Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1174 Pertunjukan

Share

Bab 1174 Pertunjukan

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Karena nggak masalah, kalau begitu kamu berangkat saja sekarang!"

Jane langsung melemparkan setelan pakaian sukarelawan kepada Ardika.

Wanita itu sudah melakukan persiapan, seolah-olah sama sekali tidak pernah memikirkan apakah dia setuju atau tidak.

Ardika langsung berangkat dengan membawa belasan sukarelawan perusahaan mereka.

"Kalian pergi ke area kota tua, di sana padat penduduk. Bencana alam kali ini cukup parah, ada sangat banyak penduduk kota yang terjebak di sana."

"Yah, padahal dengar-dengar rumor yang beredar, wali kota baru akan segera memperbaiki area kota tua, tapi juga nggak tahu kapan perbaikan akan dimulai ...."

Ardika dan yang lainnya dikomando dan dikoordinasi oleh sebuah organisasi sosial yang dibentuk oleh Asosiasi Dagang Kota Banyuli.

Setelah mereka datang melapor, mereka langsung ditugaskan ke area kota tua.

"Area kota tua, ya? Di sana kotor dan berantakan. Begitu teredam air, air yang sudah terkontaminasi pasti memenuhi seluruh tempat itu. Mengapa kita ditugaska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1175 Menyelamatkan Orang Lebih Penting

    "Oke, oke, oke, jangan ribut lagi. Mengapa kamu begitu banyak beromong kosong? Lagi pula, kami memberimu uang!""Cepat, cepat! Ambil video dan fotonya!"Staf itu juga sudah tidak tahan lagi dengan teriknya matahari. Terlebih lagi, dia harus berendam di dalam air yang kotor dan bau. Wajar saja suasana hatinya tidak baik.Dia menyela lansia itu menggunakan kata-kata kasar dengan tidak sabar.Lansia itu adalah penduduk di area pemukiman padat penduduk ini. Dia memiliki status sosial yang rendah, tidak mampu menyinggung orang-orang itu. Jadi, dia hanya bisa tetap tersenyum.Hanya Teodor yang lebih menikmati hidup. Di sekelilingnya, ada banyak staf yang bertugas melayaninya.Dari waktu ke waktu, ada yang memberinya minum, ada yang memperbaiki riasan wajahnya, serta ada pula yang memastikan dirinya tetap segar.Selain membuat keributan, tim syuting itu menghalangi akses keluar utama, sampai-sampai menyebabkan kapal-kapal selam yang datang dan pergi melaju menjadi jauh lebih lambat. Tentu saj

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1176 Teodor Kamu Tidak Memetik Pembelajaran

    Pria paruh baya yang tiba-tiba muncul itu, dilihat dari wajahnya saja, dia kelihatan seperti orang yang baik hati dan menjunjung tinggi keadilan.Saat ini, dia melontarkan kata-kata itu dengan marah pada tim Teodor."Cih! Ternyata kapal selam yang digunakan untuk 'pertunjukan' pun dipinjam dari orang lain! Apa mereka sama sekali nggak tahu malu bersikeras mempertahankan kapal selam untuk kepentingan pribadi mereka dan mengganggu proses evakuasi?!"Begitu mendengar ucapan pria paruh baya itu, para sukarelawan dan prajurit yang berada di sekeliling tempat itu melontarkan kata-kata meremehkan.Mereka sempat mengira kapal selam itu dibawa sendiri oleh tim Teodor, siapa sangka kapal selam itu memang ditujukan untuk upaya penyelamatan.Saat itu juga, api amarah semua orang makin menggebu-gebu. Satu per satu dari mereka mulai meneriaki Teodor dan yang lainnya untuk segera menghentikan syuting dan menyerahkan kapal selam itu!Menghadapi situasi seperti itu, tim Teodor sangat malu.Ekspresi sta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1177 Tidak Pernah Mendengar Perusahaan Tirnadi

    Begitu mendengar ucapan Ardika, semua orang di sekeliling tempat itu kembali tercengang.Apa latar belakang sukarelawan muda itu?Dia tidak hanya berbicara pada seorang selebriti internet sekelas Teodor dengan nada menegur.Selain itu, kalau didengar dari kata-katanya, dia bahkan pernah memberi pelajaran pada Teodor!"Ardika, ternyata kamu!"Teodor terkejut sejenak, lalu menatap Ardika dengan tatapan lekat. Sorot matanya dipenuhi kebencian yang mendalam.Sebelumnya, dia tidak hanya dihajar oleh Ardika hingga babak belur dan gagal menantikan Ardika berlutut meminta maaf di hadapannya.Sebaliknya, demi memperoleh keuntungan dari popularitas Farlin, dia yang terpaksa berlutut di hadapan Ardika.Alhasil, Ardika si bajingan itu malah melanggar janji dan langsung memutuskan kontrak dengannya, menjadikannya bahan tertawaan di kalangannya.Bagi Teodor yang sangat mementingkan harga diri itu, hal tersebut merupakan penghinaan terbesar seumur hidupnya.Bahkan dalam mimpi pun, dia ingin mencabik-

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1178 Wawancara Wartawan

    "Eh ... kamu ...."Teodor menatap Ardika dengan tatapan terkejut, raut wajahnya berubah menjadi sangat masam.Dia sama sekali tidak menyangka pengawal yang dia pekerjakan dengan harga selangit dari Perusahaan Tirnadi, begitu lemah di hadapan Ardika!"Plak!"Tiba-tiba saja, Ardika menoleh dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya."Apaan kamu-kamu lagi? Cepat enyah sana!"Saat berbicara, dia langsung menarik pria itu dan melemparnya dengan sembarang ke dalam air di arah belakangnya. Riasan yang telah menghabiskan waktu berjam-jam itu langsung rusak begitu saja.Kemudian, Ardika mulai menyingkirkan semua staf Teodor satu per satu, lalu menggendong lansia dan anak kecil yang duduk terbengong di dalam kapal selam keluar."Kemarilah, bantu aku! Kita harus segera menyelamatkan penduduk itu!"Begitu mendengar ucapan Ardika, beberapa orang sukarelawan dan prajurit segera datang membantu."Plok ... plok ...."Sementara itu, orang-orang yang tidak sempat membantu bertepuk tangan dengan meriah. M

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1179 Wartawan yang Memiliki Etika dan Hati Nurani

    "Kak Ardika yang nggak tahan melihat tindakan semena-mena mereka pun maju dan mengambil tindakan. Lalu, Teodor menginstruksikan para pengawalnya untuk menyerang Kak Ardika. Setelah mengalahkan mereka semua, kapal selam baru bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawa penduduk yang dalam bahaya itu ...."Sambil menjalankan tugas mereka, para sukarelawan menerima wawancara."Wartawan-wartawan yang terhormat, kami tahu berita ini menyangkut tentang Teodor, pasti akan menjadi berita yang sangat panas.""Tapi, kalian harus melaporkan berita sesuai dengan kebenaran yang ada. Kami tahu Teodor sangat kaya, tapi kami berharap kalian tetap bisa mempertahankan keadilan dan hati nurani kalian.""Ya, benar. Kami semua nggak buta, kami bisa membedakan siapa yang benar dan siapa yang salah dengan jelas!"Takut para wartawan itu sudah disogok oleh Teodor, para sukarelawan sampai mengucapkan beberapa patah kata itu kepada para wartawan.Di antara para wartawan, ada seorang wartawan cantik dari Surat Kabar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1180 Makin Memanas Makin Bagus

    "Ckckck, para wartawan zaman sekarang benar-benar lihai dalam permainan kata-kata.""Ibarat melakukan pembunuhan hanya dengan kata-kata! Sungguh mengesalkan!"Di Perusahaan Investasi Mahasura.Amir juga sedang menelusuri pemberitaan dari berbagai perusahaan media.Judul-judul berita yang seakan-akan bisa menghipnotis orang itu, bahkan bisa menarik perhatiannya untuk membaca berita-berita tersebut. Apalagi, para netizen yang kualitas keseluruhan mereka yang memang sudah rendah itu.Asisten Amir membungkukkan badan sambil melayani atasannya. Dia berkata, "Pak Amir, apa Bapak nggak merasa pemberitaan mereka sudah berlebihan?""Fokus utama pemberitaan hanya ditujukan pada Ardika saja sudah cukup, tapi sekarang mengapa malah melibatkan kantor polisi pusat Kota Banyuli?""Dengan begitu, citra Kota Banyuli akan tercoreng. Kemungkinan besar wali kota baru itu akan marah besar.""Bagaimana kalau aku memberi tahu perusahaan-perusahaan media itu untuk sedikit 'menahan diri' ...."Setelah diusir o

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1181 Netizen yang Dibayar oleh Ardika

    Namun, panggilan-panggilan telepon pengaduan ini berakhir sia-sia karena tidak ada seorang pun yang menjawabnya.Pihak Surat Kabar Ibu Kota Provinsi memang menjawab panggilan telepon, tetapi sikap stafnya sangat arogan."Apa kalian bisa membuktikan kalian adalah anggota tim penyelamat? Apakah kalian ada foto-foto di lokasi? Biarpun ada, juga belum tentu benar. Hehe, zaman sekarang ini, bukankah sudah ada banyak orang yang hanya membuat pertunjukan saja?""Intinya, jangan menghubungi kami untuk mengadu lagi. Lyodra adalah wartawan elite Surat Kabar Ibu Kota Provinsi, dia sudah pernah menerima penghargaan dari luar negeri sebagai Sepuluh Wartawan yang Paling Memiliki Hati Nurani.""Kalau kalian terus menuduhnya dengan sembarangan, kami akan menempuh jalur hukum ...."Harus diakui Surat Kabar Ibu Kota Provinsi bukanlah surat kabar biasa. Bisa-bisanya staf mereka langsung melontarkan ancaman di telepon seperti itu."Sangat jelas bahwa media-media ini sedang berpura-pura buta! Mereka sudah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1182 Maksud Perusahaan Investasi Gilra

    "Ada apa, Bu Jane?"Sambil mengerutkan keningnya, Ardika mengajukan satu pertanyaan itu.Begitu panggilan telepon terhubung, Jane langsung berbicara dengannya dengan kata-kata dan nada bicara seperti itu. Dia berasumsi bahwa wanita itu sudah melihat berita di internet."Bisa-bisanya kamu malah menanyakan padaku ada apa?"Jane berkata dengan kesal, "Berita pemukulan yang kamu lakukan terhadap Teodor sudah viral di internet, latar belakangmu juga sudah dikorek oleh orang!""Sekarang Perusahaan Investasi Gilra juga menjadi target makian, bahkan proyek-proyek unggul yang sedang berlangsung beralih ke Perusahaan Investasi Mahasura!""Kamu menjadi sukarelawan untuk mewakili perusahaan. Biarpun kamu ingin membalas dendam pada orang lain, bisakah kamu mencari waktu lain? Bisakah kamu mempertimbangkan keuntungan perusahaan sebelum bertindak, Pak Ardika?!"Di ujung telepon, Jane berbicara dengan nada marah.Sekarang dia benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, bahkan dalam lubuk hatinya, dia su

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1628 Akan Membunuhmu Setelah Membeli Pedang Ular Gelap

    Felda menatap Hanko dan yang lainnya sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut, sama sekali tidak mengintimidasi.Hanko mendongak, melirik wanita itu sekilas, lalu berkata, "Cih, hanya organisasi dunia preman yang ilegal, juga berani berlagak hebat seperti ini dengan melelang senjata suci Organisasi Snakei.""Apakah Bank Sentral nggak takut dihancurkan?!"Nada bicara Hanko dipenuhi niat membunuh yang kuat, dia sama sekali tidak menganggap serius Bank Sentral yang menjadi pendukung Felda.Felda tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tepat pada saat ini, di sudut ruangan di mana Hanko dan yang lainnya berdiri, tiba-tiba seorang staf Bank Sentral melesat keluar.Orang tersebut langsung melesat ke arah Hanko dan yang lainnya. Saking cepatnya, kecepatannya membuat orang-orang tidak sempat bereaksi."Bam!"Dengan iringan suara teredam, anggota Organisasi Snakei di belakang Hanko yang tadi menyerang, langsung muntah darah dan terpental keluar dari pintu."Benar-benar cari ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1627 Harga Penawaran Awal Dua Triliun

    Setelah Felda selesai berbicara, ada staf Organisasi Lelang Sentral yang membawa Pedang Ular Gelap ke atas panggung.Kemudian, Organisasi Lelang Sentral mengatur ahli bela diri untuk menunjukkan kehebatan pedang tersebut di hadapan semua orang."Wah!"Seruan kaget menyelimuti seluruh tempat itu. Pantas saja Pedang Ular Gelap disebut sebagai senjata suci Organisasi Snakei. Biarpun hanya merupakan replika Pedang Ular Gelap, kekuatannya sudah luar biasa menakutkan.Namun, orang-orang yang menunjukkan reaksi seperti ini hanyalah orang-orang di luar bidang ini yang benar-benar menghadiri acara ini untuk meramaikan acara saja.Orang-orang seperti Lila, Rhino dan yang lainnya tetap tampak tenang. Mereka hanya menunggu acara lelang dimulai.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Pedang Ular Gelap.Sesungguhnya, empat organisasi besar memiliki senjata suci yang mewakili organisasi mereka.Kalau hanya karena kekuatan Pedang Ular Gelap, mereka juga tidak akan datang jauh-jauh.Felda tidak membiark

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1626 Acara Lelang Dimulai

    Kimo melirik Ardika sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia juga mencari tempat duduk dan duduk.Dengan begitu, selain Organisasi Snakei, perwakilan dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie sudah hadir.Kemudian, masih ada orang-orang lain yang berdatangan.Di pihak Kota Banyuli, Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang baru keluar dari rumah sakit hadir untuk memberikan dukungan pada Ardika. Mereka menghampiri Ardika dan menyapanya dengan penuh hormat.Bahkan beberapa orang hebat dari Kota Banyuli juga menghampiri dan menyapa Ardika dengan hormat.Namun, tidak semua orang bersikap hormat pada Ardika."Ardika, coba kamu tebak, apakah hari ini kamu akan mati?"Saat Tisya, Charles dan yang lainnya datang, akhirnya suasana di tempat itu mulai sedikit menegang.Orang yang berbicara adalah Sumalin.Weigus dan para investor dari luar kota lainnya juga turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Satu per satu dari mereka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1625 Organisasi Tigerim Organisasi Wolfie

    Setelah mendengar ucapan Levin, Ardika baru menyimpan kembali Pedang Ular Gelap dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kali ini, dengan mempertimbangkan Levin yang terlebih dahulu mengucapkan kata-kata yang kurang pantas, aku akan mengampunimu, nggak ada lain kali lagi.""Huh!"Lila mendengus dingin dengan kesal, tetapi dia tidak mencari masalah lagi dengan Ardika.Dia tidak bodoh.Dinilai dari serangan Ardika terhadap dirinya tadi, dia bukanlah lawan menantu benalu itu.Sebelumnya, beredar rumor Ardika telah melumpuhkan Vita, lalu melumpuhkan dua kelompok orang yang dikirim oleh Organisasi Snakei.Saat itu, dia masih sedikit tidak percaya.Sekarang, setelah menghadapi Ardika secara langsung, akhirnya dia sudah menyadari kekuatan pria itu.Ardika juga tidak memedulikan wanita itu lagi.Bukannya dia ingin bertindak arogan dan tidak berbicara logika, bukan pula dia bersikeras ingin melindungi anak buahnya.Namun, akan ada orang dari berbagai pihak yang menghadiri acara lelang hari ini.Lila

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1624 Lila Stile, Organisasi Dragone

    Adapun mengenai Felda bersungguh-sungguh mengucapkan kata-kata itu atau tidak, tidak masalah bagi Ardika.Lagi pula, kalau orang-orang Bank Sentral berani mencarinya untuk membalas dendam, mereka semua akan berakhir dengan mati."Pak Ardika, silakan pergi beristirahat di ruang VIP terlebih dahulu. Aku masih harus pergi menyambut beberapa orang tamu. Tokoh-tokoh hebat yang datang secara khusus untuk menghadiri acara lelang ini cukup banyak."Felda meminta orang untuk mengantar Ardika ke ruang istirahat, sedangkan dia sendiri pergi menyambut tamu lainnya.Tak lama setelah Ardika dan Levin duduk di dalam ruang VIP, satu demi satu orang juga memasuki ruang VIP untuk beristirahat.Tepat pada saat ini, seorang wanita muda dengan bentuk tubuh tinggi dan indah, serta rambut diikat berjalan memasuki ruangan didampingi oleh beberapa orang.Setelah melihat kedatangan orang-orang itu, Levin tertegun sejenak, lalu mendekati Ardika dan berbisik, "Kak Ardika, wanita itu bernama Lila Stile. Dia adalah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1623 Felda Lukito

    Waktu berlalu dengan cepat. Keesokan harinya.Hari ini adalah hari di mana acara lelang diselenggarakan.Setelah mengantar Luna keluar, Ardika baru keluar ke pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara dengan langkah tidak cepat, juga tidak lambat."Kak Ardika."Levin yang sudah menunggu di sana pagi-pagi buta, bergegas menghampiri Ardika. Begitu Ardika melihatnya, dia berkata, "Lenganmu baik-baik saja, 'kan?""Hmm, nggak masalah."Levin menyunggingkan seulas senyum sambil menggerakkan lengannya yang masih diperban itu, menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.Ardika mengangguk dan berkata, "Ayo pergi, hari ini aku akan membalaskan dendammu!"Dia sudah menerima informasi kemarin Chamir telah tiba di Provinsi Denpapan dari Kota Sewo.Acara lelang hari ini pasti tidak akan bisa berjalan dengan tenang.Kali ini, Bank Sentral langsung menyewa Pusat Pameran di mana acara lelang Hongkem diadakan sebelumnya untuk menyelenggarakan acara lelang hari ini.Ardika berjanji untuk tidak memberi tahu pihak Ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1622 Keputusan Chamir

    "Kalau begitu, menurut Tuan Muda, apakah kali ini Ardika bisa bertahan hidup?" tanya wanita itu pada Wirhan lagi dengan penasaran.Biarpun Ardika bisa memaksa Chamir untuk datang ke Kota Banyuli dengan cara melelang Pedang Ular Gelap.Bagaimanapun juga, Chamir adalah ketua cabang Organisasi Snakei.Chamir bisa menggerakkan semua anggota dan sumber daya di cabang Organisasi Snakei Gotawa.Ini pasti merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa menakutkan.Sekalipun Ardika adalah tokoh hebat di Kota Banyuli, saat berhadapan dengan Chamir, dia juga terlihat sangat lemah.Wirhan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Masih nggak bisa dipastikan. Walau secara logika aku merasa Ardika pasti akan mati, secara emosional aku menantikannya untuk menciptakan keajaiban lagi.""Bagaimanapun juga, hanya lawan yang sulit dihadapi sepertinya baru layak untuk kujadikan sebagai objek untuk mengasah kemampuanku.""Kita tunggu dan lihat saja ...."Seiring dengan kalimat terakhir yang Wirhan katakan dengan suar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1621 Organisasi Lelang Sentral

    "Bank Sentral nggak takut menyinggung Organisasi Snakei? Berapa persen komisi yang mereka inginkan?"Ardika tampak keheranan.Bank Sentral menggeluti bisnis keuangan ilegal, secara logika seharusnya organisasi semacam ini paling takut pada Organisasi Snakei.Bagaimanapun juga, tugas dan wewenang Organisasi Snakei adalah untuk mengendalikan kekuatan dunia preman, boleh dibilang mereka sudah menjadi musuh Bank Sentral secara natural.Namun, hal yang paling penting bagi Bank Sentral adalah menghasilkan uang.Selama komisi yang ditawarkan cukup menarik, mereka juga mungkin saja mengambil risiko untuk melelang Pedang Ular Gelap.Ardika sangat penasaran, berapa komisi yang mereka inginkan.Sesuai dengan aturan main yang berlaku, organisasi lelang akan mengambil komisi dari harga akhir penjualan barang lelang. Sementara itu, berapa persen komisi yang akan diperoleh organisasi lelang tidak ada angka yang tetap. Semuanya tergantung pada hasil negosiasi antara organisasi lelang dengan sang penju

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1620 Bank Sentral Datang Mencari

    Sekarang, sudah ada banyak orang yang tahu, Pedang Ular Gelap, senjata suci Organisasi Snakei jatuh ke tangan Ardika.Karena hal ini, Organisasi Snakei bahkan sudah melakukan pergerakan besar. Ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa, Chamir, sudah mengeluarkan pernyataan secara pribadi, meminta Ardika untuk pergi ke Kota Sewo dan mengantarkan Pedang Ular Gelap dalam tiga hari. Selain itu, Ardika juga harus berlutut memohon pengampunan.Semua orang sedang menunggu tanggapan dari Ardika.Kali ini Ardika sudah bertemu dengan lawan yang sulit dihadapi.Organisasi Snakei.Dua kata ini saja sudah bisa membuat banyak orang ketakutan setengah mati!Bagi banyak orang, tanpa perlu tiga hari, Ardika akan pergi ke Kota Sewo dengan patuh, lalu berlutut di hadapan Chamir dengan patuh, menyerahkan Pedang Ular Gelap kembali.Namun ....Tepat pada saat ini, malah ada orang yang menghubungi beberapa organisasi lelang besar, ingin melelang Pedang Ular Gelap!Dalam hati semua orang, langsung muncul nama ses

DMCA.com Protection Status