Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1174 Pertunjukan

Share

Bab 1174 Pertunjukan

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2024-08-17 18:00:00
"Karena nggak masalah, kalau begitu kamu berangkat saja sekarang!"

Jane langsung melemparkan setelan pakaian sukarelawan kepada Ardika.

Wanita itu sudah melakukan persiapan, seolah-olah sama sekali tidak pernah memikirkan apakah dia setuju atau tidak.

Ardika langsung berangkat dengan membawa belasan sukarelawan perusahaan mereka.

"Kalian pergi ke area kota tua, di sana padat penduduk. Bencana alam kali ini cukup parah, ada sangat banyak penduduk kota yang terjebak di sana."

"Yah, padahal dengar-dengar rumor yang beredar, wali kota baru akan segera memperbaiki area kota tua, tapi juga nggak tahu kapan perbaikan akan dimulai ...."

Ardika dan yang lainnya dikomando dan dikoordinasi oleh sebuah organisasi sosial yang dibentuk oleh Asosiasi Dagang Kota Banyuli.

Setelah mereka datang melapor, mereka langsung ditugaskan ke area kota tua.

"Area kota tua, ya? Di sana kotor dan berantakan. Begitu teredam air, air yang sudah terkontaminasi pasti memenuhi seluruh tempat itu. Mengapa kita ditugaska
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1175 Menyelamatkan Orang Lebih Penting

    "Oke, oke, oke, jangan ribut lagi. Mengapa kamu begitu banyak beromong kosong? Lagi pula, kami memberimu uang!""Cepat, cepat! Ambil video dan fotonya!"Staf itu juga sudah tidak tahan lagi dengan teriknya matahari. Terlebih lagi, dia harus berendam di dalam air yang kotor dan bau. Wajar saja suasana hatinya tidak baik.Dia menyela lansia itu menggunakan kata-kata kasar dengan tidak sabar.Lansia itu adalah penduduk di area pemukiman padat penduduk ini. Dia memiliki status sosial yang rendah, tidak mampu menyinggung orang-orang itu. Jadi, dia hanya bisa tetap tersenyum.Hanya Teodor yang lebih menikmati hidup. Di sekelilingnya, ada banyak staf yang bertugas melayaninya.Dari waktu ke waktu, ada yang memberinya minum, ada yang memperbaiki riasan wajahnya, serta ada pula yang memastikan dirinya tetap segar.Selain membuat keributan, tim syuting itu menghalangi akses keluar utama, sampai-sampai menyebabkan kapal-kapal selam yang datang dan pergi melaju menjadi jauh lebih lambat. Tentu saj

    Last Updated : 2024-08-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1176 Teodor Kamu Tidak Memetik Pembelajaran

    Pria paruh baya yang tiba-tiba muncul itu, dilihat dari wajahnya saja, dia kelihatan seperti orang yang baik hati dan menjunjung tinggi keadilan.Saat ini, dia melontarkan kata-kata itu dengan marah pada tim Teodor."Cih! Ternyata kapal selam yang digunakan untuk 'pertunjukan' pun dipinjam dari orang lain! Apa mereka sama sekali nggak tahu malu bersikeras mempertahankan kapal selam untuk kepentingan pribadi mereka dan mengganggu proses evakuasi?!"Begitu mendengar ucapan pria paruh baya itu, para sukarelawan dan prajurit yang berada di sekeliling tempat itu melontarkan kata-kata meremehkan.Mereka sempat mengira kapal selam itu dibawa sendiri oleh tim Teodor, siapa sangka kapal selam itu memang ditujukan untuk upaya penyelamatan.Saat itu juga, api amarah semua orang makin menggebu-gebu. Satu per satu dari mereka mulai meneriaki Teodor dan yang lainnya untuk segera menghentikan syuting dan menyerahkan kapal selam itu!Menghadapi situasi seperti itu, tim Teodor sangat malu.Ekspresi sta

    Last Updated : 2024-08-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1177 Tidak Pernah Mendengar Perusahaan Tirnadi

    Begitu mendengar ucapan Ardika, semua orang di sekeliling tempat itu kembali tercengang.Apa latar belakang sukarelawan muda itu?Dia tidak hanya berbicara pada seorang selebriti internet sekelas Teodor dengan nada menegur.Selain itu, kalau didengar dari kata-katanya, dia bahkan pernah memberi pelajaran pada Teodor!"Ardika, ternyata kamu!"Teodor terkejut sejenak, lalu menatap Ardika dengan tatapan lekat. Sorot matanya dipenuhi kebencian yang mendalam.Sebelumnya, dia tidak hanya dihajar oleh Ardika hingga babak belur dan gagal menantikan Ardika berlutut meminta maaf di hadapannya.Sebaliknya, demi memperoleh keuntungan dari popularitas Farlin, dia yang terpaksa berlutut di hadapan Ardika.Alhasil, Ardika si bajingan itu malah melanggar janji dan langsung memutuskan kontrak dengannya, menjadikannya bahan tertawaan di kalangannya.Bagi Teodor yang sangat mementingkan harga diri itu, hal tersebut merupakan penghinaan terbesar seumur hidupnya.Bahkan dalam mimpi pun, dia ingin mencabik-

    Last Updated : 2024-08-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1178 Wawancara Wartawan

    "Eh ... kamu ...."Teodor menatap Ardika dengan tatapan terkejut, raut wajahnya berubah menjadi sangat masam.Dia sama sekali tidak menyangka pengawal yang dia pekerjakan dengan harga selangit dari Perusahaan Tirnadi, begitu lemah di hadapan Ardika!"Plak!"Tiba-tiba saja, Ardika menoleh dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya."Apaan kamu-kamu lagi? Cepat enyah sana!"Saat berbicara, dia langsung menarik pria itu dan melemparnya dengan sembarang ke dalam air di arah belakangnya. Riasan yang telah menghabiskan waktu berjam-jam itu langsung rusak begitu saja.Kemudian, Ardika mulai menyingkirkan semua staf Teodor satu per satu, lalu menggendong lansia dan anak kecil yang duduk terbengong di dalam kapal selam keluar."Kemarilah, bantu aku! Kita harus segera menyelamatkan penduduk itu!"Begitu mendengar ucapan Ardika, beberapa orang sukarelawan dan prajurit segera datang membantu."Plok ... plok ...."Sementara itu, orang-orang yang tidak sempat membantu bertepuk tangan dengan meriah. M

    Last Updated : 2024-08-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1179 Wartawan yang Memiliki Etika dan Hati Nurani

    "Kak Ardika yang nggak tahan melihat tindakan semena-mena mereka pun maju dan mengambil tindakan. Lalu, Teodor menginstruksikan para pengawalnya untuk menyerang Kak Ardika. Setelah mengalahkan mereka semua, kapal selam baru bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawa penduduk yang dalam bahaya itu ...."Sambil menjalankan tugas mereka, para sukarelawan menerima wawancara."Wartawan-wartawan yang terhormat, kami tahu berita ini menyangkut tentang Teodor, pasti akan menjadi berita yang sangat panas.""Tapi, kalian harus melaporkan berita sesuai dengan kebenaran yang ada. Kami tahu Teodor sangat kaya, tapi kami berharap kalian tetap bisa mempertahankan keadilan dan hati nurani kalian.""Ya, benar. Kami semua nggak buta, kami bisa membedakan siapa yang benar dan siapa yang salah dengan jelas!"Takut para wartawan itu sudah disogok oleh Teodor, para sukarelawan sampai mengucapkan beberapa patah kata itu kepada para wartawan.Di antara para wartawan, ada seorang wartawan cantik dari Surat Kabar

    Last Updated : 2024-08-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1180 Makin Memanas Makin Bagus

    "Ckckck, para wartawan zaman sekarang benar-benar lihai dalam permainan kata-kata.""Ibarat melakukan pembunuhan hanya dengan kata-kata! Sungguh mengesalkan!"Di Perusahaan Investasi Mahasura.Amir juga sedang menelusuri pemberitaan dari berbagai perusahaan media.Judul-judul berita yang seakan-akan bisa menghipnotis orang itu, bahkan bisa menarik perhatiannya untuk membaca berita-berita tersebut. Apalagi, para netizen yang kualitas keseluruhan mereka yang memang sudah rendah itu.Asisten Amir membungkukkan badan sambil melayani atasannya. Dia berkata, "Pak Amir, apa Bapak nggak merasa pemberitaan mereka sudah berlebihan?""Fokus utama pemberitaan hanya ditujukan pada Ardika saja sudah cukup, tapi sekarang mengapa malah melibatkan kantor polisi pusat Kota Banyuli?""Dengan begitu, citra Kota Banyuli akan tercoreng. Kemungkinan besar wali kota baru itu akan marah besar.""Bagaimana kalau aku memberi tahu perusahaan-perusahaan media itu untuk sedikit 'menahan diri' ...."Setelah diusir o

    Last Updated : 2024-08-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1181 Netizen yang Dibayar oleh Ardika

    Namun, panggilan-panggilan telepon pengaduan ini berakhir sia-sia karena tidak ada seorang pun yang menjawabnya.Pihak Surat Kabar Ibu Kota Provinsi memang menjawab panggilan telepon, tetapi sikap stafnya sangat arogan."Apa kalian bisa membuktikan kalian adalah anggota tim penyelamat? Apakah kalian ada foto-foto di lokasi? Biarpun ada, juga belum tentu benar. Hehe, zaman sekarang ini, bukankah sudah ada banyak orang yang hanya membuat pertunjukan saja?""Intinya, jangan menghubungi kami untuk mengadu lagi. Lyodra adalah wartawan elite Surat Kabar Ibu Kota Provinsi, dia sudah pernah menerima penghargaan dari luar negeri sebagai Sepuluh Wartawan yang Paling Memiliki Hati Nurani.""Kalau kalian terus menuduhnya dengan sembarangan, kami akan menempuh jalur hukum ...."Harus diakui Surat Kabar Ibu Kota Provinsi bukanlah surat kabar biasa. Bisa-bisanya staf mereka langsung melontarkan ancaman di telepon seperti itu."Sangat jelas bahwa media-media ini sedang berpura-pura buta! Mereka sudah

    Last Updated : 2024-08-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1182 Maksud Perusahaan Investasi Gilra

    "Ada apa, Bu Jane?"Sambil mengerutkan keningnya, Ardika mengajukan satu pertanyaan itu.Begitu panggilan telepon terhubung, Jane langsung berbicara dengannya dengan kata-kata dan nada bicara seperti itu. Dia berasumsi bahwa wanita itu sudah melihat berita di internet."Bisa-bisanya kamu malah menanyakan padaku ada apa?"Jane berkata dengan kesal, "Berita pemukulan yang kamu lakukan terhadap Teodor sudah viral di internet, latar belakangmu juga sudah dikorek oleh orang!""Sekarang Perusahaan Investasi Gilra juga menjadi target makian, bahkan proyek-proyek unggul yang sedang berlangsung beralih ke Perusahaan Investasi Mahasura!""Kamu menjadi sukarelawan untuk mewakili perusahaan. Biarpun kamu ingin membalas dendam pada orang lain, bisakah kamu mencari waktu lain? Bisakah kamu mempertimbangkan keuntungan perusahaan sebelum bertindak, Pak Ardika?!"Di ujung telepon, Jane berbicara dengan nada marah.Sekarang dia benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, bahkan dalam lubuk hatinya, dia su

    Last Updated : 2024-08-19

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

DMCA.com Protection Status