Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1073 Kalau Begitu Kamu Lihat Saja

Share

Bab 1073 Kalau Begitu Kamu Lihat Saja

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 18:00:01
Di bawah tatapan banyak orang, tepat di hadapan Ardika, berani-beraninya Yudin meminta Ardika untuk menyerahkan Luna untuk dimainkannya.

Bahkan para penduduk yang berkerumun di sekitar lokasi pun merasa tingkat keterlaluannya sudah mencapai tingkat puncak!

"Dengan mengandalkan punya uang saja, kamu pikir kamu sudah sangat hebat? Bu Luna juga punya uang, dia juga nggak arogan sepertimu!"

"Dasar bocah luar kota siala! Kembali saja ke tempat asalmu sana! Kota Banyuli bukanlah tempat untukmu bertindak semena-mena!"

"Dengar saja kata-katanya itu, apa bedanya dengan orang kaya baru? Dia benar-benar sudah bertindak semena-mena ...."

Sekelompok orang yang berkerumun di sekitar lokasi tersulut api amarah, satu per satu dari mereka menegur Yudin.

Namun, Yudin sama sekali tidak memedulikan teguran-teguran dari rakyat jelata seperti mereka.

Dia tertawa, lalu berkata dengan santai, "Sebaiknya kalian hemat tenaga kalian. Nggak peduli apa pun yang kalian katakan, memangnya apa yang bisa kalian lakuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jejak Politan
rugi koin je..cakap banyak...topik tak habis..bosan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1074 Si Penegak Keadilan

    Yudin mengangkat kepalanya, lalu tertawa dingin dan berkata dengan ekspresi provokatif, "Oke, kalau begitu, aku tunggu!"Masih sama seperti sebelumnya, dia sama sekali tidak menganggap serius Ardika.Walaupun pria itu adalah presdir Grup Bintang Darma, bukan rakyat jelata yang tidak memiliki pengaruh dan kekuasaan, tetapi kalau dibandingkan dengan Keluarga Sudibya, tentu saja masih jauh.Dia yakin biarpun Wali Kota Banyuli yang datang secara pribadi, selama dia menyebut identitasnya sebagai anggota Keluarga Sudibya, Wali Kota Banyuli juga pasti akan segan padanya."Ardika, sekarang aku memberimu kesempatan, kamu bisa menghubungi siapa pun, mau kamu meminta Wali Kota Banyuli datang ke sini juga nggak masalah.""Tapi, kalau nanti kamu nggak bisa menemukan orang yang berani menyentuhku, jangan salahkan aku berbicara seperti ini. Kamu nggak hanya harus memberiku kompensasi uang, kamu juga harus menyerahkan istrimu untuk menjadi teman tidurku!""Jangan salahkan aku nggak memberimu kesempata

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1075 Kamu yang Harus Bertanggung Jawab Penuh

    Para anggota kepolisian yang melakukan penyelidikan di lokasi bergerak sangat cepat. Tak lama kemudian, hasilnya sudah keluar.Melihat Sigit menginstruksikan bawahannya untuk membuat surat kecelakaan lokasi kejadian, Yudin pun tertawa.Sepertinya, Sigit bahkan sudah tidak berencana untuk bersikap adil dari luar lagi, melainkan langsung memihak padanya saja."Ardika, sudah kubilang, 'kan? Di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, nggak akan ada orang yang berani menyentuhku.""Sekarang, kamu harus menyerahkan istrimu untuk kumainkan dengan patuh!"Yudin tertawa dengan sangat senang. Sorot mata mesumnya tertuju pada tubuh Luna. Dia bahkan sudah membayangkan dia ingin dilayani oleh wanita itu dengan cara seperti apa.Dia sama sekali tidak takut Ardika menyesal atau berubah pikiran.Ardika berkata dengan nada sedingin es, "Seharusnya kamu berterima kasih karena ada begitu banyak orang di sekitar tempat ini. Kalau nggak, kamu benar-benar akan berakhir dengan sangat menyedihkan."Bagaimanapu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1076 Gigi Diganti Gigi

    "Kamu ... sebagai pejabat publik, berani-beraninya kamu memukulku! Ini namanya kamu sedang menegakkan hukum dengan kekerasan. Apa kamu mengerti? Apa kamu mau mati?!"Sambil menutupi wajahnya, Leno melangkah mundur. Dia menatap Sigit dengan tatapan tidak percaya."Satu tamparan untukmu sudah termasuk hukuman yang ringan."Sigit berkata dengan dingin dan tanpa ekspresi pada bawahannya, "Orang ini terlibat dalam pemberontakan proses penegakkan hukum, mengancam pejabat publik, serta membuat masalah secara disengaja. Tangkap dia."Para penduduk yang berkerumun di sekitar lokasi kembali bersorak dengan gembira.Tidak ada seorang pun yang menyalahkan tamparan yang dilayangkan oleh Sigit itu.Leno benar-benar sudah membuat mereka kesal setengah mati, Sigit hanya menggantikan mereka untuk melayangkan tamparan ke wajah pria sialan itu.Seekor anjing sepertinya juga berani mengancam ketua kantor polisi Kota Banyuli. Kalau tidak diberi sedikit pelajaran, di mana wibawa pihak kepolisian Kota Banyul

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1077 Pak Yobin

    Begitu tiba di Hotel Framu, Ardika dan Luna langsung disambut dengan hangat oleh para staf hotel.Sebelumnya, Ardika membuat Harrison selaku konsul Negara Enggrim berlutut meminta maaf di sini. Kejadian itu memberikan kesan yang mendalam dalam hati orang-orang tersebut."Halo, tolong bantu kami beri tahu perwakilan Asosiasi Dagang Polam, Luna, presdir Grup Perfe ingin bertemu ...."Luna berbicara dengan sopan kepada manajer yang datang menyambut kedatangan mereka secara pribadi.Kali ini, satu tim perwakilan Asosiasi Dagang Polam menginap di Hotel Framu. Mereka langsung menyewa lantai tertentu, benar-benar terlihat jelas betapa berlimpahnya aset mereka."Kalau begitu, Bu Luna diharapkan untuk menunggu sebentar."Manajer itu menganggukkan kepalanya pada Ardika dan Luna, lalu pergi melaporkan kedatangan mereka secara pribadi.Saat ini, di sebuah ruang pertemuan di lantai sembilan.Sekelompok orang Asosiasi Dagang Polam sedang berkumpul bersama, suasana sangat hening, bahkan terkesan aneh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1078 Mempertimbangkan Amir

    Amir adalah orang pertama yang bisa dipikirkan oleh Yobin.Bagaimanapun juga, orang yang mengeluarkan perintah penangkapan adalah ketua kantor polisi pusat Kota Banyuli, tidak peduli seberapa Yobin meremehkan Sigit, harus dia akui bahwa sekarang bukan saatnya untuk mencari sembarang orang untuk bernegosiasi dengan pria itu.Dia memang ingin menemui Wali Kota Banyuli secara langsung.Namun, sekarang, Wali Kota Banyuli baru ganti orang, dia bahkan belum tahu siapa nama wali kota baru tersebut. Biarpun Yobin ingin pergi mencari wali kota baru itu, dia juga tidak tahu bagaimana caranya.Tak lama kemudian, Yobin menghubungi Amir."Yobin, aku kenal orang bernama Sigit ini. Dia dikenal sebagai si Penegak Keadilan di Kota Banyuli. Dia dikenal sebagai orang yang sangat keras.""Kali ini, Tuan Muda Yudin jatuh ke tangannya, masalah ini agak sulit untuk diselesaikan ...."Di ujung telepon, nada bicara kesulitan terdengar jelas dalam ucapan Amir.Sambil menyeka bulir-bulir keringat dinginnya, Yobi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1079 Memberi Kompensasi Sebesar Dua Puluh Miliar

    Melihat Luna yang tiba-tiba menghalangi jalannya, sorot mata Yobin langsung berbinar.Kilatan mesum melintas di matanya. Dia buru-buru menekan gairah yang bergejolak dalam hatinya, lalu mengerutkan keningnya dan berkata, "Bu Luna, ya? Bukankah aku memintamu untuk menunggu?"Luna sudah menunggu di lantai bawah cukup lama. Saat ini, melihat ekspresi tidak sabar Yobin, dia merasa sedikit tidak puas.Walaupun dia adalah pihak yang dievaluasi, tetapi semua orang memiliki derajat yang sama.Mengapa di mata Yobin, dia malah seperti sedang memohon pada pria itu?Namun, Luna tetap berkata dengan penuh tata krama, "Pak Yobin, sebelumnya kita janjian waktu makan siang, sekarang juga sudah hampir waktunya makan, bagaimana kalau ...."Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Yobin sudah menyelanya dengan tidak sabar."Sekarang aku sibuk, kamu tunggu saja!"Sekarang dia ingin segera membebaskan Yudin, bagaimana mungkin dia bisa makan siang bersama Luna dengan tenang.Selesai berbicara, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1080 Lawan yang Tangguh

    "Tuan Muda Yudin baik-baik saja, 'kan?"Yobin memapah Yudin keluar dari kantor polisi cabang kota selatan."Apa aku terlihat seperti orang yang baik-baik saja?"Yudin menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya. Kemudian, dia menoleh, melihat papan nama kantor polisi cabang selatan kota. Dengan sorot mata yang sangat tajam, dia berkata, "Selidiki data diri beberapa orang pengawas di dalam sana.""Aku adalah Yudin, bukan sembarang orang bisa menginjak-injak aku.""Kali ini, aku akan menunjukkan kepada orang-orang kampungan Kota Banyuli itu konsekuensi menyinggungku!"Yudin berasal dari Keluarga Sudibya. Selama ini, selalu dia yang menginjak-injak orang lain.Bahkan saat di ibu kota provinsi, hanya segelintir orang yang berani menyinggungnya.Namun, siapa sangka, di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, dia tidak hanya kalah di tangan menantu benalu itu, tetapi dia juga dihajar oleh beberapa orang pengawas kantor polisi cabang selatan kota.Kalau sampai hal ini tersebar ke ibu kota provin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1081 Menguji Kartu As Ardika

    "Selain itu, Zilwar dari Keluarga Mahasura juga mengalami hal yang sama. Dia yang memerintahkan orang untuk mematahkan kedua kaki Zilwar.""Ardika benar-benar adalah idiot. Di matanya, baik kamu adalah tuan muda dari keluarga terpandang atau nggak, nggak ada bedanya ...."Nada bicara Amir terdengar sangat serius.Tidak apakah dia benar-benar tulus memperingati Yudin, atau hanya sengaja memanas-manasi pria itu.Intinya, setelah mendengar ucapan Amir, dorongan untuk meraih kemenangan dalam hati Yudin mulai tergelitik."Memangnya Zilwar si pecundang itu layak dibandingkan denganku?"Yudin mendengus, lalu berkata dengan nada bicara tajam sekaligus dingin, "Kalau begitu, kali ini aku akan memperlihatkan kepada Ardika si sialan itu seperti apa kekuatan tuan muda keluarga terpandang yang sesungguhnya.""Menghabisinya hanya semudah menghabisi seekor semut bagiku!"Dengan mengandalkan Keluarga Sudibya, Yudin memiliki keyakinan itu.Amir masih terus mencoba untuk "membujuknya", "Tuan Muda Yudin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

DMCA.com Protection Status