Share

Bab 1116 Menegur

Setelah mendengar ucapan panjang lebar Ardika, semua orang di tempat itu tercengang.

Eh ... ini ....

Ardika tidak hanya memprovokasi Tiano lagi dan lagi.

Saat ini, dia malah berani menegur Tiano dengan nada bicara layaknya seorang guru!

Pemuda yang bahkan belum menginjak usia kepala tiga, hanya merupakan seorang bocah ingusan di hadapan Tiano yang merupakan wali kota terdahulu itu.

Bagaimana dia bisa berani melakukan hal seperti itu?

Dari mana sumber keberaniannya?

Semua orang benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka hanya merasa Ardika benar-benar tidak tahu diri.

Sementara itu, Tiano sendiri sampai tertawa saking kesalnya. "Anak muda, aku sudah memakan asam garam kehidupan jauh lebih banyak dibandingkan kamu! Apa kamu pikir kamu berhak untuk menegurku?!"

"Aku sudah menjabat sebagai Wali Kota Banyuli selama dua puluh tahun, memperoleh banyak cinta dan dukungan dari penduduk kota."

"Sedangkan kamu, aku dengar-dengar kamu adalah menantu benalu yang menjadi target makian banyak o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
Mgkn sebaiknya tidak terlampau berbelit², maaf penulis ...
goodnovel comment avatar
Susetyo Roy
Kok ceritanya muter aja sih, imajinasi si penulis payah.....
goodnovel comment avatar
Resly
mlm mgu oi.. update yg byk mlm ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status