kita nggak menyerahkan orang yang mereka cari, mereka akan langsung menerobos masuk dan menghancurkan asosiasi!"Tepat pada saat ini, staf Asosiasi Dagang Kota Banyuli kembali masuk ke dalam ruangan untuk melapor pada Luna.Ekspresi Luna langsung berubah menjadi muram, dia langsung bangkit dan berkata, "Aku akan keluar untuk menahan mereka terlebih dahulu.""Aku juga ikut bersama Bu Luna."Setelah menenangkan keluarganya, Hadiman juga ikut Luna keluar.Luna melangkah maju, lalu berkata dengan suara dalam, "Aku adalah Luna, Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli. Kalau ada perselisihan, bisa diselesaikan secara baik-baik. Apa kalian nggak tahu tindakan kalian ini sudah melanggar hukum?!""Siapa ketua kalian? Ikut kami masuk ke dalam untuk minum teh sambil berdiskusi sejenak."Luna juga tahu saat ini dia harus menunjuk
"Jangan berbicara sembarangan, itu hanya opini sepihak kalian!"Tepat pada saat ini, Hadiman berkata dengan ekspresi marah, "Aku memang berniat untuk menjual Hongkem, nggak pernah berpikiran untuk bernegosiasi dengan itikad buruk.""Semua detail pembelian sudah didiskusikan dengan baik. Tapi, hari ini bosmu, Yaori Setiadi tiba-tiba saja menurunkan setengah dari harga yang telah disepakati.""Walau Hongkem sudah di ambang kebangkrutan, paling nggak sudah merupakan merek lama, nggak mungkin dijual seperti barang rongsokan.""Menurutmu, apa mungkin aku setuju?!"Bagaimanapun juga, Hadiman sudah menjalankan bisnis itu selama bertahun-tahun, tentu saja merek yang dirintisnya itu sudah seperti anaknya sendiri.Kalau bukan karena adanya begitu banyak karyawan, stok barang juga banyak, serta rantai dana yang bermasalah sampai-sampai perputaran sudah tidak memungkinkan lagi, dia juga ingin mempertahankan perusahaannya.Mungkin saja dia bisa melewati masa-masa sulit ini.Alhasil, setelah semuany
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening